Anda di halaman 1dari 48

Dr. Sri Yusfinah Masfah Hanum, SpKK SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Rd.

Mattaher

DERMATITIS
Peradangan epidermis & dermis sbg respon thd

pengaruh fx eksogen & atau fx endogen


efloresensi polimorfik atau oligomorfik & rasa gatal cenderung residif & menjadi kronis penyebab : eksogen, endogen, idiopatik klasifikasi berdasarkan etiologi, morfologi, bentuk,

lokalisasi, stadium

DERMATITIS PERIORAL
Papul & pustul diskret yg kecil dlm distribusi perioral,

terutama sekitar mulut


Dermatitis perioral dewasa, terutama pd wanita,

sedangkan pd anak-anak mengenai kedua jenis kelamin & semua ras


Paling banyak pd anak-anak usia pre pubertas

Etiologi & patogenesis


berhubungan dgn penyalahgunaan KS topikal poten
ditemukan riwayat erupsi akut yg respon thd steroid

di sekitar mulut, hidung &/atau mata yg semakin berat bila KS topikal tsb dihentikan cenderung penggunaan KS berulang
Pd kasus lain, keadaan semakin memburuk dgn KS

topikal, terutama pd varian granulomatosa ( pd anakanak)

Namun tak selalu berhubungan dgn KS topikal


Terutama pd wanita muda ditemukan pd anak-anak imunokompromis kontak alergi dgn fluoride dlm pasta gigi pernah

dilaporkan

Gejala klinis
lesi primer : papul, vesikel, pustul eritematosa diskret
sering simetris, bisa unilateral, pd perioral, perinasal,

periorbital
eritema dan skuama bisa terjadi ditemukan daerah bersih ( 5 mm) yg khas pd ujung

vermilion

Varian granulomatosa papul kecil warna spt cucian

daging, eritematosa, atau kuning coklat, bisa berkonfluen


dpt muncul di telinga, skalp, batang tubuh, labia

mayora, ekstremitas
rasa terbakar, gatal, intoleransi thd pelembab &

produk topikal lain pernah dilaporkan


pernah terjadi sehubungan dgn blefaritis &

konjungtivitis

bisa sembuh tanpa gejala sisa atau relaps


kdg timbul jar.parut (jarang) bila diterapi hanya dgn KS topikal rekuren

th/ sesuai jarang rekuren

Pengobatan
Hentikan KS topikal
Topikal : Metronidazol, eritromisin / klindamisin,

preparat sulfur, asam azeleat


Sistemik : Tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin,

eritromisin

DERMATITIS NUMULARIS
Dermatitis berupa lesi berbtk uang koin atau agak

lonjong, batas tegas, efloresensi papulovesikel mudah pecah shg basah


Pd dewasa pria > wanita
Pd anak (jarang), lesi numular terjadi pd D.atopik Penyebab tak diketahui pasti

Yg diduga berperan stafilokokus & mikrokokus,

dermatitis kontak, trauma fisis & kimia, stres emosional, minuman beralkohol, kelembaban lingkungan yg rendah
Kulit cenderung kering, hidrasi str.korneum rendah

Gambaran Klinis
gatal >>
vesikel / papulovesikel, berkonfluens atau meluas

membtk lesi spt uang logam, eritematosa, sedikit edematosa, batas tegas
vesikel pecah eksudasi krusta kekuningan

penyembuhan mulai di tengah


lesi lama likenifikasi & skuama

lesi soliter atau multipel & tersebar bilateral atau

simetris, ukuran milier - numuler plakat


Predileksi : tungkai bawah, badan, lengan, punggung

tangan
Lesi dpt timbul pd tempat yg mengalami trauma (

fenomena Koebner)

Histopatologis
lesi akut : spongiosis, vesikel intraepidermal, sebukan

sel radang limfosit & makrofag di sekitar p.darah


Lesi kronis : akantosis teratur, hipergranulosis,

hiperkeratosis, spongiosis ringan. Dermis atas fibrosis, sebukan limfosit & makrofag di sekitar p.darah

Pengobatan
kulit kering pelembab, emolien anti inflamasi topikal : ter, glukokortikoid,

takrolimus/pimekrolimus lesi basah kompres infeksi (+) AB pruritus AH1 KS sistemik kasus berat & refrakter

DERMATITIS POPOK
Paling sering pd anak-anak & bayi etiologi : multifaktor

Fx pencetus kelembaban kulit yg meningkat dan

berlangsung lama kerusakan akibat gesekan , fungsi barrier , reaktifitas thd iritan
Fx etiologi lain : kontak dgn urin & feses, enzim

pencernaan proteolitik & lipolitik feses, pH kulit , superinfeksi dgn Candida & bakteri

1.Dermatitis popok iritan


paling sering bercak eritem, basah, kdg berskuama di genitalia atau

bokong, mulai dari daerah yg tertutup popok asimtomatik atau lunak

2.Dermatitis popok ok Candida


Tersering kedua
Papul, bercak atau plak basah yg eritematosa merah

terang meliputi seluruh tubuh serta permukaan yg cekung


khas lesi satelit oral trush Candida dari flora usus sering mengkontaminasi

dermatitis popok tipe lain setelah > 3 hari

3.Miliaria rubra
cenderung terjadi pd tempat dimana komponen

plastik popok menyebabkan oklusi duktus ekrin

dpt juga ditemukan pd lipatan leher dan badan bgn

atas sering terjadi pd pertukaran cuaca panas

4. Papul & nodul pseudoverukosa


terjadi di daerah popok & perianal
mengenai berbagai usia predisposisi : kelembaban yg berlangsung lama

anak-anak yg menggunakan popok ok inkontinensia

urin kronis cenderung mengalami tipe ini

5. Parakeratosis granular infantil


idiopatik plak linear bilateral pd lipatan inguinal, atau plak

geometrik eritematosa daerah popok


skuama tebal

6. Jacquet Erosive Dermatitis


jarang
dermatitis popok berat yg dpt terjadi pd berbagai usia punch-out ulcer atau erosi berbatas tegas, pinggir

meninggi
ok kontak yg lama dan tertutup dgn urin & feses popok superabsorbent insiden

7. Granuloma gluteale infantum


jarang
nodul ungu kemerahan (o,5 3 cm) pada daerah

popok yg cekung
bayi 2-9 bln berasal dari dermatitis popok yg telah ada sblmnya

8. Dermatosis yg etiologinya tak berhubungan


dgn penggunaan popok
D.seboroik, D.atopik, psoriasis, impetigo bulosa,

akrodermatitis enteropatik, skabies, herpes simpleks, dll.

Pengobatan
A : popok dibuka sesering mungkin agar kulit tetap

kering B : barrier ointment pasta barrier( zn oxide, petrolatum, unmedicated barrier, etc) dipakai setiap ganti popok C : cuci & anti kandida D : popok diganti sesering & sesegera mungkin setelah bab & bak E : Edukasi orangtua

DERMATITIS KONTAK IRITAN


Semua org, semua usia, ras, jenis kelamin
etiologi : bahan iritan ( asam, alkali, deterjen,

pelumas dll)
Fx yg berpengaruh bahan iritan (ukuran molekul,

daya larut, konsentrasi, vehikulum), lama kontak, kekerapan, oklusi, trauma, ketebalan kulit,peny. kulit yg sdg dialami, dll

Patogenesis
Kerusakan sel ok bahan iritan merusak lap.tanduk,

denaturasi keratin, menyingkirkan lap.tanduk, mengubah daya ikat air kulit


Bahan iritan merusak membran lemak keratinosit

& menembus membran sel merusak lisosom, mitokondria, inti


Kerusakan membran aktifasi fosfolipase

A.arakidonat, DAG, PAF, inositida

A.arakidonat PG & lekotrin vasodilatasi &

permeabilitas vaskuler transudasi komplemen & kinin


PG & LT kemoatraktan utk limfosit & netrofil

aktifasi sel mas histamin, LT, PG,PAF perubahan vaskuler >>


DAG stimulasi ekspresi gen & sintesis protein c/IL-1,

GMCSF

iritan x keratinosit keratinosit melepas TNF-

aktifasi sel T, makrofag, granulosit, ekspresi molekul adhesi sel, pelepasan sitokin
iritan lemah kerusakan str.korneum ok delipidasi

fs sawar hilang kerusakan sel

Gejala klinis
DKI AKUT
etiologi ; iritan kuat (H2SO4,

DKI AKUT LAMBAT


klinis & gejala = akut 8-24 jam atau lebih bahan iritan : podofilin,

HCl, NaOH, KOH) kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar eritem, edema, bula, nekrosis pinggir berbatas tegas asimetris

antralin, tretinoin, etilen oksida, benzalkonium klorida, bulu serangga (d.venenata)

DKI KUMULATIF/KRONIS
Kontak berulang bhn iritan

REAKSI IRITAN
Subklinis Kelainan kulit monomorf skuama, eritema, vesikel,

lemah kulit kering, eritema, skuama, hiperkeratosis, likenifikasi, difus, fisur gatal, nyeri tukang cuci, kuli bangunan, montir, juru masak, tukang kebun, penata rambut

pustul, erosi dpt sembuh sendiri berlanjut DKI kumulatif

DKI traumatik -Kelainan kulit berkembang lambat setelah trauma panas atau laserasi - gejala spt D.numularis - penyembuhan lambat - sering di tangan DKI non eritematosa - Subklinis DKI - perubahan fs sawar str.korneum tanpa kelainan klinis

DKI subyektif

- Kelainan kulit tak terlihat - rasa tersengat, rasa terbakar setelah kontak dgn bahan kimia

Pengobatan
hindari iritan
k/p KS topikal alat pelindung

DERMATITIS KONTAK ALERGIK


Mengenai org hipersensitif
etiologi : alergen ( BM < 1000 dalton) hapten,

lipofilik, sgt reaktif, menembus str.korneum


Fx yg mempengaruhi fx alergen (potensi sensitisasi

alergen, dosis, luas daerah terkena, lama pajanan, oklusi, suhu, vehikulum, pH), fx individu (keadaan kulit, lokasi), status imunologis hipersensitifitas tipe IV sensitisasi, elisitasi

Fase sensitisasi
Hapten str.korneum sel Langerhans diproses

& dikonjugasikan pd HLA-DR Ag lengkap


Keratinosit yg terpajan hapten akan melepaskan IL-1

aktifkan sel Langerhans stimulasi sel T , IL-1 & ekspresi MHC I & II, ICAM-1, LFA-3 & B7
Keratinosit juga melepas TNF- aktifasi sel T,

makrofag, granulosit, MHC I & II

sel Langerhans bermigrasi ke KGB sel Langerhans

mempresentasikan kompleks HLA-DR-Ag kpd sel Thelper spesifik yg mengekspresikan CD4 & kompleks reseptor sel T-CD3
sel Langerhans IL-1 stimulasi sel-T IL-2

stimulasi proliferasi sel T spesifik sel T memori seluruh tubuh tersensitisasi (2-3 minggu)

Fase elisitasi
paparan ulang hapten ditangkap sel Langerhans &

diproses Ag HLA-DR-Ag dipresentasikan ke sel T memori di kulit & kel.limfe aktifasi


sel Langerhans IL-1 stimulasi sel T IL-2 &

ekspresi IL-2R proliferasi & ekspansi sel T


sel T juga mensekresi IFN- ekspresi ICAM-1 &

HLA-DR ICAM-1 keratinosit berinteraksi dgn sel T & lekosit lain yg mengekspresi LFA-1

HLA-DR keratinosit berinteraksi lgs &

mempresentasikan Ag dgn sel T CD4+


Keratinosit juga mensekresi IL-1, IL-6, TNF- &

GMCSF aktifasi sel T


IL-1 stimulasi keratinosit eikosanoid Eikosanoid & sitokin aktifkan sel mas & makrofag

sel mas melepas histamin, fx kemotaktik, PGE2, PGD2, LTB4

Eikosanoid dilatasi vaskuler, permeabilitas shg

kinin & komplemen mudah difusi ke dermis dan epidermis


Fx kemotaktik & eikosanoid menarik netrofil,

monosit, sel darah lain masuk ke dermis berlangsung 24-48 jam

Gejala klinis
gatal

Akut : bercak eritematosa batas tegas, edema,

papulovesikel, vesikel atau bula pecah erosi & eksudasi Kronis : kulit kering, skuama, papul, likenifikasi, fisur, batas tak jelas, menyerupai DKI kronis Lokasi dimana saja yg terpapar alergen, paling sering di tangan DK sistemik tersensitisasi secara topikal kemudian terpajan secara sistemik

Pengobatan
cegah kontak
KS utk menekan peradangan DKA akut bila DKA telah reda cukup topikal KS atau

makrolaktam

Tes Tempel
lokasi di punggung
antigen : standar (pabrik), tak standar (as is) alergen ditempel di kulit dgn finn chamber selama

min.48 jam di lepas 15-30 menit pembacaan pertama pembacaan kedua dilakukan sampai 1 minggu setelah aplikasi ( biasanya 72 atau 92 jam) utk membedakan respon alergik atau iritasi dan menunggu hasil positif yg lambat

interpretasi
+ : eritema, infiltrat, papul
++ : edema, vesikel +++ : bula atau ulkus ? : makula eritem - : negatif

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
Peradangan kronis, gatal, sirkumskrip, kulit menebal

& likenifikasi, akibat garukan / gosokan berulang ok berbagai rangsang pruritogenik


pruritus peran sentral reaksi likenifikasi pruritus GGK, obstruksi sal.empedu, limfoma

Hodgkin, hipertiroid, D.atopik, DKA, gigitan serangga, psikologik substansi P & CGRP melepas histamin dari sel mas pruritus

Gejala klinis
gatal
lesi biasanya tunggal plak eritematosa, sdkt edem

edem & eritem hilang, bgn tengah berskuama & menebal, likenifikasi, ekskoreasi; sekitarnya hiperpigmentasi usia dewasa (30-50 thn) predileksi : skalp, tengkuk, samping leher, ekstensor lengan, pubis, vulva, skrotum,perianal, paha medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki depan, punggung kaki

Histopatologis ortokeratosis, hipergranulosis,

akantosis, rete ridges memanjang, sebukan sel radang limfosit & histiosit di sekitar p.darah dermis bgn atas, fibroblas bertambah, kolagen menebal
Dx gbr klinis

Pengobatan
antipruritus
KS topikal / intralesi, ter UVB, PUVA

cari penyakit yg mendasari

Anda mungkin juga menyukai