Anda di halaman 1dari 20

SKRIPSI

Oleh : EMRIZAL NIM : 1114202072

Latar Belakang
Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak, mulai dari ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga

Survey Awal

Dari 10 ibu yang mempunyai balita 6 diantaranya tidak mengetahui tentang pemberian stimulasi pada anak balita, dan 7 orang kurang berminat untuk melakukannya karena tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan beranggapan bahwa anak dapat berkembang melalui interaksi di lingkungannya

Kerangka konsep
Variabel Independent Variabel Dependent

Tingkat Pengetahuan

Motivasi Pekerjaan

Pemberian Stimulasi Tumbuh Kembang Balita

Defenisi Operasional
Variable Independen Tingkat Pengetahuan Motivasi Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Wawancara terpimpin Wawancara terpimpin Hasil Ukur Rendah : < mean Tinggi : > Mean Rendah : < mean Tinggi : > Mean Skala Ukur Ordinal Segala sesuatu yang diketahui ibu Kuesioner balita tentang stimulasi tumbuh kembang anak Dorongan yang timbul dari dalam Kuesioner dan luar diri ibu balita untuk memberikan stimulasi tumbuh kembang anak, terdiri dari : Motivasi internal dan Motivasi eksternal Ibu-Ibu bekerja di luar rumah 6 Kuesioner jam per hari

Ordinal

Pekerjaan

Wawancara terpimpin

Ya : bila ibu bekerja 6 jam Nominal Tidak : bila ibu tid ak bekerja < 6 jam Ordinal Kurang : < mean Baik : > mean

Dependen Pemberian stimulasi tumbuh kembang balita

Kegiatan yang dilakukan ibu anak Kuesioner balita dalam rangka meningkatkan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian anak

Wawancara terpimpin

Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan

pemberian stimulasi tumbuh kembang balita di Puskesmas Singgalang Kabupaten Tanah Datar tahun 2013
Ada hubungan motivasi ibu dengan pemberian

stimulasi tumbuh kembang balita di Puskesmas Singgalang Kabupaten Tanah Datar tahun 2013
Ada pekerjaan ibu dengan pemberian stimulasi tumbuh

kembang balita di Puskesmas Singgalang Kabupaten Tanah Datar tahun 2013

BAB IV Metode Penelitian


Metode :
Deskriptif Analitik Desain : Cross Sectional

Populasi & Sampel


Populasi : ibu yang memiliki

balita di wilayah kerja Puskesmas Singgalang rata-rata kunjungan 46 orang per bulan
Sampel : accidental sampling,

Lokasi & Waktu


Di Puskesmas Singgalang

sebanyak 44 orang

bln Januari 2013

Teknik Pengumpulan data


Primer : wawancara terpimpin Sekunder : dari Puskesmas

Pengolahan Data

Analisa Data
Analisa Univariat :

Editing Coding

distribusi frekuensi masing-masing variabel melihat hubungan v.independent v.dependent uji statistik chi-square

Entry
Cleaning

Analisa bivariat :

ANALISA UNIVARIAT

Pengetahuan

No

Pengetahuan

1
2

Rendah
Tinggi Jumlah

28
16 44

63,6
36,4 100

63,6 % responden memiliki pengetahuan rendah


Pengetahuan rendah disebabkan kurangnya informasi yang
diperoleh, baik dari media massa maupun penyuluhan dari petugas kesehatan. Pengetahuan yang rendah tentang pemberian stimulasi tumbuh kembang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden yang rata-rata tamat SD dan SLTP

Motivasi

No 1 2 Rendah Tinggi Jumlah

Motivasi

F 26 18 44

% 59,1 40,9 100

59,1 % responden memiliki motivasi rendah

Motivasi rendah disebabkan karena rendahnya motivasi yang datang dari dalam individu yang bersangkutan, seperti adanya perbedaan perlakukan antara anak laki-laki dan anak perempuan, keinginan memberikan stimulasi jika ada peringatan dari suami, memberikan stimulasi hanya berpedoman pada perkembangan anak-anak lain, dan tidak akan memberikan stimulasi yang jarang dilakukan oleh ibu-ibu balita lain

Pekerjaan

No 1 2 Ya Tidak Jumlah

Pekerjaan

F 21 23 44

% 47,7 52,3 100

52,3 % responden merupakan ibu tidak bekerja (Ibu rumah tangga) Ibu bekerja disebabkan oleh faktor ekonomi yang menuntut para ibu untuk ikut berperan aktif mencari nafkah guna menutupi kebutuhan keluarga, sehingga mereka ibu bekerja sebagai petani atau pedagang Ibu yang tidak bekerja memiliki banyak kesempatan untuk memberikan perhatian dan stimulasi pada anak

Pemberian Stimulasi

No 1 2 Kurang Baik Jumlah

Pemberian Stimulasi

F 30 14 44

% 68,2 31,8 100

68,2 % responden kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang pada balita

Kurangnya pemberian stimulasi dari ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ibu tidak mengetahui cara memberikan stimulasi pada anaknya setiap masa perkembangannya, ibu sangat disibukkan oleh berbagai pekerjaan lain, lebih suka menggendong anaknya dari pada membiarkan anak untuk bergerak bebas dan ibu yang beranggapan bahwa melakukan pemberian stimulasi tidak penting serta tidak adanya dukungan dari orang terdekat seperti ayah anak tersebut

ANALISA BIVARIAT
Pemberian Simulasi Kurang Baik f % f % 23 7 30 82,1 43,8 68,2 5 9 14 17,9 56,3 31,8

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Stimulasi


Total
f 28 16 44 % 100 100 100 0,022 5,914 (1,48423,564)

Pengetahuan Rendah Tinggi Total

pvalue

OR

Dari 28 responden dengan pengetahuan rendah, (82,1 %) kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang. Dan dari 16 responden dengan pengetahuan tinggi, hanya 43,8 % kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang

Terdapat Hubungan bermakna antara pengetahuan dengan pemberian stimulasi tumbuh kembang

Responden yang memiliki pengetahuan rendah cendrung untuk kurang memberikan stimulasi, sebaliknya responden yang memiliki pengetahuan tinggi cendrung memberikan stimulasi dengan baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang stimulasi tumbuh kembang balita, maka responden tidak memiliki respons dalam bentuk sikap terhadap pemberian stimulasi, sehingga pada akhirnya tidak menarik minat dan motivasi mereka untuk melakukan stimulasi tumbuh kembang balita..

Hubungan Motivasi dengan Pemberian Stimulasi

Motivasi Rendah Tinggi Total

Pemberian Simulasi Kurang Baik f % f % 22 8 30 84,6 44,4 68,2 4 10 14 15,4 55,6 31,8

Total f 26 18 44 % 100 100 100

pvalue

OR 6,875 (1,67228,272)

0,013

Dari 26 responden dengan motivasi rendah, (84,6 %) kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang. Dan dari 18 responden dengan motivasi tinggi, hanya 44,4 % yang kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang pada balita.

Terdapat Hubungan bermakna antara motivasi dengan

pemberian stimulasi tumbuh kembang balita

Responden dengan motivasi tinggi yang memberikan stimulasi tumbuh kembang dengan kurang baik, dipengaruhi oleh faktor lain seperti kebiasaan masyarakat sekitar tempat tinggal yang kurang memberikan stimulasi pada anaknya sehingga membiarkan anak bermain sendiri atau main bersama teman sebaya, dan ibu yang merasa disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan

Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian Stimulasi


Pemberian Simulasi Kurang Baik f % f % 15 15 30 71,4 65,2 68,2 6 8 14 28,6 34,8 31,8 Total f 21 23 44 % 100 100 100 0,906 1,333 (0,3724,785) pvalue OR

Pekerjaan Ya Tidak Total

Dari 21 responden yang bekerja, (71,4 %) kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang. Dan dari 23 responden yang tidak bekerja, juga terdapat 15 orang (65,2%) kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang.

Tidak terdapat Hubungan bermakna antara pekerjaan ibu dengan pemberian stimulasi tumbuh kembang balita

Tidak adanya hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian stimulasi tumbuh kembang karena cukup banyak ibu tidak bekerja yang kurang memberikan stimulasi tumbuh kembang pada balita. Hal ini disebabkan karena ibu belum memahami sepenuhnya cara pemberian stimulasi tumbuh kembang balita, sehingga mereka hanya terfokus pada pemberian stimulasi terhadap motorik kasar anak.

KESIMPULAN
Sebagian besar responden

bermakna antara pengetahuan dengan pemberian stimulasi memiliki pengetahuan rendah, tumbuh kembang balita, p = yaitu 28 orang (63,6 %) 0,022 dan OR = 5,914 Lebih dari sebagian responden memiliki motivasi rendah, yaitu 26 Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi orang (59,1 %) dengan pemberian stimulasi Lebih dari sebagian responden tumbuh kembang balita, p = merupakan ibu yang tidak bekerja 0,013 dan OR = 6,875 (ibu rumah tangga), yaitu 23 Tidak terdapat hubungan yang orang (52,3 %) bermakna antara pekerjaan ibu Sebagian besar responden dengan pemberian stimulasi memberikan stimulasi tumbuh tumbuh kembang balita, p = kembang yang kurang pada balita, 0,906 dan OR = 1,333 yaitu 30 orang (68,2 %)

Terdapat hubungan yang

Saran
Diharapkan pada petugas KIA agar dapat memberikan informasi tentang stimulasi tumbuh kembang yang perlu dberikan pada balita Agar bidan di wilayah kerja Puskesmas Singgalang melakukan kegiatan DDTK pada saat pelaksanaan posyandu Agar peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda, seperti paritas, dukungan keluarga dan dukungan petugas.

Anda mungkin juga menyukai