A.
Seksualitas
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual.
1. Pengertian
Kata seksualitas berasal dari kata dasar seks, yang memiliki beberapa arti:
1. Jenis Kelamin: keadaan biologis manusia yang membedakan laki dan perempuan. Istilah jenis kelamin berbeda dengan jender. Jender adalah pembedaan jenis kelamin berdasarkan peran yang dibentuk oleh masyarakat/budaya tertentu (misalnya perempuan-lembut, laki-laki kasar) 2. Reproduksi Seksual: Membuat bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu laki maupun perempuan bisa menghasilkan bayi dengan kondisi-kondisi tertentu (lihat kondisi yang menyebabkan kehamilan, halaman 17). Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki dan
Multimedia Materi KRR
17
karena
punya fungsi
3. Organ reproduksi: organ reproduksi lakilaki dan perempuan terdiri atas organ bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina dan rahim; sedangkan organ laki-laki antara lain penis dan testis
4. Rangsangan Atau Gairah Seksual: rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan tertarik sekali (seperti magnit) pada seseorang sehingga terasa ada getaran "aneh" yang muncul dalam tubuh
5. Hubungan Seks: Hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa terangsang satu sama lain (dapat terjadi pada lain jenis maupun pada sejenis) sampai organ seks satu sama lain bertemu (penetrasi). Orientasi seksual adalah kecenderungan seseorang mencari pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. Ada tiga orientasi seksual: 1. heteroseksual (tertarik pada jenis kelamin yang berbeda) 2. homoseksual (tertarik pada jenis kelamin yang sama: gay pada laki-laki, lesbian pada perempuan). 3. biseksual (tertarik pada jenis kelamin: laki-laki perempuan) dua dan
18
2. Isu-Isu Penting Dalam Seksualitas Beberapa isu penting yang perlu dibahas berkaitan dengan seksualitas yaitu: Organ / alat reproduksi dan permasalahan di sekitarnya Pubertas Kehamilan
Sedangkan isu konsekuensi dari perilaku seksual bebas dan tidak aman: Kehamilan Tak Diinginkan pada remaja Aborsi di kalangan remaja IMS & HIV/AIDS
B.
Organ Reproduksi
Organ reproduksi perempuan yang penting dalam proses reproduksi adalah : Ovarium (Indung telur) Berfungsi menghasilkan sel telur, hormon (estrogen, progesteron dll) Tuba Falopi (saluran telur) Berfungsi sebagai tempat berjalannya sel telur setelah keluar dari ovarium (proses ovulasi) dan tempat pembuahan (konsepsi) atau bertemunya sel telur dan sperma Uterus (rahim) Berupa rongga yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan selaput lendir, fungsinya tempat berkembangnya janin. Dinding rahim yang menebal dan berisi pembuluh darah akan keluar sebagai menstruasi Vagina (liang kemaluan) Liang digunakan untuk sanggama dan jalan lahir bayi hormon-
1. Perempuan
19
Labia (bibir kemaluan) Terdiri menjadi dua, yaitu Labia mayor dan Labia Minor.
organ
reproduksi
Yaitu organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat menstruasi. b. Fimbrae (umbai-umbai) Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur. c. Tuba Falopi (saluran telur) Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim. Ujungnya adalah fimbrae. d. Uterus (rahim) Yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antara 30 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung, Dindingnya terdiri dari : Lapisan parametrium Adalah lapisan yang paling luar dan lapisan yang berhubungan dengan rongga perut. Lapisan miometrium Adalah lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
Multimedia Materi KRR
20
Lapisan endometrium Adalah lapisan dalam dari rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan endometrium terdiri dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
e. Cervix (leher rahim) Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar. f. Vagina (lubang senggama) Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan 6,5 cm dan dinding belakang 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersanggama, tempat keluarnya menstruasi dan bayi. g. Mulut vagina yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. o Hymen (selaput dara) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah.
h. Klitoris (kelentit), yaitu benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. 2. Laki-Laki Organ reproduksi laki-laki yang penting dalam proses reproduksi adalah : a. Testis (buah pelir) Ada 2 buah dan berada di dalam kantung pelir (scrotum), berfungsi menghasilkan sperma. Sperma berbentuk seperti kecebong yang memiliki kepala, badan dan ekor, bentuk/morfologi sperma sangat mempengaruhi proses reproduksi/kesuburan seorang laki-laki.
Multimedia Materi KRR
21
b. Vas deferens (saluran sperma) Tempat prostat. berjalannya sperma dari testis ke
c. Prostat dan beberapa kelenjar lainnya Adalah kelenjar yang berfungsi menghasilkan cairan mani d. Uretra (saluran kemih) Adalah saluran lewatnya mengandung sperma e. Penis (batang kemaluan) Berfungsi sebagai alat kemih (mengeluarkan air kemih) dan alat reproduksi (sanggama, ejakulasi), ukuran penis tidak /bukan merupakan faktor kesuburan. Berikut adalah laki-laki (rinci) a. Penis Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak dipompakan ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar disebut ereksi (lihat bagian ereksi, halaman 11). b. Glans Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang dan beberapa macam kanker. c. Uretra (saluran kencing) Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
Multimedia Materi KRR
cairan
mani
yang
gambaran
organ
reproduksi
22
awal
dari
saluran
d. Vas deferens (saluran sperma) Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya 4,5 cm dengan diameter 2,5 mm. e. Epididimis Adalah saluran-saluran yang lebih besar dari vas deferens. Bentuknya berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis akan berkumpul di Epididymis. f. Testis (pelir) Berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di dalam scrotum, di luar rongga panggul karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh. Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan.
g. Scrotum Adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap. h. Kelenjar prostat Yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon lakilaki (testosteron). i. Vesikula seminalis Berfungsi menghasilkan sekaligus menampung cairan mani sebagai media pengantar sperma. j.
Multimedia Materi KRR
Kandung kencing
23
Adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal ( air seni ) Tambahan: a. Ereksi Ereksi adalah pengerasan dan pembesaran pada penis yang terjadi ketika pembuluh darah di penis dipenuhi dengan darah. Ereksi diperlukan hubungan seksual. laki-laki untuk melakukan
Ketika ereksi, otot-otot di dasar kandung kemih akan menjadi lebih rapat, sehingga tidak akan mengeluarkan air seni/kencing saat melakukan hubungan seksual. Ereksi bisa terjadi karena rangsangan seksual. Misalnya, ketika orang lain atau diri sendiri menyentuh penis atau buah pelir. Kita juga bisa terangsang ketika kita menonton adegan erotis di televisi, melihat gambar-gambar seksi, atau berfantasi seksual, yaitu membayangkan adeganadegan erotis. Ereksi bisa juga terjadi ketika ada gerakan atau getaran, seperti halnya bila kita naik bajaj atau kereta api.
b. Ejakulasi Ejakulasi adalah keluarnya cairan sperma melalui saluran kemih. Ejakulasi bisa terjadi melalui rangsangan maupun tanpa rangsangan (mimpi basah). Ejakulasi yang yang dilakukan dengan rangsangan yang dilakukan terhadap organ seks sendiri disebut masturbasi atau onani.
C.
Pubertas
Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh: dari anakanak menjadi dewasa.
1. Pengertian
24
Masa pubertas ditandai dengan kematangan organ-organ reproduksi, baik organ reproduksi primer (produksi sperma, sel telur) maupun sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara, dll). Lihat perubahan fisik pada perempuan, perubahan fisik pada laki-laki.
2. Kapan Awal Masa Pubertas Awal masa puber berkisar antara 13-14 tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun pada perempuan (lebih cepat daripada laki-laki). Pubertas berakhir sekitar umur 17 - 18 tahun. Batasan umur ini tidak mutlak karena kondisi tubuh masing-masing orang berbeda-beda. Ada laki-laki atau perempuan yang mengalami masa puber lebih cepat, ada yang terlambat. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adalah gizi, lingkungan keluarga, dll. Karena perubahan yang terjadi banyak dan cepat, perasaan dan emosi remaja akan terpengaruh (lihat perubahan psikologis).
3. Apa Yang Terjadi Pada Masa Pubertas Tubuh mengalami perubahan kerja hormon. Perubahan terjadi karena hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan kelenjar bawah otak mengeluarkan hormonhormon tertentu, antara lain hormon estrogen dan testosteron. Pada perempuan, yang dominan adalah hormon estrogen dominan. Pada laki-laki yang dominan adalah testosteron.
a. Pada Perempuan Hormon estrogen. Hormon estrogen membuat seorang anak perempuan memiliki sifat kewanitaan setelah remaja. Perubahan yang disebabkan estrogen adalah sebagai berikut: merangsang pertumbuhan saluran susu di payudara sehingga payudara membesar
25
merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga rahim dan vagina sehingga membesar membuat dinding vagina makin tebal dan cairan vagina bertambah banyak. mengakibatkan tertimbunnya daerah panggul wanita lemak di
memperlambat pertumbuhan tubuh yang semula sudah dirangsang oleh kelenjar bawah otak (Itulah sebabnya mengapa perempuan dewasa tidak setinggi anak lakilaki sebayanya).
Hormon progesteron. Efeknya yang utama progesteron adalah: melemaskan otot-otot halus meningkatkan produksi zat lemak di kulit meningkatkan suhu badan. Efek terpenting: pada rahim, progesteron mempertebal dinding di dalam rahim dan merangsang kelenjar-kelenjar agar mengeluarkan cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi (Dengan demikian sel telur yang sudah dibuahi akan terpelihara selama mencoba memperkuat kedudukannya di dinding rahim).
b. Pada Laki-Laki Hormon testosteron. Hormon testosteron dihasilkan oleh prostat. Ada di dalam darah dan mempengaruhi alatalat dalam tubuh serta menyebabkan terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer. Hormon testosteron bersama anak ginjal (androgen) menimbulkan ciri-ciri pertumbuhan seks sekunder.
Karena di masa puber hormon-hormon seksual berkembang dengan pesat, remaja sangat mudah terangsang secara seksual. Pada lakilaki, reaksi dorongan seks adalah mengerasnya penis (ereksi).
26
Karena belum stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak terduga ini bisa membuat remaja laki-laki salah tingkah (kebingungan menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi).
4. Perubahan Fisik Pada Perempuan Hormon estrogen dan progesteron mulai berperan aktif akan menimbulkan perubahan fisik, seperti tumbuh payudara, panggul mulai melebar dan membesar dan akan mengalami menstruasi atau haid. Di samping itu akan mulai tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina. Tambahan: Perubahan fisik lainnya adalah: Kulit dan rambut mulai berminyak (wajah menjadi berjerawat) Keringat bertambah banyak Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang Tangan dan kaki bertambah besar Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar (sehingga tidak terlihat seperit anak kecil lagi) Pantat berkembang lebih besar Indung telur mulai membesar Vagina mulai mengeluarkan cairan
5. Perubahan Fisik Pada Laki-Laki Hormon testosteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan suara pada remaja laki-laki, tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu tertentu keluar sebagai mimpi basah. Tambahan: Perubahan fisik lainnya adalah:
Multimedia Materi KRR
Tubuh bertambah berat dan tinggi Keringat bertambah banyak Kulit dan rambut mulai berminyak Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
27
Tangan dan kaki bertambah besar Tulang wajah mulai memanjang dan membesar (sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi) Pundak dan dada bertambah besar dan bidang Tumbuh jakun Suara berubah menjadi berat Penis dan buah zakar membesar
6. Perubahan Psikologis Perubahan-perubahan kebutuhan, konflik nilai antara keluarga-dunia luar dan perubahan fisik menyebabkan remaja sangat sensitif. Remaja jadi sering bersikap tersinggung, bahkan stres. irasional, mudah
Ciri-ciri tingkah laku remaja yang sedang puber: Mulai meninggalkan ketergantungan kepada keluarga dan ketenangan masa kecil. Butuh diterima oleh kelompoknya. Mulai banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman sebaya. Mulai mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda antara keluarganya dengan dunia luar (tentang moral, seksualitas, dll). Mulai menghadapi konflik dan harus memutuskan apa saja norma yang harus diambil dari luar, serta berapa banyak ajaran orang tuanya yang harus dia tolak. Mulai muncul kebutuhan akan privasi Mulai muncul kebutuhan keintiman dan ekspresi erotik Mulai memperhatikan penampilan Tertarik pada lawan jenis Ingin menjalin hubungan yang lebih dekat pada lawan jenisnya
D.
Mimpi Basah
Secara alamiah sperma akan keluar saat tidur, sering pada saat mimpi tentang seks, disebut mimpi basah.
28
Mimpi basah sebetulnya merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi. Ejakulasi terjadi karena sperma, yang terus-menerus diproduksi, perlu dikeluarkan. Ini adalah pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki.
2. Proses Mimpi Basah Sperma yang telah diproduksi akan dikeluarkan dari testis melalui saluran/vas deferens kemudian berada dalam cairan mani yang ada di vesicula seminalis . Sperma disimpan dalam kantung mani, jika penuh akan secara otomatis keluar, dan jika tidak terjadi pengeluaran sperma ini akan diserap kembali oleh tubuh. Mimpi basah umumnya terjadi secara periodik, berkisar setiap 2 3 minggu. Mereka yang sudah dewasa/menikah jarang mengalami mimpi basah karena mereka teratur mengeluarkannya melalui hubungan seksual dengan pasangan/istri.
Basah
Benar : Semua anak laki-laki akan mengalami mimpi basah pada masa pubertas. Benar : Bila ereksi atau penis tegang tidak selalu berarti harus ejakulasi Salah : Bila tidak mimpi basah maka ia tidak normal. Salah : Bila tidak mimpi basah, maka penisnya akan penuh dan pecah. Salah : Penis akan menjadi lebih besar bila sering ditarik-tarik. Salah :
29
Menstruasi
Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam/endotrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui, dan berakhir saat menopause, ketika seorang perempuan berumur sekitar 40 sampai 50an. Di Indonesia, menopause terjadi rata-rata di atas 50 tahun.
1. Pengertian
2. Proses Menstruasi Ovarium bayi perempuan yang baru lahir mengandung ratusan ribu sel telur, tetapi belum berfungsi. Ketika pubertas, ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya). Dalam satu siklus dinding rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi hormon-hormon oleh ovarium). Sel telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi. Menstruasi yang pertama disebut menarche.
Kapan menstruasi terjadi? Kira-kira umur 9 tahun (paling lambat kira-kira 16 tahun). Variasi Ini terjadi karena proses pertumbuhan setiap orang berbeda-beda. Menstruasi biasanya terjadi setelah buah dada mulai membesar, rambut tumbuh di seputar alat
30
vital dan di ketiak, dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan. Berapa lama masa menstruasi berlangsung? Rata-rata masa menstruasi berlangsung empat sampai lima hari. Namun ada juga yang mengalami haid hanya tiga hari, ada juga yang sampai satu minggu.
Apakah akan terjadi berulang-ulang? Ya. Menstruasi akan terus selama sel telur yang matang tidak dibuahi sperma (lihat masa subur, halaman 17)
31
Bila masa haid tetap tidak teratur sampai dua tahun sejak mulai pertama haid, maka harus segera menghubungi dokter.
3. Pernyataan-Pernyataan Seputar
Menstruasi
Salah: Darah yang keluar dari remaja perempuan haid menunjukkan bahwa ia sakit. Salah: Remaja Perempuan yang sedang Haid adalah perempuan yang kotor. Salah: Selama haid perempuan tidak boleh mencuci rambutnya. Salah: Perempuan haid sebaiknya tidak melakukan kegiatan seperti olahraga Salah: selama masa menstruasi dilarang makan makanan yang asam (misal: nanas) waktu
F.
1. Onani (Masturbasi)
Tambahan: Apakah onani mempengaruhi kesehatan? Dari sisi medis onani tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan sepanjang dilakukan dengan tidak merusak bagian tubuh misalnya dengan menggunakan alat atau kebersihan yang tidak terjaga sehingga menimbulkan infeksi.
32
Pendapat bahwa onani dapat menyebabkan kebutaan, dengkul kopong, kerusakan syaraf atau kemandulan adalah tidak benar.
Apa dampak onani secara psikologis? Dari sisi psikologis onani justru banyak menimbulkan masalah, antara lain ketagihan sehingga aktifitas ini menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan, lalu dapat timbul rasa bersalah, rasa tertekan karena melakukan aktifitas seksual padahal belum menikah. Dampak lainnya yaitu menurunnya konsentrasi (terokupasi pikiran dan perasaan bersalah terhadap keinginan memuaskan diri sendiri). Ini dapat menyebabkan produktifitas seseorang menurun (kerja / belajar terganggu). Dampak onani dapat sampai pada apa yang disebut dengan obsesif kompulsif, yaitu merasa belum nyaman kalau belum melakukan onani.
Apa dampak onani secara fisik? Onani menghabiskan energi yang cukup banyak sehingga biasanya orang mudah merasa lelah dan menurun produktivitasnya.
Apakah onani diperlukan untuk mengeluarkan sperma? Onani dapat dipakai sebagai suatu cara untuk mengeluarkan sperma. Sudah ada mekanisme khusus tubuh bila sperma sudah menumpuk tapi belum mimpi basah.
2. Sunat (Sirkumsisi) Sunat pada laki-laki berbeda dengan perempuan Pada laki-laki sunat dilakukan dengan cara membuang kulit/preputium. Dalam beberapa suku bangsa hal ini merupakan bagian dari budaya. Dan menurut ajaran agama Islam, sirkumsisi bahkan sangat dianjurkan atas alasan kebersihan. Secara medis sunat pada laki-laki sangat bermanfaat untuk menjaga kebersihan penis
33
karena preputium dapat menjadi tempat berkumpulnya sisa-sisa air seni dan kotoran lain. Akibatnya, terbentuk zat berwarna putih disebut smegma. Ini sangat potensial sebagai sumber infeksi. Dengan membuang kulit/preputium maka risiko terkena infeksi dan penyakit lain menjadi lebih kecil. Walaupun tetap kebersihan penis harus dijaga. Tambahan: Bagaimana dengan sunat perempuan? Pada perempuan sunat dilakukan dengan cara sedikit melukai klitoris atau dipotong habis seperti pada beberapa suku bangsa di Afrika. Latar belakang adalah kultural. dilakukan sunat perempuan
Dalam agama Islam sunat anak perempuan tidak diwajibkan. Dari sisi medis sunat perempuan tidak mempunyai manfaat karena klitoris tidak memiliki fungsi dalam proses reproduksi perempuan. Klitoris merupakan organ yang kaya syaraf sehingga sangat sensitif dan sumber orgasmus sehingga memotong habis klitoris dianggap oleh beberapa kalangan sebagai pelanggaran hak reproduksi perempuan.
3. Keperawanan Di mulut vagina terdapat selaput dara (hymen). Suatu saat selaput ini akan robek. Selama selaput dara belum robek, seorang perempuan disebut perawan. Robeknya selaput biasanya terjadi karena hubungan seks (masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam vagina). Selaput dara dapat juga robek karena kecelakaan atau kegiatan olah raga yang berat (berkuda atau jatuh dari sepeda), tetapi hal ini jarang terjadi. Kegiatan olah raga berat tersebut
34
dapat menyebabkan robeknya selaput dara karena adanya luka penetrasi pada mulut vagina. Pada saat hubungan seks yang pertama dapat disertai sedikit pendarahan tetapi bisa juga tidak, hal ini tergantung pada kekenyalan selaput dara. Pendarahan terjadi karena ada luka pada pembuluh darah yang ada di sekitar dinding vagina, bukan berasal dari selaput dara. Selaput dara memiliki lubang atau pori-pori, karena melalui lubang atau pori-pori tersebut keluar darah sewaktu kita menstruasi. Kalau tidak ada lubangnya justru akan menimbulkan penyakit, karena darah menstruasi menumpuk tidak bisa keluar yang akhirnya bisa membahayakan organ reproduksi perempuan. Bila hal ini terjadi, dianjurkan agar remaja perempuan tersebut memeriksakan diri ke dokter atau bidan untuk dicari penyebabnya. Selaput dara mempunyai elastisitas yang berbeda-beda, ada yang kaku dan ada yang kenyal. Elastisitasnya inilah yang antara lain mempengaruhi pendarahan pada hubungan seksual pertama terjadi atau tidak.
G.
Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu proses regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel sperma laki-laki yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan cikal bakal janin, dan berkembang di dalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi.
1. Pengertian
2. Kondisi Yang Menyebabkan Kehamilan 1. Usia Subur Yaitu usia dimana seorang individu secara seksual sudah matang, pada umur yang bervariatif untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai sejak diproduksinya sperma, biasanya
35
ditandai dengan mimpi basah. Untuk perempuan dimulai sejak diproduksinya sel telur, ditandai dengan terjadinya menstruasi. Menopause (berakhirnya usia subur) adalah saat tidak diproduksinya lagi sperma pada pria, atau sel telur pada perempuan. Menopause pada perempuan terjadi pada usia 40-50an. Pada laki-laki dikenal dengan nama andropause. Pada andropause produksi testosteron menurun, bukan berhenti. Usia terjadinya andropause lebih variatif (bisa di atas 60 bahkan 70an). Variasi usia menopause dan andropause disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor genetis maupun gizi.
2. Melakukan Hubungan Seksual 3. Masa Subur Perempuan Dan Ejakulasi LakiLaki Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah matang potensial untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang perempuan usia subur, setiap bulannya secara teratur akan terjadi pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa subur misalnya seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi dicatat selama 6 bulan berturut-turut. Bila siklus menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan khusus.
4. Pertemuan Sperma Dan Ovum Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung telur. Sel telur yang matang (yang berada di saluran telur) yang bertemu sperma (yang masuk) akan menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (zygote).
36
Baik sel telur maupun sel sperma harus berada dalam kondisi sehat. Zygote akan membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah menjadi 4 sel dan seterusnya berkembang sambil bergerak menuju rahim. Sesampainya di rahim hasil konsepsi tersebut akan menanamkan diri pada dinding rahim(uterus), sel yang tertanam tersebut disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan untuk selanjutnya dia akan disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan.
4. Keadaan Ideal Untuk Hamil Kesiapan seorang perempuan untuk hamil atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/emosi/psikologis dan kesiapan sosialekonomi. a. Kesiapan fisik Bila ia telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia 20 tahun
37
psikologis
Bila seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya.
c. Kesiapan sosial-ekonomi Bila orangtua sudah siap memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti: makanminum, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan pendidikan bagi anaknya. Meskipun seorang remaja perempuan telah melampaui usia 20 tahun tetapi ia dan pasangannya belum mampu memenuhi kebutuhan sandang pangan dan tempat tinggal bagi keluarganya maka ia belum dapat dikatakan siap untuk hamil dan melahirkan.
Tambahan: Apa yang terjadi jika kamu menikah/hamil pada usia sangat muda (di bawah 20 tahun)? Perempuan yang belum mencapai usia 20 tahun sedang berada di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik. Karena tubuhnya belum berkembang secara maksimal, maka perlu dipertimbangkan hambatan/kerugian antara lain: Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol kehamilan. Ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta kejang yang berakibat pada kematian
38
Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda (di bawah 20 tahun) sering kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat kaitannya dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim.
5. Perawatan Kehamilan Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter minimal dilakukan sebanyak 4 kali. a. Pemeriksaan pertama dilakukan paling tidak pada akhir minggu ke 16 (bulan keempat kehamilan) untuk melihat adanya penyakit (anemia, penyakit menular seksual, malaria). Dianjurkan pemberian tablet zat besi dan imunisasi TT pertama pada ibu hamil. b. Pemeriksaan kehamilan kedua dilakukan pada bulan ke 6 atau ke 7 dari kehamilan. c. Pemeriksaan kehamilan ketiga dilakukan pada bulan ke 8, untuk kemungkinan keracunan kehamilan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, kaki dan tangan (ada atau tidaknya pembengkakan), keluhan pusing dan pandangan kabur, serta mulai merencanakan tempat dan penolong persalinan. d. Pemeriksaan kehamilan keempat dilakukan pada bulan ke 9, yaitu dengan memeriksa posisi atau letak bayi dan sekali lagi memastikan tempat dan penolong persalinan. 6. Persalinan a. Persalinan yang berisiko tinggi Terlalu muda (usia ibu yang kurang dari 20 tahun). Terlalu tua (usia ibu yang lebih dari 35 tahun). Terlalu banyak (jumlah anak sudah lebih dari 3 orang). Terlalu dekat (jarak kehamilan kurang dari 3 tahun).
39
Riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk (persalinan macet, operasi, lahir mati, lahir prematur, kehamilan kembar, atau mengalami keguguran 3 kali berturut-turut). Adanya kelainan letak bayi dalam kandungan.
persalinan
Bila tanda-tanda ini muncul perlu dilakukan rujukan ke rumah sakit dimana persalinan harus segera ditolong tenaga medis: Terjadi perdarahan. Pengeluaran cairan pada kehamilan. Pucat dan berat badan kurang dari 45 Kg. Gejala kejang yang timbul tiba-tiba. Pembengkakan di tubuh terutama pada kaki, pandangan kabur, dan sering sakit kepala. Tekanan darah yang meningkat. Demam dengan temperatur suhu diatas 38 derajat celcius.
7. Pasca Persalinan a. Perawatan bayi Segera menyusui setelah melahirkan, berikan ASI yang pertama keluar (disebut kolostrum dan berwarna kuning) pada bayi karena mengandung zat kekebalan dari ibu. Memberikan imunisasi kepada bayi karena imunisasi dapat melindungi bayi dari bahaya terserang penyakit menular seperti difteri, batuk rejan, tetanus, polio, TBC dan campak. Memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan, kemudian baru makanan tambahan yang mengandung gizi yang baik sesuai dengan umur bayi.
Apa yang perlu diketahui tentang ASI? Air Susu Ibu yang pertama keluar (Kolostrum) dan berwarna kuning merupakan susu yang bersih dan makanan yang paling cocok untuk
40
bayi, serta mengandung kadar zat kekebalan untuk melindungi bayi dari penyakit menular. ASI mengandung gizi yang bernilai tinggi untuk pertumbuhan dan kecerdasan bayi. ASI mudah dicerna dan dihisap, tidak menyebabkan susah buang air besar dan alergi, selalu bersih dan segar serta mempunyai suhu yang sesuai untuk bayi dan anak. Juga dapat langsung diminum setiap saat dibutuhkan. ASI dapat menjalin hubungan batin yang erat bagi bayi dan ibunya. Pemberian ASI secara eksklusif (tanpa memberikan makanan tambahan apapun) diberikan sampai bayi berumur 6 bulan.
b. Perawatan ibu Melakukan perawatan payudara untuk membantu keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya (memperlancar dan memperbanyak ASI). Makan hidangan bergizi terutama yang mengandung banyak zat besi. Jika dirasakan kurang maka perlu mengkonsumsi tablet zat besi yang dosisnya menurut anjuran petugas medis. Menjaga kebersihan diri, tetapi sebaiknya tidak melakukan cara-cara tradisional yang berbahaya misalnya meletakkan abu yang sudah dipanaskan pada luka vagina. Melakukan senam persalinan. secara teratur pasca setelah
persalinan
Memulihkan kesehatan dan kesiapan fisik setelah melahirkan. Dapat merencanakan kehamilan berikutnya.
41
b. Cara mengatur kehamilan Alat kontrasepsi (alokon) digunakan pada program keluarga berencana untuk menunda, mengatur jarak dan mencegah terjadinya kehamilan. Remaja sebenarnya tidak membutuhkan alokon, tetapi pada beberapa kasus di mana terjadi remaja telah seksual aktif, atau pernah melakukan aborsi biasanya dilakukan konseling untuk mencari jalan keluarnya. Setelah melalui proses konseling, dapat diketahui perilaku remaja tersebut dan bila memang sulit untuk dihentikan aktifitas seksualnya dan tidak/belum mau menikah maka dapat dipertimbangkan konseling untuk penggunaan alokon. Konselor harus memiliki pengetahuan mengenai seluruh metode kontrasepsi beserta jenisnya, indikasi, kontraindikasi, cara kerja, efektivitas, efek samping, waktu penggunaan dan cara penggunaan yang benar.
Metode alami:
Dengan cara pantang berkala (sistem kalender) dan / atau senggama terputus. Perlu diingat metode ini dapat dilakukan jika perempuan memiliki daur menstruasi yang cukup teratur. Tidak semua perempuan yang memiliki daur menstruasi yang teratur. Karena itu sangat dianjurkan untuk meminta petunjuk petugas medis yang bisa membantu menentukan masa subur.
42
Metode hormonal:
Yang dimaksud metode hormonal adalah metode pencegahan kehamilan dengan memasukkan hormon/zat tertentu ke dalam tubuh kita, baik yang berupa pil, suntikan ataupun susuk. Untuk perempuan yang berusia di bawah 20 tahun kurang dianjurkan untuk menggunakan metode ini, karena dikhawatirkan zat/hormon tersebut dapat mengganggu proses pertumbuhan fisik yang sedang berlangsung. Perlu juga diwaspadai akibat sampingan pemakaian kontrasepsi seperti pusing terus menerus, rasa mual, menstruasi menjadi tidak teratur, pengurangan atau pertambahan berat badan yang cukup menyolok. Jika hal-hal tersebut terjadi sebaiknya perempuan mengganti cara pengaturan kehamilannya.
Metode operatif:
Metode ini lazim disebut sterilisasi atau vasektomi untuk laki-laki dan tubektomi untuk perempuan. Metode ini membutuhkan tindakan operasi yang hanya dapat dilakukan oleh dokter yang telah dilatih khusus. Metode ini hampir tidak pernah dilakukan terhadap pasangan yang tidak mempunyai anak.
Kondom:
Metode ini dinilai bermanfaat baik untuk mencegah kehamilan maupun untuk mencegah penularan penyakit menular seksual jika dipergunakan dengan cara yang benar (lihat bab tentang IMS). Kondom juga baik untuk digunakan sebagai pelengkap dari metode alami.
43
Jika perempuan tidak yakin apakah dia berada pada masa tidak subur, maka kondom bisa digunakan sebagai pelindung ganda untuk mencegah kehamilan. Tambahan: Mengapa remaja tidak menggunakan alat kontrasepsi ? dianjurkan
Peraturan Perundang-undangan di Indonesia tidak memperbolehkan penggunaan Alokon bagi remaja yang belum menikah; Ada jenis alat kontrasepsi tertentu (misalnya IUD) tidak boleh digunakan pada rahim yang belum pernah hamil karena dapat merusak dinding rahim; Secara mental remaja yang menggunakan alokon akan merasa bahwa dia dapat berperilaku seksual aktif tanpa risiko kehamilan dalam arti dia akan permisif terhadap perilaku tersebut dan akan sangat mudah terjadi gonta-ganti pasangan, padahal semua alokon tetap punya angka kegagalan dan hubungan seksual tidak hanya berakibat kehamilan tetapi juga terkena IMS (Penyakit Menular Seksual). Lebih baik bila jalan keluar yang dipilih adalah pengendalian dorongan seksual, menikah atau mengalihkan ke aktifitas lain yang lebih positif.
H.
44
b. Sebab KTD Ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan. Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman kencannya (date rape). Tidak menggunakan alat kontrasepsi. Kegagalan alat kontrasepsi akibat mereka menggunakan alat kontrasepsi tanpa disertai pengetahuan yang cukup tentang metode kontrasepsi yang benar atau kegagalan alokonnya sendiri (efektivitas / efikasi)
c. Dampak KTD Dampak fisik: pendarahan, kehamilan bermasalah, dll. Dampak psikologis: malu, stres. tidak komplikasi, diri,
percaya
2. Aborsi a. Pengertian aborsi Aborsi spontan (abortus spontane) adalah keguguran yang terjadi secara alamiah atau tidak sengaja. Aborsi buatan (abortus provokatus) adalah usaha penguguran yang disengaja. Ada dua cara melakukan aborsi buatan, yaitu cara yang aman secara medis dan cara yang tidak aman secara medis (self treatment). b. Alasan remaja memilih aborsi Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah. Takut pada kemarahan orangtua. Belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak.
45
Malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum nikah. Tidak mencintai pacar yang menghamili. Tidak tahu status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan, terlebih bila pemerkosa tidak dikenal oleh si remaja putri.
Aborsi di Indonesia illegal, sehingga remaja yang mengalami KTD tidak dapat mengakses pelayanan aborsi. Tenaga medis tidak mau mengambil risiko melakukan aborsi kecuali atas indikasi medis. Tidak semua remaja mencoba pergi ke dukun karena takut konsekuensi negatif dari layanan yang tidak higienis dan tidak profesional. Mereka mencoba usaha-usaha self-treatment karena percaya pada cerita atau pengalaman orang lain (biasanya teman/sahabat mereka) dan mempercayai bahwa usaha-usaha itu akan berhasil menggugurkan kandungan mereka. Tindakan aborsi mengandung risiko yang cukup tinggi, bahkan menyebabkan kematian, apabila dilakukan tidak sesuai standar profesi medis, misalnya dengan cara : Penggunaan ramuan yang membuat panas rahim seperti nanas muda yang dicampur dengan merica atau obat-obatan yang keras lainnya. Manipulasi fisik, seperti melakukan pijatan pada rahim agar janin terlepas dari rahim. Menggunakan alat bantu tradisional yang tidak steril (misalnya ujung bambu yang diruncingkan, daun alang-alang) yang dapat mengakibatkan infeksi pada rahim.
46
c. Dampak aborsi Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan. Dampak fisik: Aborsi yang dilakukan secara sembarangan (oleh mereka yang tidak terlatih) dapat menyebabkan kematian bagi ibu hamil. Perdarahan yang terus menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian wanita yang melakukan aborsi. Dampak psikologis: Perasaan bersalah seringkali menghantui pasangan khususnya perempuan setelah mereka melakukan tindakan aborsi. Konseling mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakini sebagai tindakan terakhir jika alternatif lain sudah tidak dapat diambil.
Tambahan: Apa akibat yang timbul bila aborsi dilakukan secara tidak aman? Pendarahan sampai menimbulkan shock dan gangguan neurologis/syaraf di kemudian hari. Pendarahan juga dapat mengakibatkan kematian. Infeksi alat reproduksi karena kuretasi yang dilakukan secara tidak steril. Hal tersebut dapat membuat perempuan mengalami kemandulan. Risiko terjadinya ruptur uterus (robek rahim) besar dan penipisan dinding rahim akibat kuretasi. Hal tersebut dapat menyebabkan kemandulan karena rahim yang robek harus diangkat seluruhnya. Terjadinya fistula genital traumatis. Fistula genital adalah timbulnya suatu saluran/hubungan yang secara normal tidak
47
ada antara saluran genital dan kencing atau saluran pencernaan. 3. Infeksi Menular Seksual (IMS) a. Informasi umum tentang IMS
saluran
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang menyerang organ kelamin seseorang dan sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
b. Contoh IMS 1. Gonore/GO (Kencing nanah) Penyebab: Bakteri Neisseria Gonorrhea Masa inkubasi: 2-10 hari setelah kuman masuk ke tubuh Gejala pada pria dari uretra (lubang kencing) keluar cairan berwarna putih, kuning kehijauan, rasa gatal, panas dan nyeri Mulut uretra bengkak dan agak merah
Gejala pada wanita Terdapat keputihan (cairan kental, berwarna kekuningan Rasa nyeri di rongga panggul Rasa sakit waktu haid vagina),
Akibat Penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan Infeksi mata pada bayi yang dilahirkan Memudahkan penularan HIV Lahir muda, cacat bayi, lahir mati
2. Sifilis (Raja Singa) Penyebab: Bakteri Treponema Pallidum Masa inkubasi: 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah
Multimedia Materi KRR
48
kuman masuk ke tubuh melalui hubungan seksual Gejala Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadang-kadang bisa sembuh sendiri Bintil/bercak merah di tubuh, tanpa gekala klinis yang jelas Kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah dan kulit
Akibat Jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan dan dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat Memudahkan penularan HIV
3. Herpes Genitalis Penyebab: Virus Herpes Simplex Masa inkubasi: 4-7 hari setelah virus masuk ke tubuh, dimulai dengan rasa terbakar atau rasa kesemutan pada tempat virus masuk Gejala Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada kemaluan Kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu hilang sendiri Gejala kambuh lagi seperti di atas namun tidak senyeri pada tahap awal, biasanya hilang dan timbul, kambuh apabila ada faktor pencetus (misalnya stres) dan menetap seumur hidup
Akibat Rasa nyeri berasal dari syaraf Dapat ditularkan kepada bayi pada waktu lahir
49
Dapat menimbulkan infeksi baru, penularan pada bayi dan menyebabkan lahir muda, cacat bayi dan lahir mati Memudahkan penularan HIV Kanker leher rahim
Masa inkubasi: 3-28 hari setelah kuman masuk ke tubuh Gejala Cairan vagina (keputiihan encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk Bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan terasa tidak nyaman
Akibat Kulit seputar bibir kemaluan lecet Dapat menyebabkan bayi prematur Memudahkan penularan HIV
5. Chancroid Penyebab: Bakteri Haemophilus Ducreyi Gejala Luka yang sangat nyeri, tapa radang yang jelas Benjolan di lipatan paha yang sangat sakit dan mudah pecah, meninggalkan ulkus (luka) yang dalam
Akibat Luka infeksi mengakibatkan kematian jaringan di sekitarnya Merupakan resiko tertinggi penularan HIV/AIDS
50
6. Klamidia Penyebab: Chlamidia Trachomatis Gejala pada pria keluar duh tubuh/cairan melalui lubang kencing. Sepintas mirip GO tetapi gejalanya lebih ringan Keluar cairan dari vagina atau keputihan encer berwarna putih kekuningan Terasa nyeri di rongga panggul Pendarahan setelah hubungan seksual
Akibat Penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan Kehamilan di luar kandungan (ektopik) Rasa sakit kronis di rongga panggul Infeksi mata berat Infeksi paru-paru pada bayi baru lahir Memudahkan penularan HIV
7. Condiloma Akuminata (Jengger Ayam) Penyebab: Virus Human Papilloma Masa inkubasi: 2-3 bulan setelah kuman masuk ke tubuh Gejala Terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar daerah kemaluan Kutil (lesi) dapat membesar
8. Candidiasis (Jamur) Penyebab: Jamur Candida, Albicans yang umumnya terdapat di susu dan vagina Gejala Keputihan yang menyerupai keju disertai lecet Rasa gatal dan iritasi di daerah bibir kemaluan dan bau khas
51
Akibat Memudahkan penularan HIV 9. Kutu Pubis Penyebab: kutu pada daerah kemaluan Gejala Hidup dirambut kecuali rambut kepala Gatal-gatal dengan adanya kutu dirambut kemaluan dan ketiak Kadang-kadang di alis, bulu mata Kutu di rambut kemaluan tidak mudah terlihat kasat mata. Tanda-tandanya yaitu adanya kutu kemaluan (black dot), bercak keabu-abuan di celana dalamn penderita.
10.Hepatitis B Penyebab: Virus Hepatitis B Masa inkubasi: 1-6 bulan Gejala Kuning pada mata dan kulit Hati membesar Gejala lain yang sering muncul yaitu sering merasa cepat lesu dan lemah, gangguan pada perut bagian atas (mual, kembung)
52
c. Pencegahan Tidak melakukan hubungan seksual sama sekali Menjalankan perilaku seksual yang sehat Menghindari berhubungan berganti-ganti pasangan seksual dengan
melakukan
Yang terbaik bagi remaja agar tidak terkena IMS adalah : Menghindari melakukan sebelum menikah hubungan seksual
Melakukan kegiatan-kegiatan positif (menghilangkan keinginan melakukan hubungan seksual) Mencari informasi yang benar sebanyak mungkin tentang risiko tertular IMS Meningkatkan ketahanan pendidikan agama moral melalui
Mendiskusikan dengan orang tua, guru atau teman mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perilaku seksual, jangan malu untuk bertanya Menolak ajakan pasangan yang untuk melakukan hubungan seksual Mengendalikan diri saat bermesraan Bersikap waspada jika diajak ke suatu tempat yang sepi dan berbahaya meminta
d. Pengobatan IMS yang disebabkan oleh disembuhkan, sedangkan disebabkan oleh virus tidak. bakteri IMS dapat yang
Satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan. Jika kita terkena IMS,
53
pasangan kita juga harus diperiksa dan diobati, serta jangan mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan seksual selama masih ada keluhan/gejala. Bila hamil, beritahukan dokter atau tenaga kesehatan.
Sebelum pengobatan dilakukan, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa tubuh sudah dijangkiti IMS. Periksa ke dokter atau laboratorium.
Untuk mengobati IMS, perlu diperhatikan : Jangan sekali-kali konsultasi dokter minum obat tanpa
Beri tahu bila ada riwayat alergi Sedapat mungkin pasangan seksual diajak serta untuk berobat untuk menghindari penularan berulang Hindari hubungan seksual selama masih ada gejala IMS.
e. Pernyataan-pernyataan seputar ims Salah: Suntikan antibiotik secara rutin dapat mencegah IMS Suntikan antibiotik tidak dapat mencegah IMS, tapi hanya mematikan kuman yang tertular setelah melakukan hubungan seksual. Dosisnyapun hanya untuk menyembuhkan satu jenis IMS dan penggunaannya pun ada aturan-aturannya.
54
Salah: IMS dapat diobati dengan minum ciproxin, supertetra dan antibiotik lainnya Untuk pengobatan setiap jenis IMS membutuhkan jenis antibiotik yang berbeda, sehingga tidak dapat disembuhkan hanya dengan menggunakan satu jenis antibiotik saja untuk segala jenis IMS. Resiko konsumsi antibiotik tanpa pengawasan dokter adalah Risiko Resistensi, yaitu menjadi kebalnya tubuh terhadap infeksi menular seksual akibat ketidakbenaran konsumsi antibiotik.
Salah: Gejala IMS dapat terlihat secara kasat mata Gejala IMS dapat tidak terlihat oleh mata terutama jika dialami oleh perempuan.
dicegah
dengan
Tidak ada sabun atau disinfektan apapun yang dapat mencegah IMS, bahkan penggunaan sabun pada vagina akan mempertinggi risiko terkena keputihan akibat dari berkurangnya kadar keasaman dari permukaan vagina yang berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang ada. Salah: Minum antibiotik hubungan seksual akan penularan IMS sebelum mencegah
Minum antibiotik sebelum hubungan seksual tidak dapat mencegah IMS, karena masingmasing penyakit menggunakan jenis antibiotik yang berbeda, dan antibiotik yang dimakan bukan sebagai pencegah IMS. Salah: Apakah IMS dapat melalui kamar mandi / WC ditularkan
Kuman IMS tidak dapat bertahan cukup lama di luar tubuh, sehingga tidak akan menulari orang lain selain melalui cairan sperma, vagina dan darah, atau adanya perlukaan.
Multimedia Materi KRR
55
Salah: Melakukan hubungan seksual pada pagi hari akan mempunyai risiko lebih tinggi Selama kedua pihak tidak ada yang terkena IMS maka, kapan saja melakukan hubungan seksual tidak akan berisiko pada penularan IMS.
Salah: Seseorang dapat mengobati IMS jika berhubungan seksual dengan perawan Justru sang perawannya yang akan tertular, sedangkan laki-lakinya tetap mengidap IMS.
I.
Hubungan Seks Bebas Tidak Aman Dengan HIV/AIDS Dan Penggunaan NAPZA
Individu yang melakukan hubungan seksual bebas dan tidak aman rentan tertular dan menularkan IMS dan HIV/AIDS, karena kedua penyakit ini ditularkan melalui media cairan sperma maupun cairan vagina.
Perilaku hubungan seksual bebas dan tidak aman banyak dilakukan oleh penyalahguna NAPZA, karena: o o penurunan tingkat kesadaran saat berada dibawah pengaruh NAPZA Beberapa NAPZA hasrat seksual mampu meningkatkan
56
Tujuan Fasilitasi:
Memahami perubahan fisik yang terjadi pada remaja Memahami alat, sistem dan proses reproduksi Menyadari perlunya kesiapan diri untuk melakukan reproduksi Memahami proses kehamilan Memahami mengapa remaja perlu menerapkan perilaku seksual yang bertanggung jawab
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas Semua yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk seksual. emosi kepribadian sikap dll
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas
Asal kata: seks Arti seks
1.Jenis kelamin 2.Reproduksi seksual 3.Organ seks 4.Rangsangan / gairah seksual 5.Hubungan seks
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas
Asal kata: seks Arti seks
1.Jenis kelamin 2.Reproduksi seksual 3.Organ seks 4.Rangsangan / gairah seksual 5.Hubungan seks
Laki-laki || Perempuan
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas
Asal kata: seks Arti seks
1.Jenis kelamin 2.Reproduksi seksual 3.Organ seks 4.Rangsangan / gairah seksual 5.Hubungan seks
membuat bayi
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas
Asal kata: seks Arti seks
1.Jenis kelamin 2.Reproduksi seksual 3.Organ seks 4.Rangsangan / gairah seksual 5.Hubungan seks
Laki-laki Perempuan
Penis
vagina
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas
Asal kata: seks Arti seks
1.Jenis kelamin 2.Reproduksi seksual 3.Organ seks 4.Rangsangan / gairah seksual 5.Hubungan seks
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas
Asal kata: seks Arti seks
1.Jenis kelamin 2.Reproduksi seksual 3.Organ seks 4.Rangsangan / gairah seksual 5.Hubungan seks
Seksualitas
a. Pengertian Seksualitas
Isu bahasan:
1. 2. 3. 4.
Organ reproduksi Pubertas Kehamilan Konsekuensi HUS bebas & tidak aman:
Seksualitas
b.
Organ Reproduksi
Perempuan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ovarium Fimbrae Tuba falopi Uterus Cervix Vagina Mulut Vagina
Laki-laki
Seksualitas
b.
Organ Reproduksi
Perempuan Laki-laki
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Penis Glans Uretra Vas deferens Epidydimis Testis Scrotum Kelenjar Prostat Vesikula Seminalis Kandung Kencing
Seksualitas
b.
-
Organ Reproduksi
Ereksi Ejakulasi
Seksualitas
b.
-
Organ Reproduksi
Ereksi Ejakulasi
pengerasan & pembesaran pada penis ketika pembuluh darah di penis dipenuhi dgn darah Ereksi bisa terjadi karena rangsangan seksual Ketidakmampuan ereksi lebih dikenal dengan sebutan impotensi
Seksualitas
b.
-
Organ Reproduksi
Ereksi Ejakulasi
Keluarnya air mani yang mengandung sperma melalui saluran kemih di batang penis Ejakulasi yang terjadi secara alami (tidak disadari) disebut mimpi basah. Ejakulasi yang terjadi oleh rangsangan pada diri sendiri disebut onani
Seksualitas
c. Pubertas
Pengertian: Masa tubuh berubah dari anak-anak ke dewasa
Seksualitas
c. Pubertas
Kapan pubertas? Awal Akhir
13/14 th 11/12 th
17/18 th
Seksualitas
c. Pubertas
Kenapa bisa? Perubahan kerja hormon.
Seksualitas
c. Pubertas
Kenapa bisa? Perubahan kerja hormon.
Laki-laki
Perempuan
Testosteron
Esterogen Progesteron
Seksualitas
c. Pubertas
Apa yang terjadi? Perubahan fisik
Perempuan Laki-laki
Perubahan psikologis
Perempuan Laki-laki
Seksualitas
c. Pubertas
Apa yang terjadi? Perubahan fisik
Perempuan Laki-laki
Payudara Panggul Rambut di: Ketiak Sekitar vagina Lihat juga: menstruasi
Perubahan psikologis
Perempuan Laki-laki
Seksualitas
c. Pubertas
Apa yang terjadi? Perubahan fisik
Perempuan Laki-laki
Suara membesar Rambut di: Ketiak Atas bibir (kumis) Bawah bibir (janggut) Sekitar penis Lihat juga: mimpi basah
Perubahan psikologis
Perempuan Laki-laki
Seksualitas
c. Pubertas
Apa yang terjadi? Perubahan fisik
Perempuan Laki-laki
Sensitif Mudah tersinggung Mudah marah Irasional Stress Takut Ingin mandiri Ekspresif Selalu ingin tahu
Perubahan psikologis
Perempuan Laki-laki
Seksualitas
d.
Mimpi Basah
Pengertian: Keluarnya cairan sperma ketika tidur.
Seksualitas
d.
Proses:
Mimpi Basah
Testis memproduksi sperma tiap hari
Sperma ditampung Saat penuh terjadi ejakulasi Tidak sadar (mimpi basah) Sengaja (masturbasi)
Seksualitas
d.
Mimpi Basah
Pernyataan tentang mimpi basah: Semua laki-laki akan mengalami mimpi basah ketika pubertas Bila ereksi tidak selalu harus ejakulasi Bila tidak mimpi basah, tidak normal Bila tidak mimpi basah, penis meledak Penis membesar bila ditarik-tarik Yang mimpi basah hanya anak nakal
Seksualitas
e.
Menstruasi
Pengertian: proses pelepasan darah dan cairan encer dari uterus melalui vagina.
Seksualitas
e.
Proses:
Menstruasi
3. Bila tidak dibuahi, dinding rahim dan sel telur akan luruh
Seksualitas
e.
Menstruasi
Siklus Menstruasi
Diagram siklus menstruasi ini hanya berlaku untuk wanita yang memiliki siklus normal 28 hari
Seksualitas
e.
Menstruasi
Pernyataan tentang menstruasi:
Yang haid adalah perempuan kotor Selama haid tidak boleh cuci rambut Jika haid jangan olahraga Jika haid jangan makan yang asam
Seksualitas
f.
Seksualitas
f.
Seksualitas
f.
Seksualitas
f.
Seksualitas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
g. Kehamilan
Pengertian Kondisi yg menyebabkan Tanda-tanda Keadaan ideal u/ hamil Perawatan Persalinan Pasca persalinan Mengatur kehamilan
Seksualitas
g. Kehamilan
Pengertian
Adalah: Proses regenerasi
embrio
bayi
Seksualitas
g. Kehamilan
Kondisi yg menyebabkan
1. 2. 3. 4. Usia subur Melakukan HUS Masa subur dan ejakulasi Sperma + Ovum
Seksualitas
g. Kehamilan
Tanda-tanda
Tanda-tanda dugaan (tidak pasti)
Tidak datang haid Pusing dan muntah pada pagi hari Buah dada membesar Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap Perut membesar
Tanda-tanda pasti
terdengar detak jantung janin Ibu merasakan gerakan bayi Teraba bagian bayi Pemeriksaan medis melalui USG
Seksualitas
g. Kehamilan
Keadaan ideal untuk hamil:
1. Kesiapan fisik 2. Kesiapan mental 3. Kesiapan sos-ek
Bila tubuh berhenti tumbuh + 20 tahun
Seksualitas
g. Kehamilan
Keadaan ideal untuk hamil:
1. Kesiapan fisik 2. Kesiapan mental 3. Kesiapan sos-ek
Bila pasangan suami istri secara bersama telah siap punya anak. (mengasuh + mendidik)
Seksualitas
g. Kehamilan
Keadaan ideal untuk hamil:
1. Kesiapan fisik 2. Kesiapan mental 3. Kesiapan sos-ek
Seksualitas
g. Kehamilan
Perawatan:
1. 2. 3. 4.
4x
1 2 3 4
Seksualitas
g. Kehamilan
Perawatan:
1. 2. 3. 4.
4x
Seksualitas
g. Kehamilan
Perawatan:
1. 2. 3. 4.
4x
Bulan ke-6, atau Bulan ke-7
Seksualitas
g. Kehamilan
Perawatan:
1. 2. 3. 4.
4x
Bulan ke-8
Seksualitas
g. Kehamilan
Perawatan:
1. 2. 3. 4.
4x
Bulan ke-9
Seksualitas
g. Kehamilan
Persalinan: Yang berisiko Tanda bahaya
Seksualitas
g. Kehamilan
Persalinan: Yang berisiko Tanda bahaya
Terlalu muda (Ibu <20 th) Terlalu Tua (Ibu >35 th) Terlalu Banyak (Jml anak >3) Terlalu Dekat (Jarak kehamilan <3 th) Riwayat tdk baik Kelainan posisi kandungan.
Seksualitas
g. Kehamilan
Persalinan: Yang berisiko Tanda bahaya
Pendarahan Keluar cairan Berat kurang Kejang Kaki bengkak Mata kabur Sakit kepala (sering) Tekanan darah naik Demam
Seksualitas
g. Kehamilan
Pasca persalinan: Perawatan bayi Perawatan ibu
Seksualitas
g. Kehamilan
Pasca persalinan: Perawatan bayi Perawatan ibu
1. ASI 2. imunisasi
Seksualitas
g. Kehamilan
Pasca persalinan: Perawatan bayi Perawatan ibu
1. Merawat payudara 2. Perhatikan nutrisi 3. Menjaga kebersihan 4. Senam 5. Periksa pasca persalinan
Seksualitas
g. Kehamilan
Mengatur kehamilan: utk pemulihan utk perawatan Metode:
1. 2. 3. 4. 5. Alami Hormonal AKDR Operatif Kondom
Seksualitas
g. Kehamilan
Mengatur kehamilan: utk pemulihan utk perawatan Metode:
1. 2. 3. 4. 5. Alami Hormonal AKDR Operatif Kondom
Seksualitas
g. Kehamilan
Mengatur kehamilan: utk pemulihan utk perawatan Metode:
1. 2. 3. 4. 5. Alami Hormonal AKDR Operatif Kondom
Seksualitas
g. Kehamilan
Mengatur kehamilan: utk pemulihan utk perawatan Metode:
1. 2. 3. 4. 5. Alami Hormonal AKDR Operatif Kondom
Seksualitas
g. Kehamilan
Mengatur kehamilan: utk pemulihan utk perawatan Metode:
1. 2. 3. 4. 5. Alami Hormonal AKDR Operatif Kondom
Memasang spiral
Seksualitas
g. Kehamilan
Mengatur kehamilan: utk pemulihan utk perawatan Metode:
1. 2. 3. 4. 5. Alami Hormonal AKDR Operatif Kondom Laki-laki Perempuan
Vasektomi (MOP)
Tubektomi (MOW)
Seksualitas
g. Kehamilan
Mengatur kehamilan: utk pemulihan Menggunakan utk perawatan
kondom
Metode:
1. 2. 3. 4. 5.
metode ini selain utk mencegah pembuahan, bermanfaat juga utk pencegahan IMS & HIV/AIDS
Seksualitas
g. Kehamilan
Informasi kontrasepsi tdk dimaksudkan utk mempromosikan pelayanan kontrasepsi pada remaja, tetapi utk memberikan pengetahuan agar remaja siap saat memasuki perkawinan
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Seksualitas
1. KTD
2. Aborsi 3. IMS
Seksualitas
1. KTD
2. Aborsi 3. IMS
Seksualitas
1. KTD
Fisik:
Pertumbuhan fisik belum selesai
2. Aborsi 3. IMS
Psikologis
Tidak siap mengasuh dan mendidik anak
Sosial Ekonomi
Tidak siap membiayai segala kebutuhan anak
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi
3. IMS
Aman
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi
3. IMS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi
Pendarahan Infeksi alat reproduksi ruptur uterus (robek rahim) Fistula genital
3. IMS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi
Informasi mengenai aborsi tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pelayanan aborsi, tetapi agar remaja mengerti bahaya yang diakibatkan tindakan aborsi
3. IMS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidiasis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Pencegahan Pengobatan
Gonore Sifilis Herpes Genitalis Trikomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Candidianis Kutu Pubis Hepatitis B HIV/AIDS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Seksualitas
1. KTD 2. Aborsi 3. IMS
Seksualitas
HIV/AIDS
SEKS
Seksualitas
HIV/AIDS
HUS bebas + tidak aman
SEKS
Seksualitas
g.
HIV/AIDS
HUS bebas + tidak aman
SEKS
NAPZA
KRR
HIV/AIDS
SEKS