Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013 Kelas: TPJJ-4A

Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Pemeriksaan KEPADATAN BERAT (MODIFIED) PB 0112 76 (AASTHO T 180 74) 1. MAKSUD Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah dengan memadatkan di dalam cetakan silinder berukuran tertentu dengan menggunakan alat penumbuk 4,54 kg (10 lbs) dan tinggi jatuh 47,5 cm (18). Pemeriksaan kedapatan dibagi dalam 4 cara sebagai berikut: Cara A: Cetakan diameter 102 mm (4) bahan lewat saringan 4,75 mm (no.4) Cara B: Cetakan diameter 152 mm (6) bahan lewat saringan 4,75 mm (no.4) Cara C: Cetakan diameter 102 mm (4) bahan lewat saringan 19 mm (3/4) Cara D: Cetakan diameter 152 mm (6) bahan lewat saringan 19 mm (3/4) Dalam praktikum ini, cara yang dipakai adalah cara B. 2. DASAR TEORI Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik lainnya, tanah yang lepas (regnggang) haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat volumenya. Pemadatan tertentu berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi di atasnya.Pemdatan juga dapat emngurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemantapan lereng timbunan. Jenis yanah yang diwakili oleh distribusi ukuran butiran, bentuk butiran tanah, berat spesifik bagian padat tanah, dan jumlah serta material lempung yang ada pada tanah, mempunyai pengaruh besar terhadap harga berat volume kering maksimum dan kadar air optimum dari tanah tersebut. Gambar 1. Menunjukkan bentuk umum kurva-kurva pemdatan yang didapat dari empat jenis tanah.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013 Kelas: TPJJ-4A Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Gambar 1. Bentuk umum kurva pemadatan untuk empat jenis tanah (ASTM D-698) Lee dan Suedkamp (1972) telah mempelajari kurva-kurva pemadatan dari 35 jenis tanah. Mereka menyimpulkan bahwa kurva pemadatan hanya dibedakan dalam empat tipe umum yang terlihat pada Gambar 2.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013 Kelas: TPJJ-4A Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Gambar 2. Bermacam-macam tipe kurva yang sering dijumpai pada tanah 3. PERALATAN a. Cetakann diameter 152 mm (6) kapasitas 0,002124 0,000021 m3 (0,07500 0,00075 cu_ft) dengan diameter dalam 152,4 0,6609 mm (6,000 0,024) tinggi 116,43 0,1270 mm (4,584 0,005). Cetakan-cetakan harus dari logam yang mempunyai dinding teguh dan dibuat sesuai dengan ukuran yang di atas. Cetakan harus dilengkapi dengan leher
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013 Kelas: TPJJ-4A Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

sambungan, dibuat dari bahan yang sama dengan tinggi lebih kurang 60 mm (23/8) yang dapat dipasang kuat-kuat dan dapat dilepaskan. Cetakan-cetakan yang telah dipergunakan beberapa lama sehingga tidak memenuhi syarat toleransi di atas, masih dapat dipergunakan bila toleransi tersebut tidak dilampaui lebih dari 50%. b. i. Alat penumbuk tangan dari logam yang mempunyai permukaan tumbuk rata, diameter 50,8 0,127 mm (2,000 0,0005), toleransi 0,013 mm (0,005) dan berat 4,5359 0,0081 kg. Alat penumbuk dilengkapi dengan selubung yang bisa mengatur tinggi jatuh secara bebas setinggi 457,2 1,542 mm. Selubung harus sedikitnya mempunyai 2 x 4 buah lubang udara yang berdiameter tidak lebih kecil dari 9,5 mm (3/8) dengan poros tegak lurus satu sama lain berjarak 19 mm dari kedua ujung. Selubung harus cukup longgar sehingga batang penumbuk dapat jatuh bebas tidak terganggu. ii. Dapat juga dipergunakan alat penumbuk mekanis, dari logam yang dilengkapi alat pengontrol tinggi jatuh bebas 457,2 1,524 mm di atas permukaan dan dapat membagi c. Alat pengeluar contoh. d. Timbangan kapasitas kira-kira 11,5 kg dengan ketelitian sampai 5 gram. Neraca kapasitas minimal 1 kg dengan ketelitian 0,1 gram. e. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 5)C. f. Alat perata dari besi (straight edge) panjang 25 cm, salah satu sisi memanjang harus tajam dan sisi lain datar (0,01% dari panjang). g. Saringan 50 mm (2), 19 mm (3/4) dan 4,75 mm (no.4). h. Talam, alat pengaduk dan sendok. 4. BENDA UJI a. Bila contoh tanah yang diterima dari lapangan masih dalam keadaan lembab, keringkan contoh tersebut sehingga menjadi gembur.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013 Kelas: TPJJ-4A Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Pengeringan dapat dilakukan diudara atau dengan alat pengering lain dengan suhu tidak melampaui 60 C. Kemudian gumpalan tanah tersebut ditumbuk tetapi butir aslinya tidak pecah. b. Tanah yang sudah dihancurkan disaring dalam saringan saringan 4,75 mm (no.4). c. Jumlah contoh yang sesuai adalah sebanyak 30 kg. d. Benda uji dibagi menjadi 6 bagian, tiap-tiap bagian dicampur dengan air yang ditentukan dan diaduk sampai merata. Penambahan air diatur sehingga didapat benda-benda uji sebagai berikut: - 3 contoh dengan kadar air kira-kira di bawah kadar air optimum - 3 contoh dengan kadar air kira-kira di atas kadar air optimum e. Masing-masing benda uji dimasukkan kedalam kantong plastik dan disimpan selama 12 jam atau sampai kadar airnya merata. 5. CARA MELAKUKAN a. Timbang cetakan diameter 152 mm (6) dan keping alas dengan ketelitian 5 gram (B1 gram). b. Cetakan, leher dan keping alas dijadikan satu, dan tempatkan pada landasan yang kokoh. c. Ambil salah satu dari keenam contoh, diaduk dan dipadatkan di dalam cetakan dengan cara sebagai berikut: Jumlah tanah yang dipergunakan harus tepat sehingga tinggi kelebihan tanah yang diratakan setelah leher dilepas tidak lebih dari 0,5 cm. Pemadatan dilakukan dengan alat penumbuk Modified 4,54 kg (10lbs) dengan tinggi jatuh 45,7 cm (18). Tanah dipadatkan dalam 5 lapisan dan tiap-tiap lapisan dipadatkan dengan 56 tumbukan. d. Potong kelebihan tanah dari bagian keliling leher dengan pisau dan lepaskan leher sambung. e. Pergunakan alat perata untuk meratakan kelebihan tanah sehingga betul-betul rata dengan permukaan cetakan.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013 Kelas: TPJJ-4A Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

f. Timbang cetakan berisi benda uji beserta keping alas dengan ketelitian 5 gram (B2 gram). g. Keluarkan benda uji tersebut dari cetakan dengan mempergunakan alat pengeluar benda uji (extruder) dan potong sebagian kecil dari contoh pada keseluruhan tingginya untuk pemeriksaan kadar air. Tentukan kadar air (W) dari benda uji dengan PB 0210 76. 6. HASIL PEMERIKSAAN Jenis Tanah Kedalaman Lokasi Pengambilan Warna Tanah Dikerjakan : Lempung : 30 cm : Belakang Laboraturium Sipil Politeknik Negeri Medan : Abu-abu coklat : Selasa, 4 Juni 2013

Tabel 1. Pemeriksaan kadar air tanah Berat tanah basah (gram) Penambahan air (cc) Tanah basah+cawan (gram) Tanah kering+cawan (gram) Berat air (gram) Berat cawan (gram) Berat tanah kering (gram) Kadar air (%) I 5000 0 129,9 128,3 1 1,59 17,72 110,5 9 1,438 II 5000 200 130,84 126 4,84 17,27 108,73 4,451 III 5000 400 114,42 107,84 6,58 25,48 82.36 7,989 IV 5000 600 134,93 121,95 12,98 17,76 104,19 12,458 V 5000 800 166,73 147,08 19,65 26,16 120,92 16,250 VI 5000 1000 170,77 146,54 24,23 25,85 120,69 20,076

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013

Kelas: TPJJ-4A

Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Jenis Tanah Kedalaman Lokasi Pengambilan Warna Tanah Dikerjakan

: Lempung : 30 cm : Belakang Laboraturium Sipil Politeknik Negeri Medan : Abu-abu coklat : Selasa, 4 Juni 2013

Tabel 2. Pemeriksaan berat isi kering dan zero air void I Berat tanah + cetakan (gram) Berat cetakan (gram) Berat tanah basah (gram) Isi cetakan (cm3) Berat isi basah (gr/cm3) Berat isi kering (gr/cm3) Gs zero air voids 9800 II 10117 III 10502 IV 10592 V 10415 VI 10234

6040 6040 6040 6040 6040 6038 3760 4077 4462 4552 4375 4196 2101,908 2101,908 2101,908 2101,908 2101,908 2113,88 1,789 1,940 2,123 2,166 2,081 1,985 1,763 1,857 1,966 1,926 1,790 1,653 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,645 2,450 2,255 2,048 1,901 1,772

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: II Tgl Praktek: 04-06-2013 Kelas: TPJJ-4A Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

d maksimum

Gambar 3. Kurva hasil uji pemadatan modified Dari hasil pemeriksaan pada Gambar 3. diperoleh nilai kadar air optimum adalah 7,989% dan nilai d (berat isi kering maksimum) adalah 1,966 gr/cm3. Berdasarkan Gambar 2. Kurva pemadatan di atas termasuk kurva pemadatan Tipe A (berbentuk bel). 7. KESIMPULAN a. Dari hasil pemeriksaan pada Gambar 3. diperoleh hasil sebagai berikut:

Nilai kadar air optimum adalah 7,989% Nilai d (berat isi kering maksimum) adalah 1,966 gr/cm3

b. Berdasarkan Gambar 1. dapat disimpulkan bahwa kurva pemadatan seperti pada Gambar 3. merupakan jenis tanah lempung berlanau. c. Berdasarkan Gambar 2. dapat disimpulkan bahwa kurva pemadatan seperti pada Gambar 3. merupakan kurva Tipe A yang berbentuk bel.

LAPORAN PRAKTIKUM LAB. UJI TANAH

MODIFIED PROCTOR TEST

Disusun oleh:
NAMA : TETRA OKTAVIANI NIM : 1105131025 KELAS : TPJJ-4A

JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI TPJJ POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2013

Anda mungkin juga menyukai