1. 2. 3. 4.
Cornu anterior Nervus perifer (radix anterior dan radix dorsalis) Neuromuscular junction Otot
Lesi di kornu anterior berupa : - Atrofi dan kelemahan otot yang dipersarafi - Tidak ada gangguan sensorik Lesi di radix berupa : - Nyeri dan defisit sensorik pada dermatom yang sesuai - Penurunan kekuatan otot - Defisit reflek (areflek) - Tidak ada defisit otonom
Pleksus Lumbosacralis dari radix L1-S3 Pleksus Lumbalis (L1-3) Jarang namun gangguan metabolik seperti DM sering mengenai daerah ini Pleksus Sacralis (L4-S3) Nervus peroneus komunis berupa foot drop, gangguan sensasi pada permukaan lateral tungkai dan dorsum pedis Nervus tibialis berupa lumpuh pada otot fleksor sehingga tidak dapat jalan jinjit, menimbulkan gangguan sensasi pada telapak kaki
Gangguan di otot Sebagian besar merupakan kelainan genetik Bisa juga di dapat misalnya pada inflamatory miopati drug induced Ditandai dengan progresivitas dari kelemahan dan atrofi otot Belum ada pengobatan yang spesifik
Ciri-ciri kelumpuhan LMN : 1. Atrofi 2. Atonus 3. Arefleksi 4. Refleks patologis tidak ditemukan
Gangguan pada saraf tepi Bisa mengenai semua umur Laki-laki > wanita Disebabkan oleh berbagai penyebab
Neuropati
Neuropati adalah kelainan atau penyakit yang merusak serabut saraf tepi sensorik, motorik maupun autonom Polineuropati merupakan kerusakan pada seluruh serabut saraf tepi Mononeuropati adalah gangguan pada satu serabut saraf tepi
Definisi
Patofisiologi
Degenerasi
Wallerian yaitu kerusakan pada mielin dan akson bagian distal dari akson yang terganggu Degenerasi Aksonal yaitu kerusakan mielin dan akson yang terjadi paralel pada bagian distal akibat kerusakan pada neuron Demielinisasi segmental yaitu kerusakan mielin sedangkan akson tetap utuh
Bell Palsy
Idiopatik,akut Paralisis N VII unilateral Gangguan pengecapan 2/3 lidah anterior Hiperakusis Lagopthalmus Terapi : 1. Kortikosteroid 2. Antivirus
Carpal Tunnel Syndrom Kompresi pada saraf median di pergelangan tangan Merupakan sindrom nerve entrapment tersering Disebabkan penggunaan tangan yang berlebihan dan adanya trauma berulang Penipisan dari jaringan pengikat (Rheumatoid artritis)
Gejala Nyeri, parestesi dari ibu jari hingga jari tengah terutama jari telunjuk Keluhan terutama pada malam hari dapat menyebar ke lengan bahkan sampai bahu Atrofi otot bisa terjadi pada kasus yang sudah lanjut
Pemeriksaan Fisik Neurologis Manuver phalen, hiperfleksi pergelangan tangan selama 30-60 detik Tanda tinel, ketukan ringan bagian volar pergelangan tangan pada ligamentum karpal tranversal
Pemeriksaan Penunjang dan Penatalaksanaan EMG Operasi dekompresi saraf median yang terjepit Injeksi lokal kortikosteroid ke dalam terowongan karpal
Acute Inflammatory Demyelinisasi Polineuropathy (AIDP) Gejala Klinis AIDP Ada gangguan sensoris Diawali kelumpuhan motorik bersifat ascending pada otot-otot proksimal maupun distal ekstremitas bawah dan atas dalam beberapa hari, 1-2 minggu bahkan lebih Bila lebih dari 1 bulan dianggap CIDP Otot batang tubuh, pernafasan dan leher adalah otot terakhir yang terkena Bisa disertai gangguan otonom yaitu sinus takikardi, kemerahan wajah, hipertensi maupun hipotensi, hipohidrosis ataupun hiperhidrosis
Guillain Barre Syndrom An acute inflammatory disease of the peripheral nerves An autoimmune attack on the myelin (insulation around individual nerve fibers, called axons) results in demyelination Recover spontaneously, but the recovery can be hastened by plasma exchange or intravenous immunoglobulins Unusual sensations (paresthesias) and numbness and motor symptoms such as weakness and cramping in their legs followed by their arms Patients may also develop weakness of their breathing and difficulty chewing and swallowing Difficulty breathing may create a neurological emergency as the patients can develop respiratory arres
Sindrom Miller Fisher Opthalmoplegi Ataksia Refleks tendon menghilang Acute motor axonal neuropathy Adanya degenerasi axonal atau blok terhadap konduksi serabut saraf motorik
Cairan cerebospinalis
Tekanan LCS rendah Aseluler dan limfositosis Protein meningkat
EMG
Menurunnya amplitudo potensial aksi otot Conduction velocity melambat Hambatan konduksi serabut motorik Distal latencies memanjang F responses memanjang atau menghilang H reflek menghilang
Kegagalan pernafasan membutuhkan intubasi endotrakeal dan ventilator Kegagalan otot menelan membutuhkan pemasangan NGT EKG untuk monitor timbulnya aritmia Fisioterapi Obat anti hipertensi, beta blocker Intra vena infus atau obat-obatan vasopresor untuk mengatasi hipotensi
Plasma exchange
Kortikosteroid
Involves nerve swelling and irritation (inflammation) that leads to a loss of strength or sensation Damage to nerves outside the brain or spinal cord The cause of chronic inflammatory polyneuropathy is an abnormal immune response It may occur with other conditions, such as:
Chronic hepatitis Diabetes HIV Inflammatory bowel disease Systemic lupus erythematosus Lymphoma Thyrotoxicosis
Difficulty walking due to weakness Difficulty using the arms and hands or legs and feet due to weakness Facial weakness Sensation changes (usually affects feet first, then the arms and hands)
The physical exam shows: Loss of muscle mass No reflexes Paralysis Muscle weakness Sensation problems on both sides of the body Tests may include: Electromyography (EMG) Nerve conduction tests Nerve biopsy
Treatments may include: Corticosteroids to help reduce inflammation and relieve symptoms Other medications that suppress the immune system Removing antibodies from the blood, using plasmapheresis or plasma exchange Intravenous immune globulin (IVIg), which involves adding large numbers of antibodies to the blood plasma to reduce the effect of the antibodies that are causing the problem
Pain
Permanent decrease
body Permanent weakness or paralysis in areas of the body Repeated or unnoticed injury to an area of the body Side effects of medications used to treat the disorder