Anda di halaman 1dari 26

Electromagnetic Propagation Tool (EPT) dan Dipmeter

Sangat peka terhadap air, sedangkan alatalat porositas lainnya dipengaruhi oleh air dan hidrokarbon. EPT dikombinasikan dengan log Densitas dan Log Neutron akan memungkinkan analisis lebih tepat untuk membedakan hidrokarbon dari air di daerah rembesan.

Prinsip EPT

Suatu gelombang elektromagnetik UHF (1,1 GHz) dipancarkan ke formasi, waktu perambatan (tp dalam nanosecond/meter, ns/m) dan tingkat atenuasi (A dalam decibels/meter, dB/m) diukur pada dua buah perangkat penerima yang berdekatan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi perambatan dari gelombang elektromagnetik di dalam bahan adalah permiativitas dielektrik (dielectric permittivity / ) dari bahan tersebut

Adi Harsono, 1994

Mineral Batupasir Dolomit Gamping Anhidrit Gas Minyak Air

Konstantan dielektrik relatif 4,65 6,8 7,5 9,2 6,35 1,0 2,2 56 - 80

tp (ns/m) 7,2 8,7 9,1 10,2 8,4 3,3 4,9 25 - 30

Adi Harsono, 1994

Fluida Formasi

Resistivitas Ohm m 0 50

Porositas LDT 30 CNL EPT 0

Gas

Minyak

Air Tawar

Air Asin

Adi Harsono, 1994

Pada frekuensi tertentu permiativitas dielektrik dari setiap media adalah sebanding terhadap dipole permanen dari air, bukan terhadap isi dari garam-garam yang larut. Keunggulan dari perhitungan konstan dielektrik adalah kemampuan yang tinggi dari parameter ini untuk membedakan air dan minyak. Alat EPT bekerja paling baik didalam air tawar dimana pendekatan resistivitas klasik justru kurang berhasil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran:

Kekasaran lubang bor dalam lumpur biasa. Tetapi tidak penting dalam lumpur minyak. Ukuran lubang: minimum 8-1/4 dengan pad ML, 6-1/2 tanpa pad ML.

Aplikasi alat EPT adalah:

Penentuan sisa hidrokarbon jika Rw tidak diketahui, tanpa memperhitungkan kadar air garam. Mendeteksi keberadaan dan pergerakan dari hidrokarbon dalam minyak berat atau pasir tar. Penentuan dari kejenuhan air sisa (irreducible) dalam lumpur minyak (menggantikan log Rxo)

Dipmeter Logging

Dipmeter

Struktur sedimen dalam batuan sedimen sangat penting untuk menginterpretasi tempat atau lingkungan pengendapan, alat untuk mengukur kemiringan lapisan di bawah permukaan melalui lubang sumur Kemiringan lapisan biasanya dibuat melalui korelasi log dari sedikitnya 3 sumur yang tidak berada dalam satu garis lurus, jika korelasi dapat ditentukan, titik-titik yang sama dari tiga titik log dapat untuk menentukan bidang lapisan.

Prinsip kerja

Pengukuran kemiringan lapisan menggunakan tiga set elektrode identik yang dipisahkan oleh sudut sebesar 120o (gambar 1 dan 2). Ketika alat bergerak sepanjang lubang sumur tiga kurva terekam secara serentak. Sewaktu elektrode melewati batas antara 2 lapisan dengan perbedaan sifat kelistrikan, pembuatan kemiringan lapisan merupakan tanggapan dari perpindahan kurva yang terjadi pada kedalaman yang berbeda (gambar 3). Unsur geometri dari dip (sudut dan arah) bisa berasal dari perbedaan harga dari kedalaman ini.

Lingkaran kecil menunjukkan sudut kemiringan, garis pendek (short ray) menunjukkan arah dari kemiringan (down-dip direction), ke utara ditunjukkan dengan garis ke arah atas, timur ke arah kanan dan selanjutnya.

Untuk mendapatkan ini informasi tambahan sangat dibutuhkan yaitu:

Orientasi dari sistem elektrode, ditentukkan melalui azimut dari sebagian set elektrode. Azimut ini adalah sudut antara proyeksi horisontal dari garis yang tegak lurus sumbu alat. Drift dan azimut dari lubang bor adalah ekuivalen dengan alat, agaknya ditempatkan di pusat sumur Sistem mikrocaliper untuk mengukur diameter sumur.

Actual Performance SHDT(Dipmeter)

Actual Performance Dipmeter Arrow Plot

Geological Structure & Type Dipmeter (1)

Shibata, 2006

Geological Structure & Type Dipmeter (2)

Shibata, 2006

Pirson, 1983

Pirson, 1983

Pirson, 1983

Pirson, 1983

Telford, dkk, 1990

Anda mungkin juga menyukai