Anda di halaman 1dari 28

A.

IDENTIFIKASI

Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Kebangsaan
Agama
Pemeriksaan

:M
: Perempuan
: 7 tahun 8 bulan
: Seterio
: Indonesia
: Islam
: 30 September 2014

Keluhan utama :
bintil-bintil merah pada sela-sela jari
kedua tangan sejak satu bulan yang
lalu

Keluhan tambahan:
gatal pada daerah yang timbul bintil

Satu bulan lalu :


Timbul bintil-bintil merah pada sela-sela jari tangan kiri
Bintil-bintil tersebut berukuran seperti biji jagung.
Bintil-bintil merah tersebut digaruk terus-menerus terutama pada malam
hari,
Keluhan dirasakan setelah penderita tidur satu kasur dengan saudaranya
yang memiliki

penyakit dengan keluhan yang sama. Penderita tidak

berobat.
Dua pekan lalu
Bintil-bintil merah pada sela-sela jari tangan kiri lecet dan berair disebabkan
penderita sering menggaruknya.
Penderita kemudian diolesi dengan balsem dan salep yang dibeli dari warung
namun bintil tidak hilang.
Satu pekan lalu
Bintil-bintil merah pada sela-sela jari tangan kiri semakin banyak.
Bintil bintil juga timbul di sela sela jari kaki penderita. Penderita sering
menggaruknya sehingga menjadi luka, karena sering digaruk bintil tersebut menjadi

Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat sakit kulit dengan keluhan bintil merah dan gatal yang sama
sebelumnya disangkal
Riwayat memiliki hewan peliharaan terutama anjing disangkal.

Riwayat penyakit dalam keluarga:

Riwayat sakit kulit dengan keluhan yang sama dalam keluarga ada.

Riwayat higiene:

Pasien mandi 2 kali sehari (pagi hari dan sore hari) dengan air sumur
menggunakan sabun padat .
Pasien berganti pakaian 3 kali sehari.
Pasien menggunakan handuk bersama-sama dengan anggota keluarga
lainnya.
Penderita tidur satu kasur dengan saudara penderita yang mengalami
keluhan yang sama, tanpa beralaskan seprei. Kasur yang digunakan
penderita jarang dijemur.

Status Generalis

Keadaan Umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : kompos mentis
Nadi
: 108 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernapasan : 21 x/menit
Tinggi Badan : 135 cm
Berat Badan : 35 kg
IMT
: 19,44 kg/m2
Status gizi
: Berat badan Normal

Keadaan Spesifik
Kepala

Wajah
: tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva palpebra tidak anemis,
sklera tidak ikterik
Hidung
: tidak ada kelainan pada bentuk.
Telinga
: tidak ada kelainan pada bentuk
Mulut
: tidak ada kelainan pada bentuk
Leher : tidak ada perbesaran KGB
Dada : dada simetris, retraksi dinding dada
tidak ada.

Jantung : HR= 91 x/menit, murmur tidak ada,


gallop tidak ada.
Paru-paru
: vesikuler normal, ronki dan wheezing
tidak ada.
Perut
: datar, lemas, nyeri tekan tidak
ada,
hepar dan lien tak teraba,
bising usus dalam
batas normal.
Ekstremitas
superior dan inferior : tidak ada kelainan
pergerakan
maupun deformitas
Kulit
: lihat status dermatologikus
Kelenjar Getah Bening : kelenjar getah bening pada
submandibula, leher, axilla, dan inguinal tidak ada
pembesaran

Regio manus sinistra

Vesikel eritem multiple, bentuk bulat, dengan ukuran milier sampai lentikuler, batas tegas diskret.
Sebagian tampak daerah erosi, ekskoriasi sebagian ditutupi krusta hemoragik

Regio cruris dextra et sinistra

Vesikel pustula eritem multiple, bentuk bulat, dengan ukuran


milier sampai lentikuler, batas tegas diskret. Sebagian tampak
daerah erosi, ekskoriasi sebagian ditutupi krusta hemoragik

Diagnosis banding

Skabies
Folikulitis
Impetigo Krustosa
Dermatitis Alergi

Diagnosis kerja

Skabies dengan komplikasi impetigo


krustosa

Penalaksanaan Non Farmakologi

Menjelaskan kepada penderita dan orang tuanya bahwa


penyakit ini sangat mudah menular sehingga harus
meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan.
Menyarankan kepada orang tua penderita untuk
mencuci dan menjemur semua alat-alat tidur.
Menyarankan kepada penderita untuk menghindari
pemakaian handuk, pakaian, secara bersama-sama.
Meminta penderita untuk memberitahu temannya yang
juga memiliki penyakit dengan keluhan yang sama
untuk segera berobat ke dokter.

Penatalaksanaan Farmakologi :
Topikal:
Krim permetrin 5% untuk satu kali pemakaian
dioles merata ke seluruh tubuh kecuali wajah
dan kulit kepala selama 8-10 jam pada
malam hari sebelum tidur dan dicuci
keesokan harinya. Bila belum sembuh
diulangi setelah seminggu pengobatan.
Sistemik:
Tablet cetirizin 1x 5 mg perhari
Amoxilin pulv 3x310 mg per hari

Pemeriksaan anjuran
Tes Burrow
Tes Kerokan Kulit

Prognosis

Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Skabies adalah penyakit kulit yang


disebabkan oleh infestasi dan sensitasi
terhadap tungau Sarcoptes scabei

Prevalensi skabies di negara berkembang


sekitar 6 %-27 % pada populasi umum dan
anak-anak
prevalensi skabies di Puskesmas seluruh
Indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6%12,9%, dan skabies menduduki urutan
ketiga dari 12 penyakit kulit tersering.
Prevalensi skabies sangat tinggi pada
lingkungan dengan tingkat kepadatan
penghuni yang tinggi dan kebersihan yang
kurang memadai.

disebabkan oleh infestasi


dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiei varian
hominis.

Secara morfologik
merupakan tungau kecil,
berbentuk oval,
punggungnya cembung dan
bagian perutnya rata.
Tungau ini transient,
berwarna putih kotor, dan
tidak bermata.

Bentuk dewasa mempunyai


4 pasang kaki, 2 pasang
kaki di depan sebagai alat
untuk melekat dan 2
pasang kaki kedua pada
betina berakhir dengan
rambut

Kontak langsung
Kulit dengan kulit, tidur bersama dan
hubungan seksual

Kontak tidak langsung


Melalui benda misalnya handuk,
sprei, bantal dan lain-lain

Pruritus nokturna
Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok
Adanya terowongan (kunikulus) pada tempattempat predileksi yang bewarna putih keabuabuan
Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat
dengan stratum korneum yang tipis, yaitu selasela jari
Menemukan tungau pada pemeriksaan kerokan
kulit
Merah, iritasi dan rasa gatal pada kulit yang
umumnya
muncul
disela-sela
jari,
siku,
selangkangan dan lipatan paha, dan muncul
gelembung berair pada kulit.

Diagnosis ditegakkan atas dasar:


Adanya terowongan yang sedikit meninggi, pada
ujungnya tampak vesikula, papula, atau pustula.

Tempat predileksi yang khas adalah sela jari,


pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar,
lipat ketiak bagian depan, aerola mame (wanita),
umbilicus, bokong, genetalia eksterna (pria).
Adanya gatal hebat pada malam hari
kerokan kulit pada daerah yang berwarna
kemerahan dan terasa gatal ditemukan sarcoptes
betina

Dermatitis
Dermatitis
Dermatitis
Pioderma,
Dermatitis
Insect bite

atopik
numularis
kontak
herpetiformis,

krim permetrin 5%. Obat ini dioleskan mulai leher


ke bawah pada lesi dan dibiarkan selama 8-14 jam
lalu dibilas/dibersihkan. Obat boleh diulang 1
pekan kemudian, Tidak dianjurkan pada bayi usia
kurang dari 2 bulan atau wanita hamil. Pada bayi
pengolesan obat meliputi wajah dan kepala.

Sulfur 2-10% dalam petrolatum, dipakai selama 23 hari. Obat ini aman untuk bayi walaupun baunya
tidak enak.

Obati seluruh anggota keluarga yang


terkena secara serentak

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara


pemakaian obat serta syarat pengobatan dan
menghilangkan faktor predisposisi, penyakit ini
dapat di berantas dan memberikan prognosis
yang baik

Anda mungkin juga menyukai