Anda di halaman 1dari 3

Kolangitis Definisi: peradangan pada saluran empedu (CBD/ common bile duct) Etiologi: Disebabkan karena obstruksi lumen

saluran empdeu secara menyeluruh. Obstruksi ini umunya disebabkan karena batu saluran empedu (koledokolitiasis) namun juga dapat disebabkan karena penyebab obstruksi lain seperti tumor. Obstruksi lumen akan menyebabkan masuknya bakteri secara ascending dari duodenum. Umumnya mrp organisme gram negatif seperti E.coli, Klebsiela sp., Enterobacter sp., jarang berupa gram positif spt Enterococcus, dan mixed anaerobes seperti Bacteroides sp., dan Clostridia sp. Gambaran Klinis: Gambaran Klinis Kolangitis akut yang klasik adalah trias Charcot yang meliputi nyeri abdomen kuadran kanan atas, ikterus, dan demam yang didapatkan pada 50% kasus. Kolangitis akut supuratif adalah trias Charcot yang disertai hipotensi, oligouria, dan gangguan kesadaran. Diagnosis kolangitis: berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan lab untuk leukositosis dan kultur darah untuk terapi antibiotik. Dd: kolesistitis akut, abses hepar,PUD, pankreatitis, batu ginjal kanan, pyelonefritis, hepatitis. Terapi: Spektrum dari kolangitis akut mulai dari yang ringan, yang akan membaik sendiri, sampai dengan keadaan yang membahayakan jiwa, dimana dibutuhkan drainase darurat. Penatalaksanaan kolangitis akut ditujukan untuk: (a) memperbaiki keadaan umum pasien dengan pemberian cairan dan elektrolit serta koreksi gangguan elektrolit, (b) terapi antibiotik parenteral, (c) drainase empedu yg tersumbat dengan menggunakan drainase endoskopik (ERCP). Alurnya: pasien kolangitis diterapi dulu konservatif denga rwsusitasi dan antibiotika, kemudian evaluasi: a. Membaik: ERCP elektif lalu lanjt kolsistektomi laparoskopik b. Memburuk: segera ERCP darurat untuk drainase dan bersihan batu lalu lanjut kolesistektomi laparoskopik.

Koledokolitiasis Koledokolitiasis merupakan batu saluran empedu . Batu ini dapat berupa: 1. Batu primer: batu yang terbentuk di saluran empedu sendiri, biasanya berupa batu pigmen coklat

2. Batu sekunder: batu kolesterol yang bermigrasi dari batu kandung empedu (koledokolitiasis) ke duktus sistikus kemudian ke saluran empedu (koledokolitiasis)85% dari batu saluran empedu 3. Batu residual: batu yang masih tertinggal setelah dilakukan kolesistektomi (< 3 tahun) hal ini biasa berupa batu pigmen colat, sebab setelah kolesistektomi dapat terjadi striktur postoperasi yang mengakibatkan stasis empedu. 4. Batu rekuren: batu yang muncul lagi setelah operasi (> 3 tahun). Perjalanan penyakit/patogenesa 1. Koledokolitiasis asimptomatik: Batu saluran empedu bila berukuran kecil dapat turun dan masuk ke duodemum dan keluar lewat tinja. 2. Koledokolitiasis simptomatik: kolik bilier bila obstruksi baru sebagian saluran. Bila obstruksi menyeluruh akan mengakibatkan dilatasi duktus, ikterus, dan bahkan terjadinya kolangitis (akibat terjadinya infeksi). Batu saluran empedu yang menyumbat ampula vateri dapat mengakibatkan kolangitis akut dan pakreatitis batu (gallbladder pancreatitis). Diagnosis 1. ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) mendeteksi batu saluran empedu dengan sensitifitas 90%, spesifisitas 98%, dan akurasi 96%, tetapi prosedur ini invasif dan menimbulkan komplikasi spt pankreatitis dan kolangitis. Kelebihan: ERCP selain sebagai sarana diagnostik juga sebagai sarana terapi. 2. EUS (Endoscopic UltraSonography) mempunyai akurasi yang sama dengan ERCP namun tidak invasif, serta sensitifitas 97% dalam mendeteksi batu saluran empedu., 3. MRCP (Magnetic Resonance Cholangio Pancreatography): memiliki nilai sensitifitas 91-100%, spesifisitas 92-100%. Kelebihan: nilai diagnostik yang tinggi dan lebih aman karena tidak menggunakan instrumentasi, zat kontras maupun radiasi, kekurangan: hanya sebagai sarana diagnostik dan bukan terapi. Terapi : ERCP + sfingterotomi endoskopik merupakan standar baku terapi non-operatif untuk batu saluran empedu. Selanjutnya batu di dalam saluran empedu dikeluarkan dengan basket kawat atau balo-ekstraksi melalui muara yang sudah besar tersebut menuju lumen duodenum. Komplikasi penting dari tindakan sfingterotomi dan ekstraksi batu meliputi pankreatits akut, perforasi, perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai