Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN GIPS

A. Definisi 1. Gips adalah suatu bubuk campuran yang digunakan untuk membungkus secara keras area yang mengalami patah tulang. 2. Gips adalah imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai kontur tubuh tempat gips dipasang ( brunner dan suddart, 2000 ). B. Tujuan Pemasangan Gips untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah agar tak bergerak sehingga dapat menyatu dan fungsinya pulih kembali dengan cara mengimobilisasi tulang yang patah tersebut dalam posisi tertentu dan memberikan tekanan yang merata pada jaringan lunak yang terletak didalamnya. 1. Imobilisasi kasus pemasangan dislokasia sendi. 2. Fiksasai fraktur yang telah direduksi. 3. Koreksi cacat tulang (mis., skoliosis ). 4. Imobilisasi pada kasus penyakit tulang satelah dilakukan operasi (mis.,spondilitis) 5. Mengoreksi deformitas. C. Jenis Jenis Gips Kondisi yang ditangani dengan gips menentukan jenis dan ketebalan gips yang dipasang. Jenis-jenis gips sebagai berikut: 1. Gips lengan pendek. Gips ini dipasang memanjang dari bawah siku sampai lipatan telapak tanga, dan melingkar erat didasar ibu jari. 2. Gips lengan panjang. Gips ini dipasang memanjang. Dari setinggi lipat ketiak sampai disebelah prosimal lipatan telapak tangan. Siku biasanya di imobilisasi dalam posisi tegak lurus. 3. Gips tungkai pendek. Gips ini dipasang memanjang dibawah lutut sampai dasar jari kaki, kaki dalam sudut tegak lurus pada posisi netral, 4. Gips tungkai panjang Gips ini memanjang dari perbatasan sepertiga atas dan tengah paha sampai dasar jari kaki, lutut harus sedikit fleksi. 5. Gips berjalan.

Gips tungkai panjang atau pendek yang dibuat lebih kuat dan dapat disertai telapak untuk berjalan 6. Gips tubuh. Gips ini melingkar di batang tubuh 7. Gips spika. Gips ini melibatkan sebagian batang tubuh dan satu atau dua ekstremitas (gips spika tunggal atau ganda) 8. Gips spika bahu. Jaket tubuh yang melingkari batang tubuh, bahu dan siku 9. Gips spika pinggul. Gips ini melingkari batang tubuh dan satu ekstremitas bawah (gips spika tunggal atau ganda) D. Bentuk Bentuk Pemasangan Gips 1. Bentuk lembaran sehingga gips menutup separuh atau dua pertiga lingkaran permukaan anggota gerak. 2. Gips lembaran yang dipasang pada kedua sisi antero-posterior anggota gerak sehingga merupakan gips yang hampir melingkar. 3. Gips sirkuler yang dipasang lengkap meliputi seluruh anggota gerak. 4. Gips yang ditopang dengan besi atau karet dan dapat dipakai untuk menumpu atau berjalan pada patah tulang anggota gerak bawah E. Indikasi Pemasangan Gips 1. Untuk pertolongan pertama pada faktur (berfungsi sebagai bidal). 2. Imobilisasi sementara untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri misalnya gips korset pada tuberkulosis tulang belakang atau pasca operasi seperti operasi pada skoliosis tulang belakang. 3. Sebagai pengobatan definitif untuk imobilisasi fraktur terutama pada anak-anak dan fraktur tertentu pada orang dewasa. 4. Mengoreksi deformitas pada kelainan bawaan misalnya pada talipes ekuinovarus kongenital atau pada deformitas sendi lutut oleh karena berbagai sebab. 5. Imobilisasi untuk mencegah fraktur patologis. 6. Imobilisasi untuk memberikan kesempatan bagi tulang untuk menyatu setelah suatu operasi misalnya pada artrodesis. 7. Imobilisas setelah operasi pada tendo-tendo tertentu misalnya setelah operasi tendo Achilles.

8. Dapat dimanfaatkan sebagai cetakan untuk pembuatan bidai atau protesa. F. Tekhnik Pemasangan Gips 1. Persiapan alat a. Bahan gips dengan ukuran sesuai ekstremitas tubuh yang akan di gips b. Baskom berisi air biasa ( untuk merendam gips ) c. Baskom berisi air hangat. d. Gunting perban . e. Bengkok. f. Perlak dan alasnya. g. Waslap. h. Pemotongan gips . i. Kasa dalam tempatnya. j. Alat cukur. k. Sabun dalam tempatnya. l. Handuk. m. Krim kulit. n. Spons rubs o. Padding 2. Prosedur kerja. a. Siapkan klien dan jelaskan prosedur yang akan dikerjakan. b. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk pemasangan gips . c. Daerah yang akan dipasang gips dicukur, dibersihkan, dan dicuci dengan sabun, kemudian dikeringkan dengan handuk dan diberi krim kulit. d. Sokong ekstremiras atau bagian tubuh yang akan digips . e. Posisikan dan pertahankan bagian yang akan di gips dalam posisi yang ditentukan dokter selama prosedur. f. Pasang spongs rubbs ( bahan yang menyerap keringat ) pada bagian tubuh yang akan dipasang gips, pasang dengan cara yang halus dan tidak mengikat. Tambahkan bantalan ( padding ) di daerah tonjolan tulang dan pada jalur syaraf. g. Masukkan gips dalam baskom berisi air, rendam beberapa saat sampai gelembung gelembung udara dari gips harus keluar. Selanjutnya, diperas untuk mengurangi jumlah air dalam gips. h. Pasang gips secara merata pada bagian tubuh. Pembalutan gips secara melingkar mulai dari distal ke proksimal tidak terlalu kendur atau terlalu ketat. Pada waktu

membalut, lakukan dengan gerakan bersinambungan agar terjaga ketumpah tindihan lapisan gips. Dianjurkan dalam jarak yang tetap. Lakukan dengan gerakan yang bersinambungan agar terjaga kontak yang constant dengan bagain tubuh. i. Setelah selesai pemasangan, haluskan tepinya, potong serta bentuk dengan pemotongan gipa atau cutter. j. Bersihkan partikel bagian gips dari kulit yang terpasang. k. Sokong gips selama pengerasan dan pengeringan dengan telapak tangan. Jangan diletakkan pada permukaan keras atau pada tepi yang tajam dan hindari tekanan pada gips. G. Tekhnik Pelepasan Gips 1. Alat yang diperlukan untuk pelepasan gips. a. gergaji listrik/pemotongan gips. b. gergaji kecil manual. c. gunting besar. d. baskom berisi air hangat. e. gunting perban. f. bengkok dan plastic untuk tempat gips. g. sabun dalam tempatnya. h. handuk . i. perlak dan alasnya. j. Waslap. k. krim atau minyak 2. Cara pelepasan gips a. jelaskan pada klien prosedur yang akan dilakukan. b. yakinkan klien bahwa gergaji listrik atau pemotongan gips tidak akan mengenai kulit. c. gips akan dibelah dengan menggunakan gergaji listrik. d. gunakan pelindung mata pada klien dan petugas pemotong gips. e. potong bantalan gips dengan gumting. f. sokong bagian tubuh ketika gips dilepas. g. cuci dan keringkan bagian yang habis di gips dengan lembut, oleskan krim atau minyak. h. ajarkan klien secara bertahap melakukan aktivitas tubuh sesuai program terapi.

i. ajarkan klien agar meninggikan ekstremitas atau menggunakan elastis perban jika perlu untuk mengontrol pembengkakan. H. Hal Hal yang perlu diperhatikan dalam Pemasangan Gips 1. Gips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan. 2. Gips patah tidak bisa digunakan. 3. Gips yang terlalu kecil atau terlalu longgar sangat membahayakan klien. 4. Jangan merusak / menekan gips. 5. Jangan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips / menggaruk. 6. Jangan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama. I. Kelebihan Pemasangan Gips 1. Mudah didapatkan. 2. Mura dan mudah dipergunakan oleh setiap dokter. 3. Dapat diganti setiap saat. 4. Dapat dipasang dan dibuat cetakan sesuai bentuk anggota gerak. 5. Dapat dibuat jendela/lubang pada gips untuk membuka jahitan atau perawatan luka selama imobiliasi. 6. Koreksi secara bertahap jaringan lunak dapat dilakukan membuat sudut tertentu. 7. Gips bersifat rediolusen sehingga pemeriksaan foto rontgen tetap dapat dilakukan walaupun gips terpasang. 8. Merupakan terapi konservatif pilihan untuk menghindari operasi. J. Kekurangan Pemasangan Gips 1. Pemasangan gips yang ketat akan memberikan gangguan atau tekanan pada pembuluh darah, saraf atau tulang itu sendiri. 2. Pemasangan yang lama dapat menyebabkan kekakuan pada sendi dan mungkin dapat terjadi. a. Disus osteoporosis dan atrofi. b. Alergi dan gatal-gatal akibat gips. c. Berat dan tidak nyaman dipakai oleh penderita. K. Perawatan Gips 1. Gips tidak boleh basah oleh air atau bahan lain yang mengakibatkan kerusakan gips. 2. Setelah pemasangan gips harus dilakukan follow u yang teratur, tergantung dari lokalisasi pemasangan. 3. Gips yang mengalami kerusakan atau lembek pada beberapa tempat, harus diperbaiki

Anda mungkin juga menyukai