Second level
Third level
M.Rakhman Azizi Andriana Khisbulfanani Herning Tiara Ayu Eva Agustina Irna Yulyati
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan :Plantae Filum :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo :Fabales Second Famili level :Fabaceae :Glycine (L.) Merr. Genus Third level Spesies :Glycine max
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polongpolongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Fifth level Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah Kedelai dikenal juga sebagai : sojaboon (bahasa Belanda), soja, soja bohne (bahasa Jerman), soybean (bahasa Inggris), kedele (bahasa Indonesia sehari-hari, bahasa Jawa), kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning (Sumatera bagian utara) dan gadelei.
Fourth level
Morfologi
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Fourth level Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah Fifth batang level Batang kedelai memiliki tinggi 30100 cm. Batang dapat membentuk 3 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah di bawah daun kecambah (kotiledon), ungu atau hijau yang terpaut dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih
Tangkai Daun
Titik Tumbuh Daun Tunggal Kotiledon
TANAH
Akar Lateral
Morfologi
Tunas atau bunga akan muncul pada tangkai daun majemuk. ketiak Click to edit Master text Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman Second level dan alat pengangkut air maupun unsur hara, Third level juga akar tanaman kedelai merupakan tempat terbentuknya Fourth level bintil-bintil akar Fifth level Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akarakar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah
styles
Bintil akar
Adaptasi Nutrisional
Akar pada Kedelai memilki kemampuan untuk bersimbiosis (mutualistik) dengan bakteri dari genus Rhizobium , dan menghasilkan Second level bintil (nodul) pada akar Pada gambar disamping Third level (a) tampak benjolan merah pada akar kedelai mengandung Fourth level bakteri (bintil) yang simbiotik Fifth level Bakteri itu memfiksasi nitrogen dan mendapatkan produk fotosintetik yang disediakan oleh tumbuhan Pada gambar disamping (b) dalam mikrograf electron tranmisi (TEM), sebuah sel dari suatu bintil akar kacang kedelai dipenuhi dengan bakteroid.
Second level
Third level
Bakteri menembus korteks di dalam benang infeksi. Sel sel korteks dan persikel mulai membelah, dan vesikelvesikel yang mengandung bakteri terlepas ke dalam selsel korteks dari benang infeksi yang bercabangbercabang. Proses ini membentuk bakteroid
Fifth level
Pertumbuhan berlanjut di wilayah korteks dan persikel yang terpengaruh dan kedua massa sel-sel yang sedang membelah ini bergabung dan kemdian membentuk nodul
Nodul mengembangkan jaringa vascular yang menyuplai nutrient ke nodul dan membawa senyawa-senyawa bernitrogen ke dalam silinder vascular untuk diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan
Bakteroid
Pembuluh Vaskular
Fiksasi Nitrogen
Merupakan proses pereduksian N2 (memiliki ikatan rangkap tiga Click to edit Master text styles diantara atom nitrogen) menjadi NH 3 Dalam kasus khusus Second level fiksasi N2 oleh bakteri Rhizobium, bakteri membentuk hubungan yang erat dengan dengan akar tumbuhan Third level legume (polong-polongan) serta melakukan perubahan besar pada Fourth level struktur akar (nodul) Fifth level Walaupun bakteri Rhizobium dapat hidup bebas di tanah, mereka tidak dapat memfiksasi N2 dalam kondisi bebas, demikian juga dengan akar legume tidak dapat memfiksasi N2 tanpa bakteri Konversi N2 menjadi Nh3 merupakan konversi multilangkah yang rumit, namun reaktan reaktan dan produk dalam fiksasi nitrogen dapat dirangkum sebagai berikut: N2 + 8e- + 8H+ + 16ATP 2NH3 + H2 + 16ADP + 16 P i
Fiksasi Nitrogen Enzim kompleks nitrogenase mengatalisis keseluruhan Click to edityang Master text N styles sekuens reaksi, mereduksi 2 menjadi NH3 dengan menambahkan electron-electron H+ Second level Karena proses fiksasi nitrogen memerlukan delapan molekul Third level ATP bagi setiap perombakan molekul N2 menjadi NH3 Fourth level Bakteri pemfiksasi nitrogen memerlukan suplai karbohidrat Fifth level yang membusuk, sekresi akar, atau yang kaya dari material (dalam kasus Rhizobium) jaringan vascular akar Di dalam nodul bakteri Rhizobium berbentuk bakteroid, yang terkandung dalam vesikel yang terbentuk dalam akar Lokasi bakteroid di dalam sel-sel nonfotosintetik yang hidup memberi peluang bagi fiksasi nitrogen, yang memerlukan lingkungan anaerobik
Nodul (Bintil Akar) Lapisan eksternal nodul akar yang terlignifikasi juga Click to edit Master text styles membatasi pertukaran gas. Sebagaian nodul akar tampak kemerahan akibat suatu Second level molekul yang disebut leghemoglobin (leg dari kata legume) Third level Sejenis protein Fourthyang level mengandung besi dan berikatan dengan oksigen Fifth level Protein ini merupakan buffer oksigen yang mengurangi kosentrasi oksigen bebas sehingga menyediakan lingkungan anaerobic untuk fiksasi nitrogen sambil meregulasi suplai oksigen bagi respirasi seluler yang intens yang diperlukan untuk menghasilkan ATP bagi fiksasi nitrogen
Keterangan : edit Master Click to A. Akar yang memiliki Second bintil akar level B. Bakteri Rhizobium Third level C. Leghemoglobin yang Fourth level tampak pada bintil Fifth level akar
text styles
Pertanyaan Diskusi 1. Pada bagian sel yang membelah, apakah sel tersebut Click to edit Master text membelah secara otomatis ataustyles akibat adanya rangsangan? Tolong jelaskan Second level 2. Leghemoglobin Third levelterbentuk dari bakteri atau sel akarnya? 3. Kenapa saat tumbuhan kedelahai tumbuh pada intensitas Fourth level cahaya yang atau rendah bisa menjadi tumbuhan sedikit Fifth level merambat?