Anda di halaman 1dari 8

Lakukan Edukasi, bukan Bagi-bagi Uang Padang Ekspres Sabtu, 30/07/2011 12:47 WIB (a) 126 klik Padang,

ng, PadekPendidikan politik bukan hanya ditujukan kepada orang yang akan terjun ke dunia politik, tetapi juga masyarakat atau konstituen. Akibat minusnya edukasi politik pada konstituen selama ini, muncul imej di tengah masyarakat bahwa politik identik dengan bagi-bagi uang, pragmatis alias transaksional.

Demikian disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumbar, Emma Yohana dalam pertemuan perempuan politik se-Sumbar yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan di Pangeran Beach Hotel, kemarin (29/7).

Emma menjelaskan, selama ini pelaku politik seringkali membagi-bagi uang dalam upaya mendekatkan diri pada masyarakat. Itu pula yang membuat masyarakat, setiap bertemu anggota dewan, baik di tingkat pusat sampai daerah, selalu berpikiran hanya sumbangan dan proposal. Akibatnya, ketika anggota dewan melakukan kunjungan untuk menjemput aspirasi, yang didapat adalah proposal. Makanya, kebijakan yang akan diambil sering tidak maksimal karena tidak sesuai aspirasi konstituen, jelasnya.

Dia menceritakan, di meja kerjanya yang paling banyak itu adalah tumpukan proposal, bukannya aspirasi yang ingin disampaikan melalui dirinya. Pada acara itu, anggota Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sumbar yang hadir saling membagi pengalaman dan curhat mengenai keterwakilan perempuan dalam parlemen.

Ibu-ibu yang hadir diberi wawasan dan pencerahan mengenai bagaimana trik meyakinkan audiens agar memilih perempuan pada pemilu nanti. Bahkan, salah seorang peserta asal Solok mempertanyakan pada Emma Yohana selaku ketua KPPI Sumbar, kenapa hanya dua anggota dewan perempuan yang senantiasa hadir dan memberikan bimbingan pada anggota KPPI. Padahal, ada tujuh anggota KPPI yang duduk menjadi anggota dewan. Dulu sebelum pemilu rajin ikut acara, namun setelah terpilih, tidak pernah muncul ke permukaan kecuali ibu Emma dan Siti Izzati Aziz, yang lain ke mana? ujar salah seorang peserta.

Kepada peserta, senator asal Pasaman Barat ini memberi trik untuk bisa meyakinkan

perempuan agar memilih perempuan dalam politik. Tanamkan citra yang baik, bahwa perempuan itu bisa mewakili dan mengambil kebijakan mengenai perempuan. Yang paling utama adalah ikhlas, ujarnya.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Investasi Politik dan Hukum Indonesia, Ruslan Ismail Mage, yang menjadi narasumber pada acara itu, mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan disiapkan agar bisa meraih kursi pada pemilu tanpa mengeluarkan biaya besar. Yaitu, harus dimulai sejak jauh-jauh hari sebelum pemilu dimulai. Minimal dua tahun sebelum pemilu kita sudah menentukan sikap, dan merancang strategi dengan orangorang kepercayaan, ujarnya.

Kemudian, dia menganjurkan agar masing-masing perempuan yang ingin menjadi calon legislatif, mengikuti organisasi sebanyak-banyaknya, menebar senyum ke semua orang, sehingga menghilangkan kesan baik kalau ada maunya.

Kepada politisi perempuan, dia mengimbau untuk memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki. Jalin silaturahmi sebanyak-banyaknya, sehingga ketika bursa pencalonan dibuka, tidak perlu mengeluarkan dana yang banyak untuk menggaet konstituen, paparnya. (a)

Edukasi Politik
Pentingnya memilih wakil rakyat dan pemimpin yang mampu dan mau untuk mensejahterakan masyarakat. Pada saat ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli siapa wakil mereka di DPR dan Siapa Pemimpin pemerintahan mereka, karena mereka menganggap bahwa semua akan sama saja. Tidak akan terjadi perubahan yang sangat signifikan. Hal ini terjadi karena mereka TIDAK MENGERTI TENTANG PERAN PENTINGNYA POLITIK bagi mereka. Yang mereka perdulikan adalah siapa yang mau membayar mereka untuk bisa dipilih.

POLITIK.
Apa sih sebenarnya arti dari POLITIK? Politik adalah Poli taktik atau banyak taktik atau banyak Cara. Artinya adalah sekumpulan cara untuk meraih sesuatu yang diharapkan . Dalam pemerintahan dan wakil kita di anggota DPR, hasil yang kita harapkan adalah

KESEJAHTERAAN RAKYAT. Tanpa adanya pemimpin dan wakil kita yang mengerti akan pentingnya kesejahteraan dan aspirasi masyarakat, maka bisa dipastikan bahwa kesejahteraan dan aspirasi kita tidak akan pernah bisa tercapai. Dan CARA UNTUK MERAIHNYA. Adalah cara yang legal dan tidak berbenturan dengan kepentingan dan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu dibutuhkan WAKIL DAN PEMIMPIN RAKYAT yang JUJUR, ARIF, BIJAKSANA DAN MEMPUNYAI MOTIVASI SERTA INOVASI MENUJU MASYARAKAT YANG ADIL, MAKMUR DAN SEJAHTERA. Dan di dalam memilihnya kita tidak mungkin sendiri memilihnya. Oleh karena itu dibutuhkan wadah untuk menyalurkan Aspirasi kita, yaitu yang bernama PARTAI POLITIK.

PARTAI POLITIK.
Partai Politik bukanlah milik seseorang, dan juga bukan milik beberapa orang. Tetapi partai politik adalah milik semua anggotanya yang terdaftar di dalamnya. Oleh karena itu di dalam menentukan arah kebijakan partai, pastinya dibutuhkan yang bernama Musyawarah Nasional (MUNAS) partai. Dimana di dalam musyawarah ini setiap anggota memiliki hak untuk mengemukakan pendapat. Dan di dalam MUNAS ini juga dibentuknya orang orang yang menjadi pengurus partai, sehingga partai ini bisa berjalan. Setelah membentuk Pengurus partai, maka para pengurus ini membentuk Alat kelengkapan Partai. Yaitu sub bidang sub bidang yang menangani semua masalah / kerja partai. Dan mengadakan rapat kerja (RAKERDA) partai. Di mana di dalam rapat ini membahas masalah teknis yang akan dilakukan untuk kepentingan partai. Oleh karena itu, memilih Partai haruslah juga selektif dan sesuai dengan aspirasi kita. VISI DAN MISI haruslah mampu untuk memberikan kontribusi nyata kepada kesejahteraan masyarakat. Dan memilih wakil kita dari suatu Partai Politik. Yang akan duduk di DPR.

ANGGOTA DEWAN Pemerintahan

PERWAKILAN

RAKYAT

atau

Pemimpin

Dalam memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Pemimpin Pemerintahan, baik pusat maupun daerah, maka rakyat haruslah mengetahui VISI dan MISI yang menjadi ide dasar dari calon Anggota DPR atau Pemimpin tersebut. Dan bisa mengimplementasikan di kehidupan bermasyarakat agar mencapai rakyat yang sejahtera, adil dan makmur. Dan bukan hanya janji janji palsu belaka. Oleh karena itu masyarakat harus tahu apa itu VISI dan apa itu MISI

VISI
Visi adalah hasil akhir yang harus dicapai yang bisa diukur perkembangannya dan masuk akal. Dan sebaiknya Visi ini maksimal adalah 5 buah keberhasilan. Karena jika terlalu banyak atau terlalu luas skup pencapaiannya akan di khawatirkan akan tidak terlaksana semua.

MISI

Misi adalah Cara yang harus dilakukan agar Visi tercapai. Sedangkan agar Visi dan Misi itu bisa terlaksana maka dibutuhkan suatu kondisi yang mendukung terlaksananya Visi dan misi tersebut yang bernama KUNCI KEBERHASILAN Ada beberapa Kunci Keberhasilan Utama yang harus dimiliki : 1. Kebersamaan dan kejujuran 2. Keilmuan yang baik dan Bermanfaat 3. Komitment yang kuat 4. jiwa sosial yang tinggi 5. mempunyai jiwa kemandirian dan Kepemimpinan yang bijaksana 6. Bekerja Sesuai dengan tugas pokok dan Ilmunya, sehingga menjadi PROFESIONAL 7. Mengerti benar apa yang menjadi tujuan yang ingin dicapai sedangkan kunci selanjutnya adalah bersifat teknis. Atau yang disebut CARA KERJA. Dari VISI dan MISI ini kita sudah bisa mengetahui apa yang harus dilakukan agar citacita bersama ini bisa tercapai. Jadi menjadi Anggota dewan atau Pemimpin Pemerintahan , BUKANLAH harus DILAYANI akan tetapi haruslah MELAYANI. Dimana yang dilayani adalah Masyarakat yang mendukungnya. Dan JANJI politiknya yang tertuang pada VISI dan MISI itu haruslah bisa terealisasi. Kenapa kita harus memilih wakil rakyat pemimpin kita dengan benar dan bijak? Karena tugas pokok mereka yaitu :

SEBAGAI ANGGOTA DPR:


1. legislasi / melegalkan suatu Undang Undang untuk kepentingan kesejahteraan Rakyat dan UU ini juga disetujui oleh kepala Pemerintahan
2.

Membuat dan mengatur serta menyetujui anggaran dan belanja yang akan dikeluarkan oleh pemerintah

3. Pengawasan anggaran dan program kerja untuk kesejahteraan rakyat

SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN PEMERINTAHAN :


1. Menyusun dan melaksanakan jalannya pemerintahan agar terciptanya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

2. Membuat undang undang untuk melegalkan suatu agenda kerja dimana UU ini disetujui juga oleh dewan 3. Melaporkan hasil kerja kepada DPR / MPR

MENJADI SEORANG TEAM SUKSES.


Menjadi seorang dari sebuah team sukses bukan berarti mereka hanya bekerja pada saat berkampanye saja. Akan tetapi juga setelah pemilihan. Jika orang yang diusungnya sukses untuk menjadi Anggota dewan atau seorang pemimpin, maka tugas selanjutnya adalah menjadi penghubung antara orang yang menjadi Anggota dewan atau seorang pemimpin dengan masyarakat yang mendukungnya. Sehingga rencana kerja dari VISI dan MISI bisa terlaksana. Memilih dan memiliki team sukses haruslah dilakukan oleh seorang calon. Dan prioritas utama dari team sukses itu adalah haruslah sama VISI dan MISI nya. Dan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi yang dibutuhkan agar Kampanye tersebut Berhasil. Secara Global ada 3 tugas pokok yang harus dimiliki oleh team sukses. 1. Mendukung dengan finansial yang dimilikinya. 2. Mendukung dengan pengaruh dan kerjanya 3. Mendukung dengan suaranya. Apa yang dilakukan jika para Wakil Rakyat atau Kepala Pemerintahan itu melakukan sebuah tindakan yang melanggar aturan yang telah disepakati atau wanprestasi atau tidak sesuai dengan janji politik yang pernah dibuat? Sebagai partai / team sukses yang mendukungnya bisa saja memberhentikan anggotanya yang dengan cara mengeluarkan dari keanggotaan partai atau mencabut dukungan. Sehingga secara tidak langsung otomatis mereka telah dikeluarkan atau diberhentikan dari anggota Dewan. Atau jika dia seorang kepala pemerintahan bisa dilaksanakan rapat kerja luar biasa yang dilaksanakan DPR untuk memberhentikan kepala pemerintahan tersebut. Dan akan diteruskan oleh wakilnya atau pihak lain dari pemerintahan yang lebih tinggi yang menunjuk seseorang untuk mengawal jalannya pemerintahan hingga dilaksanakannya pemilihan ulang

KESIMPULAN :

Jadi bila kita ingin negara ini makmur, maka kita harus memilih wakil kita di anggota dewan dan pemimpin pemerintahan yang memiliki : 1. VISI dan MISI yang JELAS 2. Jujur, adil dan bijaksana atau memiliki akhlak yang mulia 3. Berorientasi untuk memajukan bangsa dan negara, bukan golongannya saja. 4. Memiliki komitmen dan jiwa sosial yang tinggi 5. Memiliki Ilmu yang bisa mensejahterakan Masyarakat 6. Memiliki jiwa juang untuk kesejahteraan bersama 7. Layak status sosial, pendidikan dan kepribadiannya 8. Lebih baik jika berasal dari daerah pemilihannya sendiri karena menguasai kultur budaya dan aspirasi masyarakat di daerah yang diwakilinya dan juga mudah untuk dimintai pertanggung jawabannya

Tanpa atau dengan terpilihnya dia sebagai wakil rakyat atau kepala pemerintahan, ia tetap berjuang untuk mensejahterakan masyarakat. Meskipun tidak dengan uangnya, setidaknya dengan ILMUNYA
Alhamdulillah! project proposal dari UNDEF telah di translate ke dalam bahasa indonesia untuk aplikasi formulirnya. Setelah diskusi dengan beberapa orang sebagai anggota tim (Ismawan, Iqbal Sandira, Retno Saputra, dan Akhiruddin atas internet gratisnya). Insya Allah besokpagi mau dikirim ke UNDEF. Berikut ini aplikasi yang disi lewat formulir online Proyek Summary : Meningkatkan partisipasi dan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat khususnya pemilih pemula dan kaum marginal, pada agenda - agenda demokrasi di berbagai tingkatan (lokal, regional, nasional). Dimana proyek ini dikhususkan pelaksanaannya di Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan acuan kehidupan demokrasi di wilayah Indonesia bagian timur. Sehingga pemilih pemula dapat memulai fondasi kehidupan dan kesadaran demokrasi yang kuat sehingga akan mempengaruhi berbagai segmen kelompok masyarakat. Proyek ini menekankan kegiatannya pada bidang edukasi, seni, dan sosial. Yang diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi mereka dalam kehidupan berdemokrasi. Gender Consideration : Memperhatikan partisipasi pemilih perempuan pada setiap agenda/kegiatan. Marginalized Group :

Memberikan pendidikan politik kepada kaum marginal dengan menggunakan berbagai modifikasi media sosialisasi, sehingga dapat menarik minat masyarakat. Dan diharapkan pesan dapat disampaikan dengan baik. Problem Being Adressed : Ketidaktahuan, apatisme & pesimisme masyarakat terhadap proses dan produk demokrasi di Sulawesi Selatan merupakan faktor utama penyebab rendahnya tingkat partisipasi dan kepedulian terhadap agenda - agenda demokrasi (lokal, regional, dan nasional). Padahal Sulawesi Selatan merupakan tolak ukur utama kehidupan berdemokrasi di Indonesia Timur. Sehingga perlunya sebuah proyek pendidikan politik untuk membentuk fondasi kehidupan demokrasi yang kuat& berkelanjutan dengan membidik segmen pemilih pemula dan masyarakat marginal Objectives/Purposes : - Meningkatkan partisipasi pemilih pemula dengan memberikan pengenalan dan pendidikan politik mengenai urgensi kehidupan demokrasi - Melakukan pengkaderan pemilih pemula sehingga mereka dapat menjadi pelopor partisipasi demokrasi di masa yang akan datang - Merubah ketidaktahuan, pesimisme dan apatisme masyarakat marginal terhadap pemilu dan kehidupan demokrasi Key Activities : - Penyuluhan/tatap muka ke SMU/SMK negeri/swasta di kabupaten (diprioritaskan di daerah marginal) - Pembuatan website yang ditujukan untuk segmen masyarakat yang sudah memiliki akses internet Pembuatan stiker, pin, brosur Pemutaran film Pagelaran seni Pelaksanaan bakti sosial di daerah marginal Training kepeloporan pemuda untuk demokrasi di level SMU - Training kepeloporan pemuda untuk demokrasi di level Perguruan Tinggi Output : - Berpartisipasinya seluruh siswa yang termasuk pemilih pemula pada kegiatan penyuluhan/tatap muka di SMU/SMK Terealisasinya Website - Terdistribusinya media sosialisasi simbol (pin, stiker dan brosur) secara merata - Pemutaran film di seluruh daerah marginal yang menjadi sasaran kegiatan - Pagelaran seni menjadi pusat perhatian masyarakat dan pemilih pemula - Pelaksanaan bakti sosial di seluruh daerah marginal yang menjadi sasaran program - Terlaksananya training kepeloporan pemuda untuk demokrasi di tingkat SMU di tiap kabupaten - Terlaksananya training kepeloporan pemuda untuk demokrasi di tingkat perguruan tinggi minimal sekali di universitas negeri dan sekali di universitas swasta Result/Output : - Meningkatnya partisipasi dan kepedulian generasi muda/pemilih pemula di tingkat SMU secara

signifikan yang diindikasikan pada rendahnya golput pada pemilu di berbagai level (lokal, regional, nasional) - Menekan dan mengurangi sikap apatisme dan pesimisme terhadap produk dan proses demokrasi yang diindikasikan rendahnya tingkat golput di daerah marginal tersebut - Melahirkan generasi muda yang siap menjadi pelopor kehidupan demokrasi di masa yang akan datang - Menurunnya angka golput di kalangan muda di tingkat universitas yang sekarang ini lazim berkembang di ranah intelektual kampus. Monitoring And Evaluation : - Tingkat partisipasi pemilih pemula/masyarakat marginal pada setiap kegiatan diatas 50 % - Realisasi minimal 75 % program kerja antara lain : training kepeloporan pemuda di level SMU/PT, bakti sosial, pemutaran film, pagelaran seni, - Tersebarnya media sosialisasi seperti : website, pin, stiker, brosur secara merata Inovation : Proyek ini dapat disebut inovatif karena dapat menggabungkan unsur edukasi, seni, intelektual dan sosial dalam satu paket proyek yang membidik segmen kaum muda/pemilih pemula serta masyarakat marginal. Dimana perpaduan ini jarang sekali dilakukan oleh pihak manapun. Serta ciri khas lainnya adalah proyek ini dilaksanakan oleh sebuah cabang LSM yang berbasis daerah dengan SDM 100% lokal dengan profesi mayoritas mahasiswa dengan latarbelakang multidisipliner ilmu di sulawesi selatan khususnya kota Makassar. Sustainability : Pencapaian dari proyek ini akan bertahan karena selain mengandalkan metode yang bersifat short edukasi juga mengandalkan metode long edukasi yaitu proses pengkaderan yang bersifat jangka panjang dan akan memiliki efek berkelanjutan Why UNDEF : UNDEF merupakan sebuah organisasi yang memiliki visi dan misi untuk menggalakkan kehidupan berdemokrasi di negara - negara berkembang. Dan proyek ini diarahkan untuk memberikan edukasi dan informasi pada masyarakat daerah Sulawesi Selatan yang merupakan tolak ukur kehidupan demokrasi di Indonesia timur. Informasi ini dapat di lihat di http://www.un.org/democracyfund

Anda mungkin juga menyukai