Anda di halaman 1dari 6

Analisis situasi Data geografis Suatu kecamatan suka Makmur mempunyai jumlah penduduk sebanyak 85.

761 jiwa dengan kepadatan penduduk 107 / km2 dan proporsi penduduk miskin adalah 18,77%. Data sarana kesehatan di wilayah kerja puskesmas suka makmur: SaranaKesehatan Puskesma kecamatan Puskesmas Pembantu Posyandu Balita Posyandu lansia Klinik Swasta Dokter Praktek Umum Dokter Praktek Spesialis Bidan Prakttek Swasta Dukun terlatih Kader Aktif Pos KB Jumlah 2 buah 8 buah 84 buah 12 buah 2 buah 6 orang 5 orang 30 orang 2 orang 336 orang 12 Pos

Data tenaga kesehatan di Puskesmas Suka Makmur Tenaga Kesehatan (berdasarkan pendidikan) Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Bidan Analis Sarjana Kesehatan Masyarakat Pengatur Gizi Sanitarian Akademi Perawat Akademi Bidan Akademi Perawat Gigi Perawat Gigi Asisten Apoteker SMU Jumlah (orang) 3 4 8 12 1 2 1 2 1 1 1 1 3 5

Data 10 penyakit terbanyak tahun 2007 adalah: 1. ISPA 31,34% 2. DHF 10,75%

3. Penyakit dalam sistem otot dan pengikat 9,9,% 4. Diare 7,51% 5. Penyakit infeksi kulit 7,4% 6. Penyakit darah tinggi 5,80% 7. Penyakit saluran pernafasan 5,41% 8. Penyakit kulit alergi 3,79% 9. Asma 3,83% 10.Penyakit lainnya 12,27%

Cakupan jamban keluarga adalah 56%, dan cakupan sumber air minum adalah 60%.

Analisis Masalah 1. Analisis Data Jumlah Puskesmas yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk dan luas wilayah. Jumlah Dokter Praktek umum yang sedikit Jumlah Dokter Gigi yang tidak mencukupi Jumlah tenaga Bidan yang tidak mencukupi Angka Cakupan jamban keluarga yang rendah Angka Cakupan sumber air yang rendah Tingginya jumlah kasus penyakit ISPA Tingginya jumlah kasus penyakit DHF Tingginya jumlah kasus penyakit pada sistem otot Tingginya jumlah kasus penyakit Diare

2. Kesimpulan masalah

Tingginya jumlah kasus penyakit ISPA Tingginya jumlah kasus penyakit DHF Tingginya jumlah kasus penyakit pada sistem otot Tingginya jumlah kasus penyakit Diare

Menetapkan Prioritas Masalah Daftar masalah 1.Tingginya angka 2.Tingginya angka 3.Tingginya angka sistem otot 4.Tingginya angka kasus penyakit ISPA kasus penyakit DHF kasus penyakit pada kasus penyakit Diare Indikator Prioritas Urgensi Solusi Resour ce 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 Cost 2 1 1 2 P 7 6 5 9

Kesimpulan prioritas masalah adalah : Tingginya angka kasus penyakit Diare

Perencanaan Pemecahan Masalah

MASALAH Tingginya angka penyakit diare

FAKTOR PENYEBAB 1.Bangunan kakus yang tidak memenuhi syarat 2.Virus/Bakteri 3.Pemusnahan dan pengololaan sampah yang kurang baik 4.Sumber air yang sudah tercemar 5.Pengetahuan yang kurang tentang penyakit diare

PEMECAHAN Membuat kakus sesuai standar di setiap RT Memberikan obat secara gratis Menambah tenaga kebersihan lingkungan dan truk sampah Pengadaan sumber air bersih Penyuluhan terhadap masyarakat tentang PHBS

Alternatif pemecahan 1.Membuat kakus sesuai standar di setiap RT 2.Memberikan obat secara gratis 3.Menambah tenaga kebersihan lingkungan

Mangnitude 1

Efektifitas Important 2

Venorable 2

Efisiensi Cost 2

P M.I.V/c 2

2 2

2 2

2 2

3 3

2,67 2,67

dan truk sampah 4.Pengadaan 2 3 3 3 6 sumber air bersih 5.Penyuluhan 3 3 3 1 27 terhadap masyarakat tentang PHBS Kesimpulan perioritas pemecahan masalah adalah dengan penyuluhan terhadap masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS)

6.Rencana kegiatan a. Tujuan Memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka memberantas diare b. Sasaran penyuluhan ini di tujukan kepada masyarakat suka makmu c. Tenaga Pelaksanaan - 3 orang dokter umum -2 orang sanitarian -1 orang SKM d. Bentuk kegiatan kegiatan di lakukan dibalai desa dengan mengumpulkan masyarakat untuk di berikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat,dimana kegiatan tersebut untuk kepentingan masyarakat itu sendiri e. Waktu Penyuluhan di lakukan 6 bulan sekali dalam jangka waktu 2 tahun f. Dana Dana yang di keluarkan dalam penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat adalah Rp 10,000,000.-

g. Saran kepada petugas kesehatan, yakni perawat, bidan yang bekerja di puskesmas pembantu agar dapat meningkatkan upaya-upaya pelatihan terhadap kader-kader posyandu secara rutin sebagai usaha peningkatan ketrampilan kader agar ases informasi dapat diterima oleh ibu-ibu kepada pemerintah setempat agar dapat segera mungkin meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan seperti puskesmas penyediaan sarana pembuangan limbah memperbanyak tempat-tempat sampah, mengangtifkan mobil pembuangan samapah, menyediakan sarana WC umum.

Anda mungkin juga menyukai