KEPERAWATAN
Kelompok V(5)
☺HERMANSYAH.H
☺REZA NARISMA.W
☺ALWALIYURRACHMAN
☺ASRIADI
☺HAZJUL KAMAL
☺M.DENI
☺MUSLIADI
KOMPONEN MODEL
●
DOKUMENTASI
1.Komunikasi
2.Dokumentasi proses
keperawatan
3.Standar dokumentasi
TUJUAN UTAMA
DOKUMENTASI
1.Mengidentifikasi status kesehatan
klien dalam rangka mencatat
kebutuhan klien, merencanakan,
melaksananak tindakan
keperawatan, dan mengevaluasi
tindakan.
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
ØDokumentasi keperawatan mempunyai
makna yang penting bila dilihat dari
berbagai aspek :
1.Hukum
2.Jaminan mutu (kualitas pelayanan)
3.Komunikasimunikas
4.Keuangan
5.Pendidikan
6.Penelitian
METODE DOKUMETASI
PENGKAJIAN
1.Gunakan format yang sistematis untuk
mencatat pengkajian yang meliputi :
qRiwayat pasien masuk rumah sakit
qRespon klien yang berhuungan dengan
persepsi
qkesehata klien
qRiwayat pengotan
qData pasien rujukan, pulang dan
keuangan
2.Gunakan format yang telah
tersususn untuk pencatatan
pengkajian
• Pendekatan : mayor body sistem
• Sistem respirasi
• Sistem kardiovaskular
• Sistem persarafan
• Sistem perkemihan
• Sistem pencernaan
3.Kelompokkan data-data berdasarkan
model pendekatan yang digunakan
(seperti tabel diatas)
4.Tulis data objektif tanpa bias (tanpa
mengartikan), menilai memasukkan
pendapat pribadi.
5.Sertakan pernyataan yang mendukung
interpretasi data objektif.
6.Jelaskan oervasi dan temuan secara
sistematis, termasuk devinisi
karakteristiknya
7.Ikuti aturan atauran atau prosedur yang
dipakai dan disepakati instansi
PENDOKUMENTASIAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Pemakaian PE dan PES : untuk format diagnosa aktual, kecuali
ketika petugas yang berbeda mengambil tindakan segera
(untuk contoh, tanda dan gejala pencatatan, sebelum dan
sesudah diagnosa)
2.Kriteria hasil
Setiap diagnosa keperawatan hartus mempunyai
sedikitnya satu kriteria hasil. Kriteria hasil dapat diukur
dengan tujuan yang diharapkan yang mencerminkan
masalah klien
INTERVENSI/ TINDAKAN
1.Intervensi terapeutik
Tindakan terapeutik adalah askep yang
langsung sesuai keadaan klien. Rencana
keperawatan yng lebih dari satu harus di
kerjakan sungguh-sungguh sesuai proritas
masalah dalam diagnosa keperawatan
2.Intervensi pemantapan/ observasi
Proses ini membutuhkan ketajaman
observasi perawat termasuk keterampilan
mengevaluasi yang tepat. Progam yang
lebih dari yang sangat menetukan
kesehatan klien. Perawat harus lebih
melihat perkembangan yang baik dan buruk
dari klien seperti Mengobservasi tanda vital.
Dokumentasi intervensi
Mengidentifikasi mengapa sesuatu
terjadi terhadap klien, apayang terjai,
kapan, bagaimana, dan siapa yang
melakukan intervensi :
• Why
• When
• How
• Who
DOKUMENTASI EVALUASI
PERAWATAN
• 1.Sebelum kesimpulan evaluasi dengan data yang mendukung
penilaian perawat. Contoh data pendukung (untuk klien dengan
myocar infark) : tidak ada dispnea. Penilaian perawatannya :
toleransi aktifitas meningkat.
2.Mengikuti dokumentasi intervensi keperawatan dengan
pernyataan evaluasi formatif yang menjelaskan respon cepat klien
terhadap intervensi keperawatan atau prosedur. Contohnya
mengantuk setelah minum obat
3.Menggunakan pernyataan evaluasi sumatif ketika klien
dipindahkan ke vasilitas lain atau dipulangkan
4.Catatn evaluasi sumatif untuk setiap hasil yang diharapkan
diidentifikasikan pada perencanaan keperawatan klien, bisa
berjalan 500 kaki dan menaiki 12 tangga tanpa bantuan. Evaluasi
sumatif : dapat berjalan 200 kaki tanpa alat bantu dan dapat naik
turun 6 tangga tanpa bantuan.
5.Menulis pernyataan evaluasi yang merefleksikan keadaan
perkemangan klien terhadap tujuan, pemasukan yang sesuai
dicatat sebagai berikut : kontrol sakit yang tidak efektif setelah
medikasi, terus tanpa henti, penghilang rasa sakit dari medikasi
berlangsung selama 30 menit.
6.Melalui suatu penilaian atau modifikasi intervensi, mengawali
dan mendokumentasikan respon perawat untuk mengubah kondisi