Timbul pada berbagai usia, laki-laki maupun perempuan
Kecenderungan peningkatan penderita Definisi asma + Inflamasi kronis pada saluran pernafasan + Banyak sel dan elemen seluler berperan + Peradangan kronis dikaitkan dengan hiper responsif jalan nafas menyebabkan episode berulang mengi, sesak napas, sesak dada
dan batuk + Terjadi pembatasan aliran udara yang bersifat reversibel Gina Slideset 2011. Available from: http://www.ginasthma.org S Y M / 0 2 9 / O k t 1 2 - O k t 1 3 / R D
Kontraksi otot bronkus Produksi lendir meningkat Edema mukosa PENYEMPITAN SALURAN NAPAS Bronchoconstriction Mucolitic Increment Mucosa Oedema Airway narrowing Chronic Inflammation in airways Mekanisme Asma Faktor Resiko
INFLAMASI Hiperreaktifitas saluran napas Obstruksi saluran napas Faktor Resiko ( eksaserbasi) Gejala Klinis S Y M / 0 2 9 / O k t 1 2 - O k t 1 3 / R D
Gejala hilang timbul Sering lebih buruk pada malam hari atau di pagi hari
Pencetus
olahraga, infeksi virus, iritasi, serbuk sari
atau alergen lainnya Gejala Asma S Y M / 0 2 9 / O k t 1 2 - O k t 1 3 / R D
FAKTOR PENCETUS dapat menimbulkan serangan asma menetapnya gejala asma pada penderita asma MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN FAKTOR PENCETUS Mengidentifikasi dan mengontrol faktor risiko Langkah penting dalam penatalaksanaan asma Mencegah serangan akut Mengurangi gejala asma, jangka panjang me inflamasi jalan napas atau hipereaktiviti bronkus KLASIFIKASI ASMA untuk memudahkan perencanaan pengobatan asma monitor hasil pengobatan yang diberikan
Klasifikasi Asma Asma Intermiten
Persisten Ringan
Persisten Sedang
Persisten Berat Klasifikasi Asma Terkontrol Terkontrol sebagian Tidak terkontrol Levels of Asthma Control
Characteristic Controlled (All of the following) Partly controlled (Any present in any week) Uncontrolled Daytime symptoms None (2 or less / week) More than twice / week 3 or more features of partly controlled asthma present in any week
Limitations of activities None Any Nocturnal symptoms / awakening None Any Need for rescue / reliever treatment None (2 or less / week) More than twice / week Lung function (PEF or FEV 1 ) Normal < 80% predicted or personal best (if known) on any day Exacerbation None One or more / year 1 in any week TUJUAN PENATALAKSANAAN ASMA + Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma + Mencegah eksaserbasi penyakit + Meningkatkan fungsi paru mendekati normal + Mempertahankan fungsi paru GINA (GLOBAL INITIATIVE FOR ASMA ) C O P Y R I G H T E D
M A T E R I A L
-
D O
N O T
A L T E R
O R
R E P R O D U C E 7 LANGKAH PENATALAKSANAAN ASMA 1. Edukasi penderita 2. Penilaian klasifikasi penyakit dan pemantauan penyakit 3. Menghindari faktor pencetus 4. Perencanaan pengobatan jangka panjang 5. Pengobatan eksaserbasi akut 6. Kontrol teratur 7. Meningkatkan kebugaran jasmani dengan berolahraga LANGKAH-LANGKAH PENATALAKSANAAN ASMA EDUKASI PENDERITA DAN KELUARGANYA TENTANG ASMA 1 1 KARAKTERISTIK ASMA E Penyakit kronik E Sifatnya variasi E Obstruksi reversibel E Airway modelling MENENTUKAN KLASIFIKASI ASMA 2 KLASIFIKASI ASMA Ditentukan oleh v Frekuensi serangan v Serangan asma malam v Gangguan aktiviti v Nilai faal paru (VEP1 atau APE) v Variabiliti harian MENGHINDARI FAKTOR PENCETUS 3 PENGOBATAN YANG OPTIMAL 4 OBAT ASMA Obat pelega napas ( Reliever ) Obat pengontrol asma ( Controller ) Tantangan dalam Manajemen Asma
- Ketergantungan pada "obat penyelamat / pelega" 1
- Kontrol yang sub-optimal 1
- Kepatuhan yang rendah pada obat controller / maintenance 1
- Kurangnya bukti klinis tentang manfaat penambahan dosis ICS (Inhaled Corticosteroid) ketika asma memburuk 2
- Terapi yang kompleks saat ini 1
-
Kurangnya pendidikan dan pemahaman pasien pada terapi asma 1
1 FitzGerald JM, et al. Can Resp J 2006;13:253259; 2 Harrison TW, et al. Lancet 2004;363:271275.
S Y M / 0 2 9 / O k t 1 2 - O k t 1 3 / R D
OBAT PELEGA NAPAS ( RELIVER) Dipakai saat serangan Bersifat bronkodilator Bronkodilator tidak cukup untuk mengobati asma? Inflamasi tetap ada Penggunaan obat 2-agonis saja tidak cukup mengontrol asma dan bahkan dapat membuat asma lebih buruk P. J. Barnes at. al. Clin. And Experimental Allergy. 1995, Vol 25, 771 - 787 Bronkodilator
- Bronkodilatasi - Lumen melebar X Inflamasi dan edema tetap X Kerusakan sel epitel tetap X Hipertrofi kelenjar & hipersekresi mukus tetap X Penebalan membran dasar tetap
S Y M / 0 2 9 / O k t 1 2 - O k t 1 3 / R D
OBAT PENGONTROL ASMA (CONTROLLER) E Dipakai rutin setiap hari E Anti inflamasi E Bronkodilator kerja lama
BRONKODILATOR KERJA LAMA +Formaterol +Salmeterol
KORTIKOSTEROID INHALASI v Antiinflamasi paling paten v Budesonide v Fluticasone v Beclomethason Smarter Asthma Management Maintenance and Reliever Therapy in ONE inhaler
ICS SABA OR + SABA + ICS / LABA Anti inflamasi memperbaiki kondisi asma pasien Dengan Anti Inflamasi (Terapi Pencegahan)
-Lumen lebih melebar -Inflamasi berkurang -Edema berkurang -Sel epitel membaik -Hipertrofi kelenjar & hipersekresi berkurang -Membran dasar membaik Sal Napas Penderita Asma
Bronkospasme Lumen menyempit Inflamasi , edema Kerusakan sel epitel Hipertrofi kelenjar & hipersekresi mukus Penebalan membran dasar S Y M / 0 2 9 / O k t 1 2 - O k t 1 3 / R D
PENATALAKSANAAN EKSASERBASI AKUT 5 Makin sering serangan penatalaksanaan jangka panjang belum baik KONTROL PENGOBATAN BERKALA 6 EVALUASI PENGOBATAN E Nilai tiap 3 bulan E Tambahkan / kurangi obat MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK DENGAN LATIHAN/OLAHRAGA 7 Pengobatan tidak hanya mengatasi serangan sesaat
Penatalaksanaan jangka panjang asma dapat dikontrol PENATALAKSANAAN ASMA PENATALAKSANAAN ASMA Menghindari efek samping obat Mencegah obstruksi yang ireversibel Mencegah kematian karena asma
ASMA TERKONTROL 4 Kualiti hidup lebih baik 4 Penyakit asma tidak dapat sembuh dapat dikontrol PENUTUP E Asma penyakit inflmasi kronik saluran napas E Manifestasi klinik bervariasi E Klasifikasi berat penyakit menentukan pengobatan E Anti inflamasi utama