Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

D DENGAN GIZI BURUK DI DUSUN SAMBIREJO MIRI, SRAGEN

Disusun Oleh:

ARI SURYA ATMAJA


2005.052

AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA 2006

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. D DENGAN GIZI BURUK DI DUSUN SAMBIREJO MIRI, SRAGEN Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Januari 2007 dengan metode autoonamnesa dan aloanamnesa A. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga 2. Alamat 3. Pekerjaan 4. Pendidikan 5. Komposisi Keluarga
No 2 3 4 Nama Ny. A An. S An. S Jk P L L Hubungan Istri Anak Anak Umur 46 th 16 th 7 th Pekerjaan Tani Pelajar Pelajar Pendidika n SD SMA SD Ket

: Tn. D : Sambirejo, Miri, Sragen : Tani : SMP

Genogram

Keterangan: Laki-laki Perempuan Laki-laki penderita Tinggal 1 rumah 6. Tipe Keluarga Keluarga Tn. B termasuk tipe keluarga Extended family, keluarga Tn. D terdiri dari Tn. D sendiri sebagai kepala keluarga; Ny. A sebagai istri/ibu, An. S sebagai anak ke-1dan An.. S sebagai. anak ke-2 Keluarga Tn.D mengatakan dengan komposisi keluarga seperti keluarganya saat ini tidak ada hambatan yang terjadi. 7. Suku Bangsa Keluarga Tn.D mengatakan bahwa seluruh keluarganya adalah suku Jawa, bangsa Indonesia yang masih menjalankan adapt istiadat Jawa seperti: slametan, kondangan, khitanan, gotong royong. Kebiasaan adapt yang mempengaruhi kesehatan dimana hal tersebut mendukung kesehatan adalah kitanan karena lemak yang dapat mengganggu kesehatan di hilangkan. 8. Agama Keluarga Tn.D semuanya menganut agama Islam, yang menjalankan sholat, walaupun kadang-kadang lowong. Laki-laki meninggal Perempuan meninggal Menikah

9. Status Sosial Ekonomi Penghasilan dan pengeluaran keluarga Tn.D per bulan: Pendapatan Tn.D Jumlah Rp 120.000,- Rp 15.000,Pengeluaran Rp 2.000,- Rp 60.000,- Rp 35.000,-

Rp 120.000,- Rp 15.000,- Rp 2.000,- Rp 60,000,- Rp 35.000,Jumlah Pengeluaran: Rp 112.000,= Pendapatan Pengeluaran = Rp 120.000 Rp 112.000 = Rp 8.000,-

Sisa keuangan per bulan

Keluarga Tn.B mengatakan fasilitas yang ada di rumahnya hanyalah radio, sawah seluas dan rumah serta pekarangan (1275 m2)

10. Aktivitas Rekreasi Keluarga Keluarga Tn.D mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah pergi ke taman rekreasi bersama-sama Biasanya untuk menghilangkan kebosanan keluarga Tn.D nonton TV di rumah B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 11. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini Keluarga Tn.D mengatakan mempunyai 2 orang anak, anak pertama berusia 16 tahun sekarang Masih sekolah di SMA. Anak nomer dua berusia 7 tahun Masih sekolah de SD. maka keluarga Tn.D merupakan tahap keluarga dengan anak Remaja. 12. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi Keluarga Tn.D mengatakan anak pertama Tn.D maseh sekolah Tn. Maseh punya beiben untuk anak tersebut. Hubungan antar anggota keluarga Tn.D terjalin dengan baik yaitu dengan saling menghormati, menghargai dan menolong satu dengan yang lainnya. Keluarga Tn.D dan tetangga juga menjalin hubungan yang saling menghormati, menghargai

dan juga saling menolong, keluarga dan juga tetangga mendukung dalam pengobatan Tn.D. 13. Riwayat Keluarga Inti Tn.D Tn.D mengatakan tdak mempunyai penyakit yang miembahayakan atau menular. Bjasanya kalau sakit memeriksakan penyakitnya kepuskesmas. Ny.A Ny.A mengatakan yang dirasakan saat ini hanya pusing, tapi biasanya setelah istirahat dan tidur sembuh dengan sendirinya. An.S An.S mengatakan biasanya hanya sakit Demam, flu biasa karena kecapekan tapi dengan Istirahat dan minum obat yang dibeli di warung maka sakit akan segera sembuh. An.S An.S mengatakan badannya sering sakit dan tesasa lemah dan belum pernah mondok Keluarga Tn.D mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan. Bila sakit yang dialami keluarga tidak sembuhsembuh diperiksakan dulu ke Psuskesmas.

C. Lingkungan

14. Karakteristik Rumah Denah Rumah L H I G J C B A Keterangan: A B C E F G : Pekarangan : Ruang tamu : Kamar tidur : Kandang : Tempat tidur : Tempat Tidur Rumah Tn.D terbuat dari batu bata sebagian dan sebagian lagi dari anyaman bambu. Luas rumah pekarang 275 m2. Rumah Tn.B adalah rumah pribadi Tn.D. Rumah Tn.D terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 gudang, 1 dapur. Ruang bagian depan yaitu ruang tamu, dan kamar tidur depan terdapat 2 jendela kaca, 3 jendela seperti pintu yang tertutup rapat dan tidak pernah di buka. Pencahayaan mencukupi, ventilasi kurang rumah tampak kurang rapi dan kotor. H I J K L : Lemari : Tempat alat makan : Lemari : Dapur : Gudang D K

Ruang tengah yaitu terdapat kamar, tempat tidur, tempat makan dan dapur terdapat 1 genteng kaca, kurang rapit dan kotor tidak ada jendela. Pencahayaan dan ventilasi kurang. Lantai rumah Tn.D terbuat dari tanah, WC cubluk zat tertutup, bak kamar mandi terdapat lumut dan tak ada jentik-jentik nyamuk. Sumber air minum menggunakan air sumur, sumur yang ada di rumah Tn.D yaitu di belakang rumah Tn.D jarak sumur dan WC lebih dari 10. Ny.A mengatakan meskipun tiap hari di sapu rumah masih saja kotor, rumah yang sehat itu seperti rumah-rumah yang ada di TV. 15. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW Lokasi rumah Tn.D berdekatan dengan rumah-rumah tetangga. Sebelah timur dan depan rumah Tn.D terdapat jalan. Diselatan jalan ada fasilitas pendidikan (selatan) yaitu sebuah SD, di belakang dan sebelah barat terdapat rumah-rumah tetangga. Hubungan keluarga Tn.D dan masyarakat sekitar terjalin dengan baik. Kebiasaan tolong menolong, kerja bakti bersama, membesuk orang sakit masih berjalan dengan baik di masyarakat. Kondisi jalan di desa sumorodukuh khususnya jalan depan dan samping kiri rumah Tn.D belum diaspal, tidak rata, terdapat banyak batu yang tidak teratur dan disamping-samping jalan terdapat pada kering yang dijamur jalan tampak kurang rapi dan kotor. 16. Mobilitas Geografis Keluarga Tn.D mengatakan sejak kecil sudah tinggal di desa ini karena orang tua berasal dari desa ini (Sambirejo) Tn.D tidak pernah pindah rumah setelah menikah dengan Ny.A dan saat ini tidak mempunyai keinginan untuk pindah rumah. 17. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat Keluarga Tn.D mengatakan hubungan antara anggota keluarga terjalin dengan baik. Keluarga sering berkumpul walaupun sekedar untuk

ngobrol. Keluarga Tn.D aktif dalam kegiatan masyarakat seperti misalnya acara arisan RT, kumpulan desa, gotong royong membangun rumah kenduri, pengajian. Hubungan keluarga Tn.D dan masyarakat terjalin dengan baik dan tidak pernah ada konflik. 18. Sistem Pendukung Keluarga Keluarga Tn.D mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga yang lain merawatnya dan memeriksakan kePuskesmas Tn.D mengatakan sekarang sudah mempunyai kartu sehat jadi kalau berobat gratis. Masyarakat (tetangga-tetangga) juga mendukung klien dengan membesuk dan menasehati klien agar banyak istirahat dan memberikan informasi tentang fasilitas-fasilitas kesehatan yang bagus untuk penyakit anak Tn.D (Gizi Buruk). D. Struktur Keluarga 19. Pola Komunikasi Keluarga Bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga Tn.D adalah Bahasa Jawa komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik dan tak ada konflik. 20. Struktur Kekuatan Keluarga Tn.D mengatakan sebagai keluarga kami saling menghormati, menghargai dan mengasihi satu dengan lainnya. Jika ada masalah maka orang pertama yang memutuskan untuk diadakan pertemuan keluarga adalah Tn.D, kemudian masalah di musyawarahkan bersama untuk mencapai penyelesaian. Tn.D biasanya menegur bila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan dan sebaliknya bila Tn.D melakukan kesalahan anggota keluarga juga menegur dengan sopan, kemudian ada perbaikan dari kesalahan tadi. 21. Struktur Peran

Tn.D Sebagai kepala keluarga sekaligus suami bisa dijalankan dengan baik Tn.D Masih bekerja sebagai buruh tani. Sebagai warga dusun Sumomorodukuh dijalankan dengan baik Ny.A Ny.A adalah seorang ibu rumah tangga, istri, Ny.A bekerja sebagai buruh tani untuk mencari nafkah tambahan bagi keluarga. Ny.A kurang aktif dalam kegiatan desa kebiasaan di desa kalau sudah suami yang datang maka istri ada di rumah.

An.S Sdr.S adalah anak pertama dari Tn.D dan Ny.A An.S masih sekiolah dj AMA. An.S aktif dalam kegiatan pemuda yang diadakan 1 tahun sekali karena banyak yang merantau.

An.S An.S adalah anak kedua dari Tn. D dan Ny. A. birsekolah di SD dekat rumah. An. S Sudah

22. Nilai dan Norma Keluarga Keluarga Tn.D mengatakan bahwa dalam keluarganya Tn.D selalu menanamkan nilai-nilai yang baik seperti sopan terhadap orang lain baik tua maupun muda, berpakaian yang sopan, tutur kata sopan dan harus selalu menghargai dan menghormati orang lain serta menerapkan sikap tolong-menolong. E. Fungsi Keluarga 23. Fungsi Afektif Tn.D mengatakan di dalam keluarganya selalu di tanamkan sikapsikap yang tidak melanggar aturan masyarakat seperti sikap sopan santun, ramah, saling menghargai, menghormati dan menolong.

Dalam keluarga Tn.D hubungan terjalin dengan baik karena 1 dengan yang lain menerapkan sikap saling mengasihi, menyayangi, menolong, menghargai, dan menghormati, keluarga sering berkumpul di rumah anaknya yang No.1 untuk menonton TV sambil ngobrol. 24. Fungsi Sosial Keluarga Tn.D mengatakan hubungan dalam masyarakat sumomorodukuh terjalin dengan baik. Bila saling bertemu maka selalu tegur sapa, saling gotong royong membangun rumah, dalam hajatan, keluarga Tn.D aktif dalam pertemuan desa. 25. Fungsi Perawatan Kesehatan a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Tn.D mengatakan belum mengetahui penyakit yang di deriyta anaknya dan belum mengerti cara perawatannya dan Tn. D mengira anaknya tidak mengalami gizi buruk. b. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat. Tn.D mengatakan dalam pengobatan penyakit anaknya bilum karena tidak tau kalau anaknya mengalami gizi buruk. c. Sejarah mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga Tn.D mengatakan mau memeriksakan anaknya kepuskesmas, d. Kemampuan keluarga dalam menciptakan suasana rumah yang sehat. Keluarga Tn.D mengatakan jendela rumah tidak pernah dibuka, setiap hari rumah disapu tapi tetap saja kotor, genting kaca di ruang depan ada 2, ruang tengah ada 1, ruang belakang ada 1 genteng kaca. Saat dikaji rumah An A tampak kurus dan lemas.,ruang tamu jadi satu dengan kandang ternak, jendela tertutup. Ventilasi kurang,

pencahayaan ruang tengah dan belakang kurang terang, lantai terbuat dari tanah. e. Kemampuan keluarga mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat Keluarga Tn.D mengatakan sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan di desa puskesmas. 26. Fungsi Reproduksi Tn.D mengatakan menikah tahun 1979 dan mempunyai 2 orang anak, Ny.A mengatakan mengikuti program KB suntik dan tidak mengalami masalah kesehatan sama sekali. 27. Fungsi Ekonomi Keluarga Tn.D mengatakan bahwa kebutuhan sandang, pangan dan papan dapat keluarga penuhi walaupun seadanya. Keluarga berusaha menghemat dalam kebutuhan sehari-hari karena ekonomi keluarga paspasan. Kadang ada kebutuhan mendadak seperti berobat bila ada anggota keluarga yang sakit, ada jagongan dll, sehingga dana untuk kebutuhan sehari-hari harus dapat dikurangi untuk kebutuhan mendadak tersebut. F. Stres dan Koping Keluarga 28. Stresor Jangka Panjang dan Pendek Keluarga Tn.D mengatakan Tn.B menderita TBC 5 tahun yang lalu dan keluarga harus menanggung pengobatan sebelum mendapat kartu sehat dan merawat Tn.B serta berharap Tn.B dapat sembuh seperti semula. Mulai 2 tahun yang lalu Tn.B tidak bekerja dan keuangan keluarga tetap harus terpenuhi yaitu dari penghasilan istri dan anak serta adiknya. Keluarga Tn.B saling gotong royong dalam menyelesaikan masalahmasalah tersebut. 29. Kemampuan Keluarga dalam Berespon Terhadap Situasi/Stressor

Keluarga Tn.B mengatakan, keluarga saling gotong royong dan di Musyawarahkan bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi keluarga. 30. Strategi Koping yang digunakan Keluarga Tn.B mengatakan keluarganya selalu melakukan musyawarah untuk menyelesaikan masalah, dan hasilnyapun baik adanya. 31. Strategi Adaptasi Disfungsial Keluarga Tn.B mengatakan tidak pernah menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah tapi dengan musyawarah bersama. G. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga 1. Tn.B (Kepala Keluarga) Rambut/Kulit Kepala : Hitam, bersih, tak ada lesi Mata Sklera Pupil Konjungtiva Palpebra Hidung Telinga Mulut : gigi Leher Dada Abdomen Inspeksi Perkusi Palpasi Ekstremitas bawah TTV : TD N TB : Putih : Isokor : Pink (tak anemis) : Tak kehitaman : Bersih, tak ada benjolan : Bersih, tak ada kelainan pendengaran : Putih kekuningan, berkaries 2 : Tak ada pembesaran kelenjar tiroid : Tak ada ronchi : Taka ada pembesaran (datar) : Tidak kembung : Lunak, tak teraba masa : Tidak ada oedem : 130/80 mmHg : 84 x/mnt : 160 cm R S BB : 24 x/mnt : 37,2 oC : 47 kg Mukosa eral : Lembab

2. Ny.A (Istri) Rambut/Kulit Kepala : Hitam, bersih, tak ada lesi Mata Sklera Pupil Konjungtiva Palpebra Hidung Telinga Mulut : gigi Leher Dada Abdomen Inspeksi Perkusi Palpasi Ekstremitas bawah TTV : TD N TB 3. Sdr.S Rambut/Kulit Kepala : Hitam, bersih, tak ada lesi Mata Sklera Pupil Konjungtiva Palpebra Hidung Telinga Mulut : gigi Leher Dada : Putih : Isokor : Pink (tak anemis) : Tak kehitaman : Bersih, tak ada benjolan : Bersih, tak ada kelainan pendengaran : Putih kekuningan : Tak ada pembesaran kelenjar tiroid : Suara bersih, simetris Mukosa eral : Lembab : Putih : Isokor : Pink (tak anemis) : Tak tampak kehitaman : Bersih, tak ada benjolan : Bersih, tak ada kelainan pendengaran : Putih kekuningan, ompong 2 : Tak ada pembesaran kelenjar tiroid : Tak ada ronchi (bersih) simetris : Taka ada pembesaran (datar) : Tidak kembung : Lunak, tak teraba masa : Tidak ada oedem : 120/80 mmHg : 80 x/mnt : 158 cm R S BB : 20 x/mnt : 37,1 oC : 53 kg Mukosa eral : Lembab

Ekstremitas bawah TTV : TD N TB 4. Sdr.S

: Tidak ada oedem : 120/80 mmHg : 84 x/mnt : 162 cm R S BB : 20 x/mnt : 36,8 oC : 55 kg

Rambut/Kulit Kepala : Hitam, bersih, tak ada lesi Mata Sklera Pupil Konjungtiva Palpebra Hidung Telinga Mulut : gigi Leher Dada Ekstremitas bawah TTV : TD N TB H. Harapan Keluarga Keluarga Tn.B dan Tn.B mengatakan bahwa selalu berdoa agar diberikan kesembuhan. Semoga tenaga kesehatan dapat membantu memberikan informasi dan membantu kesembuhan Tn.B. : Putih : Isokor : Pink (tak anemis) : Tak kehitaman : Bersih, tak ada benjolan : Bersih, tak ada kelainan pendengaran : Bersih, putih : : Simetris : Tidak ada oedem : 130/80 mmHg : 84 x/mnt : 160 cm R S BB : 20 x/mnt : 36,9 oC : 56 kg Mukosa eral : Lembab

DATA FOKUS 1. Data Subyektif Tn. B Mengatakan: Menderita TBC 5 tahun Belum begitu paham tentang penyakit TBC Dalam pengobatan penyakitnya sering putus/berhenti karena masalah biaya. Lulusan SMP Karena tidak sembuh-sembuh hanya bisa pasrah dan berdoa agar diberi kesembuhan. Untuk pengobatan penyakit Tn.B, keluarga sudah mengeluarkan banyak uang dan tidak sembuh-sembuh. Walaupun setiap hari disapu, rumah tetap saja masih kotor. Pada pengobatan pertama kali pernah terjadi selisih pendapat dengan puskesmas sehingga pengobatan berhenti di tengah jalan. Tidak mau periksa kepuskesmas lagi. Rumah yang sehat merupakan rumah yang bagus seperti di TV. Bahwa alat-alat makan antara Tn.B keluarga jadi satu dan tidak dipisahkan tidak memberikan wadah tertutup untuk tempat meludah Tn.B Genting kaca yang terpasang dirumahnya adalah bantuan dari pemerintah 2 dan yang dibeli sendiri 2. Jendela rumah tidak pernah dibuka. Bagaimana rumah untuk penderita TBC. Tn.B tampak sering menanyakan tentang penyakit TBC TB: 160 cm, BB: 47 kg Tn.B tampak kurus Tn.B tampak meludah di dalam rumah Anggota keluarga Tn.B tampak merokok di dalam rumah dan didekat Tn.B

Keluarga Tn.B mengatakan:

2. Data Obyektif

Anggota keluarga Tn.B tampak membakar sampah di dekat rumah sampai asapnya masuk ke dalam rumah. Jendela rumah tampak tertutup rapat. Diruang tengah dan belakang pencahayaan kurang terang di siang hari karena hanya terdapat masing-masing 2 genteng kaca. Rumah tampak kurang rapid an kotor Ruang tamu jadi satu dengan kandang ternak Lantai rumah terbuat dari tanah WC cubluk tak ditutup

ANALISA DATA
No 1 DS: 5 tahun - Tn.B mengatakan belum begitu paham tentang penyakit TBC - Tn.B mengatakan dalam pengobatan penyakitnya sering putus/berhenti karena masalah biaya. - Tn.B mengatakan lulusan SMP DO: - Tn.B tampak sering menanyakan tentang penyakit TBC - TB: 160 cm. BB: 47 kg, tampak kurus DS: - Tn.B mengatakan dalam pengobatan penyakitnya sering putus/berhenti karena masalah biaya - Keluarga Tn.B mengatakan untuk pengobatan penyakit Tn.B keluarga sudah mengeluarkan banyak uang dan tidak sembuh-sembuh. - Tn.B mengatakan karena tidak sembuh-sembuh hanya bisa pasrah dan berdoa agar deberi kesembuhan. DO: - Tn.B tampak meludah didalam rumah DS: - Tn.B mengatakan dalam pengobatan penyakitnya sering putus/berhenti karena masalah biaya. - Keluarga Tn.B mengatakan untuk Ketidakmampuan keluarga dalam memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Ketidakmampuan keluarga dalam membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat. Data Fokus Problem Manajemen regimen terapeutik tidak efektif pada keluarta Tn.B Etiologi Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

- Tn.B mengatakan menderita TBC

pengobatan penyakit Tn.B keluarga sudah mengeluarkan banyak uang dan tidak sembuh-sembuh. - Keluarga Tn.B mengatakan bahwa alat-alat makan antara Tn.B dan keluarga jadi satu dan tidak dipisah serta tidak memberikan wadah tertutup untuk tempat meludah Tn.B DO: - Anggota keluarga Tn.B tampak merokok di dalam rumah dan didekat Tn.B - Anggota keluarga Tn.B tampak membakar sampah di dekat rumah sampai asapnya masuk ke dalam rumah. DS: - Keluarga mengatakan walaupun setiap hari disapu, rumah tetap saja masih kotor. - Keluarga mengatakan genting kaca yang terpasang di rumahnya adalah bantuan dari epmerintah 2, dan yang beli sendiri 2. - Keluarga Tn.B mengatakan jendela rumah tidak pernah dibuka. DO: - Tn.B tampak meludah didalam rumah - Jendela rumah tampak tertutup rapat - Di ruang tengah dan belakang pencahayaan kurang terang di siang hari karena hanya terdapat masingmasing 1 genteng kaca. Ketidakmampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

- Rumah tampak kurang rapi dan kotor - Lantai rumah terbuat dari tanah - Ventilasi kurang sempurna - Ruang tamu jadi satu kandang ternak. DS: - Tn.B mengatakan pada pengobatan pertama kali pernah terjadi selisih pendapat dengan puskesmas sehingga pengobatan berhenti di tengah jalan - Tn.B mengatakan tidak mau periksa ke puskesmas lagi. DO: - Tn.B dan keluarga tampak jengkel saat menceritakan perselisihan antara keluarganya dan puskesmas. - Tn.B tampak tidak mau periksa ke puskesmas saat dianjurkan perawat 2 (mahasiswa) DS: - Keluarga mengatakan rumah yang sehat merupakan rumah yang bagus seperti di TV - Keluarga Tn.B mengatakan setiap hari disapu tetap saja rumah masih kotor. - Keluarga Tn.B mengatakan bagaimana rumah untuk penderita TBC DO: - Rumah Tn.B sebagian terbuat dari batu bata dan sebagian lagi dari Kerusakan pemeliharaan lingkungan rumah Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal maslah kesehatan Ketidakmampuan keluarga dalam mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan masyarakat.

anyaman bamboo - Ventilasi kurang - Pencahayaan ruang tengah dan belakang kurang karena masingmasing hanya terdapat 1 genteng kaca - WC cubluk tidak ditutup - Rumah tampak kurang rapid an kotor - Ruang tamu jadi satu dengan kandang ternak. - Lantai rumah terbuat dari tanah DS: Keluarga Tn.B mengatakan setiap hari disapu tetap saja rumah masih kotor DO: - Rumah Tn.B sebagian terbuat dari batu bata dan sebagian lagi dari anyaman bambu. - Ventilasi kurang - WC cubluk tak ditutup - Pencahayaan ruang tengah dan belakang kurang - Rumah tampak kurang rapid an kotor - Ruang tamu jadi satu dengan kandang ternak - Lantai rumah terbuat dari tanah Ketidakmampuan keluarga dalam mempertahankan/ menciptakan suasana rumah yang sehat.

Perubahan pemeliharaan lingkungan y.b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal


No

masalah
Kriteria

kesehatan

dan

ketidakmampuan
Total

keluarga

dalam

mempertahankan/menciptakan suasana rumah yang sehat.


Skor Pembenaran

Sifat masalah: actual

3/3 x 1

Masalah perlu diatasi, karena lingkungan fisik yang kurang baik/sehat dapat mempengaruhi penularan/perkembangan penyakit TBC.

Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian

1/2 x 2

Masalah dapat diubah sebagian karena didukung latar belakang pendidikan. Pengetahuan dan perekonomian yang kurang akan tetapi Tn.B mempunyai keinginan untuk sembuh dan mencegah menularnya penyakit yang dideritanya.

Potensial masalah untuk dapat dicegah: cukup

2/3 x 1

2/3

Masalah dapat dicegah tapi memerlukan waktu yang cukup karena harus didukung kesadaran, pengetahuan, pendidikan dan perekonomian yang memadai padahal saat ini Tn.B mempunyai kebiasaan yang kurang sehat, perekonomian dan latar belakang pendidikan yang kurang.

Menonjolnya masalah: masalah berat, harus segera ditangani

2/2 x 1

Masalah harus segera ditangani karena lingkungan fisik yang kurang memadai untuk kesehatan dan juga kebiasaan meludah di sembarang tempat dapat mempengaruhi perkembangan dan penularan penyakit TBC

Jumlah

3 2/3

PRIORITAS MASALAH 1. Manajemen regimen terapeutik tidak efektif pada keluarga Tn.B y.b.d a. Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan b. Ketidakmampuan keluarga dalam membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Ketidakmampuan keluarga dalam memberi keperawatan pada anggota keluarga yang sakit d. Ketidakmampuan keluarga dalam mempertahankan/menciptakan suasana rumah yang sehat. e. Ketidakmampuan keluarga dalam mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan masyarakat. 2. Perubahan pemeliharaan lingkungan rumah y.b.d a. Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan b. Ketidakmampuan keluarga dalam mempertahankan/menciptakan suasana rumah yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai