Anda di halaman 1dari 7

TESTIMONI KELAS INSPIRASI BALI TERINSPIRASI DITENGAH KESEDERHANAAN DAN SEMANGAT BERBAGI OLEH : LINAWATI : 11 JUNI 2013

LOKASI : SD NEGERI 1 PENGOTAN TANGGAL

Tawaran Sebagai Relawan KIB Teringat kembali ketika mendapatkan email tawaran dari Koordinator Kelas Inspirasi Bali (KIB) Prof. Muninjaya sekitar 24 April 2013, eh langsung saja saya mengiyakan untuk ikut serta tanpa berpikir panjang lagi. Seperti ada sesuatu yang menggerakkan hati ini untuk bergabung. Demikian juga beberapa hari kemudian ketika ajakan sosialisasi KIB di salah satu stasiun TV lokal ditawarkan ke saya oleh Prof. Muninjaya membuat saya kaget. Kenapa kaget? Saya takut kalau dikira numpang beken ha haha dengan mengikuti KIB dan ikut sosialisasi kemana-mana. Namun untunglah Prof. Muninjaya menyadarkan saya kalau tujuan sosialisasi ini adalah mengajak semakin banyak orang bergabung. Berusaha mengetuk hati orang agar hidup kita bisa lebih bermanfaat untuk kehidupan lainnya. Selain itu berbarengan dengan perayaan Hari Kartini, Prof. Muninjaya menyambut gembira kalau ada relawan perempuan yang ikut bergabung dalam sosialisasi KIB. Pada saat sosialisasi KIB inilah pertama kali saya bertemu dengan Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Bangli. Kami bertiga melakukan sosialisasi ini pada hari Senin 29 April 2013, dengan penuh semangat walaupun ada kegamangan apakah nanti kegiatan KIB ini akan berjalan sesuai harapan? Seperti biasa logika saya menyadarkan kalau kita harus berusaha sebaik mungkin pada hari ini tanpa perlu mengkhawatirkan hari esok. Jadi kami dengan mantab menyebarkan virus-virus menyehatkan ini kepada semua orang he hehe. Walaupun hari itu hari yang sangat

melelahkan dimana pada pagi harinya mengisi kelas di kampus Bukit Jimbaran dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 10.30 wita, dilanjutkan dengan urusan birokrasi di Gedung Rektorat, lalu turun menuju stasiun TV lokal sekitar pukul 13.30 wita. Selesai siaran acara sosialisasi, saya harus melanjutkan acara dengan mengisi kuliah di program pascasarjana kampus Sudirman dari pukul 18.40 wita sampai dengan 20.30 wita. Wow! Saya sangat bersyukur betapa bisa mengisi hari itu dengan penuh semangat dan bermanfaat. Terima kasih untuk berkah yang begitu begitu besar. Menuju Hari Briefing Kemudian seperti kegiatan-kegiatan lainnya, maka rapat-rapat pun digelar, antara lain rapat di Warung Batan Poh. Rapat ini membahas tentang relawan dan persiapan acara Briefing yang direncanakan pada hari Sabtu 1 Juni 2013. Pada saat itulah jejaring saya bertambah dengan mengenal Pak Agung dan Pak Gatot. Rasanya seperti sudah lama perkenalan ini berlangsung dan rapat pun berjalan begitu cair Kami semua memiliki antusiasme yang sama dalam merealisasikan KIB ini. Ditengah semangat dan gairah akan menghadiri acara briefing di Ruang Pertemuan Bakti Mukti Bukti (BMB) Kantor Bupati Bangli, dimana acara ini direncanakan dimulai pukul 13.30 wita sampai dengan 17.00 wita, eh tiba tiba saya jatuh sakit akibat tertular virus seperti virus chikungunya dari suami. Waduh sulit sekali rasanya untuk tetap semangat dengan badan low bat ini. Terpaksa saya istirahat di rumah selama 4 hari dan bedrest hampir 3 hari. Saya melakukan berbagai macam upaya seperti minum vitamin lah, air putih lah, juice yang alami, makan yang banyak, dan lain-lain agar bisa segera pulih sehingga bisa menghadiri acara briefing tersebut. Briefing Day Akhirnya acara briefing pun tiba, dengan tambahan relawan yang merupakan sahabat akrab dari sejak duduk di bangku SMA dulu yaitu Mbak Icha, saya pun berangkat ke Bangli. Tentu saja badan masih terasa lemas

Sesampainya di Kantor Bupati, surprise juga melihat kantor Bupati Bangli yang asri dan penuh dengan yang hijau-hijau. Lebih surprise lagi melihat antusiasme jajaran dan staf Bapak Bupati Bangli yang menyambut para relawan. Terlihat bangku-bangku yang sudah diatur berdasarkan kelompok dan SD tempat mengajar. Saya terharu ketika baru duduk eh temanteman yang belum sebulan saya kenal menanyakan kondisi kesehatan saya. Begitu hebatnya persahabatan yang dimulai dari hati yang hangat dan dimulai dari satu tujuan untuk menyumbangkan sesuatu kepada anak anak SDN di Bangli. Saya mendapatkan kehormatan untuk menjadi Koordinator Kelompok SDN 1 Pengotan. Tentu saja melalui acara briefing ini, jejaring saya bertambah lagi dengan mengenal lebih dekat Ibu Kepala Sekolah SDN 1 Pengotan yaitu Ibu Dayu yang begitu energik, bersemangat, tegas, dan tentu saja penuh kelembutan hehehe. Beliau didampingi oleh Bapak Pengawas sekolah yang lagi-lagi membuat saya surprise eh merupakan suami tercinta dari Ibu Dayu. Saya berkenalan dengan anggota kelompok saya yaitu Mbak Kadek Ipayani dan Mbak Novie. Mereka jauh lebih muda dari saya dilihat dari sisi usia, namun sudah memiliki kebesaran dan kedewasaan jiwa dalam memandang hidup ini. Sehingga usia muda tidak menghalangi mereka untuk berbagi kepada anak anak sekolah dasar di Bangli. Salut dan saya terinspirasi untuk itu. Inspirasi pertama saya adalah ternyata usia muda, capaian karier, dan besaran capaian materi bukan menjadi halangan untuk berbagi. Inspirasi kedua saya yang membuat saya lebih lebih surprise adalah bergabungnya Bapak Bupati Bangli di Kelompok saya sebagai relawan penuh! Beliau sengaja meluangkan waktu sehari penuh pada tanggal 11 Juni 2013 untuk bisa mengisi semua kelas dari kelas I sampai dengan kelas VI di SDN 1 Pengotan. Kesimpulan kedua saya adalah jabatan bukan merupakan halangan untuk ikut berbagi . Disela sela diskusi kelompok kami yang dimulai dengan pemaparan penuh semangat dari Ibu Dayu, Kepsek SDN 1 Pengotan eh tiba tiba salah satu anggota kelompok saya, yaitu Mbak Rilla dari Lombok tiba untuk ikut acara briefing ini. Yang membuat saya terinspirasi adalah Mbak Rilla hari

itu langsung dari Lombok via kapal laut dan sepeda motor akhirnya sampai juga di tempat briefing. Selesai acara briefing, Mbak Rilla langsung pulang kembali ke Lombok yang tentu saja dengan sepeda motor dan kapal laut lagi. Wow wow salut dengan semangat berbagi yang begitu tinggi. Jadi kesimpulan ketiga saya adalah jarak bukan merupakan halangan untuk berbagi. Dan diskusi pun diakhiri dengan penuh kegembiraan dan keceriaan. Bersama beberapa teman baik dari satu kelompok maupun kelompok lain bersama sama dalam satu mobil langsung meninjau sekolah masing masing sebelum turun pulang ke Denpasar. Kami semua berbagi cerita dan ide ide yang akan dilakukan dengan diselingi banyak humor dan tentu saja gosip gosip lainnya ha haha seolah olah pertemanan kami sudah berlangsung luamaaaa sekali. Namun ada beberapa orang anggota dari kelompok saya yang tidak bisa hadir karena mereka berasal dari luar Bali, akan tetapi mereka telah memberikan konfirmasi melalui email kalau mereka bisa hadir pada hari H KIB. Menuju Hari H KIB Kembali kepada rutinitas sehari hari, saya tentu saja harus meluang waktu untuk mempersiapkan acara pada hari H KIB yang dilaksanakan pada hari Selasa 11 Juni 2013. Deg deg an juga semakin mendekati hari H untuk memikirkan teknik teknik berbagi yang bisa membuat anak anak sekolah dasar ceria, semangat, tangguh, memiliki daya juang tinggi dan pantang menyerah, dan tetap jujur dalam melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Semua ini merupakan roh dan jiwa dari KIB yang wajib ditanamkan ke anak anak. Tetap dengan badan yang masih tidak enak alias lemas namun dikalahkan dengan hati dan jiwa semangat maka persiapan pun dilakukan. Mulai dengan mengatur jadwal mengajar, koordinasi dan konfirmasi kehadiran, berbagi informasi, menyiapkan materi, mencari souvenir, makanan kecil untuk 144 anak, dan lain lain. Syukurlah sampai detik detik terakhir yaitu sekitar pukul 22.30 wita tanggal 10 Juni 2013, anggota tim memberikan konfirmasi pasti hadir pada hari H pukul

07.00 wita. Yang mengharukan adalah telepon dari Ibu Dayu, Kepala sekolah SDN 1 Pengotan, yang memberikan informasi kalau Gugus V sekolah dasar Bangli telah mempersiapkan makan siang untuk semua relawan. Tentu saja kami keberatan untuk merepotkan mereka, akan tetapi mereka ingin menjadi tuan rumah yang baik bagi relawan. Terima kasih untuk tuan rumah yang baik, ramah, dan terbuka bagi kami kami ini. Hal ini merupakan inspirasi ke-empat untuk saya, yaitu kalau niat baik akan mendatangkan sambutan dan respon yang lebih baik lagi . Pelaksanaan KIB 11 Juni 2013 Tibalah hari yang dinanti yaitu pelaksanaan KIB 11 Juni 2013. Mulai subuh antar anggota kelompok sudah saling mengirim SMS. Pukul 5.30 wita saya berangkat dari rumah dengan menjemput Mbak Rilla, lalu bertemu dengan Icha teman saya yang menyumbangkan pudding untuk anak - anak. Sebenarnya Icha ingin sekali ikut, namun mendadak karena alasan keluarga tidak bisa hadir, hanya pudding-nya lah yang hadir untuk anak anak SDN 1 Pengotan. Puding tersebut melengkapi roti yang juga akan diberikan kepada anak anak. Sehingga anak anak bisa mendapatkan kudapan yang bergizi pada saat istirahat I dan istirahat II. Terima kasih banget untuk sumbangan pudding-nya, sehingga anak anak mendapatkan kudapan lebih dari cukup. Ini tentu merupakan inspirasi ke-lima untuk saya, yaitu kegiatan baik akan mendapatkan bantuan yang tidak terduga yang tidak direncanakan sebelumnya. Sebelum mengajar kami semua bertemu dan melakukan briefing singkat dengan kepala sekolah, para guru, dan semua anggota kelompok. Pada saat itu kami diperlihatkan semua ruang kelas, warung sekolah dan kamar mandi sekolah. Semua kelihatan bersih, terawat, dan rapi. Terutama kamar mandi-nya bersih sekali, cuma airnya harus dibeli. Disini air bersih sangat sulit didapat. Kalau pun warung sekolah masih terbatas menyediakan makanan kecil ala kedarnya. Pada saat pertemuan ini-lah saya mendapatkan inspirasi ke-enam saya, yaitu salah satu anggota tim, Mbak Diah dalam

keadaan hamil 5 bulan. Dia datang jauh dari Jakarta sehari sebelumnya. Hal ini membuat saya terharu melihat semangatnya yang begitu besar untuk berbagi. Jadi inspirasi keenam saya adalah kondisi hamil tidak menghalangi untuk berbagi, bahkan bisa menularkan semangat ini kepada bayi sejak masih dalam kandungan . Selanjutnya saya melihat semua anggota kelompok telah melakukan persiapan matang, seperti Mbak Kadek Ipayani telah membawa streofoam kecil kecil untuk mengajak anak anak berkreatifitas, Mbak Novie telah menyiapkan kliping hasil liputan dan tulisannya selama ini, Mas Syahid dengan posternya, dan lain lain. Salut deh! Anak anak semua dikumpulkan di depan pura sekolah dan melakukan persembahyangan bersama sebelum masuk kelas. Kami semua senang melihat aktifitas seperti ini dilakukan sebelum memulai semua kegiatan pada hari ini. Tiba lah kami semua harus masuk kelas. Sebagai koordinator kelompok, saya mendapatkan bagian mengajar di kelas IA, IB, IIA, IIB, IV, dan VI. Saya tidak mendapatkan bagian untuk mengajar di kelas III dan V, karena kami semua berdelapan hadir semua. Semua kelas yang saya ajar, anak anaknya bersih, aktif, pintar, antusias dan sudah bisa baca - tulis. Tak terasa waktu 35 menit dalam kelas itu cepat berlalu. Di setiap kelas ada saja anak anak yang terlihat begitu menonjol dibandingkan dengan teman temannya. Anak anak tersebut begitu bersemangat bercerita tentang cita-citanya, ada yang ingin menjadi guru, montir motor, pemain sepak bola, dokter, penyanyi, penari, pelukis, arkeolog, pedagang sukses, petani sukses, bahkan menjadi pilot. Bahkan ada yang ingin menjadi bupati dan presiden. Anak anak pun dengan aktif bertanya tentang cita cita saya, hobi saya, dan juga pekerjaan saya. Namun sayang banyak pilihan karir dan pekerjaan seperti bidang teknik, wartawan, presenter, dan lain lain belum begitu dikenal anak anak. Penyampaian materi kepada anak anak kelas I dan II merupakan tantangan tersendiri, dan ini pun diakui oleh semua relawan termasuk Pak Bupati Bangli sendiri. Saya senang melihat anak anak yang begitu ceria,

antusias, dan semangat mendengarkan kami. Bahkan anak anak kelas I dan II, khusus untuk hari KIB ini, bertahan di sekolah sampai dengan pukul 12.00 wita. Wow wow wow ini menunjukkan mereka gembira dengan kedatangan kami dan lupa akan kelelahan karena berada di sekolah cukup lama. segar Saat istirahat I dan II, semua anak gembira menikmati kudapan, sekali menikmati loloh cem cem ditengah suasana yang begitu pun kami disediakan camilan khas Bangli, seperti loloh cem cem. Wah membahagiakan ini. Akhir kelas pun tiba, maka sesi foto bersama dilakukan. Semua anak dibagi per kelas difoto bersama dengan relawan dan guru. Lalu mereka pamitan pulang dengan wajah yang gembira, karena rata rata mereka menyampaikan kesan positif waktu pamitan. Untuk itu saya mendapatkan inspirasi ketujuh yaitu tuan rumah yang begitu hangat dan ramah menyambut kegiatan KIB ini, mulai dari Ibu Kepala Sekolah, para guru, sampai dengan anak anak . Terima kasih untuk semuanya dan segalanya. Niat hati ingin berbagi dan memberikan inspirasi, eh malahan saya yang mendapatkan inspirasi begitu benyak. Jadi kesimpulan saya adalah memang benar niat dan tindakan baik akan mendatangkan kebaikan dari segala penjuru. SEMOGA

Anda mungkin juga menyukai