Anda di halaman 1dari 39

FARMAKOKINETIK

Modul Gastrointestinal 2012/2013 Departemen Farmakologi PSPD UNTAN

farmakokinetik/GI / 2013

7/8/2013

Pengertian
Kinetik= pergerakan

Farmakokinetik : mempelajari

pergerakan obat sepanjang tubuh: 1. Absorpsi(diserap ke dalam darah) 2. Distribusi(disebarkan ke berbagai jar. tubuh) 3. Metabolisme(diubah menjadi bentuk yang dapat dibuang dari tubuh) 4. Ekskresi(dikeluarkan dari tubuh)
2 farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

ABSORBSI

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Absorpsi obat meliputi proses obat dari

saat dimasukkan ke dalam tubuh, melalui jalurnya hingga masuk ke dalam sirkulasi sistemik Pada level seluler, obat diabsorpsi melalui beberapa metode, terutama transport aktif dan difusi pasif

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Metode absorbsi
Difusi pasif : tidak memerlukan energi, sebab

hanya dengan proses difusi obat dapat berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Terjadi selama molekul-molekul kecil dapat berdifusi sepanjang membran dan berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi membran seimbang. Pada awalnya obat akan pecah, terlarut dan akan menembus membran sel. Obat dengan farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013 sifat asam lemah lebih baik menembus pada

Transport Aktif Transport aktif membutuhkan energi yg diperoleh dari aktivitas membran sel, sehingga zat dapat berpindah melawan perbedaan konsentrasi Terjadi di neuron, hati,tubulus ginjal Proses mekanisme spesifik Berguna untuk transpor substansi : beberapa vitamin, asam amino, gula, farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013 obat (metildopa dan levodopa mirip

Transpor Aktif Meskipun kebanyakan obat diabsorpsi secara pasif, vitamin dan obat lain yang terkait dengan steroid, asam amino, atau pyrimidine (levodopa) dapat diabsorpsi dengan proses aktif

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Kecepatan absorbsi
Apabila pembatas antara obat aktif dan

10

sirkulasi sistemik hanya sedikit absorpsi terjadi cepat obat segera mencapai level pengobatan dalam tubuh. Detik s/d menit : SL, IV, inhalasi Lebih lambat : oral, IM topikalkulit lapisan intestinal, otot, kulit Lambat (jam / berhari-hari): per rektal/ farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013 sustained release.

Faktor yang mempengaruhi

penyerapan: 1. Aliran darah ke tempat absorpsi 2. Total luas permukaan yang

tersedia sebagai tempat absorpsi 3. Waktu kontak permukaan absorpsi


11 farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013

Kecepatan Absorpsi
Diperlambat oleh : nyeri dan stress

12

mengurangi aliran darah, mengurangi pergerakan saluran cerna Makanan tinggi lemak akan menghambat pengosongan lambung dan memperlambat waktu absorpsi obat (kecuali : griseofulvin akan meningkat absorpsi nya bila diberikan bersama makanan berlemak) Faktor bentuk obat dipengaruhi oleh formulasi obat : (tablet, kapsul,cairan dll) farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013 Kombinasi dengan obat lain

Bioavaibilitas
Bioavaibilitas adalah Persentase dan kecepatan zat

aktif dalam suatu produk obat yang mencapai / tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif setelah pemberian produk obat diukur kadarnya dalam darah terhadap waktu atau ekskresinya di dalam urin
Faktor yang mempengaruhi bioavaibilitas obat :

13

First pass metabolism hepar (metabolisme pertama di hepar) 2. Solubilitas obat (kelarutan obat) 3. Ketidakstabilan kimiawi 4. Formulasi obat farmakokinetik/GI/2011
1.

7/8/2013

Lanjutan
Bioavaibilitas absolut bila dibandingkan

dengan sediaan intravena yang bioavaibilitasnya 100% Bioavailabilitas relatif bila dibandingkan dengan sediaan bukan intravena

14

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

For an IV dose of the drug,

15

bioavailability is assumed to be equal to unity (100%). For a drug administered orally, bioavailability may be less than 100% (5 to <100) for two main reasons : incomplete extent of absorption and first-pass elimination Inhalation bioavailability may be less than 100%, but often very rapid onset farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013

16

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

HEPAR
Obat yang diserap oeh usus halus ditransport ke

hepar sebelum beredar ke seluruh tubuh Hepar memetabolisme banyak obat sebelum masuk ke sirkulasiefek first pass Metabolisme hepar dapat menyebabkan obat menjadi inaktif sehingga menurunkan jumlah obat yang sampai ke sirkulasi sistemik dosis obat yang diberikan harus banyak

17

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Bentuk sediaan obat padat


1. Tablet
1. Tablet bersalut :salut gula (dragee),

salut selaput (film coated), salut enterik (enteric coated) 2. Jenis tablet untuk efek sistemik (dragee, lozenges, Sublingual/intrabuccal, salut enterik, Sustained release)
2. Pil
18 farmakokinetik/GI/2011 3. Kapsul 7/8/2013

DISTRIBUSI

19

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cairan tubuh

Distribusi fase 1 Terjadi segera setelah penyerapan, yakni pada organ dengan perfusi sangat baik jantung, hati, ginjal, otak
Distribusi fase 2 Cakupannya lebih luas, yakni pada organ dengan perfusi kurang baik kulit, otot, viscera

20

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Distribusi ke ruang interstitial lebih cepat sebab

celah endotel kapiler mampu melewatkan semua molekul obat bebas, kecuali pada otak
Contoh akumulasi obat dalam jaringan:

Kuinakrin dalam hati, DDT dalam jaringan lemak, Pb dalam tulang, digoksin dalam otot jantung & otot skelet, klorpromazin dalam otak

21

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

METABOLISME

22

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Tujuan ubah obat yg larut lemak

(NP) menjadi larut air (P), agar dpt diekskresi


Tempat :
1.Intrahepatik hepatosit RE &

sitosol 2.Ekstrahepatik
23 farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013

24

obat dapat dimetabolisme dengan beberapa cara : 1. Menjadi metabolit inaktif kemudian diekskresikan 2. Menjadi metabolit aktif memiliki kerja farmakologi tersendiribisa dimetabolisme lanjutan 3. Beberapa obat diberikan dalam bentuk tidak aktif setelah farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013 dimetabolisme menjadi bentuk aktif

Metabolisme terjadi di :

Hepar 2. Ginjal 3. Membran usus


1.

25

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Metabolisme obat akan terganggu

pada keadaan : Pasien dg peny hati, misal perlemakan hati, sirosis hepatis, dan kanker hati Gagal jantung Syok

26

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

EKSKRESI

27

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Adalah Proses pengeluaran zat/hasil metabolisme tubuh yang tidak diperlukan lagi (waste). Zat tidak dihasilkan tubuh tetapi dari proses metabolisme, Ex: ekskresi urea, garam, air melalui keringat ; CO2 mll paru; empedu :faeces.

28

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

29

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

3 PROSES DASAR
1. Filtrasi Glomerolus (FG) Filtrasi plasma bebas protein menembus kapiler glomerolus ke dlm capsula bowman. Dipengaruhi : tek.darah kapiler glomerolus (55 mmHg), tekanan koloid osmotik plasma (30), tekanan hidrostatik kapsula bowman (10) ---> Tek.filtrasi netto (10 mmHg). Sebanyak 20-25 % curah jantung disalurkan ke ginjal, 20%-nya difiltrasi mll glomerolus dgn GFR 125 ml/menit.

30

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

2. Reabsorbsi Tubulus (RT) Perpindahan selektif zat2 yg difiltrasi (dari lumen


tubulus ke kapiler peritubulus). Lebih dr 99% plasma yg difiltrasi kembali ke darah. Zat yg direabsorpsi : Na+, glukosa, asam amino, Cl-, H2O, urea, PO4-, Ca++. Pd tub.proximal & distal tjd reabsorpsi pasif untuk obat dalam bentuk non ion, shg obat elektrolit lemah reabsorpsi nya bergantung pd pH lumen tubulus. Bila urin lebih basa, asam lemah terionisasi lebih bnyk, shg reabsorpsinya berkurang mk ekskesinya naik, dsb. Prinsip ini digunakan utk mengobati keracunan obat, ex: salisilat, fenobarbital

31

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

3. Sekresi Tubulus (ST) Perpindahan selektif zat2 yg tidak difiltrasi (dari kapiler peritubulus ke lumen tubulus) Sekresi zat meningkatkan eskskresinya dalam urin Terpenting: H+, K+, anion dan kation organik, asam organik (penisilin, salisilat), basa organik (kolin, histamin).

32

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Ekskresi obat mll ginjal menurun pd gangguan fungsi

ginjal, shg dosis perlu diturunkan / interval pemberian diperpanjang Jika tidak disesuaikan mk, kadar obat aktif maupun metabolit aktifnya meningkat dalam darah dan jaringan, shg dapat menimbulkan respon yg berlebihan /efek toksik. Disamping itu, penyakit ginjal dpt mengurangi kadar protein plasma shg meningkatkan kadar obat bebas dlm plasma, mengubah keseimbangan elektrolit dan asam-basa, meningkatkan sensitivitas jaringan thd beberapa obat, mengurangi efektivitas beberapa obat.
33 farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013

Prinsip penggunaan obat pd gagal ginjal: 1. Sedapat mungkin dipilih obat yg eliminasinya

mll metabolisme di hati 2. Hindarkan penggunaan : gol.tetrasiklin (kec.doksisiklin & monosiklin), diuretik merkuri, diuretik hemat kalium, tiazid, antidiabetik oral, aspirin (parasetamol :analgesik paling aman) 3. Dosis lebih rendah dr normal

Selanjutnya lakukan evaluasi respon klinik penderita dan sebaiknya monitoring kadar obat dlm plasma
34 farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013

EKSKRESI OBAT NON GINJAL


HATI

Banyak metabolit obat terbentuk di hati lalu dieksktresi ke usus mll empedu, lalu dibuang mll faeces, tapi lebih sering diserap kembali dan akhirnya diekskresi lewat ginjal. Transpot empedu ada 3, yg semuanya berupa transport aktif: asam organik, basa organik, dan zat netral (steroid). Ekskresi jg terjdi mll keringat, liur, airmata, ASI, dan rambut (ingat kasus MUNIR :arsen). Tp dlm jumlah yg sgt kecil shg tidak berarti dlm pengakhiran efek obat.

35

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Waktu paruh : waktu yang dibutuhkan sehingga

36

setengah dari obat dibuang dari tubuh. Dipengaruhi oleh absorpsi,metabolisme dan ekskresi Waktu paruh penting untuk menentukan seberapa sering obat harus diberikan Onset : waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa kerjanya. Sangat tergantung rute pemberian dan farmakokinetik obat Puncak : setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka konsentrasi dalam tubuh semakin meningkat farmakokinetik/GI/2011 7/8/2013

Siklus enterohepatik
Obat yang diekskresi di empedu masuk ke usus

setelah disimpan dahulu di kantung empedu Di usus, dapat mengalami reabsorbsi siklus enterohepatik Obat juga dapat dimetabolisme di hepar c/ menjadi glukoronida dieksresi ke usus dihidrolisis oleh enzim flora usus -glukuronidase kembali menjadi obat reabsorbsi

37

Siklus Enterohepatik
D (= obat) diserap dari

usus diekskresi ke empedu reabsorbsi di usus

INDIREK Obat diubah jadi M (=metabolit) diekskresi di empedu di usus diubah lagi jadi D reabsorbsi
38

Terimakasih

39

farmakokinetik/GI/2011

7/8/2013

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan 5
    Bahan 5
    Dokumen1 halaman
    Bahan 5
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Bahan 1
    Bahan 1
    Dokumen1 halaman
    Bahan 1
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Asbak Dari Bahan Ranting 3
    Asbak Dari Bahan Ranting 3
    Dokumen4 halaman
    Asbak Dari Bahan Ranting 3
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Catatan
    Catatan
    Dokumen2 halaman
    Catatan
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Asbak Dari Bahan Ranting
    Asbak Dari Bahan Ranting
    Dokumen2 halaman
    Asbak Dari Bahan Ranting
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Antioksidan Dan Radikal Bebas
    Antioksidan Dan Radikal Bebas
    Dokumen2 halaman
    Antioksidan Dan Radikal Bebas
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Syafalah Basri
    Syafalah Basri
    Dokumen8 halaman
    Syafalah Basri
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Dapus Jambu
    Dapus Jambu
    Dokumen4 halaman
    Dapus Jambu
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Dapus Jambu
    Dapus Jambu
    Dokumen4 halaman
    Dapus Jambu
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Asbak Dari Bahan Ranting
    Asbak Dari Bahan Ranting
    Dokumen2 halaman
    Asbak Dari Bahan Ranting
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Dapus Edit
    Dapus Edit
    Dokumen2 halaman
    Dapus Edit
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Asbak Dari Bahan Ranting 2
    Asbak Dari Bahan Ranting 2
    Dokumen3 halaman
    Asbak Dari Bahan Ranting 2
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Teori
    Teori
    Dokumen1 halaman
    Teori
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Teori
    Teori
    Dokumen1 halaman
    Teori
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 2
    Pemicu 2
    Dokumen4 halaman
    Pemicu 2
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • 3.2 Daftar Tabel
    3.2 Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    3.2 Daftar Tabel
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Laporan DK5 Sel Genetika Pemicu 2
    Laporan DK5 Sel Genetika Pemicu 2
    Dokumen24 halaman
    Laporan DK5 Sel Genetika Pemicu 2
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • V
    V
    Dokumen1 halaman
    V
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • No 5
    No 5
    Dokumen4 halaman
    No 5
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prak Faal Tinjauan Pustaka
    Tugas Prak Faal Tinjauan Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Tugas Prak Faal Tinjauan Pustaka
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • FISIOLdsdh Dprbki
    FISIOLdsdh Dprbki
    Dokumen27 halaman
    FISIOLdsdh Dprbki
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • DK 2 P 3
    DK 2 P 3
    Dokumen5 halaman
    DK 2 P 3
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • BIOKIMIA
    BIOKIMIA
    Dokumen21 halaman
    BIOKIMIA
    Irene Olivia Salim
    Belum ada peringkat
  • Bahan p4
    Bahan p4
    Dokumen7 halaman
    Bahan p4
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat
  • Editan Jadi
    Editan Jadi
    Dokumen23 halaman
    Editan Jadi
    Ika Purwanti
    Belum ada peringkat
  • Editan Jadi
    Editan Jadi
    Dokumen23 halaman
    Editan Jadi
    Ika Purwanti
    Belum ada peringkat
  • Editan Jadi
    Editan Jadi
    Dokumen23 halaman
    Editan Jadi
    Ika Purwanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Kortisol & ACTH
    Daftar Pustaka Kortisol & ACTH
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Kortisol & ACTH
    Muhammad Dirga Iswara
    Belum ada peringkat