Anda di halaman 1dari 98

dr. Nurlis Mahmud, MM.

Berkembang dari lapisan benih mesoderm, dimulai pada minggu ke tiga. Lapisan ini membentuk kelompok jaringan mesodermal, disebut somit. Somit berdifferensiasi menjadi: sklerotom, dibagian ventromedial pada akhir minggu ke-4 menjadi polimorf, disebut mesenkim fibroblas, chondroblas, atau ossifikasi enchondral. dermomyotom, di bagian dorsolateral

Cranium terbagi dalam: neurocranium, yang terdiri dari: 1. neurocranium membranosa, berkembang dari mesenkim yang mengelilingi otak ossifikasi membranosa membentuk sejumlah tulang pipih yang ditandai adanya spikula tulang. Pada waktu lahir, tulang pipih cranium dipisahkan oleh sutura, dan pada pertemuan lebih dari dua tulang sutura melebar fontanella. Sutura dan fontanella ini berperan pada moulage selama proses kelahiran. Neurocranium cartilaginosa/chondrocranium membentuk tulang-tulang basis cranii

Dasar os occipitalis dibentuk oleh cartilago para chordal dan badan ke-3 sklerotom occipital. Ke arah mulut dari lempeng dasar occipital ditemukan cartilago hypophisis dan trabecula cranii. Cartilago menyatu corpus ossis sphenoidalis dan ethmoidalis. Pemadatan mesenkim pada kanan-kiri lempeng tengah membentuk: Ujung ke arah mulut ala orbitalis ala magna ossis sphenoidalis Ujung caudal ala temporalis ala parva ossis sphenoidalis Simpai periotic pars petrosa dan pars mastoidea ossis temporalis. 2. Viscerocranium, terdiri atas tulang wajah dan terutama dibentuk oleh cartilago 2 arcus pharynx pertama. Arcus/lengkung pharynx I bagian dorsal, yaitu processus maxillaris os maxilla, os zygomaticum, dan sebagian os temporalis. Bagian ventral cartilago meckel/processus mendibularis mandibula. Kemudian cartilago meckel menghilang kecuali pada ligamentum sphenomandibulare. Ujung dorsal processus mandibularis bersama arcus pharynx II incus, malleus, dan stapes, ketiganya merupakan tulang yang pertama kali mengalami proses ossifikasi

Extremitas Mulai berkembang pada awal minggu ke-5 membentuk tunas menyerupai bentuk dayung, terdiri dari sebuah inti mesenkim dan suatu lapisan ektoderm yang meliputinya. Ektoderm pada bagian ujung tunas agak menebal, disebut rigi ektodermal puncak yang berfungsi menginduksi mesenkim disekitarnya. Pada mudigah usia 6 minggu, terbentuk lempeng tangan dan kaki pada bagian ujung tunas. Sementara itu mesenkim di dalam tunas akan memadat menjadi model kartilago hialin pertama, dan akan berlanjut dengan ossifikasi extremitas yang termasuk ossifikasi enchondral. Pusat penulangan primer timbul pada semua os longum extremitas, disebut diaphysis. Ossifikasi enchondral meluas ke arah distal. Saat lahir pada bagian distal tulang tetap berbentuk cartilago, disebut epiphysis. Diantara diaphysis dan epiphysis masih terdapat lempeng cartilago yang berperan penting dalam pertumbuhan panjang tulang, yang disebut lempeng epiphysialis.

Collumna vertebralis
Pada perkembangan minggu ke-4, sel-sel sklerotom pindah dari tempatnya untuk mengelilingi medulla spinalis dan chordadorsalis. Sklerotom ini berproliferasi secara segmental corpus vertebrae pracartilaginosa. Sedangkan sel mesenkim yang berada di antara tiap segmen sklerotom, akan membentuk discus intervertebralis.sementara chordadorsalis akan menghilang di bagian corpus vertebralis dan pada bagian discus intervertebralis ia akan mengalami degenerasi mukoid nucleus pulposus, yang dikelilingi serabut melingkar yang disebut annulus fibrosus.

Penyusunan kembali sklerotom menjadi vertebra tetap, menyebabkan miotom menjembatani discus intervertebralis, hal ini memungkinkan digerakkannya collumna vertebralis.

II. SUSUNAN OTOT

Susunan Otot Serat-Lintang Berkembang dari lapisan benih mesoderm, dan somit akan memegang peranan penting pada awalperkembangan. Saat somit berdifferensiasi, sel-sel myotom membelah dan memanjang, serta berbentuk kumparan myoblas. Menjelang akhir bulan ke-3, tampak serat-lintang yang khas untuk serabut otot rangka, proses perkembangan ini terjadi pada dinding ventrolateral tubuh. Pada akhir inggu ke-5 susunan otot dinding tubuh terbagi dala: bagian dorsal (epimer), membentuk otot extensor collumna vertebralis bagian ventral (hipomer), membentuk otot flexor lateral dan ventral. Otot hipomer akan terbagi menjadi tiga lapisan: bagian dada: m. intercostalis externa, m. intercostalis interna, dan m. transversus thoracis dinding abdomen: m. obliqus externus, m. obliqus internus, dan m. transversus abdominis. Selain ketiga lapisan otot ventrolateral tersebut, pada ujung ventral hipomer timbul suatu kolom ventral yang memanjang, membentuk: m. rectus abdominis, pada daerah abdomen m. sternalis pada dada (hanya sebagian kecil) susunan mm. infrahyoid pada daerah leher.

Otot Lidah Berasal dari empat pasang somit occipital. Susunan Otot Arcus Pharynx Berkembang dari sel mesoderm yang terletak pada arcus pharynx otot pengunyah, otot wajah, otot pharynx dan larynx. Susunan Otot Extremitas Dimulai pada minggu ke-7, berasal dari mesoderm somatik terjadi pemadatan mesenkim dekat dengan pangkal tunas otot flexor dan otot extensor. Susunan Otot Polos Berkembang dari mesoderm splancnic yang mengelilingi saluran gastrointestinal dan derivatnya. Dan mesenkim di seluruh tubuhmerupakan sumber potensial bagi jaringan otot polos, kecuali m. sphincter pupillae dan m. dilatator pupillae yang berdifferensiasi dari ektoderm optic cup. Otot Jantung Berkembang dari lapisan mesoderm splancnic yang mengelilingi endotel tabung jantung.

III. RONGGA BADAN DAN MEMBRANA SEROSA

Pembentukan Rongga Selom


Pada akhir minggu ke-3, mesoderm intra-embryonal berdifferensiasi menjadi bagian paraxial, bagian itermediet, dan lempeng lateral. Kemudian lempeng lateral terbagi menjadi lapisan mesoderm somatik dan lapisan mesoderm splancnic, keduanya bersama mesoderm dinding kandung telur akan membentuk selom intra-embryonal. Selanjutnya sel mesoderm somatik mesotel lapisan parietal membrana serosa membatasi bagian luar rongga peritoneum, pleura, dan pericardium. Sel mesoderm splancnic lapisan visceral membrana serosa melapisi organ abdominal, pulmo, dan jantung.

Diaphragma dan Cavum Thorax Sptum transversum membagi rongga selom intra-embryonal menjadi cavum thorax dan rongga peritoneum, dan terdapat canalis pericardioperitoneal di tiap sisi foregut. Dengan meluasnya pulmo, mesoderm dinding tubuh terbagi atas: dinding dada tetap membrana pleuropericardiale, yang mengandung v. cardinalis communis dan n. phrenicus dan akan menjadi pericardium fibrosa. Selanjutnya akibat turunnya jantung dan perubahan letak sinus venosus, rongga dada terbagi menjadi: rongga pericardium tetap 2 rongga pleura tetap, dengan batas caudalnya adalah lipatan pleuroperitoneal. Sehingga hubungan antara bagian dada dan perut rongga selom tertutup oleh selaput pleuroperitoneal. Sebagai ringkasan, diaphragma berasal dari: Septum transversum centrum tendineum diaphragma Dua selaput pleuroperitoneal Komponen otot dinding tubuh lateral dan dorsal

Mesenterium dan Cavum Abdomen Pada mudigah 8 mm, bagian caudal foregut, midgut,dan sebagian besar hindgut digantungkan oleh mesenterium dorsal ke dinding abdomen.

Perubahan yang terjadi pada mesenterium ventral:


Mesenkim septum di antara dinding ventral abdomen dan hepar ligamentum falciforme, di mana tepi bebasnya mengandung v. umbilicalis ligamentum rotundum hepatis/ligamentum teres hepatis Mesenkim septum yang terbentang antara hepar dan margo ventral gaster dan duodenum omentum minus, dan tepi bebasnya mengandung ductus choledocus, v. porta, dan a. hepatis Margo inferior omentum minus margo superior foramen epiploicum winslowi Hepar akan diliputi oleh peritoneum, kecuali facies superior hepar yang dikenal sebagai pars affixa hepatis (bare area of the liver)

Mesenterium dorsalis terbagi atas: Mesogastrium dorsalis/omentum majus, di daerah gaster Mesoduodenum dorsalis, di daerah duodenum di mana sebagian besar duodenum dan caput pancreas berubah kedudukan dari intraperitoneal retroperitoneal. Mesocolon dorsalis, di daerah colon Mesenterium yang sebenarnya, dari jerat jejunum dan ileum yang terbentang mulai dari flexura duodenojejunalis hingga muara ileum ke dalam caecum (ostium ileocaecal). Pada minggu ke-4, timbul celah antara sel mesenkim dorsal dan gaster bursa omentalis. Pembentukan bursa omentalis mempengaruhi kedudukan dari mesogastrium dorsalis dan organ disekitarnya, antara lain: Lien tetap mempertahankan kedudukan intraperitoneum, kemudian melalui ligamentum lienorrenalis berhubungan dengan ren sinistra, serta melalui ligamentum gastrolienalis dengan gaster. Pancreas akan berubah kedudukannya pada bagian cauda pancreatis retroperitoneum.

IV. SUSUNAN CARDIOVASCULAR Perkembangan susunan pembuluh darah/vascular dimulai pada minggu ke-3, di mana sel mesenkim dalam lapisan mesoderm splancnic mudigah prasomit lanjut kelompok angiogenetik. Pembentukan dan Kedudukan Buluh Jantung Awalnya bagian tengah daerah cardiogenik terletak di depan lempeng prachordal dan lempeng saraf. Karena pertumbuhan SSP yang cepat lempeng cardiogenik terdorong ke depan dan berputar 180o melalui sumbu transversal lempeng cardiogenik dan rongga pericardium terletak ventro-caudal membrana buccopharyngeal. Kemudian kedua buluh jantung berendotel menyatu buluh endocard tunggal, yang tergantung pada dinding dorsal rongga pericardium melalui mesocardium dorsale menghilang. Kemudian mesoderm sekeliling buluh endocard menebal lapis epimyocardium, yang dipisahkan dari buluh endocard oleh cardiac jelly. Selanjutnya dinding buluh jantung terdiri dari: Endocardium, membentuk lapis endotel jantung Myocardium, dinding otot Epicardium/pericardium, melapisi bagian luar buluh jantung.

Pembentukan Jerat Jantung Mulanya buluh jantung berbentuk lurus di dalam rongga pericardium dan bagian buluh ini disebut bagian bulboventricular. Sedangkan bagian atrial dan sinus venosus masih terletak di luar pericardium. Karena pertumbuhan bagian bulboventricular yang lebih cepat dibandingkan rongga pericardium buluh jantung melengkung ke arah ventro-caudal dan agak ke kanan, sedangkan bagian caudal bergeser ke arah dorsocranial dan agak ke kiri. Perubahan yang terjadi sewaktu pembentukan jerat jantung: Kedua bagian atrial membentuk suatu atrium communis dan masuk ke dalam rongga pericardium Persambungan atrioventricular saluran atrioventricular, yang menghubungkan atrium communis dan ventrikel sederhana Bulbus cordis bagian ventrikel dextra yang berdinding kasar (trabeculasi) Conus cordis, bagian tengah bulbus saluran keluar kedua ventrikel Truncus arteriosus, bagian distal bulbus pangkal dan bagian proximal aorta dan a. pulmonalis Sulcus bulboventricularis foramen interventricukare primarius. Pada akhir pembentukan jerat jantung, terjadi trabeculasi dinding buluh jantung pada daerah proximal dan distal foramen interventriculare primarius ventrikel sinistra et dextra sederhana.

Perkembangan Sinus Venosus Pada pertengahan minggu ke-4, sinus venosus terdiri dari suatu bagian melintang dan cornu dextra et sinistra, yang setiap cornu menerima darah dari: 1. v. vitellina/ v. omphalomesenterica 2. v. umbilicalis 3. v. cardinalis communis Selanjutnya sinus bergeser ke kanan, terutama disebabkan hubungan langsung darah dari kiri ke kanan (left to right shunt), sehingga terjadi perubahan: 1. v. umbilicalis sinistra dan v. vitellina sinistra menutup cornu sinus venosus sinistra menjaidi tidak berarti. 2. V. cardinalis communis sinistra menutup, dan bagian distal cornu sinus venosus sinistra v. obliqua dari atrium sinistra dan sinus coronarius.

Pelebaran cornu sinus venosus dextra membentuk hubungan dengan atrium dextra, dengan muara orificium sinu-atriale yang diapit valvulae/katup dextra et sinistra vena, dan di ujung dorsocranial septum spurium. Selanjutnya bagian inferior valvulae dextra berkembang menjadi; valvulae vena cava inferior dan valvulae sinus coronarius.

Pembentukan Sekat Jantung Terbentuk antara hari ke-27 dan ke-37, yang disebabkan proliferasi sel yang terjadi dalam saluran atrioventriculare. Pembentukan Sekat Dalam Atrium Communis Pada akhir minggu ke-4, terbentuk rigi dari atap atrium communis ke dalam rongga jantung septum primum, meluas ke arah bantalan endocardium serta mamiliki celah yang disebut ostium primum menutup dan menyisakan ostium sekundum. Selanjutnya terbentuk lipatan baru yang disebut septum sekundum, terletak di dalam rongga atrium dan memiliki lubang foramen ovale.

Differensiasi Atrium Lebih Lanjut Perkembangan dinding atrium selanjutnya: v. pulmonalis sederhan bagian dinding licin atrium sinistra atrium sederhan bagian atrium dextra et sinistra yang bertrabeculasi cornu sinus dextra dinding licin atrium dextra. Pembentukan Sekat Dalam Canalis Atrioventricularis Pada akhir minggu ke-4, terbentuk bantalan endocardium atrioventricularis pada tepi superior dan inferior canalis atrioventricularis. Juga terbentuk bantalan atrioventricularis lateralis pada tepi dextra dan sinistra canalis atrioventricularis. Keempat bantalan ini akan membagi canalis atrioventricularis orificium/canalis

Valvulae Atrioventriculares Setiap orificium atrioventricularis dikelilingi proliferasi setempat dari jaringan mesenkim valvulae atrioventricularis, yang dihubungkan dengan mm. papillaris oleh chorde tendineae. Pada bagian sinistra terbentuk valvulae bicuspidalis/valvulae mitralis, dan pada canalis atrioventricularis dextra valvulae tricuspidalis.

Pembentukan Sekat Dalam Ventrikel Pada akhir minggu ke-4, dinding medial ventrikel meluas dan berhimpitan septum interventriculare pars muscularis. Sedangkan lubang yang terbentuk di antara septum tersebut akan menutup oleh septum interventriculare pars membranaceae.

Pembentukan Sekat Dalam Truncus Arteriosus dan Conus Cordis Selam minggu ke-5, terbentuk rigi truncus di bagian sefalik truncus terdiri dari: rigi truncus superior dextra, tumbuh ke distal dan sinistra rigi truncus inferior sinistra, tumbuh ke distal dan dextra. Kedua rigi septum aorticopulmonale, membagi truncus menjadi saluran aorta dan saluran pulmonalis Pada saat yang sama terbentuk rigi pada dinding dorsal dextra dan ventral sinistra conus cordis yang akan bergabung dengan sekat truncus. Rigi conus dextra berakhir pada margo superior orificium atrioventricularis dextra. Rigi conus sinistra meluas ke proximal sepanjang sisi kanan kaki depan septum interventriculare pars muscularis. Sementara itu tampak tonjolan pada rigi truncus katup pada saluran aorta dan saluran pulmonalis valvulae semilunaris.

Pembentukan Susunan Konduksi Jantung

Nodus sino-striale berasal dari sinus venosus. Sedangkan nodus atrioventricularis dan bundle his berasal dari:
1. 2.

sel-sel dalam dinding kiri sinus venosus sel-sel dari canalis atrioventricularis.

Susunan Pembuluh Nadi Arcus Aorta Pada minggu ke-4 & 5, setiap arcus branchialis (pharynx) menerima saraf otak dan arcus aorta yang berasal dari saccus aorticus (bagian paling distal dari truncus srteriosus). Perubahan yang terjadi pada arcus aorta: 1. arcus aorta I, sebagian besar menghilang, dan sebagian kecil a. maxillaris. 2. arcus aorta II, sisanya a. hyoidea dan a. stapedia. 3. arcus aorta III a. carotis communis dan bagian pertama a. carotis interna. Sedangkan bagian lain dari a. carotis interna berasal dari bagian cranial aorta dorsalis. Cabang arcus aorta III a. carotis externa. 4. arcus aorta IV dextra bagian proximal a. subclavia dextra, sedangkan bagian distal oleh aorta dorsalis dextra dan a. intersegmentalis VII. Arcus aortae IV sinistra menetap aorta. 5. arcus aorta V menghilang. 6. arcus aorta VI (arcus pulmonal) bagian proximal a. pulmonalis dextra. Pada sisi sinistra ductus srteriosus, selama masa kandungan.

Perubahan lain yang terjadi adalah:


a)

ductus caroticus (bagian aorta dorsalis antar arcus aorta III dan IV) menutup. Bagian aorta dorsalis dextra di antara pangkal a. segmentalis VII dan pertemuannya dengan aorta dorsalis sinistra menghilang. Penurunan jantung pemanjangan a. carotis dan a. brachiocephalica. Serta berakibat tertanamnya ujung distal a. subclavia sinistra pada pangkal lengan. Penurunan ini juga menyebabkan n. laryngeus recurrens dextra mengait ke a. subclavia dextra.

b)

c)

A.Vitellinae dan A. Umbilicales

a. vitellina berasal dari sepasang pembuluh nadi yang memvascularisasi yolk sac bersatu membentuk pembuluh nadi pada mesenterium dorsale usus. Sisa a. vitellina pada orang dewasa; a.coeliaca, a. mesenterica superior et inferior. a. umbilicales dari sepasang cabang ventral aortae dorsales pada minggu ke-4 memperoleh hubungan dengan a. iliaca communis. Setelah lahir, bagian proximal a. umbilicales a. iliaca interna dan a. vesicalis superior, sedangkan bagian distal ligamentum umbilicale laterale dextra et sinistra.

Susunan Pembuluh Vena V. Vitellina V. vitellina mengangkut darah dari yolk sac ke sinus venosus akan membentuk sinusoid hepatis, dan terbentuk bagian posthepatik v. cava inferior. Bagian proximal v. vitellinae sinistra menghilang. Sedangkan jalinan anastomose di sekitar duodenum v. porta. Dan v. mesenterica superior dianggap sebagai penerus v. vitellinae dextra.

V. Umbilicales Yang menetap hanya v. umbilicalis sinistra, dan terbentuk ductus venosus yang menghubungkan v. umbilicalis sinistra dan saluran hati-jantung kanan yang melintasisinusoid hepatis. Setelah kelahiran, v. umbilicalis sinistra ligamentum teres hepatis, dan ductus venosus ligamentum venosum.

V. Cardinales

V. cardinalis anterior mengalirkan bagian sefalik mudigah, dan bagian lain dialirkan oleh v. cardinalis posterior. Kedua vena bersatu v. cardinales communis. Pada minggu ke-5 & 7 akan terbentuk: vv. Subcardinales, mengalirkan darah ren. vv. Sacrocardinales, dari extremitas inferior vv. Supracardinales mengalirkan darah dari dinding tubuh melalui vv. Subcostales.

Anastomose di antara vena-vena menghasilkan: antara vv. Cardinales anterior v. brachiocephalica sinistra. Bagian distal v. cardinalis posterior sinistra v. intercostalis superior sinistra yang mengalirkan darah dari ICS (inter costal space)-II dan III. V. cardinalis aommunis dan bagian proximal v. cardinalis anterior dextra v. cava superior. Antara vv. Subcardinales v. renalis sinistra.bagian distal v. subcardinalis sinistra v. gonadalis sinistra, dan v. subcardinalis dextra pars renalis v. cava inferior. Antara vv. Sacrocardinales v. iliaca communis sinistra, sedangkan v. iliaca communis sinistra pars sacrocardinalis v. cava inferior. Sehingga v. cava inferior terdiri dari: 1. pars hepatica 2. pars renalis 3. pars sacrocardinalis. vv. Intercostales IV-XI mengalirkan darah v. supracardinalisdextra yang bersama sebagian v. cardinalis posterior membentuk v. azygos. Pada sisi kiri, vv. Intercostales IV-VII bermuara ke dalam v. supracardinalis sinistra, yang selanjutnya dikenal sebagai v. hemiazygos

Peredaran Darah Janin


Darah dari plasenta yang kaya O2 v. umbilicalis janin sebagian besar menuju ductus venosus v. cava inferior. Sebagian kecil lainnya sinusoid hepatis dan bercampur dengan darah yang berasal dari daerah usus. Di dalam ductus venosus terdapat sphincter yang mengatur arus darah v. umbilicalis melalui sinusoid hepatis. Dari v. cava inferior atrium dextra foramen ovale atrium sinistra ventriculus sinistra aorta ascendens a. coronaria & a. carotis otot jantung dan otak. Darah yang banyak mengandung CO2 dari v. cava superior atrium dextra ventriculus dextra ductus arteriosus aorta ascendens aa. Umbilicales plasenta.

Percampuran darah plasenta kaya O2 dan darah yang mengandung CO2 terjadi pada daerah:
1.

2.

3.

4.

dalam hepar, bercampur dengan darah dari susunan v. portae v. cava inferior, mengangkut darah dari extremitas inferior, pelvis, dan ren atrium dextra, bercampur dengan darah dari extremitas superiordan capitis muara ductus arteriosus botalli ke dalam aorta ascendens.

Perubahan Saat Lahir Perubahan susunan pembuluh setelah lahir: 1. penutupan aa. Umbilicales, bagian distal ligamenta umbilicales medialis, dan bagian proximal aa. Vesicales superiores.
2.

penutupan v. umbilicalis ligamentum teres hepatis, dan ductus venosus ligamentum venosum. penutupan ductus arteriosus ligamentum arteriosum. penutupan foramen ovale.

3.

4.

V. SUSUNAN RESPIRATORIUS

Primordium susunan pernapasan pada mudigah usia 4 minggu, tampak sebagai pertumbuhan ke luar dari dinding ventral foregut (usus depan). Hal ini menyebabkan epitel lapisan dalam larynx, trachea, dan bronchi, serta pulmo seluruhnya berasal dari entoderm. Sedangkan unsur tulang rawan dan otot trachea serta pulmo berasal dari mesoderm slanchnic yang mengelilingi foregut. Awalnya divertikulum respiratorius memiliki hubungan yang terbuka luas dengan foregut. Tetapi saat diverticulum meluas ke kaudal, ia terpisah dari foregut akibat perkembangan rigi-rigi oesophagotrachealis selanjutnya membentuk septum oesophagotrachealis. Maka foregut akan terbagi menjadi; oesophagus di bagian dorsal, dan trachea serta tunas paru-paru pada bagian ventral.

Larynx Lapisan dalam larynx entoderm, sedangkan cartilago dan otot larynx berasal dari mesenkim arcus pharynx. Mesenkim arcus pharynx ini akan berubah menjadi:
1. 2. 3.

cartilago thyroidea cartilago cricoidea cartilago arytenoidea.

Sedangkan epitel larynx akan mengalami proses vacuolisasi dan rekanalisasi, dan membentuk sepasang ventriculus laryngealis, yang dibatasi oleh plica vocalis dan plica ventricularis

Trachea, Bronchi, dan Paru-Paru Selama pemisahan dengan foregut, primordium respiratorius membentuk trachea dan dua kantong lateral, yaitu tunas paruparu. Tunas paru kanan membelah menjadi 3 cabang, yaitu bronchus principalis. Sedangkan tunas paru kiri memberikan 2 cabang. Tunas paru-paru berkembang ke arah caudal dan lateral, menembus ke dalam rongga selom, dikenal sebagai canalis pericardioperitonealis. Mesoderm yang meliputi paru-paru pleura visceralis, dan lapisan mesoderm somatik yang melapisi dinding dalam tubuh pleura parietalis. Sedangkan ruangan di antara kedua pleura disebut rongga pleura/cavum pleura. Bronchus principalis akan terus membelah selam masa perkembangannya, dan menjelang akhir bulan ke-6 terbentuk lebih kurang 17 generasi anak cabang. Akan tetapi sebelum susunan percabangan bronchus mencapai bentuk akhirnya, terbentuk 6 anak cabang tambahan dan baru tampak selama kehidupan setelah lahir.

Pematangan Paru-Paru Pada bulan ke-7 sel bronchiolus respiratorius berubah dari sel kubus menjadi sel gepeng yang tipis, dan berhubungan erat dengan kapiler dan limfe saccus terminalis/alveoli sederhana. Selama 2 bulan terakhir, jumlah saccus terminalis meningkat dan dilapisi oleh sel-sel epitel alveoli (jenis I) sawar darah udara. Pada akhir bulan ke-6 timbul sel epitel alveoli (jenis II), yang menghasilkan surfactant. Lapisan surfactant akan mencegah suatu antar fase udara darah dengan tegangan permukaan yang tinggi mencegah kuncupnya alveoli selama ekspirasi (atelectasis).

VI. SUSUNAN DIGESTIVUS


Akibat pelipatan mudigah ke arah cephalocaudal dan lateral, rongga yang dibatasi antoderm usus sederhan di dalam mudigah, yang terdiri dari foregut, midgut, dan hindgut. Perkembangan usus sederhan dan derivatnya terbagi dalam: 1. pharyngeal gut/pharynx, dari membrana buccopharyngeal s/d divertikulum tracheobronchiale. 2. foregut, dari caudal kantong pharynx s/d tunas hati. 3. midgut, caudal tunas hati s/d gerbang hindgut. 4. hindgut, dari gerbang hindgut s/d membrana cloacalis. Entoderm membentuk epitel saluran digestivus, hepar dan pancreas. Mesoderm splanchnic unsur otot dan peritoneum usus sedrehana

Foregut/Usus Sederhana Depan Oesophagus Ketika mudigah 4 minggu, terbentuk divertikulum tracheobronchiale dan mulai terpisah dari bagian dorsal fregut melalui septum oesophagotracheale, sehingga foregut terbagi menjadi:
1.

2.

primordium pernapasan di ventral oesophagus di bagian dorsal

Gaster

Mulai minggu ke-4 gaster timbul dari pelebaran foregut, dan akan berputar 90o searah jarum jam pada sumbu longitudinal dan sumbu anteroposterior. Perputaran gaster ini mengakibatkan perubahan: n. vagus sinistra menginnervasi dinding anterior gaster, dan n. vagus dextra akan menginnervasi dinding posterior pembentukan curvatura major et minor membantu pembentukan bursa omentalis bagian caudal/pylorus bergerak ke kanan dan atas, sedangkan bagian cephalic/cardia bergerak ke kiri & bawah.

Duodenum Berasal dari bagian caudal foregut dan bagian cephalic midgut, dengan titik pertemuan tepat distal terhadap asal tunas hati. Sementara gaster berputar, duodenum melengkung seperti huruf C dan akhirnya terletak retroperitoneal.

Hepar dan Vesica Fellea Pada pertengahan minggu ke-3, pertumbuhan epitel endoterm pada ujung distal foregut primordium hepar, disebut diverticulum hepatis menembus septum transversum. Sedangkan hubungan antara diverticulum hepatis dengan foregut mengecil ductus choledocus, yang memiliki penonjolan ke ventral vesica fellea dan ductus cysticus. Perkembangan bagian hepar: tali-tali epitel hepar bercampur dengan v. vitellina dan vv. Umbilicales sinusoid hepatis tali-tali hepatis berdifferensiasi parenkim hepatis mesoderm septum transversum sel-sel hemopoetik, sel kupffer, dan jaringan penyambung.

Midgut/Usus Sederhana Tengah

Pada mudigah 5 mm, midgut berhubungan dengan yolk sac melalui ductus vitellinus, dan midgut divaskularisasi oleh a. mesenterica superior. Perkembangan midgut jerat usus primer, yang memiliki: 1. bagian cranial distal duodenum, jejunum, & sebagian ileum 2. bagian caudal bagian bawah ileum, caecum, appendix, colon ascendens, dan proximal colon transversum. 3. Batas bagian cranial dan caudal ditandai oleh diverticulum meckeli/diverticulum ileal. Bersamaan dengan pertumbuhan memanjangnya, jerat usus sederhana berputar 270o berlawanan arah jarum jam pada poros yang dibentuk a. mesenterica superior.
Pada akhir bulan ke-3, jerat usus yang mengalami herniasi kembali ke dalam cavum abdomen, diduga disebabkan oleh: 1. Menghilangnya mesonefros 2. Berkurangnya pertumbuhan hepar 3. Pertambahan luas cavum abdomen.

Hindgut/Usus Sederhana Belakang Hindgut akan membentuk distal colon transversum, colon descendens, colon sigmoideum, rectum, pars superior canalis analis. Hindgut bermuara ke dalam cloaca, dan pertemuan antara entoderm dan ektoderm membrana cloacalis. Perubahan yang terjadi pada perkembangan hindgut: 1. Terbentuk septum urorectale di antara allantois dan hindgut membagi cloaca atas sinus urogenitalis sederhan di anterior, dan canalis anorectalis di posterior. 2. Pada mudigah 7 minggu, septum urorectale mencapai membrana cloacalis perineum 3. Membrana cloacalis terbagi menjadi membrana analis di posterior, dan membran urogenitale di anterior. 4. Minggu ke-8 terbentuk proctodeum/lubang anus pada dasar lekukan ektoderm membrana anlis terbuka pada minggu ke-9. 5. Pars superior canalis analis divascularisasi oleh a. mesenterica inferior, sedangkan pars inferior canalis analis divascularisasi oleh aa. Rectales cabang dari a. pudenda interna.

VII. SUSUNAN UROGENITALIA

Susunan Kemih
Pembentukan Kesatuan Ekskresi Pada awal minggu ke-4, mesoderm intermediet daerah cervical terputus dari somit sel bersegmen, yang disebut nefrotom. Nefrotom tumbuh ke lateral dan memperoleh rongga saluran nefros dengan bagian medial bermuara ke dalam selom intra-embryonal, dan ujung lateral tumbuh ke arah caudal.

Cabang-cabang kecil aorta dorsalis masuk ke dinding saluran nefron dan rongga selom glomerulus internus dan externus bersama saluran nefros kesatuan ekskresi. Mesoderm intermediet daerah thoracalis, lumbal, dan sacral: 1. terputus hubungannya dengan rongga selom 2. susunan segmennya menghilang 3. membentuk beberapa saluran ekskresi pada setiap segmen. Akibatnya glomerulus externus berdegenerasi, bersama mesoderm tak bersegmen tali-tali jaringan nefrogenik rigi-rigi kemih kelamin di dinding dorsal selom.

Sususan Ginjal Pronefros Pada manusia seluruh susunan pronefros menghilang pada akhir minggu ke-4.
Mesonefros Dari bagian ini akan terbentuk: 1. jerat menyerupai huruf S, dan memperoleh glomerulus pada ujung medialnya simpai bowman. 2. Simpai bowman + glomerulus corpusculus mesonephricus (renalis), bermuara ke dalam saluran mesonefros (saluran wolff). 3. Rigi urogenital.

Metanefros/Ginjal Tetap Tampak pada minggu ke-5 dari mesoderm metanephricus, dan akan berkembang menjadi: 1.Susunan pengumpul Berasal dari tunas ureter yang menembus jaringan mesonefros pelvis renalis sederhana, yang terbagi menjadi calices majores, yang pada bagian ini terbentuk pyramis renales. 2.Susunan ekskresi Nefron sebagai satuan ekskresi, yang pada ujung proximalnya terbentuk simpai bowman. Sedangkan bagian distal membentuk tubulus contortus proximal, ansa henle, dan tubulus contortus distal yang bermuara ke saluran pengumpul.

Kedudukan Ginjal Semula ginjal terletak di daerah pelvis, kemudian bergeser ke arah cranial menuju abdomen yang disebabkan: 1. Suatu pengecilan kelengkungan tubuh 2. Pertumbuhan daerah lumbal dan sacral. Metanefros/ginjal tetap mulai berfungsi pada trimester II kehamilan

Vesica Urinaria dan Urethra Pada minggu ke-4 hingga ke-7, septum urorectale membagi cloaca menjadi saluran anorectal dan sinus urogenitalis sedrehana. Sedangkan selaput cloaca terbagi menjadi membrana urogenitalis di anterior, dan membrana analis di posterior.

Sinus urogenitalis sederhana terbagi atas: 1. Vesica urinaria, pada bagian atas. Awalnya berhubungan dengan allantois menutup menjadai urachus di bagia apex ligamentum vesico-umbilicale mediale. 2. Bagian sinus urogenitalis yang terletak di dalam panggul urethra pars prostatica dan pars membranaceae. 3. Sinus urogenitalis tetap/bagian sinus urogenitalis yang terletak di dalam penis.

Selama pembagian cloaca, bagian caudal saluran mesonefros diserap ke dalam dinding vesica urinaria ureter memasuki vesica urinaria secara terpisah. Saluran mesonefros memasuki urethra pars prostatica ductus ejaculatorius. Mucosa vesica urinaria di daerah trigonum vesicae lieutaudi berasal dari mesoderm diganti oleh epitel entoderm yang melapisi bagian lain mucosa vesica urinaria. Epitel urethra berasal dari entoderm, sedangkan mesoderm splanchnic akan membentuk jaringan penyambung dan otot polos urethra. Pada akhir bulan ke-3, epitel pars prostatica berproliferasi glandula prostata pada pria, dan glandula urethra dan paraurethra pada wanita

Susunan Genitalia Kelenjar kelamin mulai berkembang pada minggu ke-7 berasal dari proliferasi epitel selomdan pemadatan mesenkim di sekitarnya rigi kelamin/rigi kelenjar kelamin.
Kelenjar Kelamin Pada minggu ke-6, akiabat proliferasi epitel selom dan pemadatan mesenkim di sekitarnya terbentuk rigi kelamin/rigi kelenjar kelamin. Sel-sel benih primordial yang terdapat di dinding yolk sac dekat allantois akan bermigrasi ke dalam rigi kelamin dan memulai perkembangan ovarium atau testis. Sebelum berkembang menjadi ovarium atau testis, epitel selom rigi kelamin berproliferasi tali-tali kelamin sederhana atau kelenjar kelamin indiferen.

Testis Di bawah pengaruh kromosom Y, tali kelamin sederhan berproliferasi tali-tali testis, yang ke arah hilus kelenjar rete testis. Tali-tali testis kemudian akan diliputi oleh jaringan ikat fibrosa, yaitu tunica albuginea. Pada bulan ke-4, terdapat keadaan: 1. Tali-tali testis berbentuk tapal kuda, dan ujungnya berhubungan dengan rete testis 2. Tali-tali testis terdiri dari sel-sel benih primordial dan sel-sel penunjang sertoli dari permukaan kelenjar 3. Mesenkim di antara tali-tali testis sel-sel interstitial leydig 4. Testis mulai mempengaruhi differensiasi genitalia dari saluran genitalia dan genitalia externa

Ovarium
Pada mudigah kromosom XX, tali-tali kelamin terpecah terletak di dalam medulla ovarium berdegenerasi, digantikan stroma pembuluh darah medulla ovarium. Pada minggu ke-7 epitel permukaan kelenjar kelamin cortical cords, yang pada bulan ke-4 akan terpecah dikelilingi oleh sel benih sederhana oogonia. Sel epitel disekitar oogonia sel-sel follikuler.

Saluran Kelamin Terdapat dua pasang saluran kelamin: 1. Saluran paramesonefros, dari invaginasi memanjang epitel selom pada permukaan antero-lateral rigi urogenital.di cranial bermuara pada rongga selom, dan di caudal berjalan lateral terhadap saluran mesonefros, kemudian menyilang ke ventral caudomedial, dan bersatu saluran rahim, menonjol ke dalam dinding posterior sinus urogenitalis tuberculum paramesonephricus/tuberculum mulleri.
2.

Saluran mesonefros, bermuara ke dalam sinus urogenitalis pada sisi lain tuberculum mulleri

Differensiasi Susunan Saluran Testes janin akan menghasilkan: 1. Zat non steroid mullerian inhibiting substance (MIS) kemunduran saluran paramesonefros. 2. Hormon androgen merangsang pembentukan penis, urethra pars cavernosa, penyatuan scrotum, perkembangan prostat dan vesicula seminalis. 3. Testosteron merangsang differensiasi saluran mesonefros.

Pada wanita, pengaruh estrogen ibu dan plasenta mengakibatkan: 1. Saluran paramesonefros tabung rahim dan uterus 2. Saluran mesonefros berdegenerasi 3. Genitalia externa indiferen labia majora, labia

Saluran Genitalia Masculina Sebagian saluran ekskresi (saluran epigenital) berhubungan dengan tali rete testis ductuli efferentes testis. Sedangkan saluran ekskresi di kutub caudal testis (saluran paragenital) tidak bersatu dengan tali rete testis. Sisa saluran dikenal sebagai paradidymis. Saluran mesonefros akan membentuk saluran kelamin utama, tepat di bawah tempat masuk ductuli efferentes (ductus) epididymis, dilanjutkan oleh ductus deferens, dan kemudian ductus ejaculatorius di luar vesicula seminalis. Saluran paramesonefros berdegenerasi appendix testis. Bagian caudal saluran

Saluran Genitalia Feminina

Saluran paramesonefros membentuk saluran genitalia utama: 1. Bagian cranial vertical yang bermuara ke dalam rongga selom 2. Bagian horizontal, menyilang saluran mesonefros bersama bagian pertama saluran telur 3. Bagian caudal vertical bersatu dengan pasangannya dari sisi yang berlawanan saluran rahim corpus uteri dan cervix uteri.

Vagina Segera setelah ujung saluran paramesonefros mencapai sinus urogenitalis bulubs sinovaginalis, yang berproliferasi pada bagian cranial pada bulan ke-5 seluruhnya akan berongga.

Perluasan vagina yang berasala dari paramesonefros mengelilingi ujung rahim fornices vaginae. Sehingga vagina memiliki bagian:
1.

2.

proximal dari paramesonefros (saluran rahim) distal dari sinus urogenitalis

Sisa mesonefros yang ditemukan pada mesovarium membentuk epoophoron dan paroophoron.

Genitalia Externa

Dalam minggu ke-3, sel mesenkim dari daerah luar alur sederhan bermigrasi ke sekitar membrana cloacalis lipatan cloaca, di bagian cranial bersatu tuberculum genitale.
Minggu ke-6, membrana cloaca terbagi menjadi membrana urogenitalis dan membrana analis. Lipat cloaca terbagi menjadi lipatan urethralis di anterior dan lipatan analis di sebelah posterior. Tonjolan kelamin mulai tampak pad kedua sisi lipatan urethralis tonjolan scrotum pada pria dan labia majora pada wanita.

Genitalia Externa Masculina Perkembangannya dipengaruhi hormon androgen yang disekresikanoleh testes janin, dan terjadi beberapa perubahan: 1. Tuberculum genitale memanjang phallus 2. Pembentukan phallus menyebabkan tertariknya lipatan urethra ke anterior dinding lateral alur urethra, namun tidk mencapai bagian distal phallus yang disebut glans. 3. Entoderm melapisi alur urethra lempeng urethra 4. Akhir bulan ke-3, terbentuk urethra pars cavernosa 5. Bulan ke-4, sel ectoderm dari ujung glans menembus ke dalam membentuk tali epitel berongga orificium urethrae externum definitivum 6. Tonjolan scrotum awalnya di daerah inguinal caudal da pada akhirnya kedua belahan scrotum dipisahkan oleh sekat scrotum.

Genitalia Externa Feminina

Perkembangannya dibawah pengaruh hormon estrogen yang dihasilkanoleh plasenta dan ibu. Perubahan yang terjadi:
1. 2.

3.

Lipatan urethra tidak bersatu labia minora Tonjolan kelamin labia majora Alur urogenitalis terbuka pada permukaan vestibulum vagina.

Gerak Turun Testis Menjelang akhir bulan ke-2, testis dan mesonefros dilekatkan pada dinding posterior abdomen melalui mesenterium orugenitale, yang ke arah caudal ligamentum genitale caudale yang bersama pita mesenkim dan pemadatan mesenkim dalam scrotum gubernaculum testis. Awal bulan ke-3, testis terletak dekat daerah inguinal, diakibatkan pertumbuhan tubuh yang cepat dan kegagalan gubernaculum testis untuk memanjang, sehingga descencus testis bukan suatu migrasi aktif. Sementara itu peritoneum rongga selom membentuk procesus vaginalis yang mengikuti perjalanan gubernaculum testis ke dalam tonjolan scrotum canalis inguinalis, dengan gubernaculum testis di bagian ventral dan di luar processus vagialis.

Lapisan peritoneum yang meliputi testis:


1.

Tunica vaginalis testis lamina visceralis, di bagian dalam

Gerak Turun Ovarium

Gerak turun/descensus ovarium sangat jarang terjadi, danovarium akhirnya terletak tepat dibatas bawah pelvis vera. Sedangkan ligamen yang terdapat di sekitar ovarium: 1. Ligamentum genitale bagia cranial ligamentum suspensorium ovarii 2. Ligamentumgenitale bagian caudal ligamentum ovarii proprium dan ligamentum teres uteri.

Pada perkembangan colli dan capitis terbentuk arcus brachialis/arcus pharynx, yang tampak pada minggu ke-4 dan ke-5. Arcus pharynx ini akan dipisahkan oleh celah brachial/celah pharynx. Serentak dengan perkembangan arcus pharynx, sejumlah kantong pharynx tampak disepanjang dinding lateral pharynx. Kantong pharynx ini merupakan bagian paling cranial dari usus sederhana depan/foregut.

Pada akhir minggu ke-4, pusat wajah dibentuk oleh stomodeum dikelilingi oleh arcus pharynx I. ketika mudigah 4 minggu, ditemui 5 tonjolan mesenkim, yaitu: tonjolan mandibula (lengkung pharynx I), caudal dari stomodeum sama dengan no. 1 yonjolan maxilla (bagian dorsal lengkung pharynx I), cranial terhadap stomodeum sama dengan no. 3 eminentia frontalis, cranial terhadap stomodeum

Cartilago arcus pharynx I terdiri dari: processus maxillaris, di bagian dorsal incus processus mandibularis/cartilago meckel, di bagian ventral malleus Mesenkim processus maxillaris melalui osifikasi membranosa membentuk premaxilla, maxilla, os zygomaticum, dan sebagian os temporalis. Mesenkim yang mengelilingi cartilago meckel melalui ossifikasi membranosa mandibula. Susunan otot arcus pharynx I:

otot pengunyah (m. temporalis, m. masseter, dan m. pterygoideus) venter anterior m. digastricus m. mylohyoideus m. tensor tympani m. tensor veli palatini

Arcus Pharynx II Disebut juga arcus hyoid/cartilago reichert akan membentuk: stapes processus styloideus ossis temporalis ligamentum stylohyoideum bagian ventral cornu minus dan pars superior corpus ossis hyoidei.

Otot-otot arcus hyoid: m. stapedius m. stylihyoideus venter posterior m. digastricus m. auricularis mm. facialis seluruh otot tersebut diinnervasi oleh N. VII.
Arcus Pharynx III Membentuk pars inferior corpus dan cornu majus ossis hyoidei. Susunan otot: m. stylopharyngeus dan pars superior m. constrictor pharyngeus. Innervasi: N. IX.

Unsur cartilago keduanya bergabung membentuk: cartilago thyroidea, cricoidea, arytenoidea, corniculata, dan cuneiforme larynx. Otot-ototnya: m. cricothyroideus m. levator veli palatini mm. constrictor pharyngei. Innervasi: ramus laryngeus superior N. X, dari arcus IV ramus laryngeus recurrens N. X, dari arcus VI otot intrinsik larynx.

recussus tubotympanicus meatus auditorius externus. Bagian distal cavum tympani sederhana/auris media sederhana Bagian proximal tuba pharyngotympanica Epitel cavum tympani membrana tympani Kantong Pharynx II Epitel dari kantong pharynx II berproliferasi primordium dari tonsilla palatina, dan pada orang dewasa sisa kantong ditemukan sebagai fossa tonsillaris. Kantong Pharynx III Perubahan pada kantong pharynx III: Pada minggu ke-5 epitel sayap dorsal glandula parathyroidea inferior Sayap ventral thymus bermigrasi ke caudo-medial posterior sternum.

Celah Pharynx Mudigah 5 minggu ditandai oleh adanya 4 celah pharynx, di mana bagian dorsal celah pharyx I meatus auditorius externus Sedangkan celah II-IV membentuk rongga yang dilapisi epitel ectoderm sinus cervicalis menghilang.

Mulai tampak pada mudigah 4 minggu berupa dua tonjolan lidah lateral dan satu tuberculum impar di bagian medial, ketiganya berasal dari arcus pharynx I. Mesoderm arcus pharynx II, III, dan sebagian ke IV tonjolan medial ke-2, copula/eminentia hypobranchialis. Bagian posterior arcus IV tonjolan ke-3, epiglottis dan di belakangnya terdapat aditus laryngeus, diapit tonjolan arytenoid. Bagian bagian linguae berasal dari perkembangan: Tonjolan lidah lateral anterior linguae/corpus linguae, diinnervasi r. mandibularis N. V. Bagian ini dipisahkan dengan posterior oleh sulcus terminalis Arcus pharynx II, III, dan sebagian IV radix linguae. Persarafan sensoris dilayani oleh N. IX. Sebagian arcus IV bagia paling belakang lidah, diinnervasi n. laryngeus superior Myoblas somit occipital mm. linguae, diinnervasi N. XII

Tampak sebagai suatu proliferasi epitel di dasar pharynx pada titik yang kelak ditandai oleh foramen caecum migrasi ke depan pharyngeal gut sebagai diverticulum yang terbagi dua dan tetap berhubungan dengan lidah oleh ductus thyreoglossus kelak menghilang.

Pada minggu ke-7 glandula thyroidea mencapai kedudukan tetap di anterior os hyoideus dan cartilagines larynx. Glandula thyroidea terdiri dari dua lobus lateral dan sebuah isthmus.
Tonjol-tonjol Wajah dan Bibir Atas

Perkembangan tonjol wajah terutama dari pasangan arcus pharynx I, yaitu: Tonjol maxilla di lateral stomodeum

Segmen Antar Maxilla Terdiri dari: Sebuah unsur labia philtrum labia superior Sebuah unsur maxilla, megandung 4 incisivus Sebuah unsur palatum palatum primer Palatum Sekunder Pada minggu ke-6 timbul penonjolan, daun palatina bersatu membentuk palatum sekunder bersatu dengan palatum primer, dengan batas di linea mediana adalah foramen incisivum.

dipisahkan dari cavum oris sederhana oleh membrana oronasalis pecah, membentuk choanae sederhana choanae tetap. Sinus paranasales berkembang sebagai siverticula dinding lateral hidung dan meluas ke dalam os maxilla, os ethmoidalis, os frontalis, dan os sphenoidalis.

primordia unsur ectoderm gigi. Bagian dentis memiliki perkemangan: Mesenkim papilla dentis odontoblas dentin Sel epitel luar ameloblas email sel mesenkimpada bagian luar gigi dan bersentuhan dengan dentin radix dentis sementoblas sementum Mesenkim juga menghasilkan ligamentum periodontalis. Sedangkan pembentukan tunas gigi defenitif terjadi pada bulan ke-3. erupsi dentes decidui terjadi 6-24 bulan setelah lahir.

Perkembangan dimulai pada hari ke-22, sebagai penebalan ectoderm permukaan pada kedua sisi rhombencephalon lempeng telinga berinvaginasi membentuk gelembung telinga (otokista). Selanjutnya otokista akan membentuk: sacculus dan ductus cochlearis, dari unsur ventral utriculus, canalis semicircularis, dan ductus endolymphaticus, dari unsur dorsal, yang secara keseluruhan dikenal sebagai labyrinthus membranaceae. Auris Media Cavum tympani yang terdapat pada auris media berasal dari entoderm. Rongga ini berasal dari kantong pharynx pertama. Kantong pharynx ini akan membentuk: recessus tubotympanicus di bagian distal cavum tympani sederhana tuba auditiva/tuba eustachii pada bagian proximal.

Ossicula auditiva yang terdiri dari malleus dan incus berasal dari rawan arcus pharynx pertama, dan stapes dari arcus pharynx kedua. Auris Externa Meatus acusticus externus berkembang dari bagian dorsal celah pharynx pertama. Membran tympani dibentuk dari: epitel ectoderm yang melapisi dasar meatus acusticus externus epitel entoderm yang melapisi cavum tympani jaringan ikat longgar pada lapisan tengah stratum fibrosa

X. MATA Perkembangan mata tampak pada mudigah 22 hari sebagai sepasang lekukan dangkal pada tiap-tiap sisi otak depan menjadi gelembung mata. Selanjutnya gelembung mata berinvaginasi membentuk optic cup (cawan mata) yang berdinding rangkap. Invaginasi dari optic cup ini akan menghasilkan fissura chorioidea pada akhirnya akan membentuk pupil. Sementara itu sel-sel ectoderm permuakaan akan membentuk lempeng lensa gelembung lensa. Selama minggu ke-5 gelembung lensa terlepas dari ectoderm permukaan dan terletak di dalam mulut optic cup. Lapisan dalam optic cup akan berkembang menjadi: pars optica retinae pars caeca retinae, yang dibagi menjadi pars iridica retinae dan pars ciliaris retinae Pada akhir minggu ke-5, primordium mata dikelilingi oleh mesenkim jarang, yang akan berdifferensiasi menjadi:

pars optica retinae pars caeca retinae, yang dibagi menjadi pars iridica retinae dan pars ciliaris retinae Pada akhir minggu ke-5, primordium mata dikelilingi oleh mesenkim jarang, yang akan berdifferensiasi menjadi: choroidea camera oculi anterior, setelah melewati proses vacuolisasi membrana iridopupillaris, yang pada bagian depan lensa akan menghilang substantia propria cornea. Sebagian dari mesenkim akan menyusup ke dalam optic cup melalui fisura choriodea dan membentuk corpus vitreum

Terdiri dari dua lapisan:


1.Epidermis Berasal dari ectoderm permukaan, berkembang mulai bulan kedua dengan membentuk selapis sel-sel gepeng, disebut periderm/epitrichium. Pada akhir bulan ke-4, terbentuk lapisan dengan susunan tetap, yaitu:
Stratum germinativum: lapisan dasar yang akan

menghasilkan sel-sel baru Stratum spinosum: lapisan tebal, banyak mengandung tonofibril halus Stratum granulare: sel-selnya mengandung keratohyalin Stratum corneum: membentuk permukaan epidermis, keras dan menyerupai sisik.

Selam tiga bulan pertama perkembangan, epidermis disusupi melanosit yang berasal dari crista neuralis dan membentuk pigmen melanin.

2.Dermis Berasal dari mesoderm somatik,selam bulan ke-3 dan ke-4, disebut corium membentuk papilla dermis, yang mengandung kapiler danalat ujung saraf sensorik. Lapisan dermis yang lebih dalam, disebut subcorium mengandung jaringan lemak dalam jumlah besar. Perkembangan lain adalah rambut yang tampak sebagai proliferasi epidermis padat yang menembus demis dibawahnya. Pada ujung-ujung bawahnya, tunas rambut akan berinvaginasi yang disebut papilla rambut. Papilla rambut akan diisi oleh mesoderm yang akan berkembang menjadi pembuluh darah dan ujung saraf.

Terjadi penebalan epidermis menyerupai pita yang disebut rigi puting susu pada mudigah 7 minggu. Rigi ini terbentang pada tiap sisi tubuh dari pangkal lengan hingga daerah paha. Sebagian besar rigi putting susu ini akan menghilang, kecuali yang berada di daerah dada akan berkembang dan menembus mesenkim yang mendasarinya terbentuk 16-24 buah tunas. Menjelang akhir kehidupan sebelum lahir, epitel tunas berongga membentuk ductus lactiferus.

Perkembangan susunan saraf pusat timbul pada awal minggu ke3 sebagai penebalan ectoderm yang disebut lempeng saraf, terletak di daerah dorsal di medial dan anterior blastoporus. Tepi lateral lempeng saraf akan meninggi membentuk lipatan-lipatan saraf. Pada akhirnya akan terbentuk tabung saraf, dengan ujung cranial memiliki 3 gelembung otak primer yang terdiri dari: prosencephalon atau otak depan, pada minggu ke-5 terbagi menjadi: telencephalon/ujung otak, dibentuk oleh bagian tengah dan lateral (hemispheria cerebri sederhana) diencephalon mesencephalon atau otak tengah, dipisahkan dari rhombencephalon oleh isthmus rhombencephali rhombencephalon atau otak belakang, yang terdiri dari: metencephalon, yang akan membentuk pons dan cerebellum myelencephalon, kedua bagian ini dibatasi oleh flexura pontis

rhombencephalon atau otak belakang, yang terdiri dari: metencephalon, yang akan membentuk pons dan cerebellum myelencephalon, kedua bagian ini dibatasi oleh flexura pontis Rongga medulla spinalis/canalis centralis meneruskan diri dengan gelembung otak, di mana: rongga rhombencephalon disebut ventrikel keempat rongga diencephalon sebagai ventrikel ketiga, berhubungan dengan ventrikel ke-4 melalui rongga mesencephalon yang menipis aquaeductus sylvii rongga hemispherium cerebri sebagai ventrikel lateral, berhubungan dengan ventrikel ke-3 melalui foramina interventricularis monroi.

Dinding tabung saraf yang baru terbentuk akan dilapisi oleh lapisa neuroepitel/neuroepitelium, yang akan membentuk neuroblas. Neuroblas kemudian membentuk lapisan mantel di sekeliling lapisan neuroepitel, yang akan menjadi substantia grissea medulla spinalis. Sedangkan serabut saraf yang keluar neuroblas pada lapisan luar lapisan marginal, yang mengalami myelinisasi substantia alba medulla spinalis.

lamina basalis, di bagian ventral berisi sel motorik cornu anterior daerah motorik medulla spinalis lamina alaris, di bagian dorsal daerah sensorik, dan dibatasi dengan daerah motorik oleh sulcus limitans. Lempeng atap dan lantai, tidak mengandung neuroblas dan berperan sebagai jalan menyilang dari tiap sisi serabut saraf Di antara cornu motorik ventral dan cornu sensorik dorsal, terbentuk cornu intermediet yang mengandung neuron susunan saraf otonom.

Pada bulan ke-3, medulla spinalis terbentuk di sepanjang mudigah, dan pada saat lahir akibat lebih cepatnya pertumbuhan collumna vertebralis ujung caudal medulla spinalis setinggi ruas lumbal III. Pada orang dewasa, medulla spinalis berakhir setinggi L-II, selanjutnya bagian caudal SSP diwakili filum terminale internum, yang keseluruhan dikenal sebagai cauda equina. Otak Lamina basalis pada otak mewakili daerah motorik, dan lamina alaris untuk sensorik dapat terlihat jelas di sekitar linea mediana, dan sulcus limitans terdapat pada rhombencephalon dan mesencephalon.

Rhombencephalon Terdiri dari: Myelencephalon, paling caudal Metencephalon, dari flexura pontis s/d isthmus rhombencephali. Myelencephalon Membentuk medulla oblongata, yang terdiri dari: Lamina basalis, mengandung inti motorik: Kelompok medial somatik eferen lanjutan cornu anterior di daerah kepala disebut batang motorik somatik eferen, pada N. XII. Kelompoktengah visceral eferen khusus, eluas ke dalam metencephalon batang motorik visceralis eferen khusus N. IX, N. X, dan N. XI menginnervasi otot serat lintang arcus pharynx.

Kelompok lateral visceral eferen umum, neuron motorik untuk otot polos tractus respiratorius, tractus digestivus, dan jantung.

1.Lamina alaris, mengandung inti penghubung sensorik: a.Kelompok lateral, somatik aferen melalui N. VII dan N. V, menerima rangsang telinga dan permukaan kepala. b.Kelompok intermedius, visceral aferen khusus menerima rangsang dari papillae linguae dan palatum, oropharynx, serta epiglottis. c.Kelompok medial, visceral aferen umum menerima rangsang interoseptif tractus digestivus dan jantung.

Terdiri dari: 1.lamina basalis, mengandung 3 kelompok neuron motorik: a.kelompok medial somatik eferen nukleus N. VI b.kelompok visceral eferen khusus, mengandung inti N. V dan N. VII yang menginnervasi susunan otot lengkung pharynx I dan II. c.Kelompok visceral eferen umum, menginnervasi glandula submandibularis dan glandula sublingual. Lapisan marginal lamina baslis metencephalon menghubungkan cortex cerebri dancortex cerebelli dengan medulla spinalis, dan dikenal sebagai pons. Pons mengandung serabut saraf, inti-inti pons dari lamina alaris metencephalon dan myelencephalon.

2.lamina alaris, mengandung 3 kelompok inti sensorik: a.kelompok lateral somatik aferen, mengandung neuron N. V b.kelompok visceral aferen khusus c.kelompok visceral aferen umum

Cerebellum Bagian dorsolateral lamina alaris metencephalon rhombic lips lempeng otak kecil, pada mudigah 12 minggu terdiri dari vermis dan dua bagian lateral (hemispheria) yang selanjutnya berkembang menjadi cerebellum.

Mesencephalon Merupakan gelembung otak yang paling sederhana, memiliki: lamina basalis, mengandung 2 inti motorik: kelompok medial somatikeferen, diwakili N. III & N. IV menginnervasi otot mata kelompok visceral eferen umu, oleh nucleus edinger westphal, menginnervasi m. sphincter pupillae. Lamina marginal tiap lamina basalis membentuk crura cerebri, yang berperan sebagai jalan serabut saraf untuk turun dari cortex cerebri ke pons dan medulla spinalis. lamina alaris, terdapat 2 peninggian yang berubah menjadi: colliculus anterior (superior), berfungsi sebagai penghubung dan pusat refleks rangsang penglihatan colliculus posterior (inferior), berfungsi sebagai tempat

lempeng atap, terdiri dari satu lapisan sel ependim yang ditutupi mesenkim berpembuluh darah keduanya membentuk plexus chorioideus ventrikel ketiga. Bagian caudal lempeng atap corpus pineale/epiphysis. Lamina alaris membentuk dinding lateral diencephalon, yang dibagi oleh sulcus hypothalamicus menjadi thalamus di bagian dorsal dan hypothalamus di bagian ventral.

Hypothalamus membentuk bagian bawah lamina alaris sejumlah daerah inti, salah satunya corpus mammilare. Hypophisis/glandula pituitari berkembang dari: sebuah kantong ectoderm stomodeum di anterior membrana buccopharyngealis (kantong rathke), berkembang mulai minggu ke-3, dan pada akhir bulan ke-2 berhubungan erat dengan infundibulum. Dinding depan kantong rathke lobus anterior hypophisis/adenohypophisis, perluasannya pars tuberalis. Dinding belakang kantong rathke pars intermedia. perluasan diencephalon ke bawah (infundibulum) tangkai hypophsis dan pars nervosa/lobus posterior hypophisis (neurohypophisis) yang terdiri atas sel-sel neuroglia.

Bagian paling rostral dari gelembung otak, terdiri dari: hemispheria cerebri, 2 kantong lateral timbul pada minggu ke-5, dari pertumbuhan keluar dinding lateral prosencephalon, tumbuh cepat sehingga tampak bergaris-garis corpus striatum. Sementara plexus chorioideus berkmbang ke arah ventrikel lateral sepanjang fissura chorioidea, dan tepat di atasnya dinding hemispheria menebal hippocampus. Corpus striatum yang merupakan bagian dinding hemispheria terbagi menjadi: nuleus caudatus, di bagian dorsomedial nucleus lentiformis, pada ventrolateral Berkas serabut yang terbentuk disebut capsula interna. Sementara itu pertumbuhan hemispheria cerebri membentuk lobus frontalis, lobus

Cortex cerebri berkembang dari: palleopallium/archipallium neopallium Cortex cerebri akibat differensiasi neuroblas, tampak bergaris-garis dan mengandung: cortex motorik dengan sel-sel pyramidalis dalam jumlah besar cortex sensorik, ditandai sel-sel granuler.
lamina terminalis, satu bagian medial Pada orang dewasa, hemispherium cerebri dextra dan sinistra dihubungkan oleh commissurae yang

commissurae anterior, menghubungkan serabut bulbus olfactorius yang belawanan commissurae hippocampi/commissurae fornicis, berasal dari hippocampus lengkung di luar fissura chorioidea corpus mammilare dan hypothalamus. Corpus callosum, timbul pada minggu ke-10, menghubungkan cortex cerebri dextra dengan sinistra. Commissurae lainya adalah: Commissurae posterior dan commissurae nabenulare, tepat di bawah dan rostral tangkai glandula pinealis Chiasma opticum, pada dinding rostral diencephalon.

Pada minggu ke-5, sel dari crista neuralis daerah dada bermigrasi pada sisi medulla spinalis tepat di posterior aorta dorsalis rantai ganglia simpatik. Beberapa ganglia yag terbentuk, antara lain: neuroblas simpatik bermigrasi ke anterior aorta ganglia praaortik; ganglia coeliaca dan ganglia mesenterica. neuroblas bermigrasi ke jantung, pulmo, dan tractus digestivus plexus smpatik organ

serabut dari cornu intermedius segmen thoraco-lumbal menembus rantai simptik sinapsis, yang kemudian disebut serabut praganglionik, memiliki selubung myelin rami communicantes albi setinggi segmen thoracal Ilumbal II. Axon sel ganglion simpatik serabut post ganglionik, tanpa selubung myelin rami communicantes grisei, ditemukan pada semua tingkat medulla spinalis

Asal-usul ganglia parasimpatik memiliki beberapa teori, antara lain: Ganglia yang bermigrasi keluar dari SSP mengikuti serabut praganglionik dari N. III, N. VII, N. IX, dan N. X. El-sel saraf parasimpatik berasal dari neuroblas ganglia sensorik N. V, N. VII, dan N. IX. Serabut post-ganglionik ganglia parasimpatik berjalan menuju: Arcus pharynx Jantung, pulmo, dan usus

Anda mungkin juga menyukai