Anda di halaman 1dari 28

Nama : Bayu Siswanto Nim : 015.1311.

620 Tingkat : II B

Gangguan jiwa: sindroma perilaku, pola psikologis yg secara klinis bermakna. Menimbulkan penderitaan (distress). Menimbulkan hendaya (disability) terhadap satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Terapi untuk gg jiwa: mengubah perilaku, meredakan distress, meningkatkan kemampuan fungsi dlm kehidupan. Salah satu jenis terapi: terapi aktivitas kelompok TAK terbukti dapat secara efektif mengubah perilaku individu
3

Tujuan kelompok: Membantu anggota utk berhubungan dg org lain Mengubah perilaku destruktif dan maladaptif Fungsi kelompok: Tempat berbagi pengalaman Saling bantu Menemukan penyelesaian masalah Lab interaksi, pengembangan perilaku adaptif Mendapatkan penghargaan dan pengakuan eksistensi
4

Kelompok: kumpulan orang yg saling interelasi dan interdependensi, menyepakati norma tertentu. Saling mempengaruhi satu dengan lain. Saling berkomunikasi/share satu dengan lainnya. Bisa memfasilitasi terjadinya perubahan perilaku Bila didesain dapat sangat terapeutik untuk memfasilitasi perubahan perilaku yang positif. Terjadi perubahan perilaku maladaptif menjadi adaptif.
5

Struktur kelompok: batasan, komunikasi,

pengambilan keputusan, hub otoritas. Besar kelompok: 7 10 (Stuart dan Laraia, 2001), 10-12 (Lancaster, 1980), 5-10 (Rawlin, William, dan Beck, 1993) Lama sesi: 20-40 menit ~ 60-120 menit. Komunikasi: pola komunikasi dlm kelompok Peran dlm kelompok: maintenance, task, and individual roles ( Stuart, Laraia, 2001)

1. 2.

3.
4.

Tahap Pra Kelompok Tahap Awal kelompok Orientasi/perkenalan Konflik Kebersamaan Tahap Kerja Tahap Terminasi

Penetapan

tujuan Penyusunan rancangan TAK Penentuan peserta TAK Menentukan setting Menyiapkan alat dan bahan
8

Orientasi:

khas Konflik: anggota memikirkan siapa yg berkuasa. Mpk tahap yg sulit. Kebersamaan: anggota mulai bekerja sama. Leader terpilih. Mulai membuka diri dan memecahkan masalah

anggota memperlihatkan ciri

Kelompok telah menjadi satu tim. Tg jawab merata, kecemasan reda, stabil, realistis Anggota berupaya mencapai tujuan. Leader mempertahankan kondisi dan mengatasi hambatan. Masalah yg mungkin timbul: sub kelompok, kurang terbuka, resisten.

10

Akhir

kegiatan TAK Saat mengevaluasi proses dan hasil TAK. Masing-masing anggota menilai manfaat dan perubahan yg telah terjadi. Ditindaklanjuti dg perilaku selanjutnya. Berpisah satu dengan lainnya
11

Bagian dari psikoterapi; psikoterapi di dalam kelompok. Sekelompok klien (8-10 orang) bersama-sama membicarakan satu topik tertentu. Sudah dimulai sejak th 1900 an. Terbukti dapat memfasilitasi perubahan perilaku yang efektif.

12

Pemimpin kelompok: leader; merancang TAK, memimpin jalannya TAK Wakil Pemimpin Kelompok: Co Leader; membantu Leader memimpin TAK. Fasilitator; seolah menjadi anggota kelompok, membantu menstimulasi kelompok. Observer; mengamati, menilai, memberi masukan.

13

1. PERSIAPAN 2. ORIENTASI: Salam terapeutik Evaluasi/validasi Kontrak 3. TAHAP KERJA 4. TAHAP TERMINASI: Evaluasi Rencana Tindak lanjut Kontrak yang akan datang
14

Memilih

indikasi Membuat kontrak dg klien Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


15

klien sesuai dengan

Salam terapeutik: mengucapkan salam pembuka Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini Kontrak: Menjelaskan tujuan Menjelaskan aturan main: perkenalan, cara meninggalkan kelompok, lama kegiatan

16

Daftar kegiatan dari satu awal sampai akhir yang dilaksanakan Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai Terinci berupa skenario kegiatan dari awal sampai akhir

17

Evaluasi: Menanyakan perasaan klien setelah kegiatan Memberikan pujian Rencana tindak lanjut: menganjurkan klien melakukan kegiatan sesuai dengan TAK yang baru diikuti Kontrak YAD: TAK yg akan dilaksanakan kemudian

18

Unsur

yang dinilai: Kemampuan verbal Kemampuan non verbal Dokumentasi hasil evaluasi Dokumentasikan dalam dokumen rekam medik
19

TAK Sosialisasi TAK Orientasi Realita TAK Stimulasi Sensori TAK Stimulasi Persepsi

20

Indikasi: klien baru, klien yang mengalami kerusakan interaksi sosial, isolasi sosial. Sbg dasar TAK yg lain. Terdiri 7 fase. Tujuan: Klien dapat bersosialisasi dan meningkatkan keterampilan berhubungan dg orang lain.

21

Tujuan: klien akan menyadari realita waktu, tempat, orang di sekitarnya. Indikasi: untuk klien yang terganggu orientasi realitanya. Kegiatan: orientasi waktu, tempat, orang.

22

Tujuan: Klien responsif dengan stimulasi lingkungan. Indikasi: untuk klien yang kurang responsif terhadap stimulus lingkungan. Bentuk stimulasi: suara (musik), visual (gambar), atau gabungan (televisi, video).

23

Tujuan: klien akan berlatih berfikir tentang diri dan lingkungan sehingga dapat berubah perilakunya. Indikasi: bisa untuk semua gg perilaku. Isi: membahas satu issu bersama-sama, sesuai tahapan sehingga pada akhir kelompok dirumuskan kesimpulan perubahan sikap dan perilaku. Bentuk kegiatan: membahas satu issu seperti membaca artikel, menonton tv, dilanjutkan dg diskusi ttg issu tersebut.

24

Dapat dikembangkan sesuai masalah keperawatan klien. Contoh: Klien halusinasi: TAKSP mengontrol halusinasi Klien HDR: TAKSP meningkatkan harga diri Klien PK: TAKSP Asertive Trainning. Klien ansietas: TAKSP Mengatasi Cemas Klien Defisit PD: TAKSP Meningkatkan Perawatan Diri

25

Telah melalui persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan, lokakarya. Praktik yg disupervisi Pengalaman mengikuti terapi kelompok

Di Amerika ~ spesialis/master.

26

27

28

Anda mungkin juga menyukai