Anda di halaman 1dari 5

3.1.Job Sheet Tugas 1. Membubut lurus 2. Membubut tirus 3. Memotong benda kerja 4. Mengebor benda kerja 5.

Mengetap 90 mm 70 mm 20mm

6mm

25 mm

Gambar: Job Sheet

3.2.Proses Pembuatan Benda Kerja Macam-macam pekerjaan membubut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Membubut Lurus Pada pembuatan pemanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja sedang untuk pembubutan datar pahat ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan menuju kearah melintang. Cara pembubutan lurus ini adalah cara kerja yang paling sederhana dalam pekerjaan membubut.

Membuat Tirus Cara membubut tirus (diameter ujung yang satu dengan yang lain tidak

sama) dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: - Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang - Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)

17

- Dengan memasang perkakas pembentuk

Memotong Benda Kerja Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut

digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping. Sebuah benda kerja yang disebut diantara senter-senter tidak boleh diputus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.

Membubut Dalam Untuk membesarkan lubang yang sudah ada kita dapat menggunakan

pahat dalam. Caranya tidak jauh beda dengan membubut tirus, pahatnya juga mempunyai bentuk tersendiri.

Mengkartel Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi

karter tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter. Kerjanya kartel ini adalah menekan benda kerja, bukan menyayat seperti pahat bubut.

Langkah Kerja Pembubutan (Spesial Uji Tarik) 1. Benda kerja dipotong 10 cm. 2. Dipasang pada kepala tetap 3 s/d 4 cm lalu dikencangkan. 3. Setelah kita pasang (sesuai dengan kebutuhan) maka kepal lepas kita fungsikan. 4. Setelah mesin dihidupkan langkah pertama membubut diameter luar dengan gerak makan sedikit demi sedikit. 5. Diameter dalam kita kerjakan dengan lebih hati-hati karena kesalahan sedikit misalnya pahat terlalu makan maka akan berakibat fatal, bisa jadi hasil pembubutan akan patah. 6. Jarak antara diameter dalam dan diameter luar adalah konsentrasi kerjaan yang terakhir sesuai dengan besarnya tirus pada gambar.

18

7. Setelah bubutan selesai maka benda kerja dilepas dan dipotong dengan gergaji sesuai dengan panjang pada gambar kemudian jika merasa kurang halus dapat digunakan amplas untuk menggosoknya.

3.3.Perhitungan MESIN BUBUT

Sumber: Buku Panduan Praktikum PP;2006 Diketahui: n = 355 rpm L0 = 100 mm L1 = 100 mm L2 = 90 mm a = 0,70 mm

D1 = 30 mm D2 = 25 mm

S = 0,2 mm/menit P1 = P2 = 20 mm

= 3,14
Dimana: n = Putaran benda kerja (mm) D1 = Diameter awal (mm) D2 = Diameter setelah dibubut D2 (mm) D3 = Diameter setelah dibubut D3 (mm) L = Panjang yang dikerjakan P = Panjang tirus a = Kedalaman memotong (mm)

S = Feed (mm/menit) Kecepatan Potong (V)

d1
V1

d1 d 2 30 25 55 27,5mm 2 2 2

.D.n
1000

3,14 x25x355 27867 27,8675 mm menit 1000 1000

Tebal Pemotong

t
t1

d awal d akhir 2
30 25 5 2,5mm 2 2

19

Jumlah Langkah Pemotongan

i
i1

D1 D2 2.a
30 25 5 3,57 4 kali 2.0,7 1,4

Waktu Pengerjaan

Tm
Tm1

L1 xI1 s.n
100x3,57 357 5,02 Menit 0,2 x355 71

Tm1total Tm1

= 5,02 Menit

3.4.Kesimpulan dan Saran Pada dasarnya gerakkan yang ada pada pengerjaan mesin bubut aa dua yaitu gerak benda kerja secara berputar dan gerak pahat secara masukkan. Pada saat penyayatan diusakan pemakanan dilakukan sedikit demi sedikit terus diberi pendingin (air),agar mata pahat tidak cepat aus atau rusak. Gerak pemakanan yang baik antara 0,2 s/d 0,5 mm agar didapatkan hasil yang halus dan rata. Pada dasarnya perhitungan pada saat membubut sangat diperlukan, agar dalam pembubutan tidak mengalami kegagalan terutama pada

pembubutan tirus. Feed Speed harus diseimbangkan dengan kekerasan benda kerja, tebal tipisnya pemotongan dan penyayatan.

20

Keselamatan Kerja Apabila terjadi getaran yang kuat pada satu bagian, mesin harus segera dimatikan karena dapat menyebabkan benda kerja rusak. Apabila ada baut yang longgar hendaknya dikencangkan karena akan terlepas dan berbahaya bagi operatornya, hal ini bisa juga terjadi pada peralatan yang diletakkan diatas meja mesin yang berputar, jadi hendaknya apabila menaruh peralatan taruhlah pada bagian mesin yang aman. Jangan terlalu banyak atau sering memberi cairan pendingin pada benda kerja, karena bisa mengakibatkan benda kerja patah. Itu karena pendingin yang tiba-tiba pada benda kerja yang suhunya naik akibat gesekan dengan mata pahat.

21

Anda mungkin juga menyukai

  • System Bahan Bakar
    System Bahan Bakar
    Dokumen2 halaman
    System Bahan Bakar
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Kjhgfds
    Kjhgfds
    Dokumen3 halaman
    Kjhgfds
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • QSCVBNMM
    QSCVBNMM
    Dokumen11 halaman
    QSCVBNMM
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Kerja Motor Bakar Bensin Dengan Turbojet Accelerator
    Kerja Motor Bakar Bensin Dengan Turbojet Accelerator
    Dokumen14 halaman
    Kerja Motor Bakar Bensin Dengan Turbojet Accelerator
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • System Bahan Bakar
    System Bahan Bakar
    Dokumen2 halaman
    System Bahan Bakar
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Ertyuio
    Ertyuio
    Dokumen2 halaman
    Ertyuio
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Dermaga Baru
    Dermaga Baru
    Dokumen2 halaman
    Dermaga Baru
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • NINDI NYASARdocx
    NINDI NYASARdocx
    Dokumen1 halaman
    NINDI NYASARdocx
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Dermaga Baru
    Dermaga Baru
    Dokumen2 halaman
    Dermaga Baru
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • HSS
    HSS
    Dokumen7 halaman
    HSS
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • 1 FGHJK
    1 FGHJK
    Dokumen1 halaman
    1 FGHJK
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • 1 FGHJK
    1 FGHJK
    Dokumen1 halaman
    1 FGHJK
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Tugas Agama (Hady)
    Tugas Agama (Hady)
    Dokumen9 halaman
    Tugas Agama (Hady)
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Catatan
    Catatan
    Dokumen1 halaman
    Catatan
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • HSS
    HSS
    Dokumen7 halaman
    HSS
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • HSS
    HSS
    Dokumen7 halaman
    HSS
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Tugas Agama (Hady)
    Tugas Agama (Hady)
    Dokumen9 halaman
    Tugas Agama (Hady)
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • 1723 Chapter I
    1723 Chapter I
    Dokumen5 halaman
    1723 Chapter I
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Peranan Survei Hidrografi
    Peranan Survei Hidrografi
    Dokumen94 halaman
    Peranan Survei Hidrografi
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Tugas Agama (Hady)
    Tugas Agama (Hady)
    Dokumen9 halaman
    Tugas Agama (Hady)
    Redi Santoso
    Belum ada peringkat
  • Dermaga Jamrud
    Dermaga Jamrud
    Dokumen9 halaman
    Dermaga Jamrud
    FitriaWahyuni
    Belum ada peringkat