Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan menitikberatkan pada program - program penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu indikator penting dalam kesehatan masyarakat. AKB telah menurun dari 46 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2005, dan diproyeksikan terus menurun menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2010. AKB ini sangat penting, karena tingginya AKB menunjukkan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan, masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi.1 Berdasarkan laporan analisa Uji Coba di Indonesia pada tahun 2005-2006 yang disusun oleh World Health Organization (WHO) yang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan RI, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang 135 kali lebih tinggi dibanding negara maju. Di Indonesia sekitar 9,8% (18.032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian. WHO memperkirakan 580.000 kematian akibat TN, 210.000 di Asia Tenggara, dan 152.000 di Afrika Selatan.1,2 Salah satu faktor resiko Tetanus Neonatorum (TN) adalah tidak adanya kekebalan terhadap infeksi tetanus. Rendahnya cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) terhadap ibu hamil di Indonesia menyebabkan kontribusi kematian karena TN terhadap kematian neonatal masih cukup tinggi yaitu 22%.1 Imunisasi yang berkaitan dengan upaya penurunan kematian bayi diantaranya adalah pemberian imunisasi TT kepada ibu hamil. Pada tahun 2002, cakupan imunisasi TT ibu hamil secara nasional telah mencapai 78,5% untuk pemberian TT1, sedangkan untuk TT2 mencapai 71,6%. Tetapi, pada tahun 2003 cakupan imunisasi TT ibu hamil secara nasional menjadi turun, untuk TT1 cakupannya 71,71%

sedangkan untuk TT2 hanya mencapai 66,1%. Dari data diatas dapat dilihat bahwa upaya pencegahan TN dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil melalui kegiatan rutin belum menunjukkan hasil yang efektif, disebabkan cakupan imunisasi tersebut mengalami penurunan dan belum mencapai 100% .1 Berdasarkan data dalam Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2004, dari 39 puskesmas di Kota Medan cakupan imunisasi TT1 ibu hamil paling rendah terdapat di Puskesmas Medan Deli, yaitu 2091 orang (12 %) dari 2428 orang ibu hamil, demikian juga dengan cakupan imunisasi TT2 hanya 194 orang (8 %) dari 2428 orang ibu hamil.3 Berdasarkan data dari Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2012 didapati cakupan imunisasi TT1 pada ibu hamil sebanyak 358 orang (48,64%) dari 736 orang ibu hamil sedangkan TT2 mengalami penurunan sebanyak 252 orang (34,24 %) dari 736 orang ibu hamil. Rendahnya cakupan imunisasi tetanus toksoid mengakibatkan dampak yang buruk bagi ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Adapun yang mempengaruhi rendahnya imunisasi TT adalah rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap imunisasi TT walaupun imunisasi TT tersebut dapat diperoleh secara gratis di tempat pelayanan kesehatan pemerintah.4 Pada ibu hamil imunisasi TT ini diberikan selama masa kehamilannya dengan frekuensi dua kali dan interval waktu minimal empat minggu. Tujuan imunisasi ini adalah memberikan kekebalan terhadap penyakit tetanus neonatorum kepada bayi yang akan dilahirkan. Oleh karena itu cakupan imunisasi TT ibu hamil perlu ditingkatkan secara sungguh-sungguh dan menyeluruh.5 Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik meneliti tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2013.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi permasalahan adalah rendahnya cakupan ibu hamil yang melakukan imunisasi TT di Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2012. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2013. 1.3 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai imunisasi tetanus toksoid. di Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2013. 1.3.2 1 Tujuan Khusus

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai pengertian imunisasi tetanus toksoid di Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2013

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat imuisasi tetanus toksoid di Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2013

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai jadwal imunisasi tetanus toksoid di Puskesmas Simpang Limun Kota Medan Tahun 2013

1.4

Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan informasi kepada Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai strategi penyuluhan terhadap ibu-ibu hamil mengenai kepentingan imunisasi TT 2. Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di pelayanan kesehatan di puskesmas dalam upaya meningkatkan kualitas promosi kesehatan.

3. Untuk menambah wawasan peneliti lain mengenai imunisasi TT pada ibu hamil 4. Sebagai bahan bacaan, masukan dan referensi kepada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran UISU Medan tentang imunisasi TT pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai