MAHASISWA: SISWA YANG DEWASA (kajian strategi belajar dan kode etik)
Antonius Cahya Prihandoko
PS. Pendidikan Matematika FKIP PS. Sistem Informasi Universitas Jember Indonesia
Aula Paroki Santo Yusup Jember, 5 Oktober 2009
Outline
Seminar PMKRI Antonius CP Outline
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Outline
Seminar PMKRI Antonius CP Outline
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Outline
Seminar PMKRI Antonius CP Outline
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Outline
Seminar PMKRI Antonius CP Outline
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Arah Akivitas Belajar Aktivitas belajar pada tiap jenjang pendidikan, baik SLTP, SLTA dan PT, memiliki makna dan arah yang sama, untuk memperoleh: kecakapan kognitif kecakapan afektif kecakapan psikomotorik kecakapan hidup (life skills) Dari faktor usia, psikologis dan biologis mahasiswa ditempatkan sebagai subyek yang sudah matang dan dewasa
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Arah Akivitas Belajar Aktivitas belajar pada tiap jenjang pendidikan, baik SLTP, SLTA dan PT, memiliki makna dan arah yang sama, untuk memperoleh: kecakapan kognitif kecakapan afektif kecakapan psikomotorik kecakapan hidup (life skills) Dari faktor usia, psikologis dan biologis mahasiswa ditempatkan sebagai subyek yang sudah matang dan dewasa
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Arah Akivitas Belajar Aktivitas belajar pada tiap jenjang pendidikan, baik SLTP, SLTA dan PT, memiliki makna dan arah yang sama, untuk memperoleh: kecakapan kognitif kecakapan afektif kecakapan psikomotorik kecakapan hidup (life skills) Dari faktor usia, psikologis dan biologis mahasiswa ditempatkan sebagai subyek yang sudah matang dan dewasa
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Arah Akivitas Belajar Aktivitas belajar pada tiap jenjang pendidikan, baik SLTP, SLTA dan PT, memiliki makna dan arah yang sama, untuk memperoleh: kecakapan kognitif kecakapan afektif kecakapan psikomotorik kecakapan hidup (life skills) Dari faktor usia, psikologis dan biologis mahasiswa ditempatkan sebagai subyek yang sudah matang dan dewasa
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Arah Akivitas Belajar Aktivitas belajar pada tiap jenjang pendidikan, baik SLTP, SLTA dan PT, memiliki makna dan arah yang sama, untuk memperoleh: kecakapan kognitif kecakapan afektif kecakapan psikomotorik kecakapan hidup (life skills) Dari faktor usia, psikologis dan biologis mahasiswa ditempatkan sebagai subyek yang sudah matang dan dewasa
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Arah Akivitas Belajar Aktivitas belajar pada tiap jenjang pendidikan, baik SLTP, SLTA dan PT, memiliki makna dan arah yang sama, untuk memperoleh: kecakapan kognitif kecakapan afektif kecakapan psikomotorik kecakapan hidup (life skills) Dari faktor usia, psikologis dan biologis mahasiswa ditempatkan sebagai subyek yang sudah matang dan dewasa
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Secara psikologis mahasiswa memiliki kemampuan memahami dan mengarahkan diri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dapat bertanggungjawab terhadap tindakan sendiri, dan dapat mengambil keputusan sendiri Pengakuan tersebut memiliki implikasi penting pada proses pembelajaran di PT, yaitu dengan pendekatan pendidikan orang dewasa Pendekatan tersebut menempatkan mahasiswa sebagai subyek didik yang matang, bertanggungjawab dan dapat mengarahkan belajarnya sendiri
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Secara psikologis mahasiswa memiliki kemampuan memahami dan mengarahkan diri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dapat bertanggungjawab terhadap tindakan sendiri, dan dapat mengambil keputusan sendiri Pengakuan tersebut memiliki implikasi penting pada proses pembelajaran di PT, yaitu dengan pendekatan pendidikan orang dewasa Pendekatan tersebut menempatkan mahasiswa sebagai subyek didik yang matang, bertanggungjawab dan dapat mengarahkan belajarnya sendiri
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Secara psikologis mahasiswa memiliki kemampuan memahami dan mengarahkan diri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dapat bertanggungjawab terhadap tindakan sendiri, dan dapat mengambil keputusan sendiri Pengakuan tersebut memiliki implikasi penting pada proses pembelajaran di PT, yaitu dengan pendekatan pendidikan orang dewasa Pendekatan tersebut menempatkan mahasiswa sebagai subyek didik yang matang, bertanggungjawab dan dapat mengarahkan belajarnya sendiri
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Konsekuensinya mahasiswa dituntut tidak pasif dan menerima apa adanya, tetapi harus aktif dan kreatif sesuai pengalaman hidupnya. terbentuknya mahasiswa mandiri, dapat belajar dan bekerja secara mandiri, menjadi guru bagi dirinya sendiri dan tidak tergantung pada dosen. keberhasilan belajarnya bergantung pada kesungguhan dan ketekunan mahasiswa sendiri dalam belajar, sementara dosen berperan sebagai motivator dan fasilitator.
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Konsekuensinya mahasiswa dituntut tidak pasif dan menerima apa adanya, tetapi harus aktif dan kreatif sesuai pengalaman hidupnya. terbentuknya mahasiswa mandiri, dapat belajar dan bekerja secara mandiri, menjadi guru bagi dirinya sendiri dan tidak tergantung pada dosen. keberhasilan belajarnya bergantung pada kesungguhan dan ketekunan mahasiswa sendiri dalam belajar, sementara dosen berperan sebagai motivator dan fasilitator.
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Konsekuensinya mahasiswa dituntut tidak pasif dan menerima apa adanya, tetapi harus aktif dan kreatif sesuai pengalaman hidupnya. terbentuknya mahasiswa mandiri, dapat belajar dan bekerja secara mandiri, menjadi guru bagi dirinya sendiri dan tidak tergantung pada dosen. keberhasilan belajarnya bergantung pada kesungguhan dan ketekunan mahasiswa sendiri dalam belajar, sementara dosen berperan sebagai motivator dan fasilitator.
Siswa Dewasa
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Konsekuensinya mahasiswa dituntut tidak pasif dan menerima apa adanya, tetapi harus aktif dan kreatif sesuai pengalaman hidupnya. terbentuknya mahasiswa mandiri, dapat belajar dan bekerja secara mandiri, menjadi guru bagi dirinya sendiri dan tidak tergantung pada dosen. keberhasilan belajarnya bergantung pada kesungguhan dan ketekunan mahasiswa sendiri dalam belajar, sementara dosen berperan sebagai motivator dan fasilitator.
Arah belajar orang dewasa lebih pada bentuk pemecahan masalah melalui pengarahan diri sendiri menyusun pertanyaan dan mencari jawaban sendiri ada unsur kebebasan, tanggungjawab, pengambilan keputusan sendiri dan motivasi
Arah belajar orang dewasa lebih pada bentuk pemecahan masalah melalui pengarahan diri sendiri menyusun pertanyaan dan mencari jawaban sendiri ada unsur kebebasan, tanggungjawab, pengambilan keputusan sendiri dan motivasi
Arah belajar orang dewasa lebih pada bentuk pemecahan masalah melalui pengarahan diri sendiri menyusun pertanyaan dan mencari jawaban sendiri ada unsur kebebasan, tanggungjawab, pengambilan keputusan sendiri dan motivasi
Arah belajar orang dewasa lebih pada bentuk pemecahan masalah melalui pengarahan diri sendiri menyusun pertanyaan dan mencari jawaban sendiri ada unsur kebebasan, tanggungjawab, pengambilan keputusan sendiri dan motivasi
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan dan tidak bergantung pada orang lain bebas menentukan apa yang akan dipelajari bersikap demokratis, praktis, kritis dan berani menilai kebenaran informasi yang diterima pendekatan belajar mengarah pada pemecahan masalah Tanggung Jawab segala tindakan didasarkan atas kesadaran sendiri bertanggungjawab atas segala tindakan bertanggungjawab atas belajar segala aktivitas dan hasil belajar menjadi tanggungjawab sendiri
Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sebagai orang dewasa mahasiswa harus mampu mengambil keputusan sendiri berdasarkan sistem nilai dan pengetahuan yang dimiliki tanpa pengaruh orang lain Selama belajar mahasiswa harus memiliki motivasi yang tinggi; memiliki kebutuhan dan tujuan belajar yang jelas; memiliki semangat belajar tinggi
Sebagai orang dewasa mahasiswa harus mampu mengambil keputusan sendiri berdasarkan sistem nilai dan pengetahuan yang dimiliki tanpa pengaruh orang lain Selama belajar mahasiswa harus memiliki motivasi yang tinggi; memiliki kebutuhan dan tujuan belajar yang jelas; memiliki semangat belajar tinggi
Kebebasan Akademik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan akademik dimiliki oleh pribadi-pribadi anggota sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan secara bertanggung jawab dan mandiri yang berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan IPTEKS yang mendukung pembangunan nasional. Kebebasan mimbar akademik khusus dimiliki oleh pribadi dosen untuk menyampaikan pikiran dan pendapat di bidang keilmuannya pada forum akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, secara bertanggung jawab dan mandiri, sesuai dengan norma dan khaidah keilmuan.
Kebebasan Akademik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kebebasan akademik dimiliki oleh pribadi-pribadi anggota sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan secara bertanggung jawab dan mandiri yang berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan IPTEKS yang mendukung pembangunan nasional. Kebebasan mimbar akademik khusus dimiliki oleh pribadi dosen untuk menyampaikan pikiran dan pendapat di bidang keilmuannya pada forum akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, secara bertanggung jawab dan mandiri, sesuai dengan norma dan khaidah keilmuan.
Kebebasan Akademik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Otonomi keilmuan merupakan pedoman bagi perguruan tinggi dan sivitas akademika dalam penguasaan dan pengembangan IPTEKS. Norma dan etika masyarakat ilmiah tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar; membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademikus atau pihak lain; selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar.
Kebebasan Akademik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Otonomi keilmuan merupakan pedoman bagi perguruan tinggi dan sivitas akademika dalam penguasaan dan pengembangan IPTEKS. Norma dan etika masyarakat ilmiah tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar; membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademikus atau pihak lain; selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar.
Kebebasan Akademik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Otonomi keilmuan merupakan pedoman bagi perguruan tinggi dan sivitas akademika dalam penguasaan dan pengembangan IPTEKS. Norma dan etika masyarakat ilmiah tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar; membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademikus atau pihak lain; selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar.
Kebebasan Akademik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Otonomi keilmuan merupakan pedoman bagi perguruan tinggi dan sivitas akademika dalam penguasaan dan pengembangan IPTEKS. Norma dan etika masyarakat ilmiah tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar; membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademikus atau pihak lain; selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar.
Kebebasan Akademik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Otonomi keilmuan merupakan pedoman bagi perguruan tinggi dan sivitas akademika dalam penguasaan dan pengembangan IPTEKS. Norma dan etika masyarakat ilmiah tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar; membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademikus atau pihak lain; selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar.
Kode Etik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap dan perilaku Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda = memberi rasa percaya pada masyarakat sebagai penerima tongkat estafet kepemimpinan Mahasiswa sebagai agent of changes Mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku yang positif (kreatif, kritis, kooperatif dan etis)
Kode Etik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap dan perilaku Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda = memberi rasa percaya pada masyarakat sebagai penerima tongkat estafet kepemimpinan Mahasiswa sebagai agent of changes Mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku yang positif (kreatif, kritis, kooperatif dan etis)
Kode Etik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap dan perilaku Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda = memberi rasa percaya pada masyarakat sebagai penerima tongkat estafet kepemimpinan Mahasiswa sebagai agent of changes Mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku yang positif (kreatif, kritis, kooperatif dan etis)
Kode Etik
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap dan perilaku Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda = memberi rasa percaya pada masyarakat sebagai penerima tongkat estafet kepemimpinan Mahasiswa sebagai agent of changes Mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku yang positif (kreatif, kritis, kooperatif dan etis)
Dilihat dari aspek Proses mampu melaksanakan tugas secara divergen : ketertarikan untuk diskusi, mampu mengidentikasi dan menyelesaikan masalah serta ada kebaruan solusi, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama
Dilihat dari aspek Proses mampu melaksanakan tugas secara divergen : ketertarikan untuk diskusi, mampu mengidentikasi dan menyelesaikan masalah serta ada kebaruan solusi, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama
Dilihat dari aspek Proses mampu melaksanakan tugas secara divergen : ketertarikan untuk diskusi, mampu mengidentikasi dan menyelesaikan masalah serta ada kebaruan solusi, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama
Dilihat dari aspek Proses mampu melaksanakan tugas secara divergen : ketertarikan untuk diskusi, mampu mengidentikasi dan menyelesaikan masalah serta ada kebaruan solusi, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama
Dilihat dari aspek Proses mampu melaksanakan tugas secara divergen : ketertarikan untuk diskusi, mampu mengidentikasi dan menyelesaikan masalah serta ada kebaruan solusi, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama
Dilihat dari aspek pribadi memiliki komitmen tinggi tugas yang menjadi tanggungjawabnya: Disiplin Daya juang tinggi Dilihat dari aspek produk menghasilkan karya/produk (konsep atau benda) yang inovatif: Kebaruan (novelty) Kemenarikan Kemanfaatan.
Dilihat dari aspek pribadi memiliki komitmen tinggi tugas yang menjadi tanggungjawabnya: Disiplin Daya juang tinggi Dilihat dari aspek produk menghasilkan karya/produk (konsep atau benda) yang inovatif: Kebaruan (novelty) Kemenarikan Kemanfaatan.
Dilihat dari aspek pribadi memiliki komitmen tinggi tugas yang menjadi tanggungjawabnya: Disiplin Daya juang tinggi Dilihat dari aspek produk menghasilkan karya/produk (konsep atau benda) yang inovatif: Kebaruan (novelty) Kemenarikan Kemanfaatan.
Dilihat dari aspek pribadi memiliki komitmen tinggi tugas yang menjadi tanggungjawabnya: Disiplin Daya juang tinggi Dilihat dari aspek produk menghasilkan karya/produk (konsep atau benda) yang inovatif: Kebaruan (novelty) Kemenarikan Kemanfaatan.
Dilihat dari aspek pribadi memiliki komitmen tinggi tugas yang menjadi tanggungjawabnya: Disiplin Daya juang tinggi Dilihat dari aspek produk menghasilkan karya/produk (konsep atau benda) yang inovatif: Kebaruan (novelty) Kemenarikan Kemanfaatan.
Dilihat dari aspek pribadi memiliki komitmen tinggi tugas yang menjadi tanggungjawabnya: Disiplin Daya juang tinggi Dilihat dari aspek produk menghasilkan karya/produk (konsep atau benda) yang inovatif: Kebaruan (novelty) Kemenarikan Kemanfaatan.
Dilihat dari aspek pribadi memiliki komitmen tinggi tugas yang menjadi tanggungjawabnya: Disiplin Daya juang tinggi Dilihat dari aspek produk menghasilkan karya/produk (konsep atau benda) yang inovatif: Kebaruan (novelty) Kemenarikan Kemanfaatan.
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok: berkontribusi dalam kelompok tidak mendominasi memberi kesempatan orang lain
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok: berkontribusi dalam kelompok tidak mendominasi memberi kesempatan orang lain
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok: berkontribusi dalam kelompok tidak mendominasi memberi kesempatan orang lain
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok: berkontribusi dalam kelompok tidak mendominasi memberi kesempatan orang lain
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan berkomunikasi: Mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain (asertif); Mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu, Menjadi pendengar yang baik Merespon dengan tepat sesuai substansi dan caranya Dapat memanfaatkan TIK dengan baik
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan berkomunikasi: Mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain (asertif); Mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu, Menjadi pendengar yang baik Merespon dengan tepat sesuai substansi dan caranya Dapat memanfaatkan TIK dengan baik
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan berkomunikasi: Mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain (asertif); Mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu, Menjadi pendengar yang baik Merespon dengan tepat sesuai substansi dan caranya Dapat memanfaatkan TIK dengan baik
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan berkomunikasi: Mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain (asertif); Mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu, Menjadi pendengar yang baik Merespon dengan tepat sesuai substansi dan caranya Dapat memanfaatkan TIK dengan baik
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan berkomunikasi: Mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain (asertif); Mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu, Menjadi pendengar yang baik Merespon dengan tepat sesuai substansi dan caranya Dapat memanfaatkan TIK dengan baik
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan membangun sikap saling percaya (trust): Adanya komitmen dan disiplin serta terbuka menerima pendapat orang lain (opennes) Berbagi informasi (sharing) Memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle Menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, Trampil mengelola konik: mengubah situasi konik menjadi problem solving Jeli mengkritisi gagasan orang lain dan bukan mencela orangnya.
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan membangun sikap saling percaya (trust): Adanya komitmen dan disiplin serta terbuka menerima pendapat orang lain (opennes) Berbagi informasi (sharing) Memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle Menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, Trampil mengelola konik: mengubah situasi konik menjadi problem solving Jeli mengkritisi gagasan orang lain dan bukan mencela orangnya.
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan membangun sikap saling percaya (trust): Adanya komitmen dan disiplin serta terbuka menerima pendapat orang lain (opennes) Berbagi informasi (sharing) Memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle Menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, Trampil mengelola konik: mengubah situasi konik menjadi problem solving Jeli mengkritisi gagasan orang lain dan bukan mencela orangnya.
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan membangun sikap saling percaya (trust): Adanya komitmen dan disiplin serta terbuka menerima pendapat orang lain (opennes) Berbagi informasi (sharing) Memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle Menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, Trampil mengelola konik: mengubah situasi konik menjadi problem solving Jeli mengkritisi gagasan orang lain dan bukan mencela orangnya.
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan membangun sikap saling percaya (trust): Adanya komitmen dan disiplin serta terbuka menerima pendapat orang lain (opennes) Berbagi informasi (sharing) Memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle Menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, Trampil mengelola konik: mengubah situasi konik menjadi problem solving Jeli mengkritisi gagasan orang lain dan bukan mencela orangnya.
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan membangun sikap saling percaya (trust): Adanya komitmen dan disiplin serta terbuka menerima pendapat orang lain (opennes) Berbagi informasi (sharing) Memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle Menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, Trampil mengelola konik: mengubah situasi konik menjadi problem solving Jeli mengkritisi gagasan orang lain dan bukan mencela orangnya.
Kooperatif
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Kemampuan membangun sikap saling percaya (trust): Adanya komitmen dan disiplin serta terbuka menerima pendapat orang lain (opennes) Berbagi informasi (sharing) Memberi dukungan (support) dengan cara elegant dan gentle Menerima orang lain (acceptance) dengan tulus, Trampil mengelola konik: mengubah situasi konik menjadi problem solving Jeli mengkritisi gagasan orang lain dan bukan mencela orangnya.
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap jujur: Tidak plagiat Berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya Tidak ragu mengapresiasi orang Tidak melakukan pemalsuan Mengembangkan sikap saling percaya antar sivitas akademika Mampu menyampaikan pendapat sesuai fakta
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap jujur: Tidak plagiat Berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya Tidak ragu mengapresiasi orang Tidak melakukan pemalsuan Mengembangkan sikap saling percaya antar sivitas akademika Mampu menyampaikan pendapat sesuai fakta
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap jujur: Tidak plagiat Berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya Tidak ragu mengapresiasi orang Tidak melakukan pemalsuan Mengembangkan sikap saling percaya antar sivitas akademika Mampu menyampaikan pendapat sesuai fakta
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap jujur: Tidak plagiat Berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya Tidak ragu mengapresiasi orang Tidak melakukan pemalsuan Mengembangkan sikap saling percaya antar sivitas akademika Mampu menyampaikan pendapat sesuai fakta
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap jujur: Tidak plagiat Berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya Tidak ragu mengapresiasi orang Tidak melakukan pemalsuan Mengembangkan sikap saling percaya antar sivitas akademika Mampu menyampaikan pendapat sesuai fakta
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap jujur: Tidak plagiat Berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya Tidak ragu mengapresiasi orang Tidak melakukan pemalsuan Mengembangkan sikap saling percaya antar sivitas akademika Mampu menyampaikan pendapat sesuai fakta
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap jujur: Tidak plagiat Berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya Tidak ragu mengapresiasi orang Tidak melakukan pemalsuan Mengembangkan sikap saling percaya antar sivitas akademika Mampu menyampaikan pendapat sesuai fakta
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Berpikir positif Sikap adil dan obyektif (tidak apriori) Toleransi (menerima dan menghargai keragaman) Dapat bekerjasama dengan semua orang (tanpa melihat perbedaan latar belakang)
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Berpikir positif Sikap adil dan obyektif (tidak apriori) Toleransi (menerima dan menghargai keragaman) Dapat bekerjasama dengan semua orang (tanpa melihat perbedaan latar belakang)
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Berpikir positif Sikap adil dan obyektif (tidak apriori) Toleransi (menerima dan menghargai keragaman) Dapat bekerjasama dengan semua orang (tanpa melihat perbedaan latar belakang)
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Berpikir positif Sikap adil dan obyektif (tidak apriori) Toleransi (menerima dan menghargai keragaman) Dapat bekerjasama dengan semua orang (tanpa melihat perbedaan latar belakang)
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap bertatakrama: Bertutur kata santun dan tetap berpikir kritis Berpenampilan dan berperilaku sopan baik dalam tingkah laku maupun tatacara berpakaian Menghormati tradisi dan norma masyarakat setempat
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap bertatakrama: Bertutur kata santun dan tetap berpikir kritis Berpenampilan dan berperilaku sopan baik dalam tingkah laku maupun tatacara berpakaian Menghormati tradisi dan norma masyarakat setempat
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap bertatakrama: Bertutur kata santun dan tetap berpikir kritis Berpenampilan dan berperilaku sopan baik dalam tingkah laku maupun tatacara berpakaian Menghormati tradisi dan norma masyarakat setempat
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap bertatakrama: Bertutur kata santun dan tetap berpikir kritis Berpenampilan dan berperilaku sopan baik dalam tingkah laku maupun tatacara berpakaian Menghormati tradisi dan norma masyarakat setempat
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap taat hukum: Mematuhi peraturan di semua kondisi Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba Tidak memiliki barang ilegal Tidak melakukan perusakan lingkungan hidup Menolak budaya instan yang mendorong pelanggaran akademik Tidak merugikan negara, lembaga dan orang lain
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap taat hukum: Mematuhi peraturan di semua kondisi Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba Tidak memiliki barang ilegal Tidak melakukan perusakan lingkungan hidup Menolak budaya instan yang mendorong pelanggaran akademik Tidak merugikan negara, lembaga dan orang lain
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap taat hukum: Mematuhi peraturan di semua kondisi Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba Tidak memiliki barang ilegal Tidak melakukan perusakan lingkungan hidup Menolak budaya instan yang mendorong pelanggaran akademik Tidak merugikan negara, lembaga dan orang lain
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap taat hukum: Mematuhi peraturan di semua kondisi Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba Tidak memiliki barang ilegal Tidak melakukan perusakan lingkungan hidup Menolak budaya instan yang mendorong pelanggaran akademik Tidak merugikan negara, lembaga dan orang lain
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap taat hukum: Mematuhi peraturan di semua kondisi Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba Tidak memiliki barang ilegal Tidak melakukan perusakan lingkungan hidup Menolak budaya instan yang mendorong pelanggaran akademik Tidak merugikan negara, lembaga dan orang lain
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap taat hukum: Mematuhi peraturan di semua kondisi Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba Tidak memiliki barang ilegal Tidak melakukan perusakan lingkungan hidup Menolak budaya instan yang mendorong pelanggaran akademik Tidak merugikan negara, lembaga dan orang lain
Etis
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Sikap taat hukum: Mematuhi peraturan di semua kondisi Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba Tidak memiliki barang ilegal Tidak melakukan perusakan lingkungan hidup Menolak budaya instan yang mendorong pelanggaran akademik Tidak merugikan negara, lembaga dan orang lain
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Berpikir Kritis Berpikir kritis merupakan kegiatan yang melibatkan pemikiran dalam mengungkapkan permasalahan, merencanakan penyelesaian, mengkaji langkah-langkah penyelesaian, menduga karena informasi yang tidak lengkap dan membuktikan teorema Dalam berpikir kritis diperlukan penalaran induktif dan/atau deduktif
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Berpikir Kritis Berpikir kritis merupakan kegiatan yang melibatkan pemikiran dalam mengungkapkan permasalahan, merencanakan penyelesaian, mengkaji langkah-langkah penyelesaian, menduga karena informasi yang tidak lengkap dan membuktikan teorema Dalam berpikir kritis diperlukan penalaran induktif dan/atau deduktif
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Berpikir Kritis Berpikir kritis merupakan kegiatan yang melibatkan pemikiran dalam mengungkapkan permasalahan, merencanakan penyelesaian, mengkaji langkah-langkah penyelesaian, menduga karena informasi yang tidak lengkap dan membuktikan teorema Dalam berpikir kritis diperlukan penalaran induktif dan/atau deduktif
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi) Simpulan didasarkan dari hasil observasi pada hal-hal yang khusus Penalaran induktif meliputi:
Pengenalan pola Dugaan Pembentukan generalisasi
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi) Simpulan didasarkan dari hasil observasi pada hal-hal yang khusus Penalaran induktif meliputi:
Pengenalan pola Dugaan Pembentukan generalisasi
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi) Simpulan didasarkan dari hasil observasi pada hal-hal yang khusus Penalaran induktif meliputi:
Pengenalan pola Dugaan Pembentukan generalisasi
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi) Simpulan didasarkan dari hasil observasi pada hal-hal yang khusus Penalaran induktif meliputi:
Pengenalan pola Dugaan Pembentukan generalisasi
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi) Simpulan didasarkan dari hasil observasi pada hal-hal yang khusus Penalaran induktif meliputi:
Pengenalan pola Dugaan Pembentukan generalisasi
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi) Simpulan didasarkan dari hasil observasi pada hal-hal yang khusus Penalaran induktif meliputi:
Pengenalan pola Dugaan Pembentukan generalisasi
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum (generalisasi) Simpulan didasarkan dari hasil observasi pada hal-hal yang khusus Penalaran induktif meliputi:
Pengenalan pola Dugaan Pembentukan generalisasi
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang umum (generalisasi) ke hal-hal yang khusus Simpulan didasarkan atas pernyataan generalisasi yang berlaku umum dan pernyataan khusus Tidak menerima generalisasi dari hasil observasi seperti penalaran induktif
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang umum (generalisasi) ke hal-hal yang khusus Simpulan didasarkan atas pernyataan generalisasi yang berlaku umum dan pernyataan khusus Tidak menerima generalisasi dari hasil observasi seperti penalaran induktif
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang umum (generalisasi) ke hal-hal yang khusus Simpulan didasarkan atas pernyataan generalisasi yang berlaku umum dan pernyataan khusus Tidak menerima generalisasi dari hasil observasi seperti penalaran induktif
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif merupakan sistem penalaran yang berlangsung dari hal-hal yang umum (generalisasi) ke hal-hal yang khusus Simpulan didasarkan atas pernyataan generalisasi yang berlaku umum dan pernyataan khusus Tidak menerima generalisasi dari hasil observasi seperti penalaran induktif
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif berperan besar dalam matematika Kebenaran suatu pernyataan harus didasarkan pada kebenaran penyataan sebelumnya Diperlukan pernyataan paling awal yang sudah disepakati kebenarannya yang disebut aksioma atau postulat Diperlukan juga pengertian yang tidak bisa didenisikan lagi yang disebut pengertian pangkal
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif berperan besar dalam matematika Kebenaran suatu pernyataan harus didasarkan pada kebenaran penyataan sebelumnya Diperlukan pernyataan paling awal yang sudah disepakati kebenarannya yang disebut aksioma atau postulat Diperlukan juga pengertian yang tidak bisa didenisikan lagi yang disebut pengertian pangkal
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif berperan besar dalam matematika Kebenaran suatu pernyataan harus didasarkan pada kebenaran penyataan sebelumnya Diperlukan pernyataan paling awal yang sudah disepakati kebenarannya yang disebut aksioma atau postulat Diperlukan juga pengertian yang tidak bisa didenisikan lagi yang disebut pengertian pangkal
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif berperan besar dalam matematika Kebenaran suatu pernyataan harus didasarkan pada kebenaran penyataan sebelumnya Diperlukan pernyataan paling awal yang sudah disepakati kebenarannya yang disebut aksioma atau postulat Diperlukan juga pengertian yang tidak bisa didenisikan lagi yang disebut pengertian pangkal
Penalaran
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Penalaran Deduktif Penalaran deduktif berperan besar dalam matematika Kebenaran suatu pernyataan harus didasarkan pada kebenaran penyataan sebelumnya Diperlukan pernyataan paling awal yang sudah disepakati kebenarannya yang disebut aksioma atau postulat Diperlukan juga pengertian yang tidak bisa didenisikan lagi yang disebut pengertian pangkal
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Logika Bahan penting untuk berpikir kritis dan penalaran deduktif Pernyataan merupakan pengertian pangkal yang bernilai benar atau salah Proposisi adalah pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja Negasi Negasi proposisi merupakan penyangkal dari proposisi tersebut p B S p S B
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Logika Bahan penting untuk berpikir kritis dan penalaran deduktif Pernyataan merupakan pengertian pangkal yang bernilai benar atau salah Proposisi adalah pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja Negasi Negasi proposisi merupakan penyangkal dari proposisi tersebut p B S p S B
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Logika Bahan penting untuk berpikir kritis dan penalaran deduktif Pernyataan merupakan pengertian pangkal yang bernilai benar atau salah Proposisi adalah pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja Negasi Negasi proposisi merupakan penyangkal dari proposisi tersebut p B S p S B
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Logika Bahan penting untuk berpikir kritis dan penalaran deduktif Pernyataan merupakan pengertian pangkal yang bernilai benar atau salah Proposisi adalah pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja Negasi Negasi proposisi merupakan penyangkal dari proposisi tersebut p B S p S B
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Logika Bahan penting untuk berpikir kritis dan penalaran deduktif Pernyataan merupakan pengertian pangkal yang bernilai benar atau salah Proposisi adalah pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja Negasi Negasi proposisi merupakan penyangkal dari proposisi tersebut p B S p S B
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Konjungsi p B B S S Disjungsi p B B S S q B S B S pq B B B S q B S B S pq B S S S
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Konjungsi p B B S S Disjungsi p B B S S q B S B S pq B B B S q B S B S pq B S S S
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Implikasi p B B S S Biimplikasi p B B S S q B S B S p q B S S B q B S B S p = q B S B B
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Implikasi p B B S S Biimplikasi p B B S S q B S B S p q B S S B q B S B S p = q B S B B
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Pernyataan Ekivalen Pernyataan yang nilai kebenarannya sama. Misalnya p q dan q p Kontradiksi Proposisi yang selalu bernilai salah. Misalnya p p Tautologi Proposisi yang selalu bernilai benar. Misalnya (p q ) ( q p)
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Pernyataan Ekivalen Pernyataan yang nilai kebenarannya sama. Misalnya p q dan q p Kontradiksi Proposisi yang selalu bernilai salah. Misalnya p p Tautologi Proposisi yang selalu bernilai benar. Misalnya (p q ) ( q p)
Logika Matematika
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Pernyataan Ekivalen Pernyataan yang nilai kebenarannya sama. Misalnya p q dan q p Kontradiksi Proposisi yang selalu bernilai salah. Misalnya p p Tautologi Proposisi yang selalu bernilai benar. Misalnya (p q ) ( q p)
Pembuktian Teorema
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Teori-teori dalam bidang eksakta seringkali ditampilkan dalam bentuk teorema-teorema, yang perlu ditunjukkan pembuktiannya agar diyakini kebenarannya. Teorema bukan suatu pernyataan untuk dihafalkan, tetapi untuk dipahami. Kemampuan pemahaman teorema merujuk pada kemampuan membuktikan dan juga menerapkan teorema tersebut.
Pembuktian Teorema
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Teori-teori dalam bidang eksakta seringkali ditampilkan dalam bentuk teorema-teorema, yang perlu ditunjukkan pembuktiannya agar diyakini kebenarannya. Teorema bukan suatu pernyataan untuk dihafalkan, tetapi untuk dipahami. Kemampuan pemahaman teorema merujuk pada kemampuan membuktikan dan juga menerapkan teorema tersebut.
Pembuktian Teorema
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Teori-teori dalam bidang eksakta seringkali ditampilkan dalam bentuk teorema-teorema, yang perlu ditunjukkan pembuktiannya agar diyakini kebenarannya. Teorema bukan suatu pernyataan untuk dihafalkan, tetapi untuk dipahami. Kemampuan pemahaman teorema merujuk pada kemampuan membuktikan dan juga menerapkan teorema tersebut.
Pembuktian Teorema
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Secara Langsung Pada dasarnya sebuah teorema dapat dinyatakan dalam bentuk implikasi p = q Untuk membuktikannya kita perlu menyusun rangkaian pernyataan sebab akibat secara sistematis mulai dari pernyataan p hingga pada akhirnya mendapatkan pernyataan q
Pembuktian Teorema
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Secara Tidak Langsung Pembuktian ini menggunakan kontradiksi pada logika matematika. Teorema yang berbentuk p = q dibuktikan dengan pertama-tama mengandaikan bahwa jika diketahui p maka yang akan terjadi adalah bukan q . Konsekwensi logik dari pernyataan bukan q ini pada akhirnya akan menghasilkan sebuah kontradiksi, yakni sebuah pernyataan yang selalu bernilai salah. Akibatnya: pengandaian bukan q adalah salah dan yang benar adalah q
Penarikan Kesimpulan
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Validitas Sebuah penarikan kesimpulan dikatakan valid secara matematis apabila secara keseluruhan menyusun sebuah tautologi, yakni sebuah pernyataan yang selalu bernilai benar.
Penarikan Kesimpulan
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Modus Ponen Pengambilan kesimpulan premis 1 premis 2 simpulan adalah valid karena ((p q ) p) q merupakan tautologi p q p q
Penarikan Kesimpulan
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
Modus Tollen Pengambilan kesimpulan premis 1 premis 2 simpulan adalah valid karena ((p q ) q ) p merupakan tautologi p q q p
Referensi
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa 2 Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta 3 1
Grossman, P. 2002. Discrete Mathematics for Computing. New York: Palgrave Macmillan. Prihandoko, A.C. 2006. Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Dit Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas Theresia, M.H.T.S. 1992. Pengantar Dasar Matematika, Logika dan Teori Himpunan. Jakarta: Penerbit Erlangga Universitas Jember. 2008. Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Tahun Akademik 2008/2009. Universitas Jember. 2009. Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus Tahun Akademik 2009/2010.
Referensi
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa 2 Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta 3 1
Grossman, P. 2002. Discrete Mathematics for Computing. New York: Palgrave Macmillan. Prihandoko, A.C. 2006. Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Dit Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas Theresia, M.H.T.S. 1992. Pengantar Dasar Matematika, Logika dan Teori Himpunan. Jakarta: Penerbit Erlangga Universitas Jember. 2008. Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Tahun Akademik 2008/2009. Universitas Jember. 2009. Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus Tahun Akademik 2009/2010.
Referensi
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa 2 Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta 3 1
Grossman, P. 2002. Discrete Mathematics for Computing. New York: Palgrave Macmillan. Prihandoko, A.C. 2006. Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Dit Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas Theresia, M.H.T.S. 1992. Pengantar Dasar Matematika, Logika dan Teori Himpunan. Jakarta: Penerbit Erlangga Universitas Jember. 2008. Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Tahun Akademik 2008/2009. Universitas Jember. 2009. Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus Tahun Akademik 2009/2010.
Referensi
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa 2 Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta 3 1
Grossman, P. 2002. Discrete Mathematics for Computing. New York: Palgrave Macmillan. Prihandoko, A.C. 2006. Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Dit Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas Theresia, M.H.T.S. 1992. Pengantar Dasar Matematika, Logika dan Teori Himpunan. Jakarta: Penerbit Erlangga Universitas Jember. 2008. Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Tahun Akademik 2008/2009. Universitas Jember. 2009. Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus Tahun Akademik 2009/2010.
Referensi
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa 2 Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta 3 1
Grossman, P. 2002. Discrete Mathematics for Computing. New York: Palgrave Macmillan. Prihandoko, A.C. 2006. Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Dit Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas Theresia, M.H.T.S. 1992. Pengantar Dasar Matematika, Logika dan Teori Himpunan. Jakarta: Penerbit Erlangga Universitas Jember. 2008. Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Tahun Akademik 2008/2009. Universitas Jember. 2009. Pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus Tahun Akademik 2009/2010.
Thanks
Seminar PMKRI Antonius CP Siswa Dewasa Kebebasan Akademik Kode Etik Mahasiswa Belajar di bidang Eksakta
TERIMA KASIH