Anda di halaman 1dari 11

MODUL TUGAS INDIVIDU

DOKTER KELUARGA PUSKESMAS GONDANGLEGI


LANSIA : Osteoarthritis

oleh : Tania R. Maulani (0810713041)

Pembimbing : dr. Siswanto, M.Sc Lilik Zuhriyah, SKM, M.Kes

Department of Public Health Faculty of Medicine Brawijaya University 2013

FORMAT PEMERIKSAAN PASIEN DOKTER KELUARGA 1. IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Status kawin Pekerjaan Alamat lengkap Keluarga
No 1 2 3 4 5 6 Nama Ny. Badriya h Tn. S Tn. S Ny. M An. A An. M Usia 67 th 72 th 32 th 30 th 3 th 10 th

: Ny. Badriyah : 65 tahun : Perempuan : Menikah : Buruh tani : Jl. Trunojoyo Gg.2 no.13, Gondanglegi Wetan. :
DATA ANGGOTA KELUARGA Pekerjaan Hub. Status Keluarga Kawin Ibu rumah Pasien Menikah tangga Tidak bekerja Petani Ibu rumah tangga Suami Menantu Anak ke-2 cucu cucu Menikah Menikah Menikah Ket. Domisili di Rumah Ya Tidak Kadang + + + + + +

Jenis keg. Pekerjaan : -

2. ANAMNESA Keluhan Utama Riw. Keluhan : Kaki lutut terasa sakit selama 3 bulan :

Pasien mengeluh kakinya sakit di bagian lutut selama 3 bulan, nyerinya seperti ditusuk tusuk. Awalnya nyeri rasanya ringan namun semakin memberat, nyeri dirasakan ketika membawa beban berat dan berjalan, rasanya seperti ditusuk tusuk dan membaik dengan istirahat. Setiap pagi pasien mengaku kakinya sulit digerakkan selama 20 menit. Biasanya bila nyeri pasien hanya beristirahat, namun ketika berjalan akan sakit lagi. Selama ini pasien tidak pernah berobat ke puskesmas, karena harus bekerja setiap pagi di ladang. .pasien juga mengeluh lututnya bengkak dan terasa hangat sejak 2 bulan yang lalu, juga merasakan ada suara seperti kerupuk bila lututnya digerakkan atau digunakan berdiri dalam waktu lama.

Pasien tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, keluarga pasien juga tidak ada yang sakit seperti ini. Apa yang dikhawatirkan I. Motivasi saat ini : :motivasi pasien untuk berobat dan kontrol untuk

penyakitnya masih kurang. Pasien berobat ke puskesmas jika timbul keluhan. Kadang-kadang pasien ke posyandu lansiayang diadakan setiap 1 bulan bila mendapat obat anti nyeri pasien sudah merasa cukup, dikhawatirkan bila tidak mendapat penangan yang benar maka akan timbul komplikasi. II. Persepsi saat ini : persepsi pasien saat ini tentang penyakit osteoarthritis yang dideritanya adalah tidak terlalu mengancam jiwa. Jika timbul gejala seperti sangat sakit ketika berjalan dan bengkak, baru pasien pergi ke posyandu lansia untuk mendapatkan obat. Jadi pasien jarang untuk kontrol penyakitnya. 3. PEMERIKSAAN A. Pemeriksaan fisik KU Gizi Higiene : cukup : cukup : kurang Kesadaran: composmentis

Tanda vital: TD: 130/80; Nadi: 88 x/menit, reguler; RR: 22 x/menit, simetris; Tax: 36,2C Status Internistik Kepala Leher Thorax : konjungtiva pucat -/sklera ikterik -/palpebra edema -/sianosis -/: pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar tiroid (-) : Pulmo: Inspeksi: D = S Palpasi: SF D = S Perkusi: hipersonor pada semua lapangan paru Auskultasi: vesikuler pada semua lapangan paru Wh Cor: Rh -

Inspeksi: iktus tidak tampak Palpasi: iktus tidak teraba Perkusi: RHM: SL D, LHM: ICS V MCL S

Auskultasi: S1S2 single, murmur (-),HR 88 x/menit, reguler Abdominal : flat, supel, hepar/lien tidak teraba, meteorismus (-), BU (+) N Extremitas : edema -/- ikterus -/- akral hangat Kesimpulan : klinis / fungsional B. Sosial (Menggali riwayat sosial yang ada di pasien, dan interaksi dengan masyarakat)

DATA KONDISI FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, BIOLOGI, SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN ERGONOMI KELUARGA EKONOMI KELUARGA Luas Bangunan/Luas Lahan; 16m x 15m, milik sendiri Status Kepemilikan Rumah FasilitasdanKepemilikanBarang Rumah : R. Tamu, Dapur, 3 Kamar, 1 Kamar mandi (WC jongkok). Sumber air PDAM Peralatan :3 bed, 2 set mejakursi, 1 sepeda motor, 3 4 5 Besardayalistrik Tingkat pendapatankeluarga Pengeluaran rata-rata keluarga perbulan a. Bahanmakanan : Beras Lauk Buah/jajanan Lain-lain : 1 sepeda pancal, 1 televisi, 1 handphone. 450 watt Rp 1.000.000/bln

1 2

Rp750.000,-/bln Menu sehari-hari : nasi, sayur Buah-buahan: pepaya Jajanan: gorengan , kacang/bayam/sawi, tempe/tahu, telor, ayam.

b. Diluarbahanmakanan: rumah pakaian transport kesehatan kegiatansosial lain-lain Rp. 80.000,- per tahun (PBB) Tidak tentu Rp. 30.000,- per bulan Rp. 100.000Rp 90.000,00

Pengeluaran keluarga per bulan

1. 2. 3.

Rp.1.000.000,PERILAKU KESEHATAN Pemeliharaan kesehatan Ke ponkesdes desa Gondanglegi-Wetan, anggota keluarga Pelayanan pengobatan Jaminan pemeliharaan kesehatan posyandu. Ke ponkesdes desa Gondanglegi-Wetan, posyandu. POLA MAKAN KELUARGA 2-3x sehari, kualitas cukup, kuantitas cukup 3-4x sehari, kualitas cukup, kuantitas cukup AKTIVITAS KELUARGA Pasienberaktivitas sering di dalam rumah, pasien jarang melakukan pekerjaan rumah tangga karena sudah ada anak pasien. Pasien merasa bahagia karena tinggal dengan anak dan cucunya. Pasien jarang terlihat stres ataupun marah, pasien termasuk orang yang sabar.

1. 2. 1.

Dewasa Anak Aktivitasfisik

2.

Aktifitas mental

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang 5. DIAGNOSA HOLISTIK SEMENTARA A. 1. Diagnosa biomedis 1 : Osteoarthritis 2. Diagnosa biomedis 2 : B. Diagnosa faktor resiko : Behaviour : - Pasien tidak suka berolahraga, aktivitas pasien berat dan banyak bekerja berat di ladang - Pasien jarang kontrol ke posyandu, kontrol jika ada keluhan saja. Kadangkadang pasien ke posyandu lansia tapi tidak mendapatkan obat. Intrinsik - wanita - berat pasien 72 kg Obesitas Enviromental : - Ekonomi menengah ke bawah Health service : - Kurangnya tindak lanjut dari posyandu lansia terhadap lansia yang menderita OA hanya di-KIE untuk berobat ke puskesmas dan tidak diberi obat. C. Diagnosa upaya kesehatan : Kesadaran akan pentingnya kontrol rutin terhadap penyakit OA yang diderita pasien masih kurang. Pasien baru memeriksakan diri dan meminum obat ketika ada keluhan. 6. ANALISIS (Untuk bisa menjelaskan keterkaitan antara pemeriksaan, faktor resiko dan diagnosis) ANALISIS MASALAH DAN FAKTOR RESIKO MASALAH PADA PASIEN FAKTOR RESIKO a. Behaviour Kebiasaan berjalan jauh dan bekerja berat setiap hari Pasien jarang kontrol ke puskesmas a. Behaviour Aktivitas fisik yang berlebihan seperti pada pekerja kasar merupakan faktor resiko terjadinya osteoarthritis Pasien jarang kontrol ke puskesmas menyebabkan penyakit pasien tidak : - usia pasien 67 tahun proses degeneratif

tertangani dari awal. b. Intrinsik Usia pasien 67 tahun Pasien adalah wanita c. Enviromental Ekonomi menengah ke bawah c. Enviromental Ekonomi menengah ke bawah motivasi berobat kurang karena memerlukan biaya tambahan d. Heatlh service Kurangnya tindak lanjut dari posyandu lansia terhadap lansia yang menderita OA hanya diKIE untuk berobat ke puskesmas dan diberi obat penghilang nyeri. d. Health service Di posyandu lansia, lansia yang menderita OA hanya mendapat obat selama 3 hari kurangnya keinginan lansia untuk datang karena tidak mendapat obat yg cukup. b. Intrinsik Faktor resiko yang tidak dapat diubah

7. RENCANA MANAJEMEN No 1 Masalah kesehatan Biomedis : Osteoarthritis Medikamentosa : - Obat anti nyeri non steroid ( Na Diclofenac 3x1) - COX-2 inhibitor (Celecoxib) Health education : - MemberikanKIE tentang penyakit OA meliputi gejala, komplikasi, pengobatan, efek samping pengobatan - Memberikan KIE agar pasien benar-benar rutin kontrol ke ponkesdes atau puskesmas untuk menghindari resiko terjadinya komplikasi - Memberikan KIE untuk menambah suplemen makanan untuk menumbuhkan tulang rawan (Glukosamin + kondroitin) 2 Faktor resiko : a. Behaviour : - Berat badan pasien 72kg obesitas Health education : - Memberikanedukasipada pasien untuk mengurangi konsumsi karbohidrat menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan Penatalaksanaan

sayur, dan mengurangi makan berlemak dan cepat saji


guna menurunkan berat badan atau bila perlu berjalan dengan bantuan tongkat untuk mengurangi beban dari berat badan yang harus ditopang oleh sendi lutut. Tongkat yang digunakan dipegang oleh tangan yang berada di sisi yang berseberangan dengan sisi sendi lutut yang nyeri. Pada saat digunakan, tongkat dan tungkai yang nyeri harus menapak pada saat yang bersamaan. - Latihan jasmani dengan berat badan tanpa atau hanya

- Aktivitas kerja berat dan tidak suka berolahraga - Pasien jarang kontrol ke puskesmas

sebagian saja ditopang oleh sendi lutut, misalnya latihan jasmani untuk menguatkan otot-otot paha. Hindari melakukan latihan jasmani jika nyeri pada sendi lutut bertambah buruk

- Memberikan edukasi kepada pasien untuk aktif mengikuti kegiatan yang diadakan posyandu lansia (jika ada). - Memberikan KIE agar pasien benar-benar rutin kontrol ke ponkesdes atau puskesmas untuk menghindari resiko terjadinya komplikasi - Memberikan pemahaman bahwa OA dapat dikendalikan bila pasien menjaga berat badan dan rutin kontrol ke puskesmas b. Intrinsik - Usia 67 tahun - Pasien wanita c. Enviromental Ekonomi menengah ke bawah motivasi berobat kurang d. Health service Kurangnya tindak lanjut terhadap lansia yang hipertensi di 3 posyandu lansia. Status upaya kesehatan Memberikan advice kepada petugas kesehatan di posyandu lansia untuk lebih memperhatikan lansia khususnya yang menderita OA, seperti memberikan pengobatan dan mengadakan senam lansia rutin. Health education : - Memberikan informasi tentang penyakit OA meliputi gejala, komplikasi, pengobatan, efek samping pengobatan. - Memberikan KIE agar pasien rutin kontrol dan minum - Memberikan pemahaman bahwa kesehatan adalah sesuatu yang sangat mahal dan harus diperjungkan. - Memberikan informasi tentang jamkesmas. Faktor resiko yang tidak dapat diubah

obat. 8. EFEK PADA KOMUNITAS Saat ini tidak didapatkan resiko terjadinya efek pada kesehatan komunitas.

LAMPIRAN SOSIOGRAM/GENOGRAM

** : status kerja Status Fungsi Keluarga Pasien adalah wanita usia 67 tahun Negatif Kurang Sedang Berat + Penjelasan - Wanita faktor resiko terjadinya OA. - Usia pasien 67 tahun usia <45 tahun faktor resiko terjadinya OA.

Sosial

Masalah sosial kurang berpengaruh terhadap penyakit OA yang diderita pasien. Masalah sosial kurang berpengaruh terhadap penyakit OA yang diderita pasien. Ekonomi menengah ke bawah motivasi untuk kontrol dan berubat kurang menyebabkan penyakit pasien tidak terkonrol Pasien tidak memiliki masalah/ stres yang berpengaruh terhadap penyakit hipertensi yang diderita pasien.

Role Psikologis

+ +

Ekonomi

Stres

Anda mungkin juga menyukai