Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN I.

1 Latar Belakang Oksida besi di alam memiliki banyak bentuk, magnetite (Fe3O4), maghemite (-Fe2O3) dan hematite (-Fe2O3). Hematite merupakan oksida besi yang paling tua dan paling banyak ditemui, terdapat pada batu-batuan dan tanah. Hematite dikenal juga sebagai ferri oksida, sangat stabil pada kondisi ambient, dan sering kali merupakan produk akhir dari transformasi oksida besi lainnya. Maghemite terdapat di tanah sebagai hasil transformasi magnetite. Magnetite dikenal sebagai oksida besi hitam (black iron oxide) atau ferrous ferrite dan merupakan oksida logam yang paling kuat sifat magnetisnya (Teja dan Koh, 2008). Baja murni sangat mudah terkorosi pada kondisi atmosferik, terutama dalam suasana asam, garam seperti NaCl, kelembapan udara yang tinggi, bahkan dalam pH netral. Korosi tersebut menyebabkan baja mudah rapuh dan sangat merugikan. Beberapa metode telah dikembangkan untuk menghambat laju korosi pada baja dengan membuat suatu barrier antara baja dengan lingkungannya, antara lain dilakukan pelapisan pada permukaan baja seperti pelapisan permukaan dengan organik, pengecatan, pelapisan dengan lilin atau minyak (Burleigh dkk, 2007). Saat ini telah dikembangkan suatu metode pelapisan baja dengan oksidanya. Pelapisan baja dengan oksidanya dikembangkan karena adanya beberapa kelebihan dibandingkan dengan pelapisan baja dengan zat organik, lilin, maupun pengecatan. Kelebihan tersebut antara lain adanya daya adhesi yang kuat antara substrat dengan lapisan film, memiliki karakteristik lubrikasi yang baik, serta memiliki ketahanan korosi yang kuat dengan tebal lapisan yang tipis. Beberapa pelapisan baja dengan oksidanya yang telah dikembangkan salah satunya adalah dengan teknologi blackening. Pada tahun 1990-an, di Jerman, telah dikembangkan teknologi blackening untuk

2
menghambat laju korosi pada baja dengan magnetite (Fe3O4). Teknologi blackening yang dikembangkan pada saat itu adalah hot alkaline nitrate black oxidizing, molten salts black oxide process, dan cold alkaline nitrate black oxidizing. Ketiga metode tersebut menggunakan bahan baku utama yaitu sodium nitrite (NaNO2). Sodium nitrite (NaNO2) adalah zat yang sangat berbahaya dan merupakan salah satu zat yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker pada tubuh manusia (Zhu dkk, 2008). Oleh karena itu, teknologi blackening saat ini terus dikembangkan untuk menghasilkan teknologi yang ramah lingkungan. Zhu dkk (2008) telah berhasil mengembangkan teknologi blackening yang ramah lingkungan dengan metode hydrothermal dan berhasil melapisi nikel dengan magnetite (Fe3O4) menggunakan suhu tinggi yaitu antara 100 400oC dengan hydrazine hydrate (N2H4.H2O), FeSO4, dan NaOH sebagai reagent. Metode ini memiliki beberapa kelebihan antara lain operasinya lebih mudah, efisiensi biaya, kemampuan untuk memproduksi besar jika dibandingkan dengan teknologi blackening sebelumnya. Teknologi blackening terus dikembangkan untuk menghasilkan suatu metode yang lebih efisien namun tetap mendapatkan hasil yang maksimal. Burleigh dkk, (2007 dan 2008) melaporkan pembuatan lapisan oksida pada substrat baja untuk memperlambat laju korosi. Mereka melakukan pelapisan oksida tersebut dengan metode yang sangat sederhana, yaitu elektrokimia dengan larutan elektrolit NaOH dan KOH konsentrasi tinggi (25% dan 50%) serta berbagai variasi suhu sehingga dihasilkan lapisan oksida yang melapisi permukaan baja Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dicoba untuk menghasilkan lapisan oksida (oxide coating) pada substrat baja untuk menghambat laju korosi dengan cara yang lebih sederhana, yaitu menggunakan metode elektrokimia. Bahan utama yang digunakan adalah larutan basa (NaOH) sebagai elektrolit dengan konsentrasi rendah (5%), yang merupakan bahan yang ramah lingkungan. Selain itu, peralatan yang digunakan adalah power

3
supply yang memberikan voltase sebagai driving force untuk mengalirkan ion-ion dari katoda ke anoda sehingga terjadi oksidasi di anoda yang pada akhirnya akan menentukan terbentuknya lapisan tipis (oxide film) pada anoda. Pengaruh rapat arus dan suhu terhadap pembentukan lapisan oksida ini juga akan dipelajari. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, masalah yang kami angkat adalah bagaimana menghasilkan lapisan oksida (oxide coating) magnetite untuk menghambat laju korosi pada baja dengan metode elektrokimia, serta mempelajari pengaruh suhu dan rapat arus terhadap pembentukan lapisan oksidanya (oxide film). I.3 Tujuan Penelitian 1. Menghasilkan lapisan oksida (oxide film) pada substrat baja serta mengetahui pengaruh suhu dan voltase (rapat arus) terhadap pembentukan lapisan oksida (oxide film). 2. Mengetahui pengaruh lapisan oksida (oxide film) pada substrat baja terhadap ketahanan korosi. I.4 Manfaat Penelitian 1. Memberikan kontribusi berupa data-data teknis untuk diterapkan pada industri-industri terutama bidang material karena penggunaan metode baru yang lebih mudah dan murah serta ramah lingkungan. 2. Menciptakan aplikasi-aplikasi baru pencegahan korosi yang berbasis nanopartikel melalui proses elektrokimia.

Anda mungkin juga menyukai