Dari skema Irigasi yang didapat, terdapat 7 petak luas irigasi yang harus diari, berikut perhitungan dimensi saluran , tiap petaknya : 1. Primer. Ruas 1. kr Dik : A = 151 ha q = 1,65 l/dtk/ha maka, Q = 248 l/dtk ~ 0,248 m3/dtk dengan Q = 0,248 m3/dtk , dari tabel didapat : V = 0,3 0,35 (m/dtk), b/h (n) = 1 m = 1:1 K = 40 Perhitungan hidrolis yaitu menggunakan penampang trapezium dalam hal ini digunakan rumus strickler sebgai berikut : (b = h)
( ) Dimana nilai n = 1 dan m = 1. Dari kedua rumus tersebut, dapat disederhanakan menjadi, ( ( b= Cek nilai V : ( ) ( ) m2 . 0,3 0,35 (Ok!) ( ( meter ) ) ) ) .
( (
) )
2. Primer. Ruas 2. kn Dik : A = 185 ha q = 1,65 l/dtk/ha maka, Q = 306 l/dtk ~ 0,306 m3/dtk dengan Q = 0,306 m3/dtk , dari tabel didapat : V = 0,35 0,4 (m/dtk), b/h (n) = 1,5 m = 1:1 K = 40 Perhitungan hidrolis yaitu menggunakan penampang trapezium dalam hal ini digunakan rumus strickler sebgai berikut : (b = 1,5*h)
( ) Dimana nilai n = 1 dan m = 1. Dari kedua rumus tersebut, dapat disederhanakan menjadi, ( ( ) ) .
( ( meter
) )
( (
) )
3. Sekunder. Ruas 1. kn Dik : A = 101 ha q = 1,65 l/dtk/ha maka, Q = 167 l/dtk ~ 0,167 m3/dtk dengan Q = 0,167 m3/dtk , dari tabel didapat : V = 0,3 0,35 (m/dtk), b/h (n) = 1 m = 1:1 K = 40 Perhitungan hidrolis yaitu menggunakan penampang trapezium dalam hal ini digunakan rumus strickler sebgai berikut : (b = h)
( ) Dimana nilai n = 1 dan m = 1. Dari kedua rumus tersebut, dapat disederhanakan menjadi, ( ( b= ) ) .
( (
) )
4. Petak 4 (H.Kn3.kn.) Dik : A = 72 ha q = 1,65 l/dtk/ha maka, Q = 58 * 1,65 = 119 l/dtk ~ 0,119 m3/dtk dengan Q = 0,119 m3/dtk , dari tabel didapat : V = 0,25 0,3 (m/dtk), b/h (n) = 1 m = 1:1 K = 40 Perhitungan hidrolis yaitu menggunakan penampang trapezium dalam hal ini digunakan rumus strickler sebgai berikut : (b = h)
( ) Dimana nilai n = 1 dan m = 1. Dari kedua rumus tersebut, dapat disederhanakan menjadi,
( ( b=
) ) .
( (
) )
5. Petak 5 (H.Kr1.kn.) Dik : A = 46 ha q = 1,65 l/dtk/ha maka, Q = 46 * 1,65 = 75 l/dtk ~ 0,075 m3/dtk dengan Q = 0,075 m3/dtk , dari tabel didapat : V = 0,25 0,3 (m/dtk), b/h (n) = 1 m = 1:1 K = 40
Perhitungan hidrolis yaitu menggunakan penampang trapezium dalam hal ini digunakan rumus strickler sebgai berikut : (b = h)
( ) Dimana nilai n = 1 dan m = 1. Dari kedua rumus tersebut, dapat disederhanakan menjadi, ( ( b= Cek nilai V : ( ) ( ) m2 ) ) .
( (
) )
6. Petak 6 (H.Kr1.kr.) Dik : A = 34 ha q = 1,65 l/dtk/ha maka, Q = 34 * 1,65 = 56 l/dtk ~ 0,056 m3/dtk dengan Q = 0,056 m3/dtk , dari tabel didapat : V = 0,25 0,3 (m/dtk), b/h (n) = 1
m K
= 1:1 = 40
Perhitungan hidrolis yaitu menggunakan penampang trapezium dalam hal ini digunakan rumus strickler sebgai berikut : (b = h)
( ) Dimana nilai n = 1 dan m = 1. Dari kedua rumus tersebut, dapat disederhanakan menjadi, ( ( b= Cek nilai V : ( ) ( ) m2 . 0,25 0,3 (Ok!) ( ( meter ) ) ) ) .
( (
) )
maka, Q = 71 * 1,65 = 117 l/dtk ~ 0,117 m3/dtk dengan Q = 0,117 m3/dtk , dari tabel didapat : V = 0,25 0,3 (m/dtk), b/h (n) = 1 m = 1:1 K = 40 Perhitungan hidrolis yaitu menggunakan penampang trapezium dalam hal ini digunakan rumus strickler sebgai berikut : (b = h)
( ) Dimana nilai n = 1 dan m = 1. Dari kedua rumus tersebut, dapat disederhanakan menjadi, ( ( b= Cek nilai V : ( ) ( ) m2 . 0,25 0,3 (Ok!) ( ( meter ) ) ) ) .
( (
) )
RESUME
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
2012