Anda di halaman 1dari 1

Sifat kehandalan (umur pakai) dari sebuah alat/ mesin yang merupakan salah satu factor penentu dari

efisiensi produktifitas/ kinerja, dimana umur pakai material umumnya ditentukan oleh beberapa sifat mekanik, seperti nilai kekerasan, ketahanan terhadap gesekan, benturan/ impact dan karat/ korosi. Hammer mill merupakan salah satu alat yang memerlukan tingkat kehandalan yang sangat tinggi terutama dibagian pemukul / hammers , dimana hammers ini berfungsi untuk menghancurkan bongkahan material ( bahan baku ) menjadi butiran kecil hingga mesh 80 ( 180 microns ), sehingga komponen ini haruslah terbuat dari material yang memiliki sifat tahan gesek serta tahan imprect yang tinggi. Baja panduan mangan chron-tembaga memiliki sifat tahan gesek, tahan impact dan bahan karet yang cukup tinggi, serta memiliki sifat ductility yang cukup baik ( tahan impact ). Dengan komposisi yang tepat diantara ketiganya ( mangan- chromtembaga ) serta dengan adanya perlakukan panas/ heat treatment, diharapkan dapat meningkatkan umur pakai dari hammers tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan hammers dari bahan baja panduan mangan-chrom-tembaga dengan menggunakan tungku induksi. Variasi komposisi panduan mangan-crhomtembaga dilakukan untuk mengetahui komposisi optimal untuk mendapatkan umur pakai hammers yang maksimal. Variasi komposisi ke tiga panduan tersebut adalah sebagai berikut : 5%Mn-5%Cr-5%Cu, 10%Mn-5%Cr-5% Cu, 5% Mn- 10% Cr-5%Cu, 5%Mn-5%Cr-10%Cu, 20%Mn-10%Cr-5%Cu, setelah itu material material tersebut diberi perlakuan panas yang sama untuk memperoleh struktur martensip dengan metode penyepuhan keras guna menigkatkan kekerasan dari material panduan tersebut. Pengujian terhadap material ini berupa uji sifat mekanik ( uji kekerasan tegangan tarik , uji impact ) serta uji kehandalan, dimana untuk mengetahui umur pakai dari material tersebut, dilakukan uji coba pada sebuah hammer mill dengan diameter drum 400 mm, panjang drum 500 mm.

Saat ini negara kita masih tenggelam dalam krisis besi dan baja dunia, salah satu solusi untuk mengatasi krisis tersebut diantaranya dengan mengoptimalkan pemberdayaan bahan baku lokal serta penguasaan teknologi pengolahan bahan baku besi dan baja guna meningkatkan kualitas produk besi dan baja nasional sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor besi dan baja. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas dari produk besi dan baja diantaranya melalui teknologi pembuatan material shot blast, dimana material ini digunakan untuk surface finishing pada produk pengecoran besi baja, selain itu material ini juga dapat digunakan untuk me-refining skrap besi dan baja dari pengotor, seperti cat atau unsur pengotor lain pada lapisan luar skrap besi dan baja yang akan di daur ulang/dilebur kembali. Pada penelitian sebelumnya (tahun 2009) material shot blast diperoleh dengan melebur skrap baja di dalam tungku induksi dengan kapasitas 500 Kg/batch hingga melting, kemudian logam cair dialirkan ke sebuah bak air dan diinjeksi dengan air bertekanan tinggi melalui sebuah nozzle, sehingga diperoleh butiran-butiran baja berdiameter kurang dari 3 mm dengan komposisi unsur butiran baja sebagai berikut : C (0.7-1.2 persen), Mn ( 0.6-1.2 persen), Si ( 0.4 1.2 persen), S ( 0.05 persen), P (0.05 persen) dengan nilai kekerasan 40-50 HRC. Pada penelitian ini (tahun 2010) merupakan penelitian lanjutan dari tahun sebelumnya, dimana akan dilakukan screening serta surface finishing pada butiran baja tersebut, dimana hasil injeksi terhadap hot metal akan menghasilkan butiran baja dengan bentuk permukaan yang kurang sempurna, dimana butiran tersebut berbentuk agak lonjong. Selain itu pada penelitian ini juga akan dilakukan uji coba pengaruh unsur paduan seperti borron dan khrom serta pengaruh heat treatment terhadap sifat mekanik dari butiran baja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai