Anda di halaman 1dari 39

Difusi dan disolusi

Arif budiman
PERTUKARAN GAS DI ALVEOLI
Termasuk difusi pasif
Subtansi bergerak karena adanya
gradien konsentrasi menuju
konsentrasi yang lebih rendah.
O2 berpindah dari alveoli
(konsentrasi O2 tinggi) ke dalam
darah (konsentrasi O2 rendah,
peristiwa ini terjadi terus menerus
untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dalam tubuh)
Sebaliknya dengan CO2....
the PROCESS of DIFFUSION
Molecule migration from
region of high to low concentration
Brownian movement of solute molecule
Achieve equilibrium state
DIFUSI PASIF
Garis putus-putus adalah membran yang
permiabel terhadap ion atau molekul yang
digambarkan sebagai RED DOTS.
Awalnya semua titik-titik berada dalam
membran, setelah beberapa waktu terjadi
proses difusi dengan keluarnya red dots dari
membran dengan adanya perbedaan
konsentrasi.
Ketika konsentrasi didalam dan diluar
membran sama, proses difusi pasif akan
berhenti. Kadang-kadang titik-titik merah
masih tetap berdifusi keluar atau masuk
membran, tapi selisih yang keluar atau
masuk adalah 0.
RATE of DIFFUSION
Gas > liquid > solid
Jarak antar molekul dalam cairan lebih pendek
dibandingkan dalam gas.
Tubrukan lebih sering terjadi
Perpindahan menjadi berkurang.
Dengan demikian difusi akan melambat
6
DIFUSI
Proses transfer massa molekul zat yang berkaitan
dengan perbedaan konsentrasi.
(c) Membran
selulose.
(a) Membran
homogen tanpa pori
(b) Membran
dari bahan
padat dengan
pori-pori lurus
Hukum Fick-1
Sejumlah M benda yang mengalir melalui
satuan penampang melintang (S) dalam
waktu (t) dikenal sebagai aliran (J)
Aliran juga berbanding lurus dengan
perbedaan konsentrasi (dC/dx)
=
dM
S dt
J
J
=
D
dC
dx
Hukum Fick-2
Perubahan konsentrasi terhadap waktu
dalam daerah tertentu adalah
sebanding dengan perubahan dalam
perbedaan konsentrasi pada titik itu
dalam sistem tersebut.
STEADY STATE DIFFUSION
Suatu bentuk sediaan dengan aktivitas konstan
mungkin tidak menunjukkan proses keadaan
masa tunak dari waktu pelepasan awal.
Karena tahap awal itu merupakan keadaan
nonsteady-state.
Selanjutnya, laju difusi konstan, kurva menjadi
benar-benar garis lurus dan sistem berada pada
keadaan masa tunak (steady-state)
Molekul akan bergerak dari kompartemen donor
ke kompartemen reseptor
Dalam sistem ini, larutan dalam kompartemen
reseptor dipindahkan dan diganti secara terus
menerus dengan mengganti pelarut agar
konsentrasi selalu rendah Sink Condition
Kondisi Kuasi Stasioner
J = D
C1-C2
h
K =
C1
Cd
=
C2
Cr
dM
dt
=
DSK (Cd-Cr)
h
Berdasarkan diagram kuasi stasioner,
Pada sink condition , Cr ~ 0
dM
dt
=
PSCd
P
= ?
(cm/detik)
Dibuat kurva antara Cd dan t untuk mendapatkan P
13
|
.
|

\
|

=
-
=
h
C C
D
dt S
dM
J
2 1
( )
( ) tas permeabili Koefisien
sink kondisi
: P cm/sek
h
DK
P
t PSC M
PSC
h
DSKC
dt
dM
0 C :
h
C C DSK
dt
dM
d
d
d
r
r d
=
=
= = ~

=
0
2
2
=
c
c
z
e
D
partisi Koefisien : K
r
2
d
1
C
C
C
C
K = =
14
Difusi Multilapis:
Gbr. Passage of a drug on the skins surface through a lipid layer, h
1
and a hydrous
layer, h
2
and into the deeper layers of the dermis. The curve of concentration
against distance changes sharply at the two boundaries because the two partition
coefficients have values other than unity.
15
( )
. distribusi koefisien : difusi; koefisien :
difusi; pada (tahanan) hambatan : tas; permeabili :
/ / 1 dan /
K D
R P
K D h P R h K D P
i i i i i i i i i
= = =
( )
2 2 2 1 1 1
2 2
2
1 1
1
2
2
2
2 2
2
1 1
1
1
2
1
1 1 2 2 2 1
2 2 1 1
/ /
6 2 2 6
: state) (steady tunak masa sampai lag waktu
K D h K D h
K D
h
K D
h
D
h
K D
h
K D
h
D
h
t
K D h K D h
K D K D
P
L
+
|
|
.
|

\
|
+ +
|
|
.
|

\
|
+
=
+
=
1
6 /
2
1
: lapis dua kulit Sistem
lainnya; satu yang suku lalu
sama, lapis kedua partisi Koefisien Jika
D h
L
t
h/D
=
>>
DISOLUSI
Obat mengalami proses disintegrasi, deagregasi, dan
disolusi sebelum obat siap diabsorpsi
Secara umum tahapannya adalah:
Disintegrasi dan deagregasi diikuti oleh pelepasan
zat aktif
Disolusi zat aktif dalam permukaan air
Absorpsi melalui membran saluran cerna ke
sirkulasi sistemik
Tablet atau Kapsul
Granul atau
Agregat
Partikel-partikel
halus
Obat dalam larutan
(invitro atau invivo)
Obat dalam darah,
cairan tubuh, dan
jaringan lain
Disintegrasi
Deagregasi
Disolusi
Disolusi
Absorpsi
(invivo)
Proses Perjalanan Obat ke dalam Tubuh
Disolusi
Merujuk pada proses dimana suatu fase padat
(misalnya tablet atau serbuk) menuju fase
larutan.
Disolusi obat adalah proses molekul obat yang
dibebaskan dari fase padat dan memasuki fase
larutan
Jika tetap dalam fase padat walaupun dalam
fase larutan hasilnya suatu suspensi.
DISOLUSI adalah suatu ukuran yang menyatakan
banyaknya suatu zat terlarut dalam pelarut tertentu tiap
satuan waktu. Di dalam disolusi diperhatikan terutama
kecepatan berubahnya obat dalam bentuk sediaan padat
menjadi bentuk larutan molekular.
Penentuan jumlah zat aktif yang terlarut dalam
berbagai waktu akan memberi informasi tentang :
Kecepatan disolusi zat aktif dari sediaan padat
Jumlah maksimal zat aktif yang akan larut
Kinetika kecepatan disolusi
KECEPATAN DISOLUSI
Persamaan Noyes-Whitney
dM
dt
=
DS
h
(Cs-C)
dC
dt
DS
Vh
(Cs-C)
=
Pada kondisi sink, C jauh lebih kecil daripada Cs;
dM
dt
=
DSCs
h
K = D/h
21
Suatu granul obat seberat 0,55 g dan luas permukaannya 0,28 m
2
(0,28x10
4
cm
2
)
dilarutkan dalam 500 ml air pada suhu kamar. Setelah menit pertama, 0,76 g
terlarut. Jika kelarutan obat C
s
=15 mg/ml. Hitung k !
( )
cm/sek 10 02 , 3
mg/cm 15 cm 10 28 , 0
sek 60
mg 760

4
3 2 4

=
= =
k
k C S k
dt
dM
s
Kondisi sink:
Kondisi nonsink:
Setelah 1 menit obat terlarut = 760 mg/500 ml = 1,5 mg/cm
3
( ) ( ) ( )
cm/sek 10 35 , 3
mg/cm 5 , 1 mg/cm 15 cm 10 28 , 0
sek 60
mg 760

4
3 3 2 4

=
= =
k
k C C S k
dt
dM
s
Jika tebal lapisan difusi h pada percobaan diatas = 5x10
-3
cm. Hitung D
( ) ( ) sek. / cm 10 68 , 1 cm 10 5 cm/sek 10 35 , 3
2 6 3 - 4
= = = D
h
D
k
Uji Disolusi
Obat-obat berbentuk padat yang dikonsumsi secara oral
harus dilakukan uji disolusi
Uji disolusi (in vitro) dilakukan untuk mengukur jumlah zat
aktif yang terdisolusi dalam media cair yang diketahui
volumenya pada suatu waktu tertentu dan alat tertentu
Uji disolusi
Uji disolusi intrinsik Penetapan zat yang terdisolusi dalam
suatu sistem yang luas penampangnya dibuat konstan (untuk zat
aktif)
Uji disolusi nyata Untuk uji disolusi zat aktif dalam sediaan
(Contoh: tablet)
Keranjang
Dayung
Uji disolusi Intrinsik
Uji disolusi intrinsik (hakiki) adalah penetapan zat yang terdisolusi dalam suatu sistem yang luas permukaannya dibuat selalu konstan.
Uji disolusi Intrinsik
Uji disolusi intrinsik (hakiki) adalah penetapan zat yang terdisolusi dalam suatu sistem yang luas permukaannya dibuat selalu konstan.
Uji disolusi Intrinsik
Uji disolusi intrinsik (hakiki) adalah penetapan zat yang terdisolusi dalam suatu sistem yang luas permukaannya dibuat selalu konstan.
Uji disolusi Intrinsik
Uji disolusi intrinsik (hakiki) adalah penetapan zat yang terdisolusi dalam suatu sistem yang luas permukaannya dibuat selalu konstan.
Uji disolusi Intrinsik
Uji disolusi intrinsik (hakiki) adalah penetapan zat yang terdisolusi dalam suatu sistem yang luas permukaannya dibuat selalu konstan.
Uji disolusi Intrinsik
Uji disolusi intrinsik (hakiki) adalah penetapan zat yang terdisolusi dalam suatu sistem yang luas permukaannya dibuat selalu konstan.
UJI DISOLUSI INTRINSIK
Uji disolusi intrinsik (hakiki) adalah penetapan zat yang
terdisolusi dalam suatu sistem yang luas permukaannya
dibuat selalu konstan.
Media disolusi
zat aktif yang dimampatkan
UJI DISOLUSI NYATA
Adalah metode yang digunakan oleh farmakope untuk
menetapkan kecepatan disolusi zat aktif dari sediaannya
(tablet atau kapsul). Uji disolusi nyata adalah jumlah zat
aktif yang terdisolusi dalam satu waktu tertentu.
Dalam hal ini luas permukaan zat (S) berubah dengan
waktu. Tablet yang tidak berdesintegrasi menunjukan
pengurangan luas permukaan sejak uji disolusi dimulai.
Tipe 1 Tipe 2
26
Disolusi Tablet, Kapsul, dan Granul
Gbr. Dissolution apparatus. (a) Hansen paddle equipment for granules and tablets. (b)
Research design to ensure a constant surface area of tablet or compacted powder as
the drug dissolves and diffuses out of the dosage form.
27
28
29
30
Gb. 20. Profil disolusi noretindron asetat dalam berbagai media dan
metode
31
Gb.21. Profil disolusi teofilin dalam kapsul gelatin lunak dalam berbagai
media.
Faktor yang mempengaruhi disolusi
obat
1. Sifat fisikokimia
Bentuk ion dan anion
Ukuran partikel
Bentuk kristal
Kompleks obat
2. Faktor formulasi
3. Faktor fisiologi manusia
Bentik ion dan anion
Garam elektrolit lemah lebih larut air
dibandingkan dengan asam atau basa lemah,
sehingga disolusi nya lebih cepat
Obat yang basa lemah akan lebih cepat
terdisolusi di lambung daibandingkan dengan
di usus begitu pula sebaliknya.
Ukuran partikel
semakin kecil semakin cepat terdisolusi
Bentuk kristal
obat dalam bentuk kristal lebih lambat
dibandingkan dengan amorf karena lebih
banyak energi yang diperlukan untuk
memecahkan kristal
Kompleks obat
pembentukan kompleks lebih cepat terdisolusi
tetapi kadang tidak efisien pada absorpsi
karena ukuran molekul besar
KRITERIA SEDIAAN TABLET
YANG DIUJI DISOLUSI
Mengandung zat aktif yang digunakan untuk
pengobatan penyakit gawat.
Mengandung zat aktif yang jarak terapinya relatif kecil
(LD50/ED50).
Mengandung zat aktif yang sulit atau tidak larut (asam
lemah, basa lemah, neutral, dan amfoter)
Mengandung zat aktif yang dapat berubah menjadi
bentuk tidak larut dalam cairan pencernaan.
zat aktif dari tablet bersalut perlu diuji disolusinya.
FAKTOR-FAKTOR LANGSUNG YANG
MEMPENGARUHI UJI DISOLUSI IN-VITRO
Pengadukan (Semakin besar intensitas pengadukan makin cepat laju
disolusi)
Ukuran partikel (ukuran partikel kecil luas penampang besar laju
disolusi meningkat)
Polimorfisa ( perbedaan polimorfisa (bentuk kristal) menyebabkan
perbedaan kelarutan)
Pengaruh Udara atau Gas Yang Terlarut Dalam Media
Pemasangan Alat Disolusi
Sifat media disolusi
pH media disolusi
Untuk zat aktif bersifat asam lemah (HA) akan lebih mudah larut/terdisolusi pada
suasana basa karena akan berada dalam bentuk terionisasinya
Untuk aktif yang bersifat basa lemah akan lebih mudah larut pada suasana asam (dalam
bentuk terionisasi)
Suhu
Viskositas
Komposisi media
Absorpsi
(Difusi dalam Sistem Biologis)
Absorpsi obat dalam saluran cerna
(Gastrointestinal) Lambung-Usus
Absorpsi pada GIT juga terjadi melalui
mekanisme difusi pasif (melintasi sel-sel
dinding saluran cerna liofilik)
Obat-obatan biasanya berupa asam atau
basa lemah yang proses absorpsinya
sangat dipengaruhi oleh keadaan ionisasi
Bentuk tidak terionisasi merupakan
bentuk yang mudah melewati penghalang
biologik (liofilik)
Contoh:
Asam lemah (HA) bisa menjadi 2 bentuk
yaitu bentuk tidak terionisasi (HA, dalam
suasana asam) dan bentuk terionisasi (A
-
dalam suasana basa )
Absorpsi
(Difusi dalam Sistem Biologis)
Absorpsi Perkutan
Disolusi zat aktif dalam
pembawanya,
Difusi zat aktif yang telah
terlarut dari pembawanya ke
permukaan kulit
Penetrasi obat ke dalam
lapisan kulit terutama stratum
corneum. Lapisan kulit teratas
terdiri dari sel-sel kulit mati
dan lemak merupakan rate
limiting step dalam absorpsi
perkutan
39
Difusi proses acak atom, molekul, koloid, dan partikel kasar dan juga anggota
populasi hidup berdifusi dan menyebar seiring waktu.
Termasuk: difusi dan penyebaran spora oleh angin, distribusi telur ikan
dalam laut, migrasi kura-kura, faktor difusi dalam pembuatan rumah
burung, kerumunan serangga atau kelompok ikan.
Gbr. Ventilation of a prairie
dogs burrow by action of the
wind.

Anda mungkin juga menyukai