Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA GANGGUAN NUTRISI: KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH Oleh: Akhmadi

Nurcahyo S.Kep DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERA N DAN ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2011

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi org an tubuh, penyembuhan luka, mempertahankan suhu, fungsi enzim pertumbuhan, dan p ergantian sel yang rusak. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiolog i seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Zat Gizi (Nutrients) merupakan ikatan kimia yang dip erlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu : energi, membangun dan memelihar a jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Status Gizi adalah keadaan tu buh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengunaan zat-zat gizi. Malnutrisi serin g terjadi pada pasien-pasien dengan penyakit kronis. misalnya 10 % : pasien - pa sien dengan kanker, pasien - pasien dengan penyakit paru atau Jantung. Pasien-pa sien yang masuk ke rumah sakit sudah dengan malnutrisi sebanyak 30 - 60 % dari k asus - kasus; 10 - 25 % nya dengan malnutrisi berat. Kebutuhan nutrisi bagi tubu h merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegu naannya nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubu h. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen , yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. 2. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami gangguan nutrisi pada klien. 2. Me nganalisis teori keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan keadaan klien. 3. Mampu menerapkan terapi pemberian nutrisi pada klien di Rumah Sakit.

B. TINJAUAN TEORI 1. Pengertian Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi orga n tubuh, penyembuhan luka, mempertahankan suhu, fungsi enzim pertumbuhan, dan pe rgantian sel yang rusak. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan k ebutuhan nutrisi, faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam m emenuhi kebutuhan nutrisi. Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuha n dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tu buh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen, yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusianutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana individu mengalami intake nutrisi yg kura ng dari kebutuhan tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolik. 2. Etiologi Tidak ma mpu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi, psik olog atau ekonomi. 3. Faktor predisposisi Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya nafsu makan yang disebabkan disebabkan oleh: a) Rasa nyeri b) Anxietas c) Depresi d) Perubahan situasi/ lingkungan

e) Perbedaan makanan f) Gangguan pemasukkan makanan g) Waktu pemberian makanan d an pemberian obat tidak tepat 4. Patofisiologi Pola makan tidak teratur, obat-ob atan, nikotin dan alkohol, stres Berkurangnya pemasukan makanan Kekosongan lambu ng Erosi pada lambung (gesekan dinding lambung) Produksi HCL meningkat Asam lamb ung reflek muntah Intake makanan tidak adekuat Kekurangan nutrisi 5. Tanda dan Gejala a) Berat badan dibawah ideal lebih dari 20% b) Melaporkan in take makanan kurang dari kebutuhan tubuh yang dianjurkan c) Konjungtiva dan memb ran mukus pucat d) Lemah otot untuk menelan dan mengunyah

e) Luka, inflamasi pada rongga mulut f) Mudah merasa kenyang sesaat setelah meng unyah makanan g) Melaporkan kurang makan h) Melaporkan perubahan sensasi rasa i) Tidak mampu mengunyah makanan j) Miskonsepsi k) Penurunan berat badan dengan in take makanan tidak adekuat l) Enggan makan m) Kram abdominal n) Tonus otot buruk o) Nyeri abdomen patologi atau bukan p) Kerusakan minat terhadap makanan q) Pem buluh kapiler rapuh r) Diare atau steatorea s) Kehilangan rambut banyak t) Suara usus hiperaktif u) Kurang informasi, misinformasi 6. Pemeriksaan Penunjang a) P emeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun / meningk at, Eritrosit : turun b) USG : terlihat massa pada daerah uterus. c) Vaginal Tou cher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya . d) Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari selsel neoplasma tersebut., e) Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang

mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi. f) ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan operasi. 7. Pathway Efusi Pleura Terbentuk eksudat pleura Gangguan pencernaan (mual) Anor eksia Intake makanan tidak adekuat Gangguan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh 8. Pengkajian Hal-hal yang dapat dikaji pada gangguan eliminasi (Retensio Urine) : 1. Aktivitas dan istirahat Gejala : Kelemahan dan atau keletihan Perubahan pad a pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari, adanya factor-faktor y ang

mempengaruhi tidur (nyeri, ansietas, berkeringat malam). 2. Sirkulasi Gejala : p alpitasi Kebiasaan : perubahan pada Tekanan Darah 3. Eliminasi Gejala: Tanda: Ge jala : Tanda : Tanda: Gejala: Tanda: Peningkatan ketegangan, ansietas. Gelisah, perilaku berhati-hati. 6. Psikososial Nyeri abdomen bagian bawah. Nyeri panggul. Perubahan pada kelembaban/turgor kulit 5. Nyeri / kenyamanan Kebiasaan diet bur uk (rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet) Anoreksia, mual atau mun tah Intoleransi makanan Perubahan pada berat badan, penurunan berat badan hebat, berkurangnya massa otot. Perubahan pada bising usus, distensi abdomen 4. Makana n atau cairan Perubahan pada pola defekasi (darah pada feses, nyeri pada saat de fekasi) Perubahan eliminasi urinarius

Gejala: Tanda: Gejala: Wajah tampak gelisah. Malu, martabat hilang, kekhawatiran. Mengekspresikan masal ah tentang adanya perubahan. Ketakutan akan konsekuensi tidak spesifik. 7. Pengetahuan Pasien meminta adanya informasi. Menyatakan masalah / indicator n on verbal. Tidak akurat mengikuti instruksi. Terjadinya komplikasi. Kurang berpartisipasi dalam pengobatan. 9. Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakseimba ngan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang masukan makanan per oral.

10. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa 1 Ketidakseimban gan kurang Kriteria hasil Intervensi Setelah dilakukan Manajemen 1. Tanyakan tentang piliha n makanan yang sesuai 2. Tanyakan apakah pasien mempuny dan ai riwayat alergi ma kanan 3. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana me menuhi nya 4. Kerjasama dengan ahli gizi Rasional nutrisi: tindakan keperawatan nutrisi 1. Dapat meningk atkan nafsu makan klien 2 . Dapat mengid entifikas i ganggu an pola makan pada klien 3. Menigka tkan penge ta huan pasien agar lebih koopera tif dari selama 2 x 24 jam kebutuhan tubuh pasien dapat b.d kurang mengetahui status masukan nutrisi indikator / makanan per kriteria oral. hasil : Status nutrisi 1 . Intake nutrisi 2. asupan makanan minuman 3. Berat badan 4. Menget ahui jumlah kalori, tipe makana Therapi nutrisi 1. Tentukan kebutuhan pemberian n an dalam memen yang diperluk

DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta, EGC. Doenges E. Marilynn, Moorhouse Frances Mary, Geisster C Alice. 1 999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien Edisi 3. Jakarta: EGC. Hidayat, A. Aziz & Musrifatul, 2005, Buk u Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta, EGC. Johnson, Maas Moorlazad. 2000. Nursing Outcome Classification (NOC). MOSBY; America. McCloskey, Bulechek . 1996. Nursin Intervention Classification (NIC). MOSBY; America. Nanda. 2005. N ursing Diagnoses ;Definitions and Classification 2005 -2006. Nanda International : Philadelphia, USA. Price & Wilson, 2005, Patofisiologi: Konsep Klinik Prosesproses Penyakit, edisi 4, Jakarta, EGC. Tarwoto, 2004, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta, Salemba Medika. Wilkinson, Judith, 2000, Buku Saku Diagnosis Keperawata n dengan Intervensi NOC & NIC Edisi 7, Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai