Anda di halaman 1dari 8

Ada banyak aturan membuat desain logo dan begitu pula serangkaian prinsipprinsip desain logo yang harus

terpenuhi sehingga logo dapat dikatakan baik dan benar. Membuat logo dandesain logo mempunyai aturan dan beberapa hal sebagai catatan khusus.

47 Aturan Membuat Desain Logo mengungkap tabir dibelakang proses pembuatan logo bisnis dan perusahaan. Aturan ini adalah aturan tidak baku tapi selalu dipakai setiap desainer logodalam proyek pembuatan logo.

Logo adalah perwakilan secara visual sebuah perusahaan bisnis atau organisasi yang membentuk pondasi identitas korporasi.

Logo adalah sebuah nama, simbol, lukisan huruf(monogram), emblem, merk dagang, atau alat grafis lainnya yang didesain untuk kemudahan dan mendifinisikan pengenalan oleh target konsumen dari sebuah perusahaan.

47 Aturan Membuat Desain Logo

1. 2. 3. 4.

Tidak boleh menggunakan lebih dari 3 warna. Hilangkan semua hal yang tidak perlu atau tidak penting dalam logo tersebut. Tulisan harus bisa dengan mudah terbaca, gunakan ukuran dan font yang sesuai. Logo dibuat harus bisa dikenali dengan mudah, biasanya menggunakan bentuk sederhana. 5. Buat logo dengan bentuk dan layout yang unik. 6. Lupakan apapun yang dipikirkan oleh orang terdekat Anda, ingat Anda membuatnya untuk siapa. 7. Buat lebih dari 3 (tiga) opsi pilihan dengan karakter yang berbeda. 8. Tidak boleh mengkombinasi logo yang sudah ada apalagi terkenal dan melabelnya menjadi karya sendiri. 9. Tidak boleh menggunakan clipart / gambar kartun yang sudah punya arti sendiri sebelumnya. 10. Logo harus bisa dibuat menjadi warna hitam putih tanpa menghilangkan bentuk asli logo berwarna. 11. Logo harus bisa dipastikan bisa dikenali walaupun dengan warna yang dibalik (invert).

12. Logo harus bisa dikenali ketika diubah ukurannya, terlebih dengan ukuran terkecil ketika dipakai pada produk tertentu. 13. Jika logo terdiri atas ikon atau simbol tertentu, termasuk tulisan, letak harus bisa dikatakan bahwa mereka saling berlawanan / komplemen / berbeda satu sama lain. 14. Hindari penggunaan tren logo terbaru, buat logo bisa dipakai sepanjang jaman. 15. Jangan menggunalan efek spesial (masih boleh coba dihindari jika menggunakan gradasi, bayangan, efek cermin, dan cahaya berpendar). 16. Sesuaikan layout logo berbentuk segitiga jika memungkinkan, hindari possible, hindari layout yang tidak dikenali secara bentuk visual (tak beraturan / abstrak). 17. Hindari detail yang ribet, ruwet dan membingungkan. 18. Pertimbangkan bagaimana logo akan disajikan dan tempat berbeda meletakkannya. 19. Citrakan logo yang berani dan percaya diri / yakin, jangan dunakan yang lemah dan kusam / tumpul. 20. Sadari bahwa Anda tidak membuat logo yang sempurna. 21. Gunakan garis yang tebal untuk bisnis yang tajam, garis lembut untuk bisnis yang lembut, sesuaikan gaya / style dengan bisnis. 22. Logo harus bisa mewakili apa yang ingin disampaikan dan dikomunikasikan. 23. Sebuah gambar foto tidak dibuat untuk sebuah logo. 24. Buat presentasi kepada konsumen anda mengejutkan dan berpikirlah diluar kotak untuk itu. 25. Tidak boleh menggunakan jenis font / huruf lebih dari dua. 26. Setiap elemen logo harus disejajarkan / diratakan. Rata tengah samping kiri, kanan, atas, dan bawah. 27. Logo harus terlihat utuh, solid, tidak ada jejak yang tidak perlu. 28. Cari tahu siapa saja yang akan melihat/menikmati logo tersebut sebelum anda berpijak untuk memikirkan ide desain logo. 29. Selalu pilih kegunaan / fungsi daripada inovasi. 30. Jika nama / brand dikenali dan diingat, buatlah itu menjadi sebagai sebuah logo. 31. Logo harus dikenali ketika dibuat efek mirror atau dibalik kiri/kanan/atas/bawah. 32. Meskipun sebuah perusahaan yang besar sekalipun membutuhkan logo yang kecil/sesuatu yang mudah. 33. Semua orang harus suka logo tersebut, tidak hanya yang memakai tetapi juga yang sekedar melihatnya. 34. Buatlah bervariasi. Lebih bervariasi, semakin Anda mendapatkan logo yang tepat. 35. Logo harus dipakai secara konsisten dalam segala kegunaan yang berbeda. Warna, bentuk, atau hal semacamnya. Kondisi atau keadaan logo terlihat sama. 36. Logo harus mudah dideskripsikan / dijelaskan maksudnya. 37. Tidak boleh menggunakan slogan/ motto perusahaan ( karna itu sudah tercantum di LOGO ). 38. Buatlah ide desain menggunakan sketsa gambar terlebih dulu menggunakan kertas dan pensil kemudian anda bisa bernjak untuk membuatnya menjadi logo digital memakai komputer. 39. Tetap gunakan logo yang sederhana.

40. Jangan gunakan simbol globe dunia. 41. Logo yang dibuat tidak boleh mengacaukan / mengalihkan fokus (distract). 42. harus jujur terhadap apa yang ingin disampaikan dan apa yang diwakili, tidak dibuat-buat menjadi sesuatu yang bagus tapi tak mewakili artinya / tidak sesuai. 43. Logo harus seimbang secara visual, keseimbangan dalam nirmana juga. 44. Hindari menggunakan cahaya warna yang terang/menyala, neon/berpendar, gelap dan kusam. 45. Master logo digital dibuat dalam format vektor agar proses perubahan ukuran tidak berubah (bitmap akan blur ). 46. Jika sudah deal dalam desain logo, bila memungkinkan buatlah rangkaian tata cara membuat logo tersebut menggunakan software desain grafis tertentu, semacamtutorial. Hal ini akan memudahkan sepeninggal Anda untuk membuatnya ulang, disamping itu juga penikmat logo akan lebih mengenal logo jika itu diesebarluaskan. 47. Logo yang dibuat tidak boleh melanggar satupun dari apa yang disampaikan diatas. Syarat membuat logo #1 Ketika berbicara tentang desain logo perusahaan dan melihat sebuah karya yang profesional, sederhana dan menarik, seringkali kita berpikir Mengapa tidak terpikir untuk membuat seperti itu?

Hal-hal apa saja yang membuatnya menjadi impresif dan menawan? Desain logo perusahaan adalah hal yang teramat penting yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan, karena citra merek yang baik dan keren akan sangat menentukan branding dan citra perusahaan anda dimata konsumen.

Ada lima hal yang sudah pasti dan menjadi pakem dalam setiap pembuatan simbol perusahaan yang menarik:

1. Dapat didiskripsikan 2. Mudah sekali diingat 3. Dapat dibuat indah walaupun tanpa warna 4. Dapat disesuaikan, terlihat bagus dalam skala kecil maupun raksasa

5. Relevan dengan industri tersebut

Point nomor 1 dan 2 sering sejalan karena apabila kita tidak dapat menjelaskan seperti apa bentuknya tersebut, bagaimana kita dapat mengingat apa yang kita lihat? Bila kita tidak mampu mengingatnya maka semua program marketing yang dilaksanakan menjadi sia-sia.

Point nomor 3 sangatlah penting karena warna adalah hal sekunder. Hal primer adalah bentuk dan rupa. Karena itu kita haruslah dapat membayangkan seperti apa jadinya yang kita buat apabila ditampilkan dalam keadaan tanpa warna. Apabila karya yang kita ciptakan terlihat buruk dalam keadaan hitam putih maka seberapa banyak warna tidak akan mampu membuatnya terlihat cantik dan mudah diingat.

Point nomor 4 teramat penting dan sering dilupakan oleh banyak orang karena hal ini menyangkut aplikasi nyata dari simbol tersebut seperti dicetak pada kop surat, desain kartu nama, pin, pulpen, alat tulis, topi dan sebagainya. Apabila terlihat terlalu rumit maka apabila diaplikasikan kedalam bentuk desain yang kecil akan menjadi tidak berarti sama sekali.

Yang terakhir adalah harus selalu relevan dengan bisnis industri perusahaan yang diwakilinya tersebut. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan di sini adalah melaksanakan riset lengkap yang mendalam terhadap industri tersebut dan kemudian medesain logo yang berbeda dari kompetisi yang telah ada.

Ini yang membuat penting agar proses kreatif ini didelegasikan dan diserahkan ke dalam tangan para profesional dibidang desain grafis yang tidak hanya mengerti dan menguasai ilmu grafis tetapi juga marketing, branding, corporate identity dan psikologi warna yang telah berpengalaman mendesain logo selama puluhan tahun.

#2 Logo adalah bagian identitas yang bersifat fisik, sehingga acap disebut sebagai Visual Identity. Visual Identity ini diharapkan dapat memberi makna yang universal melintas

batas geografis dan budaya. Logo diharapkan menjadi jendela untuk masuk ke dalam persepsi khalayak. Jadi mendesain logo tidak dapat lagi hanya sekedar imajinasi.

TAHAPAN YANG HARUS DILEWATI

1. Identity, apa urgensinya mengubah logo? Misalnya untuk mengubah citra, seperti ketika BNI kesandung kasus lantas mengganti logonya dengan angka 46 atau Fedex yang merubah logo bisnis demi mempengaruhi kinerja dengan cara menyisipkan tanda panah progresif diantara E dan X.

2. Research, yang melibatkan riset internal maupun eksternal. Dalam riset internal digali dimulai dari aspek historis, visi, misi, filosofi, strategi, sampai budaya perusahaannya. Selanjutnya hasil proses identity dan hasil riset dianalisis dan dituangkan dalam konsep desain, yang akan menjadi patokan dalam pembuatan desain.

PRINSIP PEMBUATAN LOGO, ADALAH:

Messages Logo yang didesain ini harus dapat menyampaikan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Pemilihan makna, warna, font, dan bentuk harus sesuai dengan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Karena sebuah logo dapat diartikan sebagai big messages in a small space.

Distinctive Logo merupakan visualisasi yang unik agar tampak menonjol. Didukung pula oleh simbol/ filosofi yang unik untuk membedakan diri dengan kerumunan (stand out from the crowd) sehingga menimbulkan imagery transfer. Dengan keunikan (uniqueness) tersebut khalayak akan langsung mengenal dan tidak lagi berpikir panjang ketika melihat logo ini. Di sini, Orisinilitas menjadi penting.

Legibility Logo harus dapat dengan mudah dibaca/ dipahami, sesuai dengan fungsi logo untuk membungkus identitas dan kepribadian perusahaan. Sehingga dengan melihat sepintas, khalayak memahami makna logo dan perusahaan yang diwakilinya.

Ageless Logo harus dapat seiring dengan perkembangan perusahaan, sehingga dapat dipertahankan dalam jangka waktu lama. Perusahaan membutuhkan kestabilan image dalam jangka panjang yang divisualisasikan dalam logo.

Applicable Logo harus dapat diaplikasikan ke dalam semua jenis material bisnis secara efektif dan efisien. Desain yang ditetapkan harus disertai dengan standardisasi dan panduan aplikasinya yang dapat mencapai ratusan dan dituangkan dalam manual.

Simple Sederhanakan logo yang Anda pilih/ buat. Desain yang terlalu kompleks dikhawatirkan akan membuat perhatian menjadi terpecah-belah dan tidak fokus. Pergunakan warna secara bijak (jangan terlalu banyak memakai warna). Kesederhanaan logo akan menunjukkan produk atau perusahaan Anda lebih Otentik dan Profesional. Tips memilih font Font adalah hal yang vital dalam sebuah logo. Dalam logo, font bisa jadi sebuah tag line dan bisa jadi adalah logo itu sendiri. Logo dengan Pemilihan font yang buruk akan mengakibatkan penyampaian pesan yang tidak baik kepada konsumen. Hal ini tentu akan berakibat fatal bagi eksistensi perusahaan itu sendiri. Berikut beberapa tips yang harus diperhatikan ketika memilih font dalam desain logo, Semoga bermanfaat.

1. Font Default

Semua orang tau Arial, Times New Roman, dan Myriad Pro. Itu adalah contoh font-font yang secara default telah terinstal pada OS Window yang dipakai oleh banyak orang. Cobalah gunakan font-font lain untuk membuat logo terlihat lebih unik dan khas.

2. Font yang Buruk

Jangan terlalu terkesima dengan tampilan-tampilan font yang unik seperti Comic Sans, Curiz MT, Papyrus, dll. Beberapa font unik terdapat secara default di OS Window dan semua orang mengenalnya. Hal ini tentu akan membuat logo tampil dengan tidak unik dan terlihat "pasaran". Selain itu, mempelajari Typography (kerning, serif, spacing, dsb)juga hal yang cukup penting untuk dapat mengenal font dengan kualitas yang buruk.

3. Font yang Sulit Terbaca

Perhatikan keterbacaan (Readibility) dari suatu font. Banyak sekali font yang (mungkin) terlihat cantik tapi sangat sulit untuk dibaca apalagi jika dilihat sepintas lalu. Selain itu, hindari penggunaan shadow dan bevel untuk logo. Hal ini akan membuat font semakin sulit terbaca. Ingat! logo akan digunakan kedalam banyak sekali media visual seperti stempel, akrilik, faktur, dll.

4. Font yang Terlalu Tipis

Mungkin beberapa font tipis akan bagus terlihat di monitor komputer. Namun ketika melalui proses produksi printing dan percetakan, font mungkin akan tenggelam dan tidak kelihatan. Hindari menggunakan font yang terlalu tipis. Logo yang baik adalah logo yang akan tetap jelas terlihat dalam berbagai ukuran. Coba perkecil ukuran logo untuk mengecek keterbacaan font.

5. Font yang Tidak Relevan

Bentuk dari sebuah font menyuarakan makna tersendiri. Seperti font yang tipis akan terlihat seperti suara seorang wanita yang lembut dan halus. Sebaliknya, font yang tebal akan terlihat seperti suara yang berat dan tegas. Hati-hatilah dalam memilih font agar tetap relevan dengan usaha dari logo yang anda desain. Font yang tidak relevan akan dengan mudah membuat sebuah logo terlihat amatiran.

6. Terlalu Banyak Font

Menggunakan terlalu banyak font akan membuat logo terlihat berantakan, tidak memiliki kesatuan dan terlihat amatiran. Orang-orang akan bingung ketika melihat sebuah logo dengan banyak font (lebih dari dua jenis font) dan tidak bisa menangkap maksud apapun dari logo tersebut.

7. Feedback itu Penting!

Jangan lupa untuk mendapatkan cukup feedback dari orang-orang sekitar. Baik itu sesama desainer maupun non-desainer. Hal ini akan membuat kita mendapat banyak masukan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai