Anda di halaman 1dari 4

Adenoid

: pada mukosa atap nasofaring : nama lainTonsila faringeal , struktur limfoinya terdiri dari lipatan

Fossa Rossenmuler : lekukan di belakang muara tuba eustachius Cincin Waldeyer : Cincin jaringan limfoid yang sirkumferensial, terdiri dari : a. Tonsila lingualis 1 pasang di bawah lidah b. Tonsila adeonoid 1 di bawah lidah c. Tonsila palatina di kanan-kiri rongga mulut (Struktur limfoidnya sekitar pembentukan seperti kripta, sistem kripta komplex dalam palatina bertanggung jawab bahwa tonsila palatina sering terkena penyakit dibanding cincin limfoid yang lain)

Kripta lebih berlekuk-lekuk pada kutub atas tonsila menjadi mudah tersumbat oleh partikel makanan, mukus epitel yang terlepas, leukosit dan bakteri dan merupakan tempat utama pertumbuhan bakteri patogen

Hipertrofi Adenoid a. Grade 0 b. Grade 1 c. Grade 2 d. Grade 3 e. Grade 4 : sudah diangkat : belum melewati arkus faring : belum melewati setengah dari arkus faring : telah melewati setengah dari arkus faring : arkus faring sudah tidak kelihatan lagi

Detritus : sisa bahan organik yang telah mati yang dapat dikolonikan oleh mikroorganisme dengan tujuan untuk menghancurkan sisa-sisa zat organik tersebut Sisa makanan, kuman-kuman dan jaringan nekrotik Kolesteatoma Kista epitelial yang berisi deskuamasi (Deskuamasi non neoplasma sel epitel kulit pada kavum timpani, mastoid, apex petrosa) epitel (keratin). Deskuamasi ini dapat bertumpuk terus sehingga bertambah besar

Patofisologi pendengaran (hal 36-37 boies) Getaran suara dihantarkan lewat liang telinga dan telinga tengah ke telinga dalam melalui stapes, menimbulkan suatu gelombang berjalan di sepanjang membran basilaris dan organ cortinya. Puncak gelombang berjalan di sepanjang membran basillaris yang panjangnya 35mm tersebut, ditentukan oleh frekuensi gelombang . Hal ini berakibat membengkoknya stereosilia oleh kerja pemberat membran tektoria, dengan demikian menimbulkan depolarisasi sel rambut dan menciptakan potensial aksi pada serabut-serabut saraf pendengaran yang melekat padanya. Disinilah gelombang suara mekanis diubah menjadi energi elektokimia agar dapat ditransmisikan melalui saraf kranialis ke 8. Paling tidak sebagian analisis frekuensi telah terjadi pada tingkat organ corti . Peritiwa listrik pada organ corti dapat diukur dan dikenal sebagai mikrofonik koklearis. Peristiwa listrik yang berlansung dalam neuron juga dapat diukur dan disebut sebagai potensial aksi (hal 12-15, ui) Proses mendengar: Energi bunyiditangkap daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara/ tulang ke kokhlea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani, diteruskan ke telingan tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian pembandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar tersebut diteruskan ke stapes yang menggerakan tingkap lonjong sehingga perilimfe pada skala vestibuli bergerak. Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong endolimfe sehingga menimbulkan gerak relatif antara membran basalis dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi sterosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga pelepasan neurotransmitter ke dalam sinaps menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.

Hantaran udara : hasil pemeriksaan earphone yang ditempelkan pada telinga Hantaran Tulang tulang yang

telinga secara

terpisah

dari

: Hasi pemeriksaan telinga dengan osilator/vibrator hantaran

ditempelkan pada mastoid/dahi

Garpu tala 512 dipakai karena garpu tala dengan frekuensi lebih tinggi mungkin tidak dapat mempertahankan terdengarnya nada cukup lama agar memadai untuk uji pendengaran, sedangkan dengan frekuensi lebih rendah merangsang sensasi getar pada tulang yang adakalanya sulit dibedakan dengan pendengaran nada rendah Concha ada 4: (hal 90) 1. Concha inferior 2. Concha media 3. Concha superior 4. Concha suprema : yang terbesar dan letaknya paling bawah : lebih kecil dari inferior : lebih kecil dari media : terkecil, biasanya rudimenter

Concha inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin ethmoid, concha media, superior dan suprema, merupakan bagian dari labirin ethmoid. Di antara concha terdapat meatus. 1. Meatus Inferior terletak di antara concha inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung. Terdapat muara duktus nasolakrimalis

2. Meatus Media terletak di antara concha media dengan dinding lateral rongga hidung. Tedapat bula ethmoid, prosesus unsinatus, infundibulum ethmoid, dan hiatus semilunaris (tempat muara sinus frontalis, sinus maksila, sinus ethmoid anterior) 3. Meatus Superior terletak di antara conhca superior dan media. Terdapat muara sinus ethmid anterior dan sinus sphenoid Transiluminasi, skor sinus maksila Post nasal drip, Gambar tonsil , membran timpani Rinoskopi Anterior dan Rinoskopi posterior Syarat-syarat tes fungsi pendengaran (Tes penala, tes berbisik) Rhine kanan (-) tuli konduktif, tapi lateralisasi ke arah yang sehat (kiri) tuli sensorineural gimana (dua-duanta tuli konduktidf diaman yang kiri mengalami tuli konduktif lebih berat)

Anda mungkin juga menyukai