Mengetap 90 mm 70 mm 20mm
6mm
25 mm
3.2.Proses Pembuatan Benda Kerja Macam-macam pekerjaan membubut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Membubut Lurus Pada pembuatan pemanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja sedang untuk pembubutan datar pahat ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan menuju kearah melintang. Cara pembubutan lurus ini adalah cara kerja yang paling sederhana dalam pekerjaan membubut.
Membuat Tirus Cara membubut tirus (diameter ujung yang satu dengan yang lain tidak
sama) dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: - Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang - Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
17
Memotong Benda Kerja Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut
digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping. Sebuah benda kerja yang disebut diantara senter-senter tidak boleh diputus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.
Membubut Dalam Untuk membesarkan lubang yang sudah ada kita dapat menggunakan
pahat dalam. Caranya tidak jauh beda dengan membubut tirus, pahatnya juga mempunyai bentuk tersendiri.
Mengkartel Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi
karter tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter. Kerjanya kartel ini adalah menekan benda kerja, bukan menyayat seperti pahat bubut.
Langkah Kerja Pembubutan (Spesial Uji Tarik) 1. Benda kerja dipotong 10 cm. 2. Dipasang pada kepala tetap 3 s/d 4 cm lalu dikencangkan. 3. Setelah kita pasang (sesuai dengan kebutuhan) maka kepal lepas kita fungsikan. 4. Setelah mesin dihidupkan langkah pertama membubut diameter luar dengan gerak makan sedikit demi sedikit. 5. Diameter dalam kita kerjakan dengan lebih hati-hati karena kesalahan sedikit misalnya pahat terlalu makan maka akan berakibat fatal, bisa jadi hasil pembubutan akan patah. 6. Jarak antara diameter dalam dan diameter luar adalah konsentrasi kerjaan yang terakhir sesuai dengan besarnya tirus pada gambar.
18
7. Setelah bubutan selesai maka benda kerja dilepas dan dipotong dengan gergaji sesuai dengan panjang pada gambar kemudian jika merasa kurang halus dapat digunakan amplas untuk menggosoknya.
Sumber: Buku Panduan Praktikum PP;2006 Diketahui: n = 355 rpm L0 = 100 mm L1 = 100 mm L2 = 90 mm a = 0,70 mm
D1 = 30 mm D2 = 25 mm
S = 0,2 mm/menit P1 = P2 = 20 mm
= 3,14
Dimana: n = Putaran benda kerja (mm) D1 = Diameter awal (mm) D2 = Diameter setelah dibubut D2 (mm) D3 = Diameter setelah dibubut D3 (mm) L = Panjang yang dikerjakan P = Panjang tirus a = Kedalaman memotong (mm)
d1
V1
d1 d 2 30 25 55 27,5mm 2 2 2
.D.n
1000
Tebal Pemotong
t
t1
d awal d akhir 2
30 25 5 2,5mm 2 2
19
i
i1
D1 D2 2.a
30 25 5 3,57 4 kali 2.0,7 1,4
Waktu Pengerjaan
Tm
Tm1
L1 xI1 s.n
100x3,57 357 5,02 Menit 0,2 x355 71
Tm1total Tm1
= 5,02 Menit
3.4.Kesimpulan dan Saran Pada dasarnya gerakkan yang ada pada pengerjaan mesin bubut aa dua yaitu gerak benda kerja secara berputar dan gerak pahat secara masukkan. Pada saat penyayatan diusakan pemakanan dilakukan sedikit demi sedikit terus diberi pendingin (air),agar mata pahat tidak cepat aus atau rusak. Gerak pemakanan yang baik antara 0,2 s/d 0,5 mm agar didapatkan hasil yang halus dan rata. Pada dasarnya perhitungan pada saat membubut sangat diperlukan, agar dalam pembubutan tidak mengalami kegagalan terutama pada
pembubutan tirus. Feed Speed harus diseimbangkan dengan kekerasan benda kerja, tebal tipisnya pemotongan dan penyayatan.
20
Keselamatan Kerja Apabila terjadi getaran yang kuat pada satu bagian, mesin harus segera dimatikan karena dapat menyebabkan benda kerja rusak. Apabila ada baut yang longgar hendaknya dikencangkan karena akan terlepas dan berbahaya bagi operatornya, hal ini bisa juga terjadi pada peralatan yang diletakkan diatas meja mesin yang berputar, jadi hendaknya apabila menaruh peralatan taruhlah pada bagian mesin yang aman. Jangan terlalu banyak atau sering memberi cairan pendingin pada benda kerja, karena bisa mengakibatkan benda kerja patah. Itu karena pendingin yang tiba-tiba pada benda kerja yang suhunya naik akibat gesekan dengan mata pahat.
21