Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MANDIRI

RESUME INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

oleh: NUR HESTININGSIH, S.E. NIM 12705259001

Mata Kuliah Interaksi Manusia dan Lingkungan Semester Gasal Tahun Ajaran 2012/2013

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNY TAHUN 2011

RESUME INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEPENDUDUKAN Dunia saat ini menghadapi permasalahan lingkungan hidup yang semakin kritis. Rusaknya lapisan ozon, pemanasan global, berkurangnya hutan, meningkatnya polusi udara dan masih banyak lagi. Indonesia sendiri sebagai negara tropis yang termasuk sebagai paru-paru dunia, kini juga mengalami masalah lingkungan hidup. Hutan-hutan di Sumatra, Kalimantan dan Papua banyak berkurang akibat pembalakan atau pun perombakan menjadi hutan sawit. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka Indonesia khususnya dan dunia umumnya akan mengalami penurunan kualitas lingkungan hidup. Rusaknya lingkungan antara lain diakibatkan oleh mentalitas bangsa Indonesia yang masih rendah, menurut Koentjoroningrat. Perubahan harus dilakukan walaupun setapak demi setapak. Kuliah Interaksi Manusia dan Lingkungan bertujuan untuk membentuk mentalitas suistanable. Mentalitas suistanable yaitu mentalitas yang mempedulikan kelestarian lingkungan hidup. Secara kognitif diharapkan adanya pemahaman fungsi manusia dalam ekosistem, masalah-penyebab dan solusi lingkungan, hakikat bencana dan upaya mitigasi, sosialisasi di sekolah dan luar sekolah. Secara afektif diharapkan timbul sikap tenggang rasa terhadap komponen lingkungan dan mengendalikan perilaku tidak menyebabkan degradasi. Secara psikomotorik diharapkan ada usaha konservasi (menghemat, memelihara, memperbaiki dan menghentikan pemborosan), 3R (reuse, reduce and recycle), menggunakan renewable resources, dan population control. Permasalahan-permasalahan diidentifikasikan antara lain: 1. Masalah penanganan sampah 2. Sungai yang tidak bersih
Halaman | 1

lingkungan

hidup

di

Indonesia

dapat

3. Penggunaan zat kimia dalam pertanian 4. Pembalakan hutan 5. Berkurangnya lahan pertanian yang mengancam ketahanan pangan 6. Polusi udara, air dan tanah 7. Permasalahan sosial akibat meningkatnya jumlah penduduk 8. Kemacetan lalu lintas, dan lain-lain Masalah penduduk juga berperan penting dalam kelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan World Population 2011 terdapat 4 masalah pokok, yaitu: 1. 48% penduduk hidup di bawah $2 per hari ( Indonesia 51% ) 2. 81 usia harapan hidup rata-rata untuk pria dan wanitaa di Canada, Martinique dan Singapura ( Indonesia 71 ) 3. 2,5 tingkat kesuburan total dunia dengan rentang 0,9 anak untuk setiap wanita di Taiwan dan 7,0 anak untuk setiap wanita di Niger ( Indonesia 2,3 ) 4. 14,3% populasi dengan HIV/AIDS di Zimbabwe tahun 2009, turun 23,7% dibandingkan pada tahun 2001 ( Indonesia 0,2% )

a. Most Populous Countries, 2011 And 2050

Halaman | 2

b. Countries With The Youngest And Oldest Populations, 2011

c. Population Clock, 2011

Terdapat 4 fase perubahan demografi yang nyata di seluruh dunia. Fase pertama adalah antara abad 17 dan 18 yaitu tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian tinggi yang berfluktuasi. Fase kedua antara abad 18 dan 19 yaitu menurunnya tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Fase ketiga antara abad 19 dan 20 yaitu tingkat kelahiran mendekati tingkat kematian. Fase keempat setelah abad 20

Halaman | 3

yaitu tingkat kelahiran yang rendah sampai sangat rendah dan tingkat kematian yang sangat rendah.

B. EKOLOGI Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu kawasan alam yang di dalamnya tercakup unsurunsur hayati (organisme) dan unsur-unsur non-hayati (zat-zat tak hidup) serta antara unsur-unsur tersebut disebut sistem ekologi atau sering dinamakan ekosistem. Lingkungan hidup bisa kita bedakan antara lain sebagai berikut: 1. Berdasar unsur penyusunnya a. Komponen abiotik b. Komponen biotik 2. Berdasar fungsinya a. Komponen produsen b. Komponen konsumen c. Komponen pengurai 3. Berdasar sumber makanannya a. Komponen autotrof b. Komponen heterotrof
Halaman | 4

Faktor-faktor penentu lingkungan hidup 1. Jenis dan jumlah unsur yang tersedia 2. Interaksi antar unsur 3. Perilaku/kondisi unsur-unsur 4. Ketersediaan faktor non material (suhu, cahaya, kebisingan, tekanan udara, kelembaban,dll) Lingkungan fisik (Physical Environment) sebagai salah satu komponen lingkungan (abiotik) terdiri atas 3 lapisan tempat kehidupan yaitu : atmosfer, hidrosfer dan litosfer. Ketiganya mendukung bagi keberlangsungan kehidupan di atas bumi. Tumbuhan adalah komponen lingkungan biotik yang mendukung tumbuh

berkembangnya makhluk hidup lain di atas bumi seperti hewan dan manusia. Tumbuhan membentuk lingkungan hidup yang disebut sebagai biosfer. Hidrosfer adalah lapisan air yang selalu mengalami siklus secara berputar di alam. Hampir 72% muka bumi diliputi oleh samudra. Di belahan bumi selatan (southern hemiphere) samudra meliputi sekitar 81% muka buminya sisanya terletak di belahan bumi utara (nothern hemisphere). Dari 72% permukaan bumi yang berupa air, hanya <1% dari air tersebut yang merupakan air tawar yang tersedia secara berkelanjutan untuk dapat dimanfaatkan manusia. Susunan lapisan air (hidrosfer) adalah sebagai berikut: Dari 100% lapisan air, 97,2% adalah lautan dan 2,8% bukan lautan. Dari 2,8% air yang bukan lautan, 2,15% adalah berupa glacier (es) dan 0,62% adalah groundwater (air tanah) sedangkan sisanya yang dapat dimanfaatkan manusia hanyalah 0,03%. Dari 0,03% air tersebut yang berupa air tawar (freshwater) hanyalah 0,009%. Sisanya berupa saline lakes ang inland, soil moisture, stream channel dan uap air yang ada di atmosfer. Atmosfer adalah lapisan selimut gas-gas yang melingkupi bumi. Di atmosfer terjadi gejala iklim dan cuaca. Kondisi atmosfer adalah penentu jenis kehidupan. Tanaman dan binatang yang ada di biosfer sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan seperti iklim dan jenis tanah. Hal yang sebaliknya juga benar, biosfer dapat
Halaman | 5

juga mempengaruhi lingkungan. Lapisan atmosfer berjarak sekitar 80 km ke atas permukaan bumi.

Lapisan atmosfer bumi Keberlangsungan makhluk hidup hanya terdapat pada lapisan atmosfer terbawah yaitu Troposfer sehingga sering juga disebut sebagai Homosfer. Pada lapisan ini, udara bergerak naik turun karena perbedaan suhu panas dan dingin secara bolakbalik (to trope). Lapisan troposfer juga sebagai tempat terjadinya gejala iklim dan cuaca. Litosfer atau lapisan tanah merupakan bagian bumi sebagai tempat tinggal sebagian besar makhluk hidup. Inti bola bumi berupa bagian yang sangat padat, mendapat tekanan dari segala arah serta bersifat pejal. Suhu inti bumi mencapai

Halaman | 6

6000oC. Lapisan tanah dari permukaan sampai dengan inti terdalam mempunyai struktur yang berlapis-lapis dengan jenis lapisan tanah yang berbeda-beda, yaitu: 1. Inner Core : berupa lapisan padat yang kaya zat besi dan nikel (iron rich) sedalam 1216 km (756 mil) 2. Outer Core : berupa lapisan metalik yang leleh (molten metalic) sedalam 2270 km (1410 mil) 3. Mantel luar : disebut juga asternosphere berupa lapisan batuan yang cair (liquid rocky layer) sedalam 1885 km (1789 mil) 4. Crust Outer : berupa lapisan yang tipis sedalam 5 40 km. Kerak kontinental disebut granitis dan kerak samudra disebut basaltik. Sifak kerak luar adalah rapuh mengandung silisium dan almunium 5. Crust Inner : berupa lapisan kulit dalam yang kedap, mengandung silisium dan magnesium.

Ketiga komponen utama lingkungan fisik bumi saling berinteraksi secara konstan. Gelombang lautan (hidrosfer) dipengaruhi oleh gerakan angin (atmosfer) yang menghantam daratan di pantai (litosfer). Demikian terjadi terus menerus.
Halaman | 7

C. EKOSISTEM Ekosistem: tatanan/kesatuan yang utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Unsur-unsur lingkungan hidup adalah: Protoplasma, Sel, Jaringan, Organ, Sistem organ, Organisme, Populasi, Komunitas, Ekosistem dan Biosfer. Komponen ekosistem berdasarkan penyusunnya adalah Biotik dan Abiotik, berdasarkan fungsinya adalah Produsen, Konsumen dan Dekomposer, berdasarkan sumber makanannya adalah Autotrof ; tumbuhan yang memasak makanya sendiri melalui fotosintesis, Heterotrof; tidak bisa membuat makanannya sendiri Proses produksi dan dekomposisi, meliputi: a. Proses produksi CO2+H2O+E+Klorofil b. Proses dekomposisi C6H12O6+O2 E+ H2O+ CO2 C6H12O6+O2

Proses Dekomposisi (Penghancuran), meliputi: a. Disintegrasi Penghancuran seresah(mulch) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. pelakunya hewan-hewan kecil seperti; semut, rayap, cacaing. b. Mineralisasi Penguraian bahan organik menjadi bahan unorganik. Pelakunya cendawan dan bakteri (mikro organisme) Proses dan Hasil Dekomposisi, meliputi: a. Seresah/mulch Bahan organik yang telah matitetapi masih dalam bentuk utuh b. Humus Seresah yang dalam proses dekomposisi c. Hasil dekomposisi

Halaman | 8

Nutrien (unsur hara/unorganik). Hormon lingkungan (pengatur keseimbangan lingkungan) Fungsi komponen dekomposer, meliputi: a. Mineralisasi bahan-bahan organik b. Menghasilkan makanan bagi organisme lain c. Menghasilkan enzim regulator/metabolisme ekosistem Kebocoran Ekosistem adalah hilangnya hasil-hasil dekomposisi dari tempat terjadinya proses dekomposisi karena erosi dan bleacing. Homeostatik yaitu kemampuan untuk menahan berbagai perubahan dalam ekosistem secara keseluruhan sehingga terjadilah keseimbangan ekosistem B. BIOMA Bioma adalah area geografis luas yang terdiri atas sekelompok tanaman dan hewan yang beradaptasi pada lingkungan tertentu. Iklim dan geografis suatu daerah menentukan tipe bioma yang dapat eksis pada daerah tersebut. Setiap bioma terdiri atas banyak ekosistem yang memiliki komunitas yang dapat beradaptasi terhadap perubahan kecil iklim dan lingkungan di dalam bioma. Klasifikasi pokok bioma dibagi menjadi 1. Terrestrial biomes (Bioma Daratan) 2. Aquatic biomes (Bioma perairan termasuk bioma air tawar dan bioma air laut)

Iklim merupakan faktor dominan yang menentukan persebaran bioma daratan. Diantara faktor-faktor iklim yang penting antara lain: 1. Latitude : Artic, boreal, temperate, subtropical, tropical (berdasarkan garis lintang) 2. Humidity : humid, semihumid, semiarid and arid (berdasarkan

kelembaban) a. Variasi musim : hujan mungkin jatuh merata sepanjang tahun atau ditentukan oleh variasi musim
Halaman | 9

b. Kering di musim panas dan basah di musim dingin. Kebanyakan daerah di atas bumi menerima hujan pada saat musim panas; iklim Mediteran menerima huja pada saat musim dingin. 3. Elevation : kenaikan ketinggian menyebabkan persebaran tipe habitat sama dengan pada kenaikan garis lintang

Berikut adalah diagram pembagian bioma menurut Whittaker.

Berikut ini adalah pembagian bioma: 1. Bioma tundra Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan.

Halaman | 10

Tundra biasanya hidup di daerah dingin. Terdapat di wilayah utara dan terdapat dipuncak gunung yang tinggi. 2. Bioma taiga/hutan konifer Taiga adalah hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, beruang, rubah, serigala, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. 3. Bioma padang gurun Dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. 4. Bioma padang rumput Padang rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan tanaman berkayu. Contohnya:

Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim keras

Padang rumput pantai dijaga oleh semburan garam Padang rumput gurun terjadi karena kelembaban rendah Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami kebakaran liar.

Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun.

Halaman | 11

5. Bioma hutan gugur Tumbuhan peluruh atau tumbuhan gugur merupakan sebutan bagi tumbuhan, terutama pepohonan, yang menggugurkan daun-daunnya pada musim atau keadaan iklim tertentu. Perubahan warna daun akibat perombakan klorofil terjadi hampir serentak sehingga warna hutan menjadi kuning, merah, atau coklat akibat warna dedaunan yang mengering. Di daerah tropika dengan musim kering yang jelas, pepohonan menggugurkan daunnya di saat curah hujan berkurang. Pengguguran ini dapat sebagian maupun seluruhnya. Jati, misalnya, akan menggugurkan semua daunnya. Pengguguran daun akan mengurangi transpirasi di musim kemarau dan dianggap sebagai mekanisme penghematan energi. 6. Bioma hutan hujan tropis Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0 10 ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini dikenal sebagai tropical rainforest. C. PERGESERAN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak. Di lapisan atmosfer bumi pergerakan udara hanya terjadi pada lapisan Troposfer yaitu tempat terjadinya arus konveksi udara. To trope artinya membalik, troposfer diambil dari kata to trope di mana angin bergerak bolak balik di lapisan tersebut. Angin bergerak dari tekanan yang maksimum menuju ke tekanan yang minimum. Tekanan semakin naik bila suhu udara semakin turun atau bertambah dingin. Demikian sebaliknya, tekanan semakin turun bila suhu udara semakin naik atau bertambah panas.

Halaman | 12

Menurut garis lintang, semakin mendekati kutub maka suhu udara semakin bertambah dingin. Daerah di kutub mempunyai tekanan paling tinggi, sehingga udara bergerak dari kutub menuju lintang yang lebih rendah yaitu lintang 66 O. Namun, adanya peredaran gerak semu matahari yang hanya berada di antara 23 O LU dan 23O LS menyebabkan angin hanya bergerak bolak-balik di daerah tropis. Garis balik utara disebut sebagai lintang tropik cancer dan garis balik selatan sebagai lintang tropik capricorn.

Gambar lingkaran peredaran gerak semu matahari Angin yang membalik ke ekuator pada lintang cancer maupun lintang capricorn menyebabkan angin di bagian utara lintang cancer bergerak menuju kutub utara dan angin di bagian selatan lintang capricorn bergerak menuju kutub selatan. Maka, angin hanya bergerak berputar menurut lintangnya masing-masing seperti gambar di bawah ini yang membentuk pola angin global.

Gambar pola pergerakan angin global


Halaman | 13

Di Indonesia, garis ekuator merupakan tempat pertemuan angin dari utara dan selatan. Karena angin dari utara bergerak ke ekuator kemudian berbelok ke kanan maka disebut sebagai angin pasat timur laut. Sedangkan angin dari selatan yang bergerak ke ekuator kemudian berbelok ke kiri maka disebut sebagai angin pasat tenggara. Hal ini dinyatakan dalam hukum Boys Ballot.

Gambar angin menurut arah pergerakannya Angin pasat timur laut yang datang melewati samudra pasifik membawa banyak uap air sehingga tiba di Indonesia menyebabkan hujan. Angin ini terjadi antara tanggal 23 Oktober sampai dengan 22 April pada saat Indonesia mengalami musim penghujan. Angin pasat tenggara yang datang dari benua Australia tidak banyak membawa uap air sehingga Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi antara 22 April sampai dengan 23 Oktober.

Halaman | 14

1. Jenis-Jenis Hujan a. Hujan zenithal

Yaitu hujan yang terjadi karena udara panas naik kepermukaan kemudian turun hujan diatas laut.
b. Hujan orografis

Yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang mengandung uap air, bergerak naik menuju ke gunung dan turun hujan dilereng gunung.
c. Hujan Frontal

Yaitu hujan yang terjadi karena adanya pertemuan massa udara panas dengan massa udara dingin pada bidang front, kemudian massa udara dingin bergerak naik kemudian mengkondensasi menjadi awan dan turunlah hujan.
2. Gejala Pergeseran Iklim Di Bumi a. El Nino & La Nina

El Nino biasanya terjadi pada bulan Desember. Mulanya angin El Nino ini membawa curah hujan yang menyebabkan daerah di sepanjang pantai barat Amerika (Peru dan Ekuador) mengalami kesuburan. Nama El Nino berarti anak Tuhan yang menunjukkan berkah atas daerah tersebut. Akan tetapi sekarang El Nino membawa bencana dengan angin yang besar yang menyebabkan terdorongnya air laut Pasifik ke daratan yang menyebabkan banjir besar. Faktor penyebabnya adalah pemanasan pada samudra Pasifik yang menyebabkan arah angin berubah menuju Pasifik yang tekanannya lebih rendah. Akibatnya bagi Indonesia adalah berkurangnya uap air yang membawa hujan ke Indonesia sehingga dapat terjadinya kekeringan. La Nina merupakan kebalikan dari El Nino, La Nina berarti anak perempuan. La Nina biasanya terjadi mengikuti El Nino dengan fenomena menurunnya suhu laut Pasifik yang menyebabkan datangnya uap air ke arah Indonesia. Kebalikan dari El Nino, La Nina bagi Indonesia akan menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor karena hujan yang terus menerus.
Halaman | 15

b. Pergeseran batas waktu datang dan berakhirnya musim

Akibat pemanasan global, datang dan berakhirnya musim sekarang tidak setepat dulu lagi. Musim berganti kadang datang terlalu cepat atau terlalu lambat. Terkadang terjadi cuaca yang ekstrim.
c. Pergeseran batas derah iklim

Daerah iklim tropis, sub tropis dan dingin saat ini mengalami iklim yang tidak menentu. Daerah kutub yang biasanya sangat dingin kini mulai menghangat.
d. Angin Puting Beliung

Pemanasan global juga menyebabkan seringnya angin putting beliung terjadi. Perbedaan suhu yang ekstrim antar daerah menjadi pemicunya.
e. Gelombang pasang

Ombak laut sangat terpengaruh oleh gerakan angin, sementara angin bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara. Bila terjadi perbedaan tekanan udara di darat dan laut yang sangat ekstrim, dapat menyebabkan terjadinya gelombang pasang karena dorongan angin.
f. Kekeringan dan Penggenangan

Kekeringan dan penggenangan adalah dampak terjadinya El Nino dan La Nina.


g. Menurunnya keaneka-ragaman hayati

Jumlah ragam hayati saat ini semakin berkurang. Habitat yang berubah atau ulah manusia menjadi faktor penyebabnya.
h. Munculnya penyakit-penyakit baru

Perbedaan cuaca yang tidak menentu mempengaruhi dan mendorong bibit-bibit penyakit yang baru. Kemungkinan adanya mutasi gen atau sistem pertahanan diri kuman penyakit yang sifatnya bertahan terhadap perubahan iklim ternyata mendorong munculnya jenis-jenis baru bibit penyakit. Penyakit tersebut berubah dari sifatnya semula.
Halaman | 16

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Iklim a. Pemanasan Global atau Efek Rumah Kaca b. Hilangnya hutan/vegetasi penutup c. Pengerasan permukaan tanah d. Emisi panas dari pembakaran bahan bakar fosil e. Penipisan lapisan ozon

D. BATUAN
1. Siklus Batuan

Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari. Tanah adalah hasil pelapukan batuan.

Halaman | 17

Siklus batuan terjadi -/+ selama 18 tahun, mulai dari magma yang menjadi batuan beku batuan sedimen-batuan metamorf - sampai menjadi magma kembali. Batuan beku terjadi dari leleran magma yang keluar dari gunung berapi yang meletus kemudian mengalami pendinginan dan cristalisation. Pembekuan batuan beku dapat terjadi di dalam dapur magma, di dekat permukaan bumi (gang/korok) dan di luar permukaan bumi. Batuan sedimen terjadi dari endapan material erosi hasil pengikisan batuan beku yang mengalami compaction dan lithification. Ciri-ciri batu gamping: berlapislapis, retak-retak. Air hujan akan masuk melalui retakan dengan membawa CO2, sehingga batu-batu gamping tersebut akan larut dan membentuk bukit-bukit gamping dan juga stalagtit dan stalagmit. Pelapukan : pengangkutan oleh (air, gletser, air). Transportasi pelapukan : Mass wasting, Erosi air, Erosi gletser dan Erosi angin. Penyebab pelapukan secara mekanik adalah angin, desakan akar / hewan, air, es dan perubahan suhu. Sedangkan pelapukan secara kimia disebabkan oleh excreet dari tudung akar, air yang mengandung CO2, angin mengandung NaCl (korosi) dan enzim yang dihasilkan tumbuhan dan hewan. Hasil erosi antara lain, Delta di muara sungai, Dunes di gurun, Glacial moraine di ujung gletser dan Beach di pantai 2. Jenis-jenis Batuan a. Batuan beku (igneous rock, ignis = api) Batuan beku adalah batuan yang berasal dari magma yang membeku. Batuan ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 1) Batuan Beku Dalam / Batuan Plutonis / Batuan Intrusi Ciri utama dari batuan beku dalam adalah berstruktur holo kristalin (semua mengkristal). Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhu berjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna. Ukuran kristalnya besar-besar dan kasar. Contoh batuan beku dalam adalah:

Halaman | 18

Granit, yang terdiri atas kwarsa dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas). Granit terdiri dari bermacam-macam mineral yang berbeda-beda warnanya.

Dlorit : termasuk asam (felsik). Batuan asam adalah batuan yang kaya akan kwarsa (SiO2). Gabro : batuan ini termasuk basa (mafik). Artinya miskin asam kersil (kwarsa). Mineral pembentuknya terutama terdiri dari pyroksin dan homoblenda serta sedikit plagioksin.

Syenit : kadar asam kisalnya (kwarsa) hamper sama dengan dengan diorite. Mineral pembentuknya adalah soda potash, feldspar, sedikit homblenda, biotit dan augit.

2)

Batuan Beku Gang / Celah Magma yang naik kepermukaan bumi mengalami proses pendinginan

yang lebih cepat. Akibatnya pada proses pembekuan dapat terjadi pengkristalan yang kurang sempuran disebut berstruktur porfiris. Lokasi pembekuan magma pada selas-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diantrema/ saluran magma yang sedang naik dilapisan kulit / kerak bumi. Contoh : profir Granit, profir, Profir syenit dan Profir Gabro. Keistimewaan batuan beku ini yakni mempunyai susunan mineral yang sama dengan magma asalnya. 3) Batuan beku luar /Batuan Ekstrusi /batuan volkanis Magma yang telah keluar kepermukaan bumi disebut lava. Setelah sampai dipermukaan bumi proses pendinginan berjalan sangat cepat, sehingga tidak ada kesempatan untuk berlangsungnya poses kristalisasi. Batuan dengan Kristal mineral halus seperti disebut berstruktur : aphanites atau berstruktur amorf (tidak berbentuk). Contoh batuan beku luar adalah : rhyolit, andesit, trachit, basalt, obsidian, dan batu apung (purnice). Rhyolit adalah batuan beku luar dari
Halaman | 19

magma granit, andesit merupakan bentuk batuan beku luar dari magma diorite. Basalt merupakan bentuk batuan beku luar dari magma gabro-syenit. Obsidian dan batu apung adalah gelas volkanik bentuk yang terlepas dari magma ketika membeku. b. Batuan Sedimen Sebagian besar batuan sendimen, bahan asalnya batuan beku dan sebagian kecil terbentuk dari sisa-sisa organism (kehidupan).

Oleh karena pengaruh kekuatan atau tenaga alam terutama tenaga dari luar permukaan bumi, seperti: air, angin, pemanasan dan pendinginan, gelombang dan lain-lain batuan beku dapat dapat menjadi lapuk dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil (frakmen) atau terurai. Air, angin, gletser dapat mengangkut bahan-bahan yang telah lapuk atau terurai tersebut dan mengendapkannya di tempat lain yang umumnya di tempat-tempat yang lebih rendah. Dengan demikian secara berturut-turut terjadi proses pelapukan, pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sendimentasi, kemudian terbentuklah batuan sendimentasi. Setelah mengendap material-material tersebut terjadilah sementasi (perekatan) yang biasanya oleh CaCo3 atau SiO2 dan kompaksi (pemadatan), sehingga terbentuk batuan sendimen. Pembentukan sendimen di tempat asal atau di sekitar tempat terjadinya pelapukan disebut eluvium, sedangkan pembentukan sendimen yang terjadi di tempat yang jauh dari asal batuan induknya di sebut alluvium. Eluvium menghasilkan endapan atau sendimen eluvial contohnya breksi. Sedangkan alluvium menghasilkan endapan alluvial contohnya konglomerat, batupasir, batu lempung, dan lain-lain. Bagian-bagian yang larut biasanya hanya dapat menjadi batuan sendimen setelah melalui proses yang pelik, yakni proses kimiawi atau proses organis. Ciri khas batuan
Halaman | 20

sendimen adalah pelapisannya (membentuk lapisan-lapisan), sehingga batuan sendimen disebut juga batuan berlapis (strata=lapisan). Menurut proses terbentuknya, batuan sendimen dibagi menjadi : batuan sendimen klastika/mekanis, batuan sendimen kimiawi dan batuan sendimen organis. 1) Batuan Sendimen Klastika Batuan sendimen klastika yaitu batuan sendimen yang terdiri dari kelompok batuan. Sebagai bahan pengikat biasanya terdiri dari kapur asam arang (CaCO3), kwarsa (SiO2) atau limonite (Hidroksida besi = Fe2O4) yang mengendap secara kimiawi di antara hancuran batuan. Besar kecilnya frakmen yang membentuk batuan sendimen dapat dibedakan menjadi: Bongkah-bongkah dengan diameter 2.000 200 mm Kerikil besar (kerakal) dimeter 200 20 mm Kerikil halus diameter 20 2 mm Pasir Kasar diameter 2 0,2 mm Pasir Halus diameter 0,2 0,02 mm Geluh / lanau diameter 0,02 0,002 mm Lempung diameter < 0,002 mm Sendimen klastika menurut besar kecilnya batuan (frakmen) yang membentuknya dapat dibagi menjadi: Psefit: butir-butirnya kasar (kerikil ,konglomerat). Psamit: butir-butirnya agak kasar (pasir). Pelit: butir-butirnya halus (geluh, lempung) Pesfit : biasanya terdapat/terjadi pada dinding-dinding di mana terjadi penumpukan puing-puing besar. Contohnya : konglomerat dan breksi. 2) Sendimen Kimiawi

Halaman | 21

Bahan asal batuan batuan sndimen kimiawi adalah uraian hasil pelapukan batuan beku yang larut dalam air. Kebanyakan terjadi Karena pengikisan air yang kaya akan garam (evaporit) dan konsentrasi-konsentrasi pengendapan. Umumnya batuan sendimen kimiawi tersusun atas garam-garam yang larut dalam air laut, seperti : NaCl, KCl, MgSO4, CaCo4, CaCO3, dan lain sebagainya. Contoh batuan sendimen kimiawi adalah a. Oolit, batuan yang terdiri dari kumpulan butiran-butiran kecil

berdiameter antara 0,5 10 mm. Sendimen ini terjadi pada air yang bergerak cepat. Macam - macam oolit: Oolit gamping Oolit besi Oolit yang bersifat pesilit.

b. Batu gamping (limestone) : macam- macam batu gamping (kapur) dapat di jelaskan sebagai berikut : Limestone : batu kapur yang utama terdiri dari kalsit (CaCO3) yang berbentuk Kristal, yang menunjukan bahwa asalnya dari pengendapan kimia. Chalk : batuan kapur yang terdiri atas frakmen-frakmen binatang berkerangka kapur dan tumbuh-tumbuhan. Mergel (Marl) : batuan kapur yang terdiri atas campuran CaCO3 dengan tanah liat dan pasir. Dolomit : batuan kapur yang terjadi dari batu kapur yang lebih keras dan rumus kimianya CaMg (CO3)2. Travertin : endapan kapur di daratan, yang terjadi pada mata air yang mengandung banyak gamping.

Halaman | 22

Garam dapur : Dengan rumus kimia NaCl, berasal dari laut. Untuk terbentuknya endapan garam haruslah terdapat di daerah yang beriklim kering dan terdapat pada cekungan yang terpisah dari laut bebas.

3) Batuan sendimen Organis Batuan sendimen organis berasal dari larutan-larutan, yang terbentuk karena pemisahan oleh organism (jasad hidup). Dapat dikatakan bahwa semua sendimen organis CaMg terdiri atas gamping (CaCO3) atau dolomit. Batuan ini (CO3) terbentuk oleh longgokan bagian-bagian rangka jasad tumbuhan-tumbuhan atau binatang. Kebanyakan sendimen organis tercampur dengan batuan klastika. Contoh batuan sendimen organis adalah : Batu gamping (kapur) : batuan endapan yang mengandung lebih dari 90% CaCO3. Dolomit : batuan endapan yang mengandung lebih dari 90% CaMg (CO3). Batu gamping dolomitan / dolomit gamping : batuan endapan yang berupa campuran antara dolomit dengan batu kapur. Berdasarkan tenaga yang mengangkut bahan asal, batuan sendimen dibedakan menjadi : 1) Batuan sendimen aquatis : batuan sendimen yang di endapkan oleh air. Contoh : gosong pasir disungai, tanah alluvial pada dataran alluvial (alluvial plain), dataran banjir (flood plain), tanggul alam, kipas alluvial, delta dan lain-lain. 2) Batuan sendimen aeris atau Aeolis : batuan sendimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh: tanah loess, gumuk pasir (sand dune). 3) Batuan sendimen glasial : batuan sendimen yang di endapkan oleh tenega es yang mencair atau gletser. Contoh : morena, drumline.

Halaman | 23

Berdasarkan tempat dimana terjadi pengendapan, batuan sendimen digolongkan menjadi : 1) Batuan sendimen Teristris : diendapkan di daratan. 2) Batuan sendimen Marine : diendapkan di dasar laut. 3) Batuan sendimen Fluvial : diendapkan di dasar sungai. 4) Batuan sendimen Limnis : diendapkan di dasar danau 5) Batuan sendimen Glasial : diendapkan di daerah yang pernah mengalami erosi glasial. c. BATUAN METAMORFOSIS Batuan metamorposis adalah batuan yang berasal baik dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi, karena pengaruh tenaga alami yakni suhu dan tekanan dalam jangka waktu tertentu (lama). Contoh batuan metamorphosis adalah: Gneis : berasal dari batuan granit yang telah mengalami dinamo metamorphosis sehingga berubah sifat fisiknya. Orthogneis : gneis yang berasal dari batuan beku karena pengaruh tekanan dalam jangka waktu yang lama. Paragneis : gneis yang berasal dari batuan sedimen (profir granit). Batu gamping menjadi marmer.
3. Mineral

Mineral adalah

bentukan alam yang bersifat un organik padat yang dan komposisi kimia makhluk

mempunyai struktur internal makhkuk hidup hidup. Jenis-jenis mineral

antara lain: Sulfur/belerang, Tembaga/chopper,

Malasit (batuan berwarna hijau), Pyrate (warnanya seperti emas), Talk (batuan untuk membuat bedak), Quartz (bahan dasar kaca). Granit bukan termasuk mineral tetapi rock, karena merupakan campuran bahan yang mengandung mineral. Ada tiga mineral utama dalam batuan granit : Putih: quartz (sebagai pengikat), Hitam : hornblende, dan Kuning : feldpar.

Halaman | 24

E. PENCEMARAN 1. PENCEMARAN UDARA a. Komposisi Udara Bersih UNSUR Nitrogen Oksigen Argon Karbon dioksida RUMUS (N2) (O2) (Ar) (CO2) % 78,09 20,94 0,93 0,032

dll. (Nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang oksida, amonia, dll)

b. Penyebab Pencemaran Udara 1) Faktor Internal (Alam) a) Debu karena tiupan angin b) Abu gunung api c) Gas-gas dari dekomposisi sampah 2) FAKTOR EKSTERNAL (manusia) a) Gas dan partikel dari sisa pembakaran BBF b) Debu dari industri c) Bahan-bahan kimia yang disemprot ke udara >> AIROSOL

c. Sumber Pencemar Sumber 1. Transportasi 2. Rumah Tangga 3. Industri 4. Pembuangan Sampah 5. Lain-Lain % (42,25%) (21,43) (13,68) (5,23) (17,41)

Halaman | 25

Bahan Bakar Fosil terdiri atas: 1) Minyak Bumi 2) Gas bumi 3) Batu Bara 4) LNG d. Komponen Pencemar Unsur Carbon monoksida Hidrokarbon Nitrogenoksida Sulfuroksida Airosol e. Partikel 1) Aerosol = partikel padat melayang-layang di udara 2) Fog = kabut butiran air + aerosol 3) Smoke = aerosol + gas 4) Dust = partikel yang tertiup angin 5) Mist = butiran air yang melayang-layang di udara 6) Fume = kabut dari uap panas industri logam 7) Plume = asap dari industri 8) Haze = aerosol yang mengganggu pandangan 9) Smog = smoke + fog 10) Smaze = smoke + haze f. Dampak Setiap Unsur 1) CO 2) NOx 3) SOx 4) HC : menghalangi penyerapan O2 : iritasi mata, dan menjadi kabut kimia di udara : hujan asam : kabut minyak, kanker paru
Halaman | 26

Simbol CO HC Nox SOx Partikel

% 70,50 18,34 8,89 0,88 1,33

5) Partikel

: penyakit saluran pernapasan (pneumokonionis: silikosis,

asbetosis, bisinosis (kapas), antrakosis (bt bara), beriliosis ) g. PENCEMAR DARI BATUBARA 1) Partikel Logam a) Carbon (fly ash) b) Debu Silica (SiO2) c) Debu Alumina (Al2O3) (C)

d) Oksida-oksida besi (Fe2O3 atau Fe3O4) 2) Partikel Radioaktif a) Timbel 210 b) Polonium 210 (Pb210) (Po210)

c) Proctactinium 231 (Pa231) d) Radium 226 e) Thorium 232 f) Uraniun 238 h. PENYEMPROTAN INSEKTISIDA 1) Racun Pencernaan DDT, BHC, Methoxychlor, systox, Pb arsenate, Ca arsenate, Paris green, Na fluoride, cryolite, fluosilicate, senyawa borax, senyawa thallium, senyawa phospor, senyawa Hg 2) Racun Tubuh Luar DDT, BHC, toxaphene, chlordan, dieldrin, aldrin metoxychlor, phyritrine, rotenone, synthetic thiocyanates, organicphospate, parathion, systox, emulsi HC (minyak) 3) Racun Pernapasan BHC, Hydrogen Cyanide, Carbon Disulfide, Nicotine, Sulfur Dioxide, p-Dichloro Benzene, Naphthalene, Ethylene Oxide, Ethylene Dichloride, Methyl Bromide, Formate
Halaman | 27

(Ra226) (Th232) (U238)

i.

DAMPAK LAIN 1) Kebisingan a) Kebisingan impulsif: suara putus-putus b) Kebisingan kontinu: suara yang terus-menerus c) Kebisingan intermiten: kebisingan kontinu, tapi sebentar, ada lagi, hilang lagi 2) Keracunan insektisida, sumber insektisida: dari usaha pertanian. a) semporotan dan b) Menempel pada daun dan kulit buah 3) Kerusakan ozon a) lapisan ozon ada di stratosfer (15-50 km) b) Fungsinya untuk melindungi permukaan bumi terhadap UV c) Penyebab kerusakannya: bereaksi dengan UV, Produksi O2 berkurang, ada CFC d) Dampaknya: kanker kulit O3 + UV >>>>> O2 + O e) O2 hasil dari fotosintesis O2 + O2 >>>>> O3 + O 4) Efek Rumah Kaca (pemanasan global) a) Penyebab Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu
Halaman | 28

bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Energi yang masuk ke Bumi: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diserap permukaan bumi, 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi, sehingga suhu di bumi semakin meningkat. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Jadi penyebab pemanasan global adalah tingginya kadar CO2 di udara yang menimbulkan efek pantulan ke dalam serta rusaknya lapisan ozon sehingga sinar UV matahari dapat menembus bumi. b) Dampaknya Pemanasan Global adalah: (1) Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. (2) Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. (3) Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan
Halaman | 29

laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar (4) Mencairnya Es Di Pegunungan Tinggi dan Kutub (5) Penyakit kanker kulit 5) Gas efek rumah kaca: karbondioksida, CFC 11 dan 12, methana. Nitrous oksida, ozon j. UPAYA PENCEGAHAN 1) Penanaman tumbuhan disekitar rumah 2) Pembuatan taman kota 3) Pengurangan dalam penggunaan pendingin ruangan. 4) Hemat listrik dan air 5) Menggunakan bahan-bahan yg dapat didaur ulang 6) Mengurangi penggunaan parfum spray (pake yang oles) 7) Mengurangi polusi udara dengan cara bersepeda kemana mana 2. PENCEMARAN AIR a. Masalah Air 1) Buruknya kualitas air sungai karena pembuangan limbah pabrik. 2) Penangkapan ikan dengan cara disetrum dan di bom. 3) Pencemaran air sumur di sekitar laut sehingga menjadi asin 4) Buruknya drainase karena sampah sehingga menyebabkan banjir. 5) Pencemaran air tanah karena bakteri e-coli 6) Pencemaran air karena penggunaan detergen yang berlebihan 7) Pencemaran air laut karena penambangan minyak, dll. 8) Kekeringan dimusim kemarau karena hutan yang gundul 9) Karena hutan gundul, maka pada musim penghujan terjadi banjir 10) Banjir rob di kota-kota pantai. 11) Karena banyakknya pembangunan gedung, pembuatan jalan aspal membuat daerah serapan air berkurang mengakibatkan banjir.
Halaman | 30

12) Berkurangnya volume ruang aliran air sungai akibat pemukiman sehingga sungai tidak mampu menampung debit air yang menyebabkan banjir 13) Kegiatan penambangan pasir yang berlebihan menghancurkan bangunan sungai 14) Pada daerah pegunungan banyak yang tidak menggunakan metode terasering sehingga air tidak dapat terserap dengan baik dan menyebabkan kekeringan didaerah pegunungan. 15) Abrasi pantai karena rusaknya hutan mangrove. 16) Air PAM mahal 17) Bau dari selokan mataram yang menyengat karena limbah rumah tangga 18) Banyaknya enceng gondok menyebabkan menipisnya oksigen dalam air sehingga mengakibatkan organisme dalam air mati dan mencemari air. b. KLASIFIKASI KUALITAS AIR 1) Golongan A 2) Golongan B 3) Golongan C 4) Golongan D : Air untuk minum : Air untuk Perikanan : Air untuk Pertanian : Air yang tidak dapat untuk keperluan seperti golongan A, B,

C, tetapi masih memenuhi syarat untuk biota air c. SUMBER AIR Sumber air dapat berasal dari mata air pegunungan, air danau, air sungai, air sumur, air hujan dll. Air Hujan mengandung: SO4, Cl, NH3, CO2, N2, C, O2, dan debu (bersifat asam) sedangkan mata air Pegunungan: Na, Mg. Ca, Fe, O2 (AIR MINERAL) . d. FUNGSI AIR DALAM INDUSTRI 1) Air sebagai proses 2) Air sebagai pendingin 3) Air untuk ketel uap 4) Air utilitas dan sanitasi
Halaman | 31

5) Air sebagai bahan baku 6) Air sebagai sumber energi 7) Air sebagai objek wisata, olah raga, seni, budaya, rohani, dll. *** Pemanfaatan air tidak boleh mengganggu lingkungan e. KUALITAS AIR # KEMURNIANNYA Ditentukan berdasarkan: Kegunaannya: untuk minum, rumah tangga, perikanan, pertanian, sanitasi dan transportasi, serta untuk Industri Keadaan Normalnya: Parameter fisik Parameter kimiawi Parameter organik Parameter khusus Parameter Bakteriologi keseimbangan kondisi air

f. INDIKATOR PENCEMARAN AIR 1) Adanya peningkatan suhu air 2) 2. Adanya perubahan pH 3) 3. Ada Perubahan warna, bau, rasa. 4) 4. Adanya endapan, koloid, dan bahan terlarut. 5) 5. Adanya micro organism 6) 6. Meningkatnya radio aktivitas air lingkungan g. UJUD AIR YANG TERCEMAR 1) Suhu air meningkat, kadar O2 berkurang 2) pH normal = 6,5 7,5 Asam = < 6,5 Basa = > 7,5

3) Bau, rasa, warna meningkat, air tidak dapat dimimum, dan untuk domestik
Halaman | 32

4) Ada endapan, koloidal, dan suspensi: mematikan biota air 5) Miningkatnya micro organisme, ada yang patogen. 6) Meningkatnya radioaktivitas: membahayakan organ tubuh h. BAHAN PENCEMAR 1) Limbah padat (larut, mengendap, koloidal) 2) Limbah organik (agar tdk dibuang ke air) 3) Limbah anorganik (tdk dpt diurai) 4) Limbah olahan bahan makanan (busuk) 5) Limbah cairan berminyak (menghalangi defusi O2, sinar matahari, mematikan orgn.) 6) Limbah zat kimia (sabun, insektisida, pewarna, limbah penyamak, dan zat radioaktif) 7) Limbah gas/uap panas (melepas O2) i. BOD, COD, DO 1) BOD = Biological Oxygen Demand 2) COD = Chemical Oxygen Demand 3) DO = Desolved Oxygen j. INDIKATOR AIR YANG TERCEMAR: 1) BOD dan COD tinggi 2) DO rendah k. DAMPAK PENCEMARAN AIR 1) Air tidak bermanfaat lagi: Untuk minum dan domestik Untuk industri (mis. Berminyak) Untuk pertanian & perikanan Untuk indudtri 2) Air menjadi penyebab penyakit: Sbg tempat berkembang biaknya micro organisme, termasuk yang patogen
Halaman | 33

Sebagai agen pembawa/media penularan l. PENYAKIT-PENYAKIT KARENA AIR 1) Hepatitis A (langsung dan lewat air) 2) Polliomyelitis (virus) 3) Cholera (menyerang usus halus) 4) Typus Abdominalis (menyerang usus halus) dan tinggal di di batu ginjal, kandung kemih, kandung empedu 5) Dysenteri Amoeba 6) Ascariasis (cacingan) 7) Trachoma 8) Scabies 9) Keracunan (tidak menular) m. KERACUNAN 1) Cd (Cadmium) pada industri pipa plastik: mempengaruhi otot polos pembuluh darah hipertency, gagal jantung, kerusakan ginjal. 2) Co (Cobalt) pada industri elektronik: merusak kelenjar gondok, hipertency, gagal jantung dan oedema. 3) Air raksa/merkuri (Hg) pada industri plastik, sabun, kosmetik, amalgam penambal gigi, fungisida. Pusing, susah menelan, kabur, kurang dengar, gusi bengkak, diare (dan Minamata di Jepang). 4) Insektisida, DDT: pusing, mual, tremor, kerusakan hati dan ginjal (kanker). n. PENYEBAB KELANGKAAN AIR 1) eksploitasi besar-besaran air tanah yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen, pengusaha laundry, dan bangunan lainnya. 2) pembangunan gedung-gedung yang tidak mematuhi perbandingan lahan terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.
Halaman | 34

Anda mungkin juga menyukai