Anda di halaman 1dari 5

Analisa data No 1.

Ds : Do : - edema anasarka - TTV : TD 100/60 mmHg, RR 20x/menit, N 0 90x/menit, T 37 C - Pemeriksaan urin: Protein +4, albumin 1,4 gr/dl Data Etiologi Peningkatan Permeabilitas glomerulus Proteinuria massif Penurunan serum albumin Hipoalbuminemia Penurunan tekanan onkotik plasma Perpindahan cairan dr intraseluler ke intersisil Edema Kelebihan volume cairan 2. Ds : Do : - kulit kering pecah-pecah - edema anasarka - TTV : TD 100/60 mmHg, RR 20x/menit, N 0 90x/menit, T 37 C Pemeriksaan urin: Protein +4, albumin 1,4 gr/dl 3. DS: Do: Pemberian terapi dan Peningkatan Permeabilitas glomerulus Proteinuria massif Penurunan serum albumin Hipoalbuminemia Penurunan tekanan onkotik plasma Perpindahan cairan dr intraseluler ke intersisil Edema Kerusakan Integritas kulit Kerusakan Integritas kulit b.d Perubahan status cairan Diagnosa Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi

Etiologi Reaksi ag-ab Permeabilitas glomerulus meningkat

Resiko infeksi b.d Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat immunosupresi

prednisone (immunosupresan). Albumin 1,4 gr/dl Protein +4

proteinuria hipoalbuminemia, hiperlipidemia tekanan onkotik menurun volume plasma menurun retensi Na urin meningkat edema kerusakan integritas kulit terapi prednisone resiko infeksi

Rencana asuhan keperawatan 1. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi Tujuan dan Kriteria Hasil: Setelah diberikan intervensi selama 3 x 24 jam. Kelebuhan volume cairan pada klien dapat diatasi dengan criteria hasil: NOC: (1=berat. 5=tidak ada) NOC Elektrolit Acid Balance and Base Data Edema anasarka Kulit kering dan pecah-pecah Kelebihan cairan 1 2 3 4 5

Fluid Balance

Intervensi Keperawatan : NIC : Fluid Monitoring 1. Kaji riwayat, jumlah dan tipe, intake cairan 2. Monitor serum dan elektrolit urin 3. Monitor serum dan osmolaritas urin

4. Monitor tanda dan gejala dari edema NIC :Fluid Management 1. Kaji lokasi dan luas edema 2. Monitor TTV (TD,Nadi,RR,Suhu) 3. Monitor indikasi retens/kelebihan cairan 4. Monitor intake makanan/cairan dan hitung intake kalori 5. Batasi masukan cairan dengan serum Na<130 mEq/L 6. Pertahankan dan catatan intake dan output yang akurat 7. Timbang popok jika diperlukan 8. Kolaborasi : - diskusikan dengan dokter jika muncul tanda cairan berlebih - berikan diuretic sesuai indikasi dan dosis 2. Kerusakan Integritas kulit b.d Perubahan status cairan Tujuan dan Kriteria Hasil: Setelah diberikan intervensi selama 3 x 24 jam. Kerusakan integritas klien dapat teratasi dengan criteria hasil: NOC: (1=buruk.5=sangat baik) Indikator Keseimbangan intake dan output cairan 24 jam Turgor kulit Serum elektrolit NOC: (1=berat.5=tidak ada) Indikator Edema peripheral 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Intervensi keperawatan NIC : Skin Surveillance

1. Inspeksi kekeringan kulit dan edema membrane mukosa 2. Observasi ekstremitas meliputi warna, edema dan adanya luka 3. Monitor adanya kemerahan dan abrasi kulit 4. Monitor adanya kekeringan yang berlebihan 5. Monitor kulit dan membrane mukosa pada area yang rusak(kering) 6. Gunakan alat pengkajian untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami kerusakan kulit 7. Dokumentasi adanya perubahan pada kulit da membrane mukosa NIC : Skin care : Topicaltreathment 1. Inspeksi kulit tiap hari untuk mengetahui risiko adanya kerusakan 2. Berikan lingkungan yang lembab dengan humidifier 3. Pakaikan pakaian yang longgar 4. Tinggikan area yang edem 5. Jaga linen tetap bersih, kering dan tidak ada lekukan 3. Resiko infeksi b.d Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat immunosupresi Tujuan dan Kriteria Hasil: Setelah diberikan intervensi selama 3 x 24 jam. Klien tidak mengalami resiko infeksi dengan criteria hasil: NOC: NOC Infection Control Risk Control Skin integrity Mukosa integrity Monitor environmental risk factor Modify Lifestyle Participates in identified risks screening for Data 1 2 3 4 5

Intervensi Keperaawatan

NIC:Infection control 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 2. Pertahankan teknik isolasi 3. Batasi pengunjung bila perlu 4. Pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat 5. Gunakan keteter intemitten untuk menurunkan infeksi kandung kemih 6. Tingkatkan intake nutrisi 7. Berikan terapi antibiotic bila perlu NIC : Infection Protection 1. Monitor tanda-tanda dan gejala infeksi sistemik dan local 2. Monitor kerentanan terhadap infeksi 3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejal infeksi 4. Ajarkan cara menghindari infeksi 5. Laporkan kecurigaan infeksi

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Tumor Colli
    LP Tumor Colli
    Dokumen11 halaman
    LP Tumor Colli
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    50% (2)
  • Patofisiologi Appendicitis
    Patofisiologi Appendicitis
    Dokumen3 halaman
    Patofisiologi Appendicitis
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    Belum ada peringkat
  • Analisis Data Isos
    Analisis Data Isos
    Dokumen7 halaman
    Analisis Data Isos
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    Belum ada peringkat
  • Analisis Data Isos
    Analisis Data Isos
    Dokumen7 halaman
    Analisis Data Isos
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    Belum ada peringkat
  • Batu Ginjal
    Batu Ginjal
    Dokumen16 halaman
    Batu Ginjal
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    Belum ada peringkat
  • Batu Ginjal
    Batu Ginjal
    Dokumen16 halaman
    Batu Ginjal
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Riset Keperawatan
    Pengantar Riset Keperawatan
    Dokumen36 halaman
    Pengantar Riset Keperawatan
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    Belum ada peringkat
  • Tumor Otak
    Tumor Otak
    Dokumen21 halaman
    Tumor Otak
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Urolithiasis
    Patofisiologi Urolithiasis
    Dokumen3 halaman
    Patofisiologi Urolithiasis
    Asmawatifitrye Junaidi Sorenggana
    100% (1)