Anda di halaman 1dari 14

PANDANGAN MANUSIA DALAM SUATU KELOMPOK

ORGANISASI AHMADIYAH YANG MERUPAKAN SUATU ALIRAN


KEPERCAYAAN DALAM AGAMA ISLAM YANG MENYESATKAN

Makalah

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas semester ganjil


Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh

Nama : Verdico Arief

NPM : 170110070078

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2007

1
2
PANDANGAN MANUSIA DALAM SUATU KELOMPOK
ORGANISASI AHMADIYAH YANG MERUPAKAN SUATU ALIRAN
KEPERCAYAAN DALAM AGAMA ISLAM YANG MENYESATKAN

I. Pendahuluan
Sebagai mana kita ketahui di Indonesia banyak berkembang aliran dan
paham yang sesat lagi menyesatkan. Mugkin karena faktor historis yang pernah
lekat dengan dunia perkelenikan, atau karena pernah dijajah belanda sekian abad
lamanya sehingga meninggalkan jejak kebodohan yang tak kunjung hilang, atau
mungkin karena faktor lain yang belum terdeteksi. Yang jelas, hal tersebut membuat
rakyat Indonesia banyak yang tidak mau menggunakan akal sehatnya dalam
menghadapi berbagai masalah dan lebih suka jalan pintas.
Dengan kondisi masyarakat seperti ini, tumbuh suburlah berbagai paham
dan aliran sesat, dari yang bersekala lokal hingga internasional. Dan satu hal yang
hampir pasti, kebanyakan dari mereka atau bahkan semuanya memakai label yang
berbau keislaman.
Sebutlah misalnya, ada aliran Isa Bugis yang menganggap umat Islam
sekarang masih dalam periode Makkah. Ada Inkarus sunnah yang tidak mengakui
hadits Nabi, Ada lembaga kerasulan yang menganggap bahwa iman mereka adalah
rasul saat ini. Ada juga Darul Arqam yang menganggap pemimpin mereka sebagai
Imam Mahdi dan memperoleh wahyu melalui mimpi-mimpi. Ada Ahmadiyah yang
menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi. Dan ada lagi LDII (Islam Jamaah)
yang mengganggap orang Islam diluar kelompok mereka sebagai najis dan kafir.
Dan ada pula agama “Salamullah” buatan Lia Aminudin, yng mengaku awam agama
namun mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril.
Selain aliran-aliran ada pulaam-paham seperti yang mendakwahkan
sebagai Islam Liberal yang menyamaratakan semua agama juga turut meramaikan
bursa kelompok sesat di Tanah Air. Ada demokrasi dan deklarasi HAM yang
bertentangan dengan Islam. Ada juga paham perdukunan yang akrab dengan dunia
perklenikan. Ada paham tarekat tasawuf yang berlebihan dan lain sebagainya.

3
Kaitan hat tersebut diatas penulis mencoba mengkaji salah satu
diantaranya yaitu aliran “Ahmadiyah” yang saat ini terus dipertentangkan
keberadaannya oleh sebagian besar ulama dan masyarakat Islam di Indonesia.

II. Gerakan Ahmadiyah di Indonesia

Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza


lahir 15 Februari 1835 M, dan meninggal 26 Mei 1906 M di India.
Ahmadiyah masuk di Indonesia tahun 1935, kini telah mempunyai kurang
lebih 200 cabang, terutama Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Barat,
Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain.
Pusatnya sekarang berada di Parung Bogor Jawa Barat, mempunyai
gedung yang mewah, perumahan para pimpinan/pegawai di atas tanah seluas 15
hektare, terletak di jalan raya Jakarta Bogor melewati Parung.
Aliran Ahmadiah sudah banyak dilarang secara lokal/daerah tetapi belum
secara nasional. LPPI dan Majelis Ulama Indonesia serta organisasi-organisasi
Islam tingkat pusat sudah mengirim surat kepada pemerintah. Kejaksaan agung RI
tapi belum berhasil dan masih memerlukan perjuangan yang lebih intensif lagi.
Ahmadiyah Indonesia mempunyai dana yang cukup besar untuk
membiayai kegiatan mereka serta menggaji pegawainya. Ahmadiyah setiap setiap
bulannya membagikan brosur (edaran khusus) kepada masyarakat yang mereka
anggap sasaran propaganda. Juga membagikan buku-buku yang berisi ajaran
Ahmadiyah secara gratis kepada masyarakat.
Mereka telah mempunyai internet untuk menyebarkan propaganda di
pusatnya di Padang, Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat. Setiap ceramah yang
diberikan oleh khalifah mereka di London disiarkan langsung oleh internet mereka di
tiga tempat tersebut dan langsung diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

4
III. Pokok – Pokok Ajaran Ahmadiyah

1. Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya Nabi dan Rasul utusan Tuhan. Dia
mengaku dirinya menerima wahyu yang turunnya di India, kemudian wahyu-
wahyu itu dikumpulkan seluruhnya, sehingga merupakan sebuah kitab suci
dan mereka beri nama kitab suci Tadzkirah. Tadzkirah itu lebih besar dari
pada kitab suci Al-Qur’an.

2. Mereka meyakini bahwa kitab suci Tadzkiah sama sucinya dengan kitab suci
Al-Qur’an karena sama-sama wahyu dari tuhan.

3. Wahyu tetap turun sampai hari Kiamat begitu juga Nabi dan Rasul tetap
diutus sampai hari Kiamat juga.

4. Mereka mempunyai tempat suci tersendiri yaitu Qadian dan Rabwah.

5. Mereka mempunyai surga sendiri yang letaknya di Qadian dan Rabwah dan
sertifikat kafling surga tersebut dijual kepada jamaahnya dengan harga yang
mahal.

6. Wanita Ahmadiyah haram menikah dengan dengan laki-laki yang bukan


Ahmadiyah, tetapi lelaki Ahmadiyah boleh kawin dengan perempuan yang
bukan Ahmadiyah.

7. Tidak boleh bermakmum dengan (dibelakang) imam yang bukan Ahmadiyah.

8. Ahmadiyah mempunyai tanggal, bulan dan tahun sendiri yaitu nama bulan
dimulai dari Suluh, Tabligh, Aman, Syahbanda, Hijrah, Ikhsan, Wafa, Zuhur,
Tabuk, Ikha, Nubuwah, Fatah. Sedangkan nama tahun mereka adalah Hijri
Syamsyi (disingkat HS).

5
IV. Kesesatan Ahmadiyah

Dari hasil penelitian LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)


ditemukan butir butir kesesatan dan penyimpangan Ahmadiyah ditinjau dari ajarn
Islam yang sebenarnya. Butir-butir kesesatan dan penyimpangan itu antara lain
sebagai beriku.

1. Ahmadiyah Qadian berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari India itu
adalah Nabi dan Rasul. Siapa saja yang tidak mempercayainya adalah kafir
dan murtad.

2. Ahmadiyah Qadian mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci Tadzkirah.

3. Kitab suci Tadzkirah adalah kumpulan “wahyu” yang diturunkan “Tuhan”


kepada “Nabi Mirza Ghulam Ahmad” yang kesuciannya sama dengan Kitab
Suci Al-Qur’an dan kitab-kitab suci yang lain seperti; Turat, Zabur dan Injil,
karena sama-sama wahyu dari Tuhan.

4. Orang Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri untuk melakukan ibadah


Haji yaitu Rabwah dan Qadian di India. Mereka mengatakan, “Alangkah
celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam Haji
Akbar ke Qadian. Haji ke Makah tanpa Haji ke Qadian adalah haji yang
kering lagi kasar”. Dan selama hihupnya “Nabi” Mirza Ghulam Ahmad tidak
pernah pergi haji ke Makah.

5. Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun sendiri.


Nama-nama bulan Ahmadiyah adalah dimulai dari Suluh, Tabligh, Aman,
Syahbanda, Hijrah, Ikhsan, Wafa, Zuhur, Tabuk, Ikha, Nubuwah, Fatah.
Sedang tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka singkat HS, dan
tahun Ahmadiyah saat penelitian pada tahun 1994 M atau 1414 H adalah
tahun 1373 HS, berarti sekarang di tahun 2007 para pengikut Ahmadiyah

6
telah berada di tahun 1386 HS. Kewajiban menggunakan tanggal, bulan dan
tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut diatas adalah perintah khalifah
Ahmadiyah yang kedua yaitu Basyiruddin Mahmud Ahmad.

6. Berdasarkan firman “Tuhan” yang diterima oleh “Nabi” dan “Rasul”


Ahmadiyah yang terdapat dalamkitab suci Tadzkirah yang berbunyi, Artinya,
“Dialah Tuhan yang mengutus Rasulnya “Mirza Ghulam Ahmad” dengan
membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas
segala agama-agama semuanya. (kitab suci Tadzkirah halaman 621).
Menunjukan bahwa Ahmadiyah bukan suatu aliran dalam Islam, melainkan
adalah suatu agama yang harus dimenangkan terhadap semua agama-
agama lainnya termasuk agama Islam.

7. Secara ringkas, Ahmadiyah mempunyai Nabi dan Rasul sendiri, kitab suci
sendiri yang sekarang khalifah yang ke-4 yang bermarkas di London Inggris
bernama Thahir Ahmad. Semua anggota Ahmadiyah di seluruh dunia wajib
tunduk dan taat tanpa reserve kepada perintah dia. Orang di luar Ahmadiyah
adalah kafir, sedangkan wanita Ahmadiyah haram dikawini oleh laki-laki yang
bukan Ahmadiyah. Orang yang tidak mau menerima Ahmadiyah tentu
mengalami kehancuran.

8. Berdasarkan “ayat-ayat” kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah. Bahwa tugas dan


fungsi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai Nabi dan Rasul
yang dijelaskan oleh kitab suci umat Islam Al-Qur’an dibatalkan dan diganti
oleh “nabi” orang Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad.

Untuk lebih jelasnya, mari kita perlihatkan bunyi kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah
yang di kutip dibawah ini;

7
Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;
Artinya, “Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab suci Tadzkirah ini dekat
dengan Qadian India. Dan dengan kebenaran kami menurunkannya dan dengan
kebenaran dia turun (Kitab Suci Tadzkirah halaman 637).

Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;


Artinya “Katakanlah, wahai Mirza Ghulam Ahmad, jika kamu benar benar mencintai
Allah maka ikutilah aku”. (Kitab Suci Tadzkirah halaman 630).

Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;


Artinya, “Dan kami tidak mengutus engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad, kecuali
untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam”. (Kitab Suci Tadzkirah halaman 634).

Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;


Artinya,” katakanlah wahai Mirza Ghulam Ahmad” sesungguhnya aku ini manusia
biasa seperti kamu, hanya diberi wahyu kepada Ku”. (Kitab Suci Tadzkirah halaman
633).

Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;


Artinya,” sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu wahai Mirza Ghulam
Ahmad kebaikan yang banyak”. (Kitab Suci Tadzkirah halaman 652).

Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;


Artinya,” Sesungguhnya kami telah menjadikanmu wahai Mirza Ghulam Ahmad
imam bagi seluruh umat manusia”. (Kitab Suci Tadzkirah halaman 630).

Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;


Artinya,” Oh pemimpin sempurna, engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad seseorang
dari rasul-rasul yang menempuh jalan betul, diutus oleh Yang Maha Kuasa”. (Kitab
Suci Tadzkirah halaman 1).

8
Dan masih banyak lagi ayat ayat Kitab Suci Al-Qur’an yang dibajaknya. Ayat-ayat
Kitab Suci Tadzkirah yang dikutip di atas, adalah pedoman dan bajakan-bajakan dari
Kitab Suci Al-Qur’an. Sedang Mirza Ghulam Ahmad mengaku pada umatnya (orang
Ahmadiyah), bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu yang dia terima dari
“Tuhannya” di India. Telah jelas bahwa ajaran Ahmadiyah merupakan ajaran yang
sesat bagi umat manusia dan perlu dilenyapkan dari muka bumi ini karena telah
menyekutukan Allah SWT, telah tercantum jelas dalam Al-Qur’an dalam surat Al-
Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah), (1). Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
(2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3). Dia tiada beranak
dan tidak pula diperanakkan, (4). dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." Surat
Al-Ikhlash ini menegaskan kemurnian keesaan Allah SWT, tiada Tuhan selain Allah
SWT. Isi surat ini telah sangat jelas sumber dan kebenarannya.

V. Kedustaan Kelompok Sesat

Aliran-aliran sesat dan paham-paham yang menyimpang ataupun yang


nyeleneh itu semua berdasarkan kedustaan. Betapa ruginya kalau kita jadi orang
yang mengikuti kedustaan itu. Di antara kedustaan yang mereka sebarkan mereka
berpendapat bahwa yang berhak menilai tentang sesat atau tidaknya itu adalah
hanya Allah. Itulah senjata dusta mereka. Padahal Allah telah menegaskan bahwa
kitab Al-Qur’an itu tidak ada keraguan di dalam kandungannya, dan kebenaran itu
hanya dari Allah, maka jangan sampai kita menjadi orang-orang yang ragu terhadap
kebenaran yang telah dikatakan oleh Al-Qur’an. Janganlah kita mencampuradukkan
kebenaran dengan kebatilan, dan jangan sampai kita menyembunyikan kebenaran
sedangkan kita mengetahui kesalahan.
Jadi manusia ini sudah diberitahu tentang kebenaran dari Allah, dan
diakui oleh Allah bahwa manusia yang tahu tentang kebenaran itu pasti tahu tentang
kesalahan, maka kita tidak boleh menyembunyikan kebenaran, apalagi

9
mencampuradukkan dengan kebatilan. Sehingga kebenaran itu wajib ditegakkan
dan kesesatan ataupun kemunkaran wajib diberantas.
Dibawah ini ada arti ayat yang terkandung di dalam Al-Qur’an tentang
jelasnya kebenaran, diantaranya:

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
(Al-Baqarah:2)

Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena
itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.” (Ali’Imran:60)

Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada
sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari
kebenaran).” (Yunus:32)

Dari arti ayat-ayat diatas itu, jelas Al-Qur’an diturunkan berdasarkan


kebenaran yang tidak perlu diragukan kebenarannya, dan Allah memerintahkan
jangan sampai kita menjadi orang yang ragu-ragu. Lalu Allah melarang kita
mencampur adukkan kebenaran dan kebatilan, dan melarang kita menyembunyikan
kebenaran, sedangkan kita tahu. Allah saja tahu kita manusia mengetahui tentang
adanya kebenaran, maka Allah melarang kita menyembunyikan kebenaran ajaran
Islam. Lalu masih dikuatkan lagi bahwa tidak ada lagi kebenaran selain Islam itu
melainkan kesesatan. Jadi jika telah tahu yang benar maka pasti tahu pula yang
sesat. Tetapi kenapa kelompok-kelompok sesat tidak mau mengakui bahwa ajaran
yang mereka anut sangat menyimpang dari ajaran dan isi kandungan Al-Qur’an.
Kenapa kelompok sesat tersebut berdalih bahwa yang berhak menentukan sesat
atau tidaknya itu adalah Allah, bukankah Allah telah memberikan penjelasan tentang
kebenaran dengan sejelas jelasnya.
Ucapan kata-kata yang meracuni orang bahwa yang berhak menentukan
sesat tidaknya aliran Ahmadiyah itu adalah Allah dapat menyebabkan dan
mengakibatkan tidak berlakunya hukum Islam, tidak berlakunya jihad fi sabilillah,

10
bahkan tidak berlakunya penegakan kebenaran. Karena sama dengan
menganggap yang berhak menentukan dan menyatakan kebenaran itu adalah
hanya Allah. Maka paham seperti itu telah merusak Islam, sambil menyebarkan
kesesatan yang mereka rencanakan, agar tidak di cap sebagai ajaran yang
menyimpang mereka berdalih seperti itu. Itulah salah satu tipu daya yang sangat
berbahaya yang dilakukan oleh Ahmadiyah namun seakan-akan bersifat logis dan
masuk akal. Di sinilah umat Islam harus dan wajib waspada, karena tipuan mereka
itu sangat tidak kentara, padahal itu merupakan salah satu cara mereka untuk
menyingkirkan Islam dan merusak Islam hingga ke akar-akarnya.

VI. Usaha Melawan Ahmadiyah

Banyaknya kesesatan yang dilakukan oleh Ahmadiyah membuat


pemerintah bertindak tegas untuk memberantas organisasi ini di Indonesia, Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia dan Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam telah
menyatakan kepada publik melalui pers bahwa gerakan Ahmadiyah sangat
menyesatkan dan keluar dari haluan ajaran agama Islam. Nabinya palsu kitab
sucinya bernama Tadzkirah yang dibuat meniru dan membajak isi kandungan Al-
Qur’an, selain itu tempat hajinya juga berbeda bukan di Makah, melainkan di India.
Bahkan Nabi mereka pun palsu yaitu Mirza Ghulam Ahmad, ia pun tidak pernah
berhaji ke Makah. Bahkan didalam kitab suci Ahmadiyah yaitu Tadzkirah itu terdapat
wahyu suruhan terhadap Mirza untuk melamar gadis tapi ditolak, lalu ada wahyu lagi
bahwa beberapa bulan lagi suami dan orangtuanya yang laki-laki akan meninggal,
maka jandanya nanti akan menjadi isteri Mirza Ghulam Ahmad. Tapi itu semua tidak
terjadi sampai malaikat maut mencabut nyawanya, jadi terbukti isi kitab Tadzkirah itu
adalah palsu dan dibuat sendiri sesuai dengan keinginan Mirza.

11
Untuk menyebarkan kepada masyarakat tentang kesesatan Ahmadiyah
diadakan konferensi pers yang dihadiri wrtawan dari beberapa stasiun televisi di
tanah air serta wartawan dari media cetak. Selain itu pihak LPPI dan DDII
menghadirkan mantan da’i dan ulama Ahmadiyah yang telah keluar dari organisasi
tersebut, salah satu ulama Ahmadiyah Ahmad Hariadi bahkan telah melabrak
pimpinan Ahmadiyah di London untuk menghentikan kegiatan ritual Ahmadiyah.
Dalam konferensi pers itu LPPI membagikan hasil-hasil penelitian
tentang kesesatan aliran Ahmadiyah. Kesesatan Ahmadiyah itu telah di tulis di
beberapa buku salah satunya Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an. Di samping
itu LPPI membagikan selebaran tentang intisari kesesatan aliran Ahmadiyah, dan
siaran pers tentang protes keras atas kehadiran Khalifah Ahmadiyah Thahir Ahmad
dan tokoh-tokoh yang menerima kehadiran Ahmadiyah.
Pengkajian terhadap aliran Ahmadiyah menghasilkan bahwa, Ahmadiyah
sesat menyesatkan dan berada di luar Islam karena Ahmadiyah mempercayai Mirza
Ghulam Ahmad sebagai Nabi mereka dan sehingga mereka percaya bahwa Nabi
Muhammad bukan Nabi terakhir. Berdasarkan pertimbangan tersebut kiranya perlu
di jaga agar kegiatan jamaat Ahmadiyah Indonesia tidak menyebarluaskan ajaran
dan pahamnya ke seluruh masyarakat yang belum tersentuh ajaran sesat tersebut,
hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan antar masyarakat beragama
dan mengganggu kerukunan kehidupan beragama.
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa ada sebuah organisasi yang
mengakui melindungi Ahmadiyah. Ahmadiyah adalah suatu sekte yang
menghancurkan, yang menjadikan Islam sebagai semboyan untuk menutupi
maksud-maksud jahatnya. Yang paling menonjol dari perbedaan ini dengan Islam
ialah pemimpinnya sebagai nabi, teks Al-Qur’an diubah-ubah dan mereka
berpendapat jihad itu tidak ada. Menurut penelitian kenapa pimpinan Ahmadiyah itu
berada di London Inggris, karena Ahmadiyah merupakan anak emas dari
Imperialisme Inggris, dan mereka tidak muncul kecuali dalam proteksi imperialisme
itu. Ahmadiyah menghianati masalah-masalah umat islam dan mereka membantu
imperialisme dan zeonisme, mereka bekerja sama dengan kekuatan yang oposisi

12
terhadap Islam. Yang berujung untuk menghancurkan aqidah Islam dan
memutarbalikkannya.
Salah satu cara mereka adalah mendirikan tempat-tempat ibadah dengan
biaya dari kekuatan musuh, untuk mengadakan penyesatan dengan konsepsi-
konsepsi ajaran Ahmadiyah yang menyeleweng. Selain itu mereka membuka
sekolah-sekolah, lembaga-lembaga pendidikan dan panti asuhan anak yatim,
dengan demikian mereka dapat mempengaruhi banyak orang agar menjauhi Islam
dan mereka melakukan kegiatan tersebut untuk memusuhi Islam.
Banyak negara di dunia ini yang menentang ajaran ini, misalnya saja
Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak tahun 1975,
kemudian Brunei Darusalam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah berada di
negara tersebut sedangkan Arab Saudi memberikan cap kafir pada siapa saja yang
mengikuti ajaran Ahmadiyah dan haram hukumnya untuk menunaikan ibadah haji di
Makkah dan secara resmi keluar dari ajaran Islam.

VII. Penutup

Dari urayan yang penulis kemukakan terdahulu, dapat ditarik suatu kesimpulan
antara lain :

1. Ahmadiyah adalah paham atau aliran dalam agama Islam yang sesat dan
menyesatkan, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman
pada Al-Qur’an dan sunah Rasul.

2. Untuk meredam dan menghilangkan berkembangnya paham Ahmadiyah ini,


kita hendaknya membentengi diri akan pengaruh Ahmadiyah dengan cara
meningkatkan keimanan kita dan selalu berpedoman pada Al-Qur’an dan
hadist.

13
3. Agar paham ini tidak berkembang, diharapkan warga masyarakat
bekerjasama untuk menolak dan melarang tokoh-tokoh Ahmadiyah
menyebarkan pengaruhnya di tengah masyarakat seperti halnya di Bangka
tempat penulis berdomisili yang menolak kehadiran Ahmadiyah.

4. Pihak pemerintah belum sepenuhnya menyerap aspirasi masyarakat akan


kecemasan umat Islam terhadap paham agama Islam yang menyesatkan
umat, kemudian diperparah lagi tidak adanya tindakan hukum bagi tokoh-
tokoh aliran sesat.

5. Belum semua tokoh agama, ulama, ormas Islam, organisasi kepemimpinan


Islam ikut ambil bagian dalam melawan berkembangnya aliran sesat di
Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai