Anda di halaman 1dari 3

Siaran Pers Untuk disiarkan segera

Press Release For immediate release

Regional Workshop Sustainable Emissions Monitoring During Co-Processing in Cement Industries and Industrial Combustion Plants Pada bulan Desember 2005, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) dan German Technical Cooperation (GTZ) bekerja sama dalam sebuah proyek Public Private Partnership (PPP) yang bersama dengan institusi dan instansi terkait bermaksud meningkatkan kapasitas dalam pemantauan emisi yang terkait dengan pelaksanaan co-processing limbah B3 di industri semen dan industri lain yang menggunakan proses pembakaran. Indocement adalah salah satu dari produsen terbesar dari semen dan produk semen khusus di Indonesia. Indocement bersamasama dengan produsen semen lainnya berkeinginan untuk menjajaki kemungkinan penggunaan / pemanfaatan bahan bakar alternatif pada kiln semen di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan itu, pemantauan emisi secara sistematis dan berkualitas harus dilakukan sebagai persyaratan mutlak dalam pemrosesan limbah dengan cara co-processing. Oleh sebab itu, maka untuk melakukan pemantauan emisi gas, diperlukan institusi yang mandiri dan terpercaya di Indonesia. Laboratorium Kualitas Udara dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah ditunjuk untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Guna menunjang kegiatan ini maka dibentuk proyek PPP dan disusun program pelatihannya.

Regional Workshop Sustainable Emissions Monitoring During Co-Processing in Cement Industries and Industrial Combustion Plants In December 2005, the Indonesian cement company PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) and German Technical Cooperation (GTZ) formed a Public Private Partnership (PPP) project to jointly enable the relevant Indonesian institutions and authorities to exercise the governments control function concerning the necessary emission measurements in connection with the coprocessing of hazardous waste in cement kilns and other types of industrial combustion plants. Indocement is one of Indonesias major producers of quality cement and specialty cement products. Indocement and other cement producers intend to develop the use of suitable substitute fuels in its cement kilns throughout Indonesia. Hence, a systematic and qualified monitoring of emissions from cement production facilities is viewed as an indispensable prerequisite within the coprocessing of hazardous waste. Therefore an independent and qualified institution should be established to carry out regularly stack gas emission monitoring on behalf of the relevant environmental agencies in Indonesia. The Air Quality Laboratory at the Institute of Technology Bandung (ITB) has been selected by this project to fulfil this duty. To support this effort, the above mentioned PPP project has been created and an ambitious training program developed.

1/3

Seiring dengan berjalannya proyek PPP, program pelatihan telah dikembangkan dan pelatihannya dilaksanakan di pabrik-pabrik Indocement di Citeureup, Bogor dan Palimanan, Cirebon dalam dua tahun terakhir. Pelatihan tersebut diikuti oleh para staf Indocement dan ITB yaitu meliputi sampling dari emisi gas dan analisa kimianya dari emisi gas tersebut. Kegiatan ini juga mencakup studi banding ke Jerman. ITB juga telah menerima bantuan berupa satu set alat pemantau emisi. Sebagai tambahan, staf teknik dari Kementerian Lingkungan Hidup juga berpartisipasi pada empat sesi pelatihan yang berlangsung di pabrik Citeureup dan Cirebon. Selanjutnya, pedoman teknis untuk pelaksanaan proses pemantauan emisi juga telah disusun. The German Cement Works Association Asosiasi Semen Jerman (VDZ) bekerjasama dengan European Cement Research Academy - Akademi Riset Semen Eropa (ECRA) telah berperan aktif pada kegiatan pelatihan tersebut. Proyek ini telah diimplementasi bekerjasama dengan Indocement dan GTZ Convention Project Chemical Safety.

In the course of the PPP project a training programme was jointly developed and already carried out in the Indocements factories in Citeureup, Bogor and Palimanan, Cirebon within the last 2 years. Staffs of Indocement and ITB were trained for the sampling of stack gas emissions in cement plants and the chemical analysis of emissions. This also included a study tour to Germany. ITB also received a set of stack gas sampling equipment. In addition, technical staff of the Ministry of Environment participated on the four training sessions in Citeureup and Cirebon factories. Further, a technical guideline for the execution of the emission monitoring process was developed.

The German Cement Works Association (VDZ) and its affiliated Research Institute of the Cement Industry (ECRA) are further institutions involved in the training activities. This project has been implemented in close cooperation between Indocement and the GTZ Convention Project Chemical Safety

Pada akhir proyek ini diselenggarakan The project ends with this regional 2 days Workshop selama 2 hari pada tanggal 16-17 Workshop from the 16-17 April 2008 at the April 2008 di The Ritz-Carlton Hotel Jakarta Ritz-Carlton Hotel in Jakarta. Tujuan Workshop : Memperkenalkan rancangan pedoman teknis mengenai pemantauan emisi untuk co-processing di Indonesia; Mengevaluasi kondisi saat ini terkait dengan co-processing dan pemantauan emisinya di Indonesia; Berbagi pengalaman dalam penerapan co-processing di beberapa negara Asia dan Eropa ; dan Menyusun rekomendasi tentang konsep usulan pedoman mengenai pemantauan emisi untuk co-processing di Indonesia Objective of this workshop : To introduce the draft proposal on technical guidance on emission monitoring for Coprocessing in Indonesia; To evaluate the present condition on coprocessing as well as emission monitoring in Indonesia; To share the experience of several Asian and European countries on application of co-processing; and To prepare (set-up) the recommendations on draft proposal on guidance for emission monitoring for co-processing in Indonesia

2/3

Hasil yang diharapkan : Mendapat pengalaman mengenai pelaksanaan co-processing dari negara lain; Mendiskusikan peraturan-peraturan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan co-processing; Mendiskusikan petunjuk teknis pemantauan emisi untuk co-processing; Mekanisme untuk memanfaatkan laboratorium independen yang dapat melakukan pemantauan emisi untuk coprocessing; dan Memberikan informasi mengenai coprocessing sebagai salah satu opsi dalam pemanfaatan limbah yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis Pembicara: Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia; Indocement dan GTZ; Badan Pengawas Lingkungan / Kementerian Lingkungan Hidup dari Jerman, India, Cina, Thailand, Filipina dan Vietnam; Industri semen: HeidelbergCement Group dan Holcim Universitas :ECRA dan ITB Peserta : Asosiasi Semen Indonesia Seluruh industri semen di Indonesia Industri semen dari Filipina, Malaysia, Vietnam Laboratorium Lingkungan milik pemerintah dan swasta Universitas/Institusi Industri penghasil limbah Perusahaan pengangkutan limbah

Expectations: To gather experiences on co-processing activities from other countries; To discuss the promotion of regulations which support co-processing activity; To discuss the technical guidance for emission monitoring on co-processing; A mechanism how to utilize an independent laboratory which will be able to conduct emission monitoring on co-processing; and To inform on industrial co-processing as environmental friendly and economical option of waste utilization

Speakers: Ministry of Environment of the Republic of Indonesia; Indocement and GTZ; Supervision board / Ministry of Environment of Germany, India, China, Thailand, Philippines and Vietnam Cement industry: HeidelbergCement Group and Holcim Institution/University: ECRA and ITB

Participants: Indonesian Cement Association All Indonesian cement industries Philippines, Malaysia and Vietnam cement industries Governments and Independent environmental laboratories Universities/Institutions Waste generators industries Waste transporters companies

Jakarta, 16 April 2008

Jakarta, 16 April 2008

3/3

Anda mungkin juga menyukai