Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam organisasi.

Apapun bentuk dan tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia. Begitu pula dalam pelaksanaan misinya maka dikelola dan diurus oleh manusia. Dengan demikian manusia merupakan faktor yang sangat strategis dalam semua kegiatan organisasi. Agar dapat mengatur dan mengurus sumber daya manusia berdasarkan visi organisasi sehingga tujuan organisasi tercapai maka dibutuhkan ilmu, metoda dan pendekatan pengelolaan sumber daya manusia atau yang sering disebut dengan manajemen sumber daya manusia. Ini berarti bahwa manajemen sumber daya manusia juga menjadi bagian dari ilmu manajemen (management science) yang mengacu kepada fungsi manajemen yang dalam pelaksanaannya meliputi proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Peran sumber daya manusia dari waktu ke waktu akan semakin strategis terhadap perkembangan dan dinamika organisasi, seperti yang diungkapkan oleh (Foulkes, 1975). Pengelolaan sumber daya manusia dalam istilah lain sering disebut: personal management, personal administration,human resources administration . (Umi Sukamti, 1989:4). Beberapa istilah tersebut dalam bidang pendidikan merupakan salah satu substansi dari manajemen pendidikan. Pengelolaan sumber daya manusia pada dasarnya merupakan deskripsi dari administrasi atau manajemen pendidikan dengan mengedentifikasi fungsi-fungsinya sebagai suatu setting proses administrasi atau manajemen pendidikan yang didesain untuk saling berkaitan antara tujuan individu maupun organisasi. Menurut Castetter (1981:3) proses administrasi atau manajemen tersebut meliputi planning, recruitment, selection, induction, appraisal, development, compensation, bargaining, security, continuity, and information. Sedangkan Randall (1987:29) mengedentifikasi fungsi-fungsi tersebut ke dalam proses sumber daya manusia yang meliputi planning,staffing, appraising, compensation, and training. Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyangkut keseluruhan urusan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur yang ada didalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai akitifitasnya harus memfokuskan pada perencanaan yang menyangkut penyusunan staff, penetapan program latihan jabatan dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan lainnya adalah bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.

BAB II PEMBAHAHASAN A. Pengertian Organisasi Organisasi adalah perserikatan untuk mencapai tujuan. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam arti bagan adalah gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu badan untuk mencapai tujuan. Organisasi dalam arti dinamis adalah proses penetapan dan pembagian pekerjaan,pembatasan tugas dan tanggung jawab, serta penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga dapat bekerja dengan efektif untuk mencapai tujuan. Organisasi terdapat tiga faktor atau unsur penting yaitu : adanya sekelompok orang adanya hubungan dan pembagian kerja diantara mereka adanya tujuan yang ingin dicapai B. Bentuk Organisasi Dalam suatu organisasi, yang menjadi dasar adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada masing-masing struktur organisasi yang akan dibahas satu per satu dibawah ini : 1. Bentuk Organisasi Garis Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut denganorganisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi. Kebaikannya: a. Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan. b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit. c. Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal. Keburukannya: a. Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandekatau hancur. b. Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis. c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas. 2. Bentuk Organisasi Fungsional Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenangmemberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.

Kebaikannya; a. Pembidangan tugas-tugas jelas. b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin. c. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya. Keburukannya; a. Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty. b. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi. C. Perinsip-Perinsip Organisasi. 1. Perumusan tujuan dengan jelas Bila akan melakukan suatu aktivitas, pertama-tama harus dijelaskan dulu tujuannya.bagi suatu organisasi,tujuan aktivitas itu akan berperan sebagai: * pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa * landasan bagi organisasi bersangkutan * menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan * menentukan serangkaian program, prosedur ,koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan mekanisasi 2. Pembagian tugas Dalam suatu organisasi , pembagian tugas merupakan suatu keharusan mutlak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pekerjaan. Pembagian tugas akan menghasilkan departemen-departemen dan deskripsi tugas (job description) )masingmasing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. 3. Delagasi kekuasaan Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delagasi kekuasaan. Kepada setiap karyawan yang menduduki jabatan tertentu harus di delegasikan kekuasaan, atau wewenag yang di perlukan agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas sebaikbaiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai aspek pengambilan keputusan, penggunaan peralatan , dan lain sebagainya. 4. Rentangan kekuasaan Yang dimaksud rentangan kekuasaan adalah berapa jumlah orang yang tepat menjadi bawahan seorang pemimpin, agar dia mampu memimpin , membimbing , dan mengawasi secara efektif 5. Tingkat tingkat pengawasan Tingkat pengawasan hendaknya diusahankan sesedikit mungkin.harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin.selain memudahkan komunikasi , juga agar ada motivasi bagi setiap orang dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi pada struktur organisasinya.

Sedangkan fungsi manajemen strategis itu sendiri adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melasanakan kegiatan maupun perencanaan-perencanaan yang terstruktur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi manajemen itu sendiri dibagi menjadi empat, yaitu : 1. Perencanaan (planning) Merupakan proses kegiatan memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki dan menentukan prioritas prioritas ke depannya agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dasar organisasi tersebut. 2. Pengorganisasian (organizing) Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat. 3. Pengarahan (directing) Merupakan suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. 4. Pengevaluasian (evaluating) Merupakan poses pengawasan dan pengendalian performa organisasi untuk memastikan bahwa jalannya organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi organisasi disini adalah sebagai alat dari manajemen strategis untuk mencapai tujuan. Jadi antara manajemen dan organisasi memiliki hubungan keterikatan yang erat. Karena untuk memasarkan atau menyebarkan unit-unit produknya diperlukan manajemen untuk menkoordinirnya. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam pengelolaanya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yan professional semuanya menjadi tidak bermakna (Tjutju,2008). Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya (Tjutju. 2008). Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu

manusia tersebut harus mempunyai nilai kompetensi, karakteristik kompentensi menurut Spencer and spencer (1993:9-11) ada lima karakteristik kompentensi yaitu: 1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu. 2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi. 3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang. 4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu. 5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu. Walaupun demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat sinkron dengan visi, misi, tujuan dan harapan organisasi maka manusia sebagai selah satu sumber daya harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perkembangan organisasi yang semakin komppetitive. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut, menurut (Tjutju,2008) ada empat strategi utama untuk melakukan perubahan, yaitu dengan melakukan: 1. Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan 2. Beradaftasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak. 3. Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan networking. 4. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ, EQ dan ESQ. Dengan stategi tesebut, sekurang-kurangnya sumber daya manusia dalam organisasi akan melakukan upaya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan global yang cenderung bersifat tanpa batas. Menurut Lengnick-Hall(2003:34-35) ada empat peran baru yang mesti dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia dalam menghadapi sejumlah tantangan global, yaitu: 1. Human Cafital Steward 2. Knowledge Facilitator 3. Relationship Builder 4. Rapid Deployment Specialist Cakupan MSDM 1. Melakukan analisis jabatan 5

2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja 3. Menyeleksi calon tenaga kerja 4. Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru 5. Menata olah upah dan gaji 6. Menyediakan insentif dan kesejahteraan 7. Menilai kinerja 8. Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan) 9. Pelatihan dan pengembangan 10. Membangun komitmen karyawan MSDM penting bagi Manajer karena agar tidak terjadi : 1. Mempekerjakan orang tidak cocok dengan pekerjaan 2. Mengalami perputaran karyawan yang tinggi 3. Menemukan orang-orang Anda tidak melakukan yang terbaik 4. Perusahaan berurusan dengan pengadilan 5. Perusahaan berada di bawah undang-undang keselamatan kerja 6. Memiliki karyawan yang berfikir bahwa gaji mereka tidak adil 7. Membiarkan kekurangan pelatihan 8. Praktik tenaga kerja yang tidak adil MSDM yang Strategik 1. Kenyataan bahwa karyawan dewasa ini adalah sentral untuk mencapai keunggulan bersaing telah mengarah ke munculnya bidang yang dikenal sebagai MSDM yang Strategik 2. MSDM yang Strategik didefinisikan sebagai tautan dari SDM dengan tujuan dan sasaran strategik untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur organisasi D. Peranan MSDM Dalam Organisasi (Tinjauan Aspek administrasi) Administrasi memegang peranan yang sangat penting pada suatu perusahaan atau organisasi untuk memperlancar jalannya kegiatan dalam mencapai tujuan. The Liang Gie menerankan bahwa, Administrasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam artian sempit Administrasi merupakan proses kegiatan kerjasama yang sangat bersifat pekerjaan kantor yang meliputi kegiatan mencatat, surat-menyurat dan sebagiannya, yang bersifat teknik ketatausahaan. Sedangkan dalam artian luas meliputi segenap proses kerjasama untk mencapai tujuan tersebut yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Tujuan yang akan dicapai serta proses kerjasama itu bermacam-macam, demikian juga jumlah dan susunan orang-orang yang bekerja sama itu dapat dilaksanakan pada waktu dan tempat yang berlainan, semua menjadi sasaran utama daripada kerjasam a tersebut yaitu tujuan yang telah ditetapkan, atau secara umum dapat disebutkan sebagai

penyelenggaraan kerja dimana dalam masa modern sekarang ini administrasi merupakan kunci dalam pelaksanaan kegiatan atau alat yang paling penting dan perlu dilaksanakan. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pengertian administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama dari sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama. Pada dasarnya kegiatan administrasi suatu organisasi dipergunakan untuk menyelesaikan segala pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peranan administrasi disini sangat diperlukan oleh organisasi tersebut karena pekerjaan organisasi membantu memberi data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk menjalankan managemen SDM dan mempermudah pimpinan dalam mengambil keputusan untuk pelaksanaan tugas selanjutnya. Managemen organisasi ini berperan penting dalam memudahkan atau meringankan tugas orang-orang yang menjalankan kegiatan organisasi itu sendiri, juga membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai satu kesatuan dan melayani pelaksanaan pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan, memberikan semua keterangan-keterangan yang lengkap dan yang diperlukan kepada siapa, bilamana, dan dimana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan secara efisien terutama bagi pihak pimpinan. Secara garis besar, administrasi manajemen SDM memiliki fungsi-fungsi yang bersifat menyeluruh dan berlaku bagi setiap organisasi, yang meliputi: 1. Perencanaan (Planning) 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Pengarahan (Leading) 4. Pengawasan (Controlling) Ad.1. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, system, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ad.2 Pengorganisasian (Organization) Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang membawa hal-hal tersebut kearah tujuan, penugasan tanggungjawab tertentu dan kemudian pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu yang melaksanakan tugas-tugasnya. Ad. 3 Pengarahan (Leading) Pengarahan adalah membuat datau mendapatkan para karyawan melaksanakan apa yang diinginkan, dan harus mereka melakukan dengan melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi, dan disiplin.

Ad.4 Pengawasan (Controling) Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan. Namun untuk mewujudkan Managemen SDM yang terarah, sangatlah membutuhkan seorang Leader dalam menjalankan tugasnya sebagai Pimpinan. Untuk menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, pimpinan telah melakukan pembagian kerja dan tanggung jawab guna menjaga kekeliruan tumpang tindih dalam pekerjaan. Dari pembagian tanggung jawab pada masing-masing bidang dalam organisasi akhirnya dapat menghasilkan suatu kinerja pekerjaan yang baik dan memuaskan sampai unit terkecil dalam organisasi, serta untuk mempermudah atasan dalam pengawasannya. Peranan administrasi pada umumnya adalah untuk mencapai agar kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan setiap hari dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan efisien atau berjalan dengan tepat waktu, berguna dan terselenggara dengan baik dan teratur, sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan dan kearsipan mempunyai tujuan untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi bagian organisasi.

BAB III KESIMPULAN Dalam menghadapi situasi lingkungan yang terus berubah menuntut pergeseran peran manajemen sumber daya manusia dari paradigma lama (yang berfokus pada implementasi Fungsi operatif ) menuju paradigma baru (yang berfokus pada empowering human capital dalam menjalankan knowledge management), maka manusia sebagai salah satu sumber daya harus mempunyai nilai kompetensi dengan selalu mengikuti perkembangan jaman dengan selalu meningkatkan ilmu pengetahuan. Konsep dan Fungsi Manajemen SDM 1. Sumber daya manusia (SDM) adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Fungsi sumber daya manusia atau bagian SDM adalah mengelola berbagai aspek dari masalah sumber daya manusia dalam perusahaan, seperti merencanakan kegiatan perekrutan dan mengusahakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang digunakan oleh perusahaan. Bagian SDM ini pun menyusun kebijakan-kebijakan yang menyangkut peraturan tenaga kerja, kualifikasi perekrutan, pengembangan karir dan mulai pengiriman tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan-pelatihan hingga melanjutkan studi, program insentif maupun bonus bagi tenaga kerja. 3. Proses manajemen sumber daya manusia adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan mulai dari perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penandatanganan kontrak kerja, penempatan tenaga kerja hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja guna menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu serta mengusahakan agar mereka bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut. Proses manajemen SDM melibatkan kegiatan, antara lain perencanaan, perekrutan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan, kompensasi dan insentif, serta evaluasi kinerja tenaga kerja. 4. Saat ini, tugas penting SDM adalah mencari orang yang sesuai untuk digunakan dalam perusahaan serta memberikan ganjaran dan motivasi yang sesuai agar dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan dedikasi yang tinggi. Semua kegiatan manajemen selalu diawali dengan perencanaan, begitu pula dengan kegiatan bagian SDM. Merencanakan perekrutan dan penempatan karyawan yang sesuai merupakan strategi dalam usaha menemukan kebutuhan pekerja dalam jangka pendek dan panjang, pada sebuah organisasi. Untuk memudahkan proses perencanaan, ada beberapa langkah yang diikuti, yaitu perencanaan yang dibuat tetap mengacu pada perencanaan strategis organisasi; menentukan tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja melalui Analisis pekerjaan (job analysis), deskripsi pekerja (job description), serta spesifikasi pekerjaan (job specification); menganalisis ketersediaan sumber daya manusia dalam kebutuhan

5.

6.

7.

8.

jangka panjang; melakukan tindakan penyesuaian; serta evaluasi dan modifikasi tindakan. Secara ringkas proses mendapatkan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan harus melalui 3 tahapan, yaitu rekrutmen, pelatihan atau perkuliahan dan penilaian kinerja. Rekrutmen adalah proses menarik orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi, terbagi atas rekrutmen internal dan eksternal. Setelah melakukan rekrutmen, perusahaan perlu memberikan pelatihan dan pengembangan agar organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Terdapat beberapa teknik pelatihan, antara lain orientasi karyawan baru, program atas dasar pekerjaan (on the job training), program secara perkuliahan (classroom training),video teleconferencing, video interaktif, serta pelatihan berdasarkan kelompok. Penilaian kinerja pegawai dalam menjalankan tugas merupakan evaluasi yang dilakukan secara spesifik dan formal untuk menentukan tingkat keefektifan pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan terdapat beberapa metode pengukuran kinerja, antara lain Written Essays, merupakan metode yang paling sederhana dalam mengevaluasi kinerja pegawai. Dibuat dalam bentuk narasi mengenai kekuatan, kelemahan pegawai, kinerja masa lalu, kinerja potensial, serta saran perbaikan bagi pegawai. Metode Pengurutan (Rangking) yang mengurutkan dari atas ke bawah atau yang terbaik ke yang terburuk atas setiap pekerja atau kelompok kerja atau divisi tertentu; Metode Peringkatan, yang terdiri dari pertanyaan atau pertanyaan sederhana mengenai beberapa aspek kinerja pekerjaan seseorang. Metode yang populer adalah skala pemeringkat grafis yang mudah untuk dikembangkan, Critical Incident Method/Metode Kejadian Kritis yang merupakan contoh yang sangat baik atau sangat buruk dalam diri karyawan, dalam hal ini Manajer berusaha menjabarkan apa yang para pekerja tersebut lakukan atau tidak sehingga berakibat pada keberhasilan atau kegagalan. Teknik ini memberikan informasi umpan balik dan menentukan kinerja dengan cara yang cukup adil. 360-Degree Evaluations merupakan pendekatan terbaru yang menyediakan umpan balik dari mereka yang sehari-harinya berhubungan dengan pegawai, baik internal customer, seperti manajemen puncak, manajer, bawahan, rekan kerja atau anggota tim, serta perwakilan departemen lain, serta external customer, seperti supplier dan klien. Kompensasi untuk para pekerja. Upah, gaji dan semua fasilitas lainnya yang merupakan ganjaran atau pembayaran kepada para pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dikatakan sebagai kompensasi. Pada dasarnya kompensasi terdiri dari 2 jenis, yaitu financial dan nonfinansial. Kompensasi finansial terdiri dari pembayaran langsung atau insentif (bonus, bagi hasil atau pembayaran jasa bagi nonmanajemen) serta pembayaran tak langsung berupa tunjangan tambahan, yang umumnya dibayarkan kepada para pekerja berupa bantuan dana pensiun, asuransi dan liburan.

10

DAFTAR PUSTAKA. http://iimrsch.wordpress.com/2009/10/12/peran-man0ajemen-sumber-daya-manusiadalam-organisasi/ http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/07/18/peranan-manajer-dalammanajemen-organisasi-publik/ http://deshafa.blogspot.com/2011/01/fungsi-manajemen-dan-organisasi.html http://aditpato7.wordpress.com/2010/01/04/fungsi-manajemen-strategis-dalam-organisasi/ http://arly912.wordpress.com/2012/10/21/pengelolaan-organisasi-dan-sumber-dayamanusia-dalam-bisnis/ http://realitaswujud.blogspot.com/2011/12/peranan-msdm-dalam-organisasi-tinjauan.html http://aiiuastiniwaty.blogspot.com/2012/06/peranan-manajemen-dalam-oganisasi.html

11

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur Illahi Rabbi Allah SW'T, atas berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah.ini dan salawat beriring salam kepada. Baginda Rasulullah SAW yang telah meluruskan umatnya ke jalan yang benar. Maka dengan ini kami penulis dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul BAGAIMANA PENGELOLAAN SDM DALAM BENTUK ORGANISASI. Pada kesempatan ini kami penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Dosen mata kuliah ini selaku pembimbing dalam penulisan makalah ini. Namun kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun serta baik alat bantuan, kami penulis mengucapkan ribuan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat. Amin..

Lhokseumawe, Juni 2013 Penulis

i 12

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Organisasi................................................................................ B. Bentuk Organisasi...................................................................................... C. Prinsip-Prinsip Organisasi......................................................................... D. Peranan MSDM Dalam Organisasi (Tinjauan Aspek administrasi).......... BAB III KESIMPULAN........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 2 2 3 6 9 11 1 i ii

13 ii

Anda mungkin juga menyukai