Anda di halaman 1dari 10

Manajemen mempunyai akses atas informasi mengenai kondisi keuangan, performa, and prospek kedepan sebuah perusahaan yang

tidak tersedia untuk orang luar seperti shareholder, customer, supplier, dan komunitas umum. Sebagian besar informasi ini tersedia pada saat manajemen membuat laporan periodic kepada shareholers. Banyak hal yang harus di perhatikan dalam laporan seperti pengukur ekonomi yang digunakan. Ini semua dapat membuat laporan tersebut lebih jelas atau mempersulit

shareholders untuk melakukan analisa atas keuangan dan performa perusahaan sebenarnya. Akuntansi untuk operasi, investasi, dan

aktivitas keuangan dibahas di bab 7,8, dan 9. Fokus dalam bagian 6 ini adalah garis besar hal-hal yang harus diperhatikan manajemen dalam membuat keputusan akuntansi. Earning management merupakan haknya tersebut sebuah dalam skenario membuat dimana laporan performa

manajemen keuangan

mengunakan agar laporan

memperlihatkan

manajemen sesuai keinginannya. Hal ini dapat mengakibatkan laporan tersebut tidak mengambarkan performa manajemen dan keadaan perushaan yang sebenarnya. Earning management yang berlebihan dapat dikategorikan sebagai penipuan, General Accepted Accounting Principles (GAAP) digunakan sebagai standart dalam pemanfaatan earning management. Earnings management bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak beretika, dan terlebih ini merupakan eksploitasi kapital daripada

shareholder komitmen

dan jangka

kreditor. panjang

Manajemen dalam

seharusnya laporan

memiliki secara

membuat

sebenarnya dan tanpa ketimpangan. Laporan keungan yang benar dan kuat dapat membantu sebuah perusahaan untuk menurunkan biaya kapital dan akses ke pasar modal terutama saat keadaan buruk. Namun, manajemen pada kenyataannya lebih

mementingkan kepentingan pribadi dan mengunakan earnings management untuk menunjukan performa dan kondisi keuangan yang lebih baik. Pengguna atau pemabca laporan keuangan yang mahir dapat melihat tanda atau tindakan tersebut sehingga mereka dapat menganalisa laporan dengan baik. ROE, Value Creation and high quality reporting Value creation = return on equity cost of equity Pada 3 november 2005 artikel wall street journal samsung reaches out to investors ditulis oleh Evan Ramstad membicarakan tentang bagaimana Samsung elektronik meningkatkan kegiatan hubungan dengan investor dan mencapai pasar modal korea. Ini sangat berbeda dengan Samsung yang dahulu jarang berhubungan dengan investor. ini mengakibatkan harga saham samsung cenderung diturunkan karena minimnya informasi mengenai perusahaan

tersebut. Harga stock per earning Samsung lebih rendah (13) dibandingkan dengan intel, nokia, dan kompetitor elektronik yang lain.

Reputasi dari hasil laporan keuangan yang baik dapat meningkatkan value creation dan ROE, dan menurunkan cost equity. Dalam kata lain, reputasi daripada manajemen dapat berkurang karena

manajemen laba, dimana ini mengakibatkan investor menginginkan return yang lebih atas investasinya. Insentif dalam manajemen laba Seringkali, manajemen ditekan untuk meningkatkan laba bersih melebihi level tertentu seperti melebihi tahun yang lalu, laba bersih yang dianggarkan, dan mungkin juga performa industri. Manajer tahu bahwa laporan keungan digunakan oleh orang dalam maupun luar perusahaan dan dapat mempengaruhi persepsi dan tindakan mereka. Seringkali laba, keuntungan ekuiti dan harga saham

digunakan sebagai basis untuk mengukur performa manajemen. Dengan kata lain, kesejahteraan manajer secara individual

bergantung pada laporan keuangan perusahaan. kinerja manajemen diukur dalam laporan keuangan, dan manajemen kompensasi, hal ini sering terkait langsung dengan laba yang dilaporkan, return on equity, dan atau harga saham. di samping itu, perjanjian utang secara teratur mencakup kondisi, dinyatakan dalam angka

akuntansi keuangan jangka panjang, yang membatasi perilaku manajemen. manajemen yang baik yang terkait dengan laporan keuangan, menciptakan insentif untuk menggunakan kebijaksanaan itu dalam penyusunan laporan untuk membuat tampilan kinerja yang sebaik mungkin.

Kita semua sangatlah sadar dengan hal ini, sehingga kita melihat manajemen laba ini sebagai hal yang sangat mahal kepada perusahaan dan mungkin menghancurkan value sebuah perusahaan tersebut. Di bab ini, kita menjelaskan beberapa contoh umum bentuk daripada manajemen laba. Tujuan ini bukanlah untuk mengajarkan memperjelas bagaimana bagaimana menggunakannya sistem ini bekerja melainkan dan kita untuk dapat

membedakannya; agar kita dapat menginterpretasikan laporan dengan lebih baik. Kita juga sadar bahwa ada juga argumentasi manajer sangatlah waspada bahwa orang lain menggunakan laporan keuangan untuk mengevaluasi atas kerja mereka. Sedangkan ada juga orang yang berargumentasi bahwa manajemen laba adalah tindakan rasional daripada manajemen dengan asumsi pengguna atau pembaca laporan tersebut sadar akan kemungkinan laporan tersebut telah dimanipulasi. Dengan ini mereka juga mengatakan bahwa kontrak yang benar dapat menyelesaikan masalah ini. Sudut pandang ini memang masuk akal, tetapi gagal dalam mengenali seberapa mahalnya akibat kedepannya karena kontrak tersebut tidak akan selalu menunjukkan hasil yang sebenarnya. Di buku ini kita lebih setuju dengan cara telling it like it is.

Insight: its not just about outsiders

Meskipun banyak diskusi bersangkutan dengan manajemen laba dan perilaku buruk dalam akuntansi yang fokus dalam informasi keuangan kepada orang luar, cara yang sama dilakukan dalam informasi keuangan ke orang dalam. Seperti investor yang tetap harus waspada apabila ada yang mencoba untuk mengarahkan mereka ke arah yang salah, manajer dari sebuah perusahaan juga berbuat hal yang sama. Seorang manajer yang mempunyai kuasa atas beberapa operasi dalam perusahaan akan menggunakan informasi akuntansi untuk melakukan evaluasi atas seseorang, menilai, dan memutuskan siapa yang akan dipromosikan, kemana sumber daya harus dialokasikan, dan dimana yang memerlukan bantuan. Alokasi sumber daya dalam perusahaan memerlukan ketelitian yang sama dalam proses laporan penting dalam pasar modal. Dan adanya kontrol yang diterapkan untuk membuat limit dalam manajemen laba. Ada beberapa kesempatan yang dimiliki oleh manajemen untuk menggunakan haknya dalam membuat laporan keuangan. Tetapi manajer tidak memiliki kekuasaan untuk memilih milih data. Di tambah argumentasi mengenai moral, kontrol yang formal dalam membataskan manajemen laba menyangkut audit internal dan eksternal, regulasi atas sekuritas dan bahaya hukum kriminal dan sipil. Kontrol tidak formal menyangkut peran sebuah bisnis press dalam mengungkapkan laporan yang boleh dipertanyakan dan juga

peran seorang sekuritas analis dalam membagi pandangannya mengenai sebuah laporan atas perusahaan tersebut. Beberapa bentuk umum daripada manajemen laba. Meskipun ekspresi manajemen laba menyangkutkan kata laba, bukan berarti mengikutkan hal seperti penghasilan per se. Ini bisa memasukkan hal seperti manipulasi balance sheet account maupun laporan aliran kas. Dan juga manajemen laba tidak selalu dilakukan untuk membuat performa manajemen lebih baik dalam periode itu. Terkadang, manajemen

mempunyai insentif untuk menurunkan performa. 1. Melebih-lebihkan Performa Operasi Dalam beberapa situasi, manajer dapat mencoba untuk membuat gambaran yang lebih baik dengan melebihlebihkan performa sebuah perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai dengan beberapa cara seperti mempercepat pengakuan penjualan atau menunda pengakuan

pengeluaran; ini dapat meningkatkan laba bersih dan aset. Mudah berkembang cepat dan agresif perusahaan sering kali memakai cara ini untuk membuat

perusahaan itu lebih menarik kepada investors, dan mungkin juga untuk menyembunyikan kondisi

perusahaan saat keadaan buruk. 2. Mengurangi performa operasi

Dua cara yang sering dikenal dalam manjemen laba dalam kasus ini adalah taking a bath dan creating hidden reserve. Taking a bath Saat sebuah perushaan mengalami tahun yang sangat buruk, manajer mempunyai pilihan untuk mengurangi pencatatan laba dalam akuntansi dan menggunakan pertimbangan yang lebih konservatif, dengan ini akan mengakibatkan performa perusahaan turun lebih jauh daripada hasil keuangan yang sebenarnya dalam tahun itu. Cara ini biasanya performa membunuh yang insentif yang

berdasarakan

telah

ditentukan

(performance floors). Apabila hasil dibawah performa yang ditargetkan, tidak ada insentif yang akan

diberikan; sedangkan performa yang melebihi target akan diberikan insentif. Strategi ini disebut taking a bath memperbolehkan performa sebuah lebih jauh perusahaan dengan untuk

menurunkan

harapan

bahwa penurunan ini tidak terlalu jelas. Terlebih lagi, metode ini akan membuat performa perusahaan di tahun yang mendatang menjadi lebih baik setelah jatuh ke level yang sangat rendah di tahun sebelumnya. Beberapa contoh adalah, melebih-lebihkan penurunan pergerakan inventori pada tahun tersebut sehingga saat

penjualaan diakui, itu akan menunjukan inventori dan pengelolaan biaya yang lebih baik pada periode

tersebut. Mempercepat pengakuan pengeluaraan pada periode atau tahun dimana performa tidak mungkin melebihi atau sampai dengan target; dengan ini periode berikutanya akan terbebas dari beban pengeluaran tersebut dan besar kemungkinannya performa di

periode berikutnya melebihi target. Creating Hidden Reserves and smoothing performance Sebuah kontrak mengenai standard performa akan mencatumkan dasar level performa yang akan diberikan

insentif dan juga level maksimal yang tidak akan diberikan insentif. Ini mengakibatkan insentif agar manajemen lebih konservatif dalam metode akuntansi, dan membuat estimasi serta pertimbangan yang menurunkan penghasilan ditahun itu atau tidak akan tahun dengan performa yang sangat baik. Sekali lagi, kompensasi berdasakan performa boleh digunakan, tetapi dengan kondisi yang selalu menekankan pertumbuhan yang berlanjut membuat insentif yang sama. Strategi akuntansi yang disebut Creating Hidden Reserve membantu manajemen untuk memperhalus laporan pendapatan tahun ke tahun, menciptakan impresive daripada konsistensi yang perlahan dalam meningkatkan performa. Beberapa contoh dalam melebih-lebihkan tingkat kewajiban hutang untuk tahun berikutnya sehingga kewajiban hutan tahun ini terlihat rendah.

Analysis Challenge: Hidden Reserves, Conservatism, Prudence, and Just Plain Lies. Dalam Periode yang panjang, praktek akuntasi telah berubah dan mendukung atau bahkan memerlukan, laporan keuangan yang lebih konservatif, Tetapi konservatif tidaklah sama dengan sengaja. Memperlambat pengakuan pendapatan didasarkan ketidakyakinan pada suatu transaksi itu adalah konservatif. sengaja mencatat kewajiban yang tidak ada atau melebih-lebihkan adalah pelaporan keuangan yang tidak konservatif. itu adalah dusta, murni dan sederhana. dan ketika sengaja dibesar-besarkan dan kewajiban menyesatkan dibalik kemudian, kecuali pembalikan jelas

diungkapkan, manajemen sekali lagi berbohong tentang kinerja mereka. dan seperti yang mereka katakan, dua kesalahan tidak membuat benar. Hidden reserves tidak sepenuhnya disembunyikan, tetapi hanyalah liabilitas yang di lebih-lebihkan atau aset yang di besar-besarkan. Di beberapa negara, terutama Eropa, adanya sebuah tendensi untuk berargumanetasi simpanan tersebut hanyalah hasil daripada

laporan yang lebih hati-hati. Ini adalah pandangan yang sangat kontroversial dan mengartikan bahwa mengurangi laba di thaun yang baik & pembalikan daripada simpanan di tahun buruk adalah

benar. Dengan memperhalus kinerja tahun ke tahun, membuat pembaca laporan keungan menjadi ragu karena performa yang stabil hanyalah bisa terjadi apabila ekonomi lebih stabil daripada yang diperkirakan atau kemampuan manajemen dalam menangani kondisi yang naik turun. analis canggih juga menanggung biaya. mereka perlu memperkirakan pengaturan dan waktu unwinding cadangan. karena mereka tidak dapat melakukannya tanpa

pengetahuan rinci tentang cadangan, mereka menyadari yang mereka hadapi risiko information, yang membuat pekerjaan mereka lebih sulit. juga menurunkan ketetapan mereka nilai perusahaan dengan meningkatkan biaya modal.

Anda mungkin juga menyukai