Anda di halaman 1dari 14

Click to edit Master text styles

Second level
Third level

Adaptasi Nutrisional Fourth level


(Kedelai : Glycine max) Fifth level 0853024025 0853024002 0913024008 0913024093 0913024011

M.Rakhman Azizi Andriana Khisbulfanani Herning Tiara Ayu Eva Agustina Irna Yulyati

Klasifikasi Ilmiah

Click to edit Master text styles

Kerajaan :Plantae Filum :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo :Fabales Second Famili level :Fabaceae :Glycine (L.) Merr. Genus Third level Spesies :Glycine max

Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polongpolongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Fifth level Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah Kedelai dikenal juga sebagai : sojaboon (bahasa Belanda), soja, soja bohne (bahasa Jerman), soybean (bahasa Inggris), kedele (bahasa Indonesia sehari-hari, bahasa Jawa), kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning (Sumatera bagian utara) dan gadelei.

Fourth level

Morfologi

Click to edit Master text styles Daun


Second level
Third level
Tunas Aksiler Hipokotil

Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Fourth level Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah Fifth batang level Batang kedelai memiliki tinggi 30100 cm. Batang dapat membentuk 3 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah di bawah daun kecambah (kotiledon), ungu atau hijau yang terpaut dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih

Tangkai Daun
Titik Tumbuh Daun Tunggal Kotiledon

TANAH

Akar Lateral

Bintil Akar Akar Tunggang

Morfologi
Tunas atau bunga akan muncul pada tangkai daun majemuk. ketiak Click to edit Master text Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman Second level dan alat pengangkut air maupun unsur hara, Third level juga akar tanaman kedelai merupakan tempat terbentuknya Fourth level bintil-bintil akar Fifth level Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akarakar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah

styles

Bintil akar

Nitrogen sebagai Nutrien Tumbuhan


Di antara semua unsur mineral, nitrogen adalah mineral yang paling sering membatasi pertumbuhan tumbuhan Click to edit Master text stylesdan produksi tanaman Tumbuhan memerlukan nitrogen sebagai suatu unsur penyusun Second protein, asamlevel nukleat, dan molekul organic penting lainnya bahwa Third level Ironis tumbuhan terkadang menderita defisiensi nitrogen Fourth level hampir 79 80 % kandungannya adalah Sementara di atmosfer nitrogen Fifth level Hal ini dikarenakan nitrogen atmosfer ini adalah gas N2, sehingga tidak bisa langsung digunakan oleh tumbuhan Nitrogen yang bisa digunakan oleh tumbuhan adalah dalam bentuk ammonium (NH4+) atau Nitrat (NO3-), oleh karena itu diperlukan bantuan mikroba tanah untuk merubah N2 (gas) menjadi NH4+ atau NO3-

Peran Bakteri Tanah Pada Tumbuhan non-bintil

Click to edit Master text styles


Second level
Third level
Fourth level Fifth level

Adaptasi Nutrisional

Click to edit Master text styles

Akar pada Kedelai memilki kemampuan untuk bersimbiosis (mutualistik) dengan bakteri dari genus Rhizobium , dan menghasilkan Second level bintil (nodul) pada akar Pada gambar disamping Third level (a) tampak benjolan merah pada akar kedelai mengandung Fourth level bakteri (bintil) yang simbiotik Fifth level Bakteri itu memfiksasi nitrogen dan mendapatkan produk fotosintetik yang disediakan oleh tumbuhan Pada gambar disamping (b) dalam mikrograf electron tranmisi (TEM), sebuah sel dari suatu bintil akar kacang kedelai dipenuhi dengan bakteroid.

Perkembangan Nodul Akar Kedelai


Akar mengeluarkan sinyal Benang Infeksi sinyal kimiawi yang memikat bakteri Rhizobium. Bakteri itu Kemudian mengeluarkan Rambut akar sinyal-sinyal yang merangsang rambut akar untuk memanjang dan membentuk benang infeksi melalui invaginasi membran Fourth level plasma
Bakteri Rhizobium

Click to edit Master text styles


Bakteroid

Sel-sel yang sedang membelah Dikorteks akar

Sel-sel yang sedang membelah pada persikel

Second level
Third level

Bakteri menembus korteks di dalam benang infeksi. Sel sel korteks dan persikel mulai membelah, dan vesikelvesikel yang mengandung bakteri terlepas ke dalam selsel korteks dari benang infeksi yang bercabangbercabang. Proses ini membentuk bakteroid

Nodul akar yang sedang berkembang Bakteroid

Fifth level
Pertumbuhan berlanjut di wilayah korteks dan persikel yang terpengaruh dan kedua massa sel-sel yang sedang membelah ini bergabung dan kemdian membentuk nodul

Nodul mengembangkan jaringa vascular yang menyuplai nutrient ke nodul dan membawa senyawa-senyawa bernitrogen ke dalam silinder vascular untuk diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan
Bakteroid

Pembuluh Vaskular

Fiksasi Nitrogen
Merupakan proses pereduksian N2 (memiliki ikatan rangkap tiga Click to edit Master text styles diantara atom nitrogen) menjadi NH 3 Dalam kasus khusus Second level fiksasi N2 oleh bakteri Rhizobium, bakteri membentuk hubungan yang erat dengan dengan akar tumbuhan Third level legume (polong-polongan) serta melakukan perubahan besar pada Fourth level struktur akar (nodul) Fifth level Walaupun bakteri Rhizobium dapat hidup bebas di tanah, mereka tidak dapat memfiksasi N2 dalam kondisi bebas, demikian juga dengan akar legume tidak dapat memfiksasi N2 tanpa bakteri Konversi N2 menjadi Nh3 merupakan konversi multilangkah yang rumit, namun reaktan reaktan dan produk dalam fiksasi nitrogen dapat dirangkum sebagai berikut: N2 + 8e- + 8H+ + 16ATP 2NH3 + H2 + 16ADP + 16 P i

Fiksasi Nitrogen Enzim kompleks nitrogenase mengatalisis keseluruhan Click to edityang Master text N styles sekuens reaksi, mereduksi 2 menjadi NH3 dengan menambahkan electron-electron H+ Second level Karena proses fiksasi nitrogen memerlukan delapan molekul Third level ATP bagi setiap perombakan molekul N2 menjadi NH3 Fourth level Bakteri pemfiksasi nitrogen memerlukan suplai karbohidrat Fifth level yang membusuk, sekresi akar, atau yang kaya dari material (dalam kasus Rhizobium) jaringan vascular akar Di dalam nodul bakteri Rhizobium berbentuk bakteroid, yang terkandung dalam vesikel yang terbentuk dalam akar Lokasi bakteroid di dalam sel-sel nonfotosintetik yang hidup memberi peluang bagi fiksasi nitrogen, yang memerlukan lingkungan anaerobik

Nodul (Bintil Akar) Lapisan eksternal nodul akar yang terlignifikasi juga Click to edit Master text styles membatasi pertukaran gas. Sebagaian nodul akar tampak kemerahan akibat suatu Second level molekul yang disebut leghemoglobin (leg dari kata legume) Third level Sejenis protein Fourthyang level mengandung besi dan berikatan dengan oksigen Fifth level Protein ini merupakan buffer oksigen yang mengurangi kosentrasi oksigen bebas sehingga menyediakan lingkungan anaerobic untuk fiksasi nitrogen sambil meregulasi suplai oksigen bagi respirasi seluler yang intens yang diperlukan untuk menghasilkan ATP bagi fiksasi nitrogen

Keterangan : edit Master Click to A. Akar yang memiliki Second bintil akar level B. Bakteri Rhizobium Third level C. Leghemoglobin yang Fourth level tampak pada bintil Fifth level akar

text styles

Pertanyaan Diskusi 1. Pada bagian sel yang membelah, apakah sel tersebut Click to edit Master text membelah secara otomatis ataustyles akibat adanya rangsangan? Tolong jelaskan Second level 2. Leghemoglobin Third levelterbentuk dari bakteri atau sel akarnya? 3. Kenapa saat tumbuhan kedelahai tumbuh pada intensitas Fourth level cahaya yang atau rendah bisa menjadi tumbuhan sedikit Fifth level merambat?

Jawaban Pertanyaan Diskusi


1. Sel pada akar membelah ketika terjadi infeksi oleh bakteri rhizobium , atau dengan kata lain sel tersebut membelah akibat Click to edit Master text styles adanya rangasangan dari bakteri tersebut Second level 2. Leghemoglobin merupakan protein yang mengadung besi, dengan tumbuhan dan bakteri masing-masing membentuk satu molekul Third level bagian tersebut Fourth(Leg= level Legum) 3. Kenapa tanaman kedelai Fifth level cenderung merambat pada intensitas cahaya yang kurang hal ini disebabkan adanya perbedaan kosentrasi hormon auksin pada sisi batang, pada sisi batang yang terkena sinar, kosentrasi hormon auksin lebih rendah dibandingkan dengan sisi batang yang tidak terkena sinar. Sehingga bagian sel pada batang yang tidak terkena sinar jauh lebih panjang daripada sel-sel pada batang yang terkena sinar. Yang mengakibatkan batang tumbuhan melengkung dan akhirnya tumbuh merambat.

Anda mungkin juga menyukai