Anda di halaman 1dari 2

Diskusi Dari anamnesis yang diperoleh dari pasien ini, keluhan utamanya adalah kencing merembes dari dinding

perut yang dialami selama 1 tahun. Pada pemeriksaan fisis didapatkan pada regio suprapubis massa tumor sebesar bola tennis berbenjol-benjol, berukuran 7x7 cm berwarna kemerahan dengan konsistensi licin, kenyal dan padat. Juga pada regio genitalia eksterna , terdapat mikropenis ,tidak mempunyai preputium dan juga tampak urethra disepanjang dorsum pedis, Hal ini mengarahkan pada diagnosa awal pasien ini yaitu ekstrofi buli-buli. Untuk memastikan diagnosis maka dianjurkan pemeriksaan laboratorium termasuk darah rutin untuk memeriksa fungsi dasar ginjal sebelum dilakukan rekonstruksi, maka harus diperiksa peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Selain itu pemeriksaan leukosit juga penting untuk melihat adanya infeksi ,dan anemia jika fungsi ginjal terganggu. Dalam kasus ini tidak didapatkan abnormalitas dalam hasil darah, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi ginjal pasien tidak terganggu. Pemeriksaan PA juga dianggap penting karena pada ekstrofi buli-buli dalam jangka panjang bisa menyebabkan adenokarsinoma kandung kemih atau adenokarsinoma kolon seperti dalam pasien ini yang pada pemeriksaan PA ditemukan low grade transitional cell carcinoma. Selain itu pemeriksaaan radiologik juga penting dalam menegakkan diagnosis, maka foto pelvis dianjurkan. Pada foto pelvis mungkin didapatkan jaringan lunak berbentuk globular muncul dari bagian bawah dan pelvis, juga didapatkan diastasis tulang pubis dan coccygeus yang menghilang. Jika foto pelvis tidak menyakinkan maka dianjurkan foto BNO-IVP atau USG Abdomen. Penatalaksanaan diawali dengan menangani keadaan umum pasien dengan menganjurkan cara merawat luka yang baik dan benar, ini adalah untuk mengelakkan infeksi sekunder. Selain itu dalam kasus ekstrofi bulibuli, pembedahan rekonstruksi sangat dibutuhkan untuk memperbaiki buli-buli. Jenis penatalaksanaanya bergantung pada tipe dan tingkat kelainan yang terjadi dan pada saat ini penatalaksaan yang tersedia mencakup beberapa tindakan bedah yang dikenali sebagai rekonstruksi fungsional bertahap.Tujuannya adalah untuk menutup buli-buli, rekonstruksi dinding abdomen dan rekonstruksi genitalia.

Rekonstruksi fungsional bertahap terdiri dari 3 tahap. Tahap 1 dilakukan saat kelahiran untuk melindungi saluran urinarius bagian atas dan mendukung rekonstruksi lanjut. Penutupan awal buli-buli diselesaikan dalam jangka waktu 72 jam setelah kelahiran tetapi pada pasien ini, keluarganya hanya membawa pasien masuk ke rumah sakit selepas pasien berumur 1 tahun maka pasien mungkin membutuhkan suatu tindakan osteotomi untuk memungkinkan penutupan yang baik. Tahap 2 dimulai kira-kira pada umur 1 tahun, ini adalah untuk memperbaiki struktur genital serta meningkatkan tahanan saluran kencing. Rekonstruksi tahap 3 pula dilakukan setelah pasien berumur 4 tahun, dimana dilakukan rekonstruksi leher buli-buli untuk memungkinkan kontinesia urin dan koreksi refluksi vesikourethral.

Anda mungkin juga menyukai