Makalah
Disusun Oleh
NPM : 170110070078
1
2
PANDANGAN MANUSIA DALAM SUATU KELOMPOK
ORGANISASI AHMADIYAH YANG MERUPAKAN SUATU ALIRAN
KEPERCAYAAN DALAM AGAMA ISLAM YANG MENYESATKAN
I. Pendahuluan
Sebagai mana kita ketahui di Indonesia banyak berkembang aliran dan
paham yang sesat lagi menyesatkan. Mugkin karena faktor historis yang pernah
lekat dengan dunia perkelenikan, atau karena pernah dijajah belanda sekian abad
lamanya sehingga meninggalkan jejak kebodohan yang tak kunjung hilang, atau
mungkin karena faktor lain yang belum terdeteksi. Yang jelas, hal tersebut membuat
rakyat Indonesia banyak yang tidak mau menggunakan akal sehatnya dalam
menghadapi berbagai masalah dan lebih suka jalan pintas.
Dengan kondisi masyarakat seperti ini, tumbuh suburlah berbagai paham
dan aliran sesat, dari yang bersekala lokal hingga internasional. Dan satu hal yang
hampir pasti, kebanyakan dari mereka atau bahkan semuanya memakai label yang
berbau keislaman.
Sebutlah misalnya, ada aliran Isa Bugis yang menganggap umat Islam
sekarang masih dalam periode Makkah. Ada Inkarus sunnah yang tidak mengakui
hadits Nabi, Ada lembaga kerasulan yang menganggap bahwa iman mereka adalah
rasul saat ini. Ada juga Darul Arqam yang menganggap pemimpin mereka sebagai
Imam Mahdi dan memperoleh wahyu melalui mimpi-mimpi. Ada Ahmadiyah yang
menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi. Dan ada lagi LDII (Islam Jamaah)
yang mengganggap orang Islam diluar kelompok mereka sebagai najis dan kafir.
Dan ada pula agama “Salamullah” buatan Lia Aminudin, yng mengaku awam agama
namun mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril.
Selain aliran-aliran ada pulaam-paham seperti yang mendakwahkan
sebagai Islam Liberal yang menyamaratakan semua agama juga turut meramaikan
bursa kelompok sesat di Tanah Air. Ada demokrasi dan deklarasi HAM yang
bertentangan dengan Islam. Ada juga paham perdukunan yang akrab dengan dunia
perklenikan. Ada paham tarekat tasawuf yang berlebihan dan lain sebagainya.
3
Kaitan hat tersebut diatas penulis mencoba mengkaji salah satu
diantaranya yaitu aliran “Ahmadiyah” yang saat ini terus dipertentangkan
keberadaannya oleh sebagian besar ulama dan masyarakat Islam di Indonesia.
4
III. Pokok – Pokok Ajaran Ahmadiyah
1. Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya Nabi dan Rasul utusan Tuhan. Dia
mengaku dirinya menerima wahyu yang turunnya di India, kemudian wahyu-
wahyu itu dikumpulkan seluruhnya, sehingga merupakan sebuah kitab suci
dan mereka beri nama kitab suci Tadzkirah. Tadzkirah itu lebih besar dari
pada kitab suci Al-Qur’an.
2. Mereka meyakini bahwa kitab suci Tadzkiah sama sucinya dengan kitab suci
Al-Qur’an karena sama-sama wahyu dari tuhan.
3. Wahyu tetap turun sampai hari Kiamat begitu juga Nabi dan Rasul tetap
diutus sampai hari Kiamat juga.
5. Mereka mempunyai surga sendiri yang letaknya di Qadian dan Rabwah dan
sertifikat kafling surga tersebut dijual kepada jamaahnya dengan harga yang
mahal.
8. Ahmadiyah mempunyai tanggal, bulan dan tahun sendiri yaitu nama bulan
dimulai dari Suluh, Tabligh, Aman, Syahbanda, Hijrah, Ikhsan, Wafa, Zuhur,
Tabuk, Ikha, Nubuwah, Fatah. Sedangkan nama tahun mereka adalah Hijri
Syamsyi (disingkat HS).
5
IV. Kesesatan Ahmadiyah
1. Ahmadiyah Qadian berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari India itu
adalah Nabi dan Rasul. Siapa saja yang tidak mempercayainya adalah kafir
dan murtad.
2. Ahmadiyah Qadian mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci Tadzkirah.
6
telah berada di tahun 1386 HS. Kewajiban menggunakan tanggal, bulan dan
tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut diatas adalah perintah khalifah
Ahmadiyah yang kedua yaitu Basyiruddin Mahmud Ahmad.
7. Secara ringkas, Ahmadiyah mempunyai Nabi dan Rasul sendiri, kitab suci
sendiri yang sekarang khalifah yang ke-4 yang bermarkas di London Inggris
bernama Thahir Ahmad. Semua anggota Ahmadiyah di seluruh dunia wajib
tunduk dan taat tanpa reserve kepada perintah dia. Orang di luar Ahmadiyah
adalah kafir, sedangkan wanita Ahmadiyah haram dikawini oleh laki-laki yang
bukan Ahmadiyah. Orang yang tidak mau menerima Ahmadiyah tentu
mengalami kehancuran.
Untuk lebih jelasnya, mari kita perlihatkan bunyi kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah
yang di kutip dibawah ini;
7
Firman “Tuhan” dalam kitab suci Tadzkirah;
Artinya, “Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab suci Tadzkirah ini dekat
dengan Qadian India. Dan dengan kebenaran kami menurunkannya dan dengan
kebenaran dia turun (Kitab Suci Tadzkirah halaman 637).
8
Dan masih banyak lagi ayat ayat Kitab Suci Al-Qur’an yang dibajaknya. Ayat-ayat
Kitab Suci Tadzkirah yang dikutip di atas, adalah pedoman dan bajakan-bajakan dari
Kitab Suci Al-Qur’an. Sedang Mirza Ghulam Ahmad mengaku pada umatnya (orang
Ahmadiyah), bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu yang dia terima dari
“Tuhannya” di India. Telah jelas bahwa ajaran Ahmadiyah merupakan ajaran yang
sesat bagi umat manusia dan perlu dilenyapkan dari muka bumi ini karena telah
menyekutukan Allah SWT, telah tercantum jelas dalam Al-Qur’an dalam surat Al-
Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah), (1). Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
(2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3). Dia tiada beranak
dan tidak pula diperanakkan, (4). dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." Surat
Al-Ikhlash ini menegaskan kemurnian keesaan Allah SWT, tiada Tuhan selain Allah
SWT. Isi surat ini telah sangat jelas sumber dan kebenarannya.
9
mencampuradukkan dengan kebatilan. Sehingga kebenaran itu wajib ditegakkan
dan kesesatan ataupun kemunkaran wajib diberantas.
Dibawah ini ada arti ayat yang terkandung di dalam Al-Qur’an tentang
jelasnya kebenaran, diantaranya:
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
(Al-Baqarah:2)
Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena
itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.” (Ali’Imran:60)
Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada
sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari
kebenaran).” (Yunus:32)
10
bahkan tidak berlakunya penegakan kebenaran. Karena sama dengan
menganggap yang berhak menentukan dan menyatakan kebenaran itu adalah
hanya Allah. Maka paham seperti itu telah merusak Islam, sambil menyebarkan
kesesatan yang mereka rencanakan, agar tidak di cap sebagai ajaran yang
menyimpang mereka berdalih seperti itu. Itulah salah satu tipu daya yang sangat
berbahaya yang dilakukan oleh Ahmadiyah namun seakan-akan bersifat logis dan
masuk akal. Di sinilah umat Islam harus dan wajib waspada, karena tipuan mereka
itu sangat tidak kentara, padahal itu merupakan salah satu cara mereka untuk
menyingkirkan Islam dan merusak Islam hingga ke akar-akarnya.
11
Untuk menyebarkan kepada masyarakat tentang kesesatan Ahmadiyah
diadakan konferensi pers yang dihadiri wrtawan dari beberapa stasiun televisi di
tanah air serta wartawan dari media cetak. Selain itu pihak LPPI dan DDII
menghadirkan mantan da’i dan ulama Ahmadiyah yang telah keluar dari organisasi
tersebut, salah satu ulama Ahmadiyah Ahmad Hariadi bahkan telah melabrak
pimpinan Ahmadiyah di London untuk menghentikan kegiatan ritual Ahmadiyah.
Dalam konferensi pers itu LPPI membagikan hasil-hasil penelitian
tentang kesesatan aliran Ahmadiyah. Kesesatan Ahmadiyah itu telah di tulis di
beberapa buku salah satunya Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an. Di samping
itu LPPI membagikan selebaran tentang intisari kesesatan aliran Ahmadiyah, dan
siaran pers tentang protes keras atas kehadiran Khalifah Ahmadiyah Thahir Ahmad
dan tokoh-tokoh yang menerima kehadiran Ahmadiyah.
Pengkajian terhadap aliran Ahmadiyah menghasilkan bahwa, Ahmadiyah
sesat menyesatkan dan berada di luar Islam karena Ahmadiyah mempercayai Mirza
Ghulam Ahmad sebagai Nabi mereka dan sehingga mereka percaya bahwa Nabi
Muhammad bukan Nabi terakhir. Berdasarkan pertimbangan tersebut kiranya perlu
di jaga agar kegiatan jamaat Ahmadiyah Indonesia tidak menyebarluaskan ajaran
dan pahamnya ke seluruh masyarakat yang belum tersentuh ajaran sesat tersebut,
hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan antar masyarakat beragama
dan mengganggu kerukunan kehidupan beragama.
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa ada sebuah organisasi yang
mengakui melindungi Ahmadiyah. Ahmadiyah adalah suatu sekte yang
menghancurkan, yang menjadikan Islam sebagai semboyan untuk menutupi
maksud-maksud jahatnya. Yang paling menonjol dari perbedaan ini dengan Islam
ialah pemimpinnya sebagai nabi, teks Al-Qur’an diubah-ubah dan mereka
berpendapat jihad itu tidak ada. Menurut penelitian kenapa pimpinan Ahmadiyah itu
berada di London Inggris, karena Ahmadiyah merupakan anak emas dari
Imperialisme Inggris, dan mereka tidak muncul kecuali dalam proteksi imperialisme
itu. Ahmadiyah menghianati masalah-masalah umat islam dan mereka membantu
imperialisme dan zeonisme, mereka bekerja sama dengan kekuatan yang oposisi
12
terhadap Islam. Yang berujung untuk menghancurkan aqidah Islam dan
memutarbalikkannya.
Salah satu cara mereka adalah mendirikan tempat-tempat ibadah dengan
biaya dari kekuatan musuh, untuk mengadakan penyesatan dengan konsepsi-
konsepsi ajaran Ahmadiyah yang menyeleweng. Selain itu mereka membuka
sekolah-sekolah, lembaga-lembaga pendidikan dan panti asuhan anak yatim,
dengan demikian mereka dapat mempengaruhi banyak orang agar menjauhi Islam
dan mereka melakukan kegiatan tersebut untuk memusuhi Islam.
Banyak negara di dunia ini yang menentang ajaran ini, misalnya saja
Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak tahun 1975,
kemudian Brunei Darusalam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah berada di
negara tersebut sedangkan Arab Saudi memberikan cap kafir pada siapa saja yang
mengikuti ajaran Ahmadiyah dan haram hukumnya untuk menunaikan ibadah haji di
Makkah dan secara resmi keluar dari ajaran Islam.
VII. Penutup
Dari urayan yang penulis kemukakan terdahulu, dapat ditarik suatu kesimpulan
antara lain :
1. Ahmadiyah adalah paham atau aliran dalam agama Islam yang sesat dan
menyesatkan, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman
pada Al-Qur’an dan sunah Rasul.
13
3. Agar paham ini tidak berkembang, diharapkan warga masyarakat
bekerjasama untuk menolak dan melarang tokoh-tokoh Ahmadiyah
menyebarkan pengaruhnya di tengah masyarakat seperti halnya di Bangka
tempat penulis berdomisili yang menolak kehadiran Ahmadiyah.
14