Anda di halaman 1dari 10

BAB V PENGENALAN PERALATAN GEOLOGI V.1 V.2 Pendahuluan Macam-macam peralatan geologi dan cara penggunannya 1.

Kompas geologi

indonetwork.co.id

Ada beberapa model antara lain kompas Brunton (Amerika), kompas Merdian (Swiss), kompas Chaix Universelle (prancis), dan kompas Silva (Swedia).

Bagian bagian kompas, mineralogipetrologi.wordpress.com

Kompas geologi terbagi dengan sistem kuadran (4x90o) dan sistem azimut (0360o). Selain itu terdapat pula kompas geologi, dimana pada lingkaran dibagi menjadi 400 gone (saat ini sudah tidak pernah dipakai). Kompas yang sering dipakai oleh geologist adalah kompas Brunton tipe azimuth. Penggunaan Kompas Geologi Untuk Shooting/Plotting dalam menentukan posisi suatu tempat dilapangan yang akan dipindahkan pada peta (sering disebut dengan metode penentuan lokasi). Untuk mengukur kemiringan lereng(slope). Untuk mengukur besaran jurus (strike) lapisan batuan atau arah kemenerusan batuan. Untuk mengukur besaran kemiringan (dip) lapisan batuan.

2. Palu geologi

Palu batuan beku

palu batuan sedimen

Palu geologi terbuat dari baja baik kepala maupun tangkai palu. Panjang kepala palu 15 cm, dan panjang tangkai palu 25 cm. Pegangan palu sepanjang 15 cm dari ujung bagian tangkai dibalut dengan karet (pegangan palu), sedang sisanya (panjang 10 cm), berbentuk pipih. Pada ujung pegangan terdapat lubang untuk memasukkan tali sebagai alat penggantung. Variasi ukuran palu masih dimungkinkan, dengan tangkai yang lebih panjang. Salah satu jenis palu geologi adalah merk East Wing, buatan amerika (USA). Palu yang pertama untuk batuan keras yang disebut palu beku dengan berat 1,8 kg. Palu untuk batuan beku mempunyai dua mata palu, yang salah satunya tumpul dan lainnya runcing, ini digunakan untuk memecah batuan yang keras. Palu yang kedua untuk batuan lunak yang disebut palu sedimen dengan berat 0,7-1,2 kg. Mempunyai kenampakan hampir sama tetapi pada salah satu mata palunya mempunyai ujung yang pipih, ini digunakan untuk mencongkel batuan yang lunak. 3. Peta lapangan

Peta topografi, elevensky.wordpress.com Peta merupakan proyeksi vertikal suatu kenampakan bentang alam. Berbagai macam peta dikenal untuk keperluan pekerjaan lapangan, yaitu: situasi, adalah peta yang menggambarkan keadaan bentang alam yang dilihat langsung di lapangan. Pada peta tersebut dicantumkan pola jalanjalan, sungai-sungai, selokan, rawa-rawa, letak bukit-bukit, rel kereta api, dan segala sesuatu bangunan fisik hasil rekayasa manusia. Peta tematik, adalah peta yang menggambarkan tema tertentu, misal penyebaran tempat ibadah, penyebaran sarana dan prasarana pemukiman. Peta topografi, adalah peta situasi dilengkapi dengan garis kontur. Garis kontur merupakan garis imajinasi yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama.

Penggunaan Peta Topografi Pada dasarnya peta topografi dipergunakan sebagai peta dasar untuk pembuatan peta tematik. Salah satu peta tematik adalah peta tematik geologi ( umum disebut sebagai peta geologi) Sebagai pelengkap peta geologi, dengan mempergunakan peta topografi sebagai peta dasar, dibuat peta geomorfologi, dan peta lintasan. Sebagai peta dasar untuk membuat peta tematik yang lain.

4. GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

http://en.wikipedia.org Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit yang tiada hentinya mengorbit mengelilingi bumi, dimiliki dan dikelola Amerika Serikat. Untuk menentukan lokasi di darat / di laut dengan tepat, paling sedikit GPS harus diikatkan paling

sedikit dengan tiga satelit. Agar kinerja sistem radio tidak terganggu, maka antara reciever GPS dan satelit GPS harus ada hubungan langsung (tidak ada yang menghalangi).

Halangan penggunaan GPS antara lain; Pemegang reciever GPS tidak boleh berada di dalam gedung Hubungan antara reciever GPS dengan satelit GPS tidak boleh terhalang oleh awan dan dedaunan / tumbuhan. Hal yang menguntungkan penggunaan GPS antara lain : Dapat dipergunakan setiap saat, tidak terikat oleh waktu dan cuaca, dalam kondisi cuaca yang buruk misalnya hujan atau berkabut. Tidak tergantung pada keadaan geografi, di darat maupun di laut. Satelit GPS mempunyai ketinggian orbit yang cukup besar, yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi, dan jumlahnya cukup banyak yaitu 24 satelit. Satelit GPS mempunyai cakupan yang sangat luas, dan dapat dipergunakan oleh banyak orang pada saat yang sama, pemakaiannya tidak tergantung pada batas-batas politik, batas alam dan batas negara. Pengoperasian reciever GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif mudah dan tidak banyak mengeluarkan tenaga. Pengumpul data (surveyor) GPS tidak dapat memanipulasi data pengamatan GPS.

Berbagai macam reciever GPS banyak ragamnya, namun semua mempunyai prinsip yang sama. 5. Kaca pembesar (loupe)

gpssurveystore.indonetwork.co.id

Kaca pembesar disebut pula dengan kata loupe, atau lensa. Ukuran loupe sangat bervariasi, namun semuanya dibuat ramping, mudah dibawa mudah digantungkan pada leher dengan seutas tali tanpa menambah beban. Berdasarkan jumlah lensa yang ada pada suatu rangkaian loupe, dibedakan; loupe satu lensa (single lens), dengan tingkat perbesaran 10x, 15x, sampai 40x dan loupe dua lensa (double lenses), dengan tingkat pembesaran 5x dan 5x. Cara penggunaan loupe Menggunakan loupe, seperti halnya seseorang memakai kaca mata, atau melihat dengan mikroskop, oleh sebab itu loupe harus dekat pada mata. Barsihkan peraga (mineral / batuan / fosil dari debu).

Keluarkan lensa dari rumah lensa dan pegang rumah lensa dengan cara dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk.

Pilih ruangan/tempat yang terang. Letakan lensa berdekatan dengan mata sebelah kanan. Gerakan paraga yang berada dibawah lapangan pandang, naik turun sehingga peraga terlihat jelas. Bila peraga tidak dapat digerakan (misal singkapan batuan), gerakan lensa naik turun tetapi tetap dekat dengan mata sebelah kanan. 6. Larutan asam khlorida (HCl)

ayobelajargeologi.blogspot.com

Asam khlorida (HCl) merupakan asam keras, bebas dapat dibeli di apotik. Jenis asam ini dipegunakan untuk mengetahui sifat karbonatan batuan. Ditempatkan pada botol bekas obat mata atau sebagainya dan dibungkus dengan plastik, agar

mudah dibawa kelapangan. Perlu diingat agar jangan lupa menempelkan label HCl 0,1 N pada botol, agar kita tidak keliru memanfaatkannya. Cara penggunaan larutan HCl Teteskan larutan HCl pada permukaan batuan. Bila ditetesi dengan larutan HCl menimbulkan buih, menunjukan batuan tersebut bersifat karbonat. Reaksi yang terjadi sebagai berikut: CaCO3 + HCl CaCl2 + H2O + CO2 Buih tersebut terjadi karena keluarnya gas CO2. Sifat karbonatan tersebut dapat karena mineral karbonat atau karena fosil. 7. Peralalatan penyerta Tas lapangan. Buku catatan lapangan. Alat tulis menulis (clipboard, pensil, pensil berwarna satu set, ballpoint, karet penghapus, rautan pensil, busur derajat, penggaris, spidol permanen). Kantong plastik atau sejenis tempat sampel batuan. Komparator batuan/besar butir. Pakailah sepatu yang kuat dan awet(safety), baju atau kaos lengan panjang, Celana panjang, disarankan membawa jaket khusus lapangan(korsa) dan topi lapangan.

Bawa perbekalan pribadi secukupnya. Obat-obatan P3K secukupnya, obat-obat khusus yang bersifat pribadi (karena mengidap penyakit tertentu). Jangan dilupakan membawa kamera, senter dengan cadangan batu baterei serta jas hujan/mantel.

Anda mungkin juga menyukai