Kolaaestasis
Kolaaestasis
339
KOLE..STASIS
Kolestasis : semua kondisi yang menyebabkan terganggunya sekresi dan ekskresi empedu ke duodenum tertahannya bahan-bahan atau substansi yang seharusnya di keluarkan bersama empedu Klinis akumulasi zat-zat yang diekskresi kedalam empedu seperti bilirubin, asam empedu, dan kolesterol didalam darah dan jaringan tubuh.
Secara patologi-anatomi terdapat timbunan trombus empedu pada sel hati dan sistem bilier. Kolestasis neonatal meningkatnya bilirubin direk serum lebih dari 14 hari pertama kehidupan neonates .Jaundice yang baru muncul setelah usia 14 hari, berlangsung >14 hari pertama, atau tidak berkurang setelah usia 14 hari, evaluasi kadar bilirubin direknya.
Nelson 2007
Kolestasis pada bayi terjadi pada 1:25000 kelahiran hidup. hepatitis neonatal 1:5000 kelahiran hidup atresia bilier 1:10000-1:15000 sindroma paucity saluran empedu intrahepatal 1:500001:75000 kelahiran hidup. Rasio atresia bilier : = 2:1, pada hepatitis neonatal, rasionya terbalik.
1999-2004 dari 19270 penderita rawat inap, 96 Instalasi Rawat penderita neonatal kolestasis. Inap Anak RSU Neonatal hepatitis 68 (70,8%) atresia bilier 9 (9,4%), Dr. Sutomo kista duktus koledukus 5 (5,2%) Surabaya kista hati 1 (1,04%),
Intrahepatik
Ekstrahepatik
Arteri
Duktus biliaris
Vena portal
Hepatosit
Kanalikuli
( atresia biliaris) Disebabkan lesi kongenital atau didapat. Kelainan nekroinflamatori kerusakan pembuntuan saluran empedu ekstrahepatik saluran empedu intrahepatik. Penyebab utama
Imunologis : infeksi virus terutama CMV dan Reo virus tipe 3 Asam empedu yang toksik Iskemia Kelainan genetik.
sering ditemukan pada saat neonatal dibanding disgenes sindromik dan nonsindromik. Dinamakan paucity apabila didapatkan < 0,5 saluran empedu per portal tract. Sindromik sindrom Alagille, suatu kelainan autosomal dominan disebabkan haploinsufisiensi pada gene JAGGED 1. Nonsindromik paucity saluran empedu tanpa disertai gejala organ lain
Kelainan Hepatosit
pembentukan dan aliran empedu. Infeksi merupakan penyebab utama virus, bakteri, dan parasit. Hepatitis neonatal: inflamasi nonspesifik yang disebabkan oleh kelainan genetik, endokrin, metabolik, dan infeksi intra-uterin. Gambaran histologis yang serupa multinucleated giant cell + gang lobuler + serbukan sel radang, + timbunan trombus empedu pada hepatosit & kanalikuli
Hepatitis neonatal idiopatik Terjadi dalam bentuk sporadik atau familial, penyakit yang tidak diketahui sebabnya. Penyakit Metabolik kesalahan metabolisme asam empedu congenital ( inborn errors of bile acid metabolism). defisiensi 3B-hidroksi C27-steroid dehidrogenase isomerise Akibat infeksi Infeksi terutama infeksi virus Pada sepsis misalnya kolestasis merupakan akibat dari respon hepatosit terhadap sitokin yang dihasilkan pada sepsis.
Metabolisme Bilirubin
Produksi hepatosit
empedu
Produksi cholangiosit
asam empedu kolesterol Phospholipid toksin yang terdetoksifikasi Elektrolit Protein bilirubin terkonyugasi.
Sintesis protein
Metabolisme logam
empedu, dan lemak kedalam empedu melalui plasma membran permukaan sinusoid terganggu
karena asam empedu yang tinggi menghambat HMG-CoA reduktase dan 7 alfa-hydroxylase Kadar kolesterol darah tinggi tetapi produksi di hati menurun karena degradasi dan eliminasi di usus menurun.
ekskresi bilier yang menurun. Bila kadar ceruloplasmin normal maka tidak terjadi kerusakan hepatosit oleh Cu karena Cu mengalami polimerisasi sehingga tidak toksik.
vasoaktif dimetabolisir dan dieliminasi dihati, kolestasis kadarnya akan meningkat menyebabkan edema, vasokonstriksi, dan progresifitas kolestasis.
kerusakan hati melarutkan kolesterol dan fosfolipid dari sistim membran intregritas membran akan terganggu. Gang. Fungsi membran seperti Na+, K+-ATPase, Mg++-ATPase, enzim-enzim lain dan fungsi transport membran dapat terganggu lalu lintas air dan bahan-bahan lain melalui membran juga terganggu.
display secara abnormal pada permukaan hepatosit HLA I dan II diekspresi pada saluran empedu sehing respon imun terhadap sel hepatosit dan sel kolangiosit ------ sirosis bilier.
Ikterus Tinja akholis Urine yang gelap. Perut cembung Manifestasi perdarahan
Atresia Bilier ( ekstrahepatik) Tidak tampak sakit Normal Sering pada perempuan Sedikit ikterik makin hebat
Sinroma Hepatitis Neonatal ( Intrahepatik) Tampak sakit Kurang Sering pada laki-laki Lebih ikterik
Pertumbuhan
Pelacakan etiologi
Riwayat kehamilan dan kelahiran Riwayat obstetric ibu ( infeksi TORCH), berat badan Infeksi intrapartum pemberian nutrisi parentral. Riwayat keluarga Ibu penghidap hepatitis B Hemokromatosis perkawinan antar keluarga adanya saudara kandung yang menderita penyakit serupa Paparan terhadap toksin atau obat-obatan hepatotoksik
1. Ikterik
Terlihat bila kadar bilirubin sekitar 7 mg/dl. Klinis mulai terlihat pada bulan pertama
Sklera ikterik +/+ Kuning dapat terlihat di seluruh tubuh hingga telapak
kaki & tangan. Ikterik bisa terlihat kuning kehijauan akibat akumulasi bilirubin direk yang tinggi 2. Hepatomegali
Tepi hati 3,5cm bawah arcus costae
3. Fibrosis /sirosis hepar Pada perabaan hati yang keras tepi yang tajam permukaan noduler 4. Splenomegali akibat hipertensi portal 5. Asites peningkatan tekanan vena portal dan fungsi hati yang memburuk. 6. Distensi abdomen akibat hepatomegali, ascites, splenomegali
Ultrasonografi (USG)
Biopsi hati
Kolangiografi intraoperatif
Membedakan antara hiperbilirubinemia terkonjugasi dengan tidak terkonjugasi kenaikan bermakna kadar bilirubin total , > 20% adalah bilirubin terkonjugasi.
Tentukan terapi
Data klinis
Warna tinja selama dirawat - Pucat - Kuning Berat lahir (gr)
16 1.5*
13
30 2*
47
12 63 24
94% 86% 63%
35 47 6
Ekstrahepatis + ++++ ++
Terapi medikamentosa kolestasis intrahepatik yang diketahui penyebabnya. Terapi operatif kolestasis ekstrahepatis
(prosedur Kassai)
Terapi supportif bila tidak ada terapi spesifik
Vitamin larut lemak Vitamin A : 5.000-25.000 IU/hari Vitamin D : calcitriol 0,05-0,2 ug/kgBB/hari Vitamin E : 25-200 IU /kgBB/hari Vitamin K1 : 2,5-5mg/hari diberikan 2-7X/minggu
Mineral dan trace elements Kalsium : 25-100mg/kgBB/hari Fosfat : 25-50mg/kgBB/hari Mn : 1-2meq/kgBB/hari (oral) Zinc : 1mg/kgBB/hari (oral) Slenium : 1-2 uq/kgBB/hari (oral) Ferum : 506mg/kgBB/hari (oral)
Terapi komplikasi lain Hiperlipidemia/xanthelasma t HMG-CoA reduktase inhibitor seperti kolestipol, simvestatin. Terapi untuk mengatasi pruritus : Atihistamin : difenhidramin, Rifampisin, Kolestiramin
Terapi
Tumbuh kembang
Usia
Histologi
Suku bangsa
Mengenal dini kolestasis Membedakan ekstrahepatik intrahepatik Intervensi dini Terapi etiologik Terapi suportif
Balisteri WF,Kader HA. Cholestasis. In: Berhman RE, Kliegman RM, Jenson HB, eds. Nelson Text Book of Pediatrics, 18th ed. Philadelphi : WB Saunders, 2007; 1668-1675. Pudijiadi AH dkk. Kolestasis. In: Pedoman Pelayanan Medis. Jil I. Jakarta: IDAI, 2010; 170-173. Sjamsul Arief. Deteksi Dini Kolestasis Neonatal. Devisi hepatologi IKA RSU Dr Soetomo. 2006. Diakses tanggal 26 Agustus 2010. www.pediatrik.com/pkb/20060220-ena504pkb.pdf Emerick KM, Whitington PF. Molecular Basis of Neonatal Cholestasis. Pediatrics Clinics of North America 2002; 49 (1) : 1-3. Nazer H, Choletasis in Children. eMedicine : Pediatrics.Jordan. March 2010, diakses pada tanggal 30 Agustus 2010. emedicine.medscape.com/article/927624 Haefelin DN, Griffiths P, Rizetto M. Systemic Virosis Producing Hepatitis. In: Bircher J, et al, eds. Oxford textbook of clinical hepatology, 2nd ed. Oxford: Oxford University Press, 1999; 955-63. Rosenthal P. Neonatal Hepatitis and Congenital Infections. In: Suchy FJ, ed. Liver disease in children, 1st ed. St. Louis : Mosby year book, 1994; 414-24. Chardot C, Serinet MO: Prognosis of biliary atresia: What can be further improved. J pediatric 2006; 148:432-435