Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis yang lain. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker). Kanker merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit kardiovaskular dan infeksi (http://www.kompas.com). Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 mendapatkan bahwa penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor lima di Indonesia setelah penyakit kardiovaskuler, infeksi, pernafasan dan pencernaan (http://www.depkes.go.id). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa tahun 2003, setiap tahun timbul lebih dari 10 juta kasus penderita baru kanker dengan prediksi peningkatan setiap tahun kurang lebih 20%. Jumlah penderita baru penyakit kanker tahun 2020 diperkirakan meningkat hampir 20 juta penderita, 84 juta orang diantaranya akan meninggal pada sepuluh tahun ke depan bila tidak dilakukan usaha yang memadai. Berdasarkan data statistik global kanker, lima peringkat kanker yang sering dialami pria adalah kanker kerongkongan (18%), kanker perut (11,9%), kanker kolon (9,4%), kanker prostat (9,2%) dan kanker liver (7,4%). Sedangkan pada wanita, lima peringkat kanker yang sering dialami adalah kanker payudara (21%), kanker kolon (10,1%), kanker serviks (9,8%), kanker perut (7,6 %), dan kanker kerongkongan (7,06%). Grafik dari data statistik global kanker dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2. Berdasarkan data statistik tersebut kanker kolon adalah salah satu jenis kanker yang menduduki peringkat ketiga pada pria dan peringkat kedua pada wanita. Sedangkan pada wanita kanker serviks menduduki

peringkat ketiga dengan jumlah kasus sebesar 9,8% dan angka kematian 8,5% (Parkin et al., 1999). Upaya untuk pengobatan kanker dilakukan dengan kemoterapi, penyinaran, pembedahan, dan terapi kombinasi. Namun masing-masing cara dari pengobatan kanker tersebut masih memiliki kelemahan, sehingga pengobatan kanker pada umumnya sampai saat ini belum ada yang menunjukkan hasil yang memuaskan (http://www.cancerhelps.com).

Gambar 1.1 Grafik Persentase Kanker pada Pria

Gambar 1.2 Grafik Persentase Kanker pada Wanita

Turunan-turunan indolin-2-on (1) menunjukkan aktivitas anti kanker. Yong et al. (2007) melaporkan 3-(2-anilino-2feniletil)-3-hidroksi-1,3-dihidro-2H-indol-2-on (2) sebagai anti kanker payudara. 4,6-dibromo-3-hidroksioksindol atau (R)konvultamidina A (3) yang diisolasi dari Amathia convoluta di perairan Bryozoan Florida, 3(R)-maremisin A (4a) dan 3(R)maremisin B (4b) yang diisolasi dari Streptomyces sp. dilaporkan Peddibhotla (2009) memiliki aktivitas anti kanker pada sel leukemia. Keberadaan gugus metil ataupun halogen (kloro, bromo) pada kerangka dasar indolin-2-on (1) diketahui meningkatkan aktivitas sebagai anti bakteri dan anti jamur seperti pada turunan indolin-2-on (5) (Cerchiaro, 2006). Shanti et al. (2009) melaporkan sintesis turunan indolin-2-on (6) melalui reaksi indola (7) menggunakan katalis kalium karbonat dengan rendemen 83-94% dan persamaan reaksi seperti pada Gambar 1.3. Bioaktivitas turunan indolin-2-on (6) belum pernah diungkap.
O K2CO 3 O N H N H H2O N H OH O NH

(13)

(7)

(6a)

Gambar 1.3 Persamaan Reaksi Sintesis Indolin-2-on (6a)


PhNH

Br

O N H

Ph OH O N H

OH CH2COMe O N H

(1)
(2)

Br

(3)

O HO O

H N N H

N R2 R1 O N H R1 = H, CH3, Cl, Br, R2 = H, 4-Brfenil, 4-metilfenil, 4-naftil NH (5)

N H a. R = CH 2SMe b. R = CH 2S(O)Me

R3

(4)
R1 N R

OH O

R2

(6)
R A B C D E F G H I J K L M N O P Q R H H H H Alil Alil Alil Benzil Benzil Benzil Benzil H H H H H H H R1 H H H H H H H H H H H Cl Cl Cl Br Br F F R2 H CH3 H H H CH3 H H CH3 H H H CH3 H H CH3 H Me R3 H H CH3O Br H H Br H H CH3O Br H H CH3O H H H H

Aktivitas terhadap anti kanker yang ditunjukkan turunan indolin-2-on memberikan inspirasi untuk mensintesis senyawa senyawa turunannya yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai anti kanker. Studi literatur yang telah dilaksanakan mendapatkan data bahwa 5-fluoro-3-hidroksi-1-metil-3-(1Hindol-3-il)indolin-2-on (8) belum pernah disintesis sehingga aktivitas anti kankernya belum pernah diungkap, sedangkan 5fluoro-3-hidroksi-3-(1H-indol-3-il)indolin-2-on (6q) telah disintesis tetapi belum pernah diungkap aktivitasnya. Berdasarkan persamaan reaksi indolin-2-on (6a) pada Gambar 1.3, sintesis indolin-2-on (6q, 8) pada penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan retrosintesis sebagai berikut:
NH F F N H OH O O N H N H O

(9)

(7)

(6q)

NH F F N OH O

O O N CH3 N H

(8) CH3

(10)

(7)

O F O CH3OSO 3CH3 N H

(9)

1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah apakah turunan indolin-2-on baru (8) dapat disintesis dari 5-fluoroisatin (9), dan apakah turunan indolin-2-on (6q, 8) menunjukkan sitotoksisitas terhadap sel kanker kolon WiDr dan sel kanker serviks HeLa. Apakah keberadaan gugus metil mempengaruhi sitotoksisitas turunan indolin-2-on (6q, 8). 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang dilaksanakan adalah: 1. Mendapatkan turunan indolin-2-on baru (8) 2. Mendapatkan turunan indolin-2-on (6q) 3. Mendapatkan data sitotoksisitas turunan indolin-2-on baru (6q, 8) terhadap sel kanker kolon WiDr dan sel kanker serviks HeLa. 4. Mendapatkan data pengaruh gugus metil terhadap sitotoksisitas turunan indolin-2-on (6q, 8).

Anda mungkin juga menyukai