Anda di halaman 1dari 3

I.2.

PENGERTIAN BUDAYA VISUAL

Apa sebenarnya yang disebut budaya visual itu ? Mengapa dalam beberapa dekade ini menjadi penting dan strategis? Pertanyaan ini tentu tidak mudah dijawab, karena paham-paham maupun substansi mengenai budaya visual itu sendiri setiap saat mengalami kontraksi dan pengembangan.

Budaya visual adalah salah satu wujud kebudayaan konsep (nilai) dan kebudayaan materi (benda) yang dapat segera ditangkap oleh indera visual (mata) serta dapat dipahami sebagai tautan pikiran manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Budaya visual melingkup pelbagai aspek yang berkaitan dengan wujud akhir sebuah gagas manusia untuk 'mendunia', antara lain berwujud sebuah karya desain, atau berbentuk karya senirupa (dalam arti luas), juga pelbagai bentuk komunikasi visual, perumahan, media cetak, iklan, video klip, film, siaran televisi, mode pakaian hingga barang kebutuhan sehari-hari, dan juga dalam bentuk yang lebih sederhana, seperti sebuah komik, tusuk gigi, peniti, kunci atau kancing baju.

Dalam wacana kebudayaan yang dibentuk oleh proses transformasi yang panjang, dinamika budaya visual kerap terbentuk karena adanya pergeseran nilai yang cenderung memiliki korelasi yang bertautan dengan berbagai wacana kebudayaan yang luas. Dalam situasi tersebut hampir semua komponen kebudayaan saling mempengaruhi serta menempatkan diri sepadan dengan pelbagai wujud kekuatannya. Bahkan kerap antara satu kebudayaan dan sub-sub kebudayaannya mengalami penghancuran ataupun pelenyapan, sehingga yang tersisa hanyalah berupa jejak historisnya saja. Dengan demikian, dalam kehidupan budaya visual yang dinamis tersebut, dunia desain dapat difahami sebagai salah satu aktifitas budaya yang bermuatan nilai, serta amat terpengaruh oleh situasi sosial di zamannya.

Desain dapat dipandang sebagai ungkapan budaya visual yang paling fungsional serta telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat. Dan di dalam kehidupan masyarakat modern, desain merupakan 'operasi-operasi' kebudayaan yang menyentuh sisi paling dalam tentang pentingnya arti hidup mendunia. Desain juga merupakan wujud dari pencapaian kecerdasan manusia untuk menundukkan alam yang dapat segera tercerap secara visual oleh indera. Oleh karena itu, desain merupakan fenomena visual yang teraga dan genting untuk selalu dicermati (A.Sachari). III.1. KEBUDAYAAN MESIR

Kerajaan Mesir kuno adalah negara yang makmur dan kaya, oleh karena itu kebudayaanya dapat tumbuh dengan mantap. Tatanan peradabannya dibangun selama berabad dengan berbagai karya besar, seperti bangunan Piramida, phinx, , huru hieroglif, obelisk dan berbagai artfak lainnya. Bangsa Mesir percaya adanya roh pada diri manusia dan roh ini setelah mati nantinya akan menghuni kerajaan Hosiris di alam akhirat. Kepercayaan inilah yang memicu perkembangan peradaban Mesir melalui dibangunnya beraneka macam bangunan monumental.

Disamping piramida, bentuk budaya rupa Mesir purba lainnya adalah alat-alat kedokteran, candi-candi, patung tembaga, patung perunggu, huruf hieroglif, lukisan dinding, alat pertanian, berbagai bentuk ragam hias yang memenuhi istana, peti mati, pakaian, serta peralatan sehari-hari. Ciri utama ragam hias kebudayaan Mesir adalah banyaknya wujud visual berbentuk geometri; garis vertikal dan horizontal; wujud kepala binatang mitologis; warna merah, biru dan emas; ragam komposisi huruf hierogli; dan penggambaran satu muka (samping).

III.2. KEBUDAYAAN BABILONIA

Babilonia merupakan kerajaan yang terletak di dataran Mesopotamia dan didirikan sekitar tahun 4000 SM. Mesopotamia merupakan detaran yang terletak antara sungai Efrat dan sungai Tigris dan didiami oleh dua suku bangsa pengembara yakni bangsa Sumeria dan bangsa Semit. Ibukota Babilonia adalah Babilon (kini merupakan wilayah Irak) yang menjadi pusat perdagangan dan agama. Di kota ini terdapat banyak kuil yang megah. Bangsa Babilonia dikenal juga sebagai bangsa yang pertama kali membuat sistem tulisan, menggunakan kereta beroda, dan membangun kota secara terencana.

Babilonia merupakan sebuah kerajaan yang amat maju. Ketika dipimpin oleh Hamurabi, UndangUndang kerajaan Babilonia dipahatkan dalam bentuk tulisan paku pada sebuah tugu. Di pusat kerajaan ini terdapat patung Hamurabi yang sedang berdiri di depan singgasana Dewa Marduk. Hamurabi juga dikenal sebagai raja yang memerintahkan pembangunan candi Marduk yang menjadi pusat keagamaan di Mesopotamia.

Sejumlah relief umumnya menggambarkan kegiatan masyarakat Babilonia yang selalu brhubungan dengan dunia keagamaan.

III.3. KEBUDAYAAN ASIRIA

Sekitar tahun 2000 SM di sekitar Timur Tengah (sekitar Irak utara) berdiri kerajaan Asiria. Wilayah kekuasaannya terbentang dari sungai Nil hingga Mesopotamia. Budaya rupa yang dihasilkan oleh kerajaan Asiria tidak semaju kerajaan Babilonia karena bangsa Asiria lebih mengutamakan peperangan, sebagaimana terlihat pada sejumlah relief dan gambar yang menunjukkan kekuatan, keperkasaan, para prajurit, dan senjata perang.

Di dalam relief yang dihasilkan oleh bangsa Asiria ini umumnya jarang menampilkan wanita, kecuali permaisuri, selain itu upacara agama serta kegiatan ritual hampir tak ada. Peninggalan bangsa Asiria yang penting selain relief adalah tulisan paku yang ditatah pada marmer atau dinding batu.

III.4. KEBUDAYAAN PERSIA

Peradaban Persia adalah bentuk kebudayaan besar dunia yang telah nampak sejak 3000 tahun yang lampau. Peradaban Persia ini tumbuh disekitar Iran sekarang dan ditinggali oleh banyak suku bangsa, antara lain suku bangsa Medes dan Persia. Cyrus, raja Persia menaklukan wilayah Medes dan membangun kekaisaran yang luas. Hanya dalam waktu 30 tahun, Persia telah menjadi bangsa yang terkuat di dunia pada masa itu. Wilayahnya meliputi Mesopotamia, Anatolia, bagian timur Laut Tengah, wilayah Pakistan, dan Afganistan.

Relief-relief yang tersisa pada peninggalan kerajaan Persia menunjukkan penggambaran upacaraupacara dan kehidupan pesta pora istana. Selain itu, juga banyak ditampilkan binatang yang menjadi lambang kegagahan, seperti singa, kuda, atau harimau. Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Persia lebih mengemukakan kemegahan dan kemenangan daripada kehidupan lainnya. Kemudian, pada tahun 331 SM Persia ditaklukan oleh Alexander Agung (356-323SM).

Anda mungkin juga menyukai