Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DAN MEMAHAMI

BERBAGAI BENTUK ENERGI (IPA) DENGAN METODE EKSPRIMEN MURID KELAS V SDN 3 JURIT TAHUN PEMBELAJARAN 2010

Oleh
NURPI HENDRAYANI

NIM. 813619097

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
MATARAM

2010

LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DAN MEMAHAMI BERBAGAI BENTUK ENERGI (IPA) DENGAN METODE EKSPRIMEN MURID KELAS V SDN 8 JURIT TAHUN PEMBELAJARAN 2010-2011

Nama NIM Program Studi Tempat Mengajar

: NURPI HENDRAYANI : 813619097 : Sl PGSD : SDN 8 JURIT

Tanggal Pelaksanaan:

N o

Hari / Tanggal

Waktu 07.30- 08.10 07.30- 08.10 07.30- 08.10 07.30- 08.10

Mata Pelajaran B. Indonesia IPA B. Indonesia IPA

Siklus I/I I/II II/I II/II

Selasa, 1 16 September 2010 Senin, 2 24 September 2010 Selasa, 3 14 Oktober 2010 Senin, 4 21 Oktober 2010

Jurit, 10 Desember 2010

Menyetujui Supervisor Mahasiswa,

Drs. Cedin Atmaja, M. Si NIP 195612311983011003

Nurpi Hendrayani NIM. 813619097

Ucapan Terima Kasih Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmatNya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada: 1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram 2. Bapak Pembimbing Drs. Cedin Atmaja, M. Si 3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Jurit 4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.

Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari yang Mahakuasa. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu proses pembelajaran berikutnya..

Jurit, 10 Desember 2010

DAFTAR ISI Halaman Judul ....................................................................................... i Kata Pengantar ..................................................................................................... iv Daftar Isi .............................................................................................................. v Daftar Lampiran .......................................................................................... ....... vi I. PENDAHULUAN. ................................................... .................. ............... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ ....... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5

C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6 D. Manfaat .......................................... ...................................................... II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .................................... A. Subjek Penelitian..................................................................................... 7 9 11 11

B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 11 1. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................................. 2. Tahap Pelaksanaa Tindakan .............................................................. 3. Tahap Refleksi .................................................................................... 4. Analisis Data ..................................................................................... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... A. Siklus Pertama ...................................................................................... 12 13 15 15 16 16 18

B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama.....................

C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 22 D. Siklus Kedua ............................................................................................... 24 E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ............................. 27

F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 30 V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ A. Simpulan ................................................................................................. 34 35

B. Saran ........................................................................................................... 36 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

Indonesia berlandaskan Pancasila yang bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan hidup, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan sehingga dapat melahirkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, guru mempunyai tugas dan peranan yang sangat penting. Tugas seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi lebih jauh dari itu yaitu turut mengambil bagian dalam upaya pembentukan pribadi moral anak didik agar menjadi manusia pembangunan sesuai dengan palsafah Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan nasional yang berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional, mencakup komponen pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreativitas, kesehatan, akhlak, ketakwaan, dan kewarganegaraan. Dalam upaya mencapai tujuan Nasional seperti yang diharapkan di atas,

Departemen Pendidikan Nasional menetapkan kebijakan untuk menyempurnakan

Kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 atau dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK ). Sekolah Dasar (SD) sejak tahun 2004/2005 telah menerapkan Kurikulum 2004 ( KBK ). Sesuai dengan tujuan kurikulum KBK itu, maka sekolah dan guru harus mengembangkan kurikulum tersebut agar apa yang diinginkannya dapat dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Salah satunya komponen pengembangan kurikulum yang sangaat penting adalah penetapan Strategi pengajaran yang tepat dan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan tujuan pembelajaran pada masing-masing bidang studi Strategi pembelajaran dirasakan sangat sesuai dengan kurikulum 2004 untuk bidang studi bahaasa Indonesia adalah Strategi Pembelajaran dengan sistem kebersamaan (Cooperativ Learning). Dalam penerapannya dapat digunakan metode pengajaran yang bervariatif tetapi harus tetap dengan cara saling membagi tugas dan hasil untuk kepentingan bersama. Metode tersebut adalah metode Pembelajaran permainan ular tangga dan eksprimen. Pembelajaran tidak hanya dibutuhkan strategi tetapi juga diperlukan media pengajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dalam hal ini penulis melakukan aksi penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan menerapkan Strategi Pembelajaran permainan ular tangga dan eksprimen. Jadi, tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Guru harus menguasai strategi atau berbagai kemampuan mengajar. Salah satu bagian dari pengembangan Pembelajaran permainan ular tangga dan eksprimen. Dalam Undang-undang Dasar 45 tentang sistem pendidikan Nasional pada pasal 4 menegaskan bahwa pendidiakan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki

pengetahuan dan ketrampilan, kesehatann jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan pendidikan dasar bertujuan untukl memmebrikan bekal kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkann peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah Guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus memiliki kemampuan profesional yang memadai agar mampu mencapai tujuan pendidikan Nasional. Guru tidak mungkin berarti apa-apa tanpa kehadiran peserta didik (siswa), karena objek utama pengembangan adalah siswa, terutama sekali kemampuan profesional, keluasan dan kedalaman wawasan yang digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan. Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran yang digunakan. Laporan perbaikan salah satu hal yang membantu dalam usaha meningkatkan kemampuan guru melakukan penelitian tindakan kelas. Berangakat dari komponen-komponen yang dijabarkan di atas, maka salah satu yang menjadi persoalan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang sangat penting di dalam

mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari pembelajaran kedua mata pelajaran tersebut menunjukkan tingkat penguasaan siswa

yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai siswa setelah beberapa kali diadakan ulangan (evaluasi). Terhadap kenyataan tersebut di atas, tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja (terus menerus). Dalam hal ini, guru sebagai tenaga pengajar harus bertanggung jawab di dalam mengartarkan peserta didik agar mampu menguasai materi pelajaran serta keterampilan yang mendukung materi pelajaran tersebut. Salah satu di antara metode peningkatan tersebut, tentunya harus dikembalikan kepada tugas seorang guru yaitu melalui penelitian tindakan kelas. Memperbaiki pembelajaran terutama pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 8 Jurit merupakan tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini.

Berdasarkan uraian dan temuan peneliti (guru) mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam seperti yang disebutkan di atas, dapat dipetakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru adalah sebagai berikut : 1. Siswa SDN 8 Jurit kurang bergairah dalam pembelajaran/ kurang memperhatikan guru yang sedang menerangkan; 2. Penanda utama kekuranggairahan siswa tersebut dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam adalah rendahnya partisipasi dan inisiatif siswa selama proses pembelajaran berlangsung; 3. Kurangnya keberanian mengemukakan pendapat (mengancungkan tangan) termasuk tidak berani tampil di depan kelas; 4. Guru belum maksimal menggunakan media dan strategi pembelajaran yang

bervariasi; dan 5. Guru membutuhkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kegairahan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Jika dicermati secara seksama, akar permasalahan di atas adalah kurangnya kemampuan menguasai materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam termasuk kurangnya keberanian siswa untuk tampil di muka kelas. Karena itu, masalah utama yang perlu segera dicarikan pemecahannya adalah bagaimana meningkatkan aktivitas penguasaan materi oleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam agar terjadi interaksi positif dalam pembelajaran, yang sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik menggunakan strategi Pembelajaran permainan ular tangga dan eksprimen.

B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian meta masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. (1) bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara dengan media permainan ular tangga dan mamahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan metode eksprimen murid kelas V SDN 3 Jurit tahun ajaran 2010-2011? 2. Pemecahan Masalah Untuk mencapai hasil yang memuaskan, guru harus mengelola kegiatan

pengajaran Bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing melalui penggunaan strategi permainan ular tangga dan mamahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan metode eksprimen murid kelas V SDN 3 Jurit tahun ajaran 20102011 dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengelola kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Persiapan Pertama kali guru harus membentuk kelompok-kelompok siswa. Jumlah anggata dalam tiap-tiap kelompok antara 5 6 oarang. Selanjutnya setiap kelompok diberikan. bertanggung jawab untuk mempelajari bahan tertentu yang sudah

2. Aktivitas Belajar-Mengajar a. Kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik. b. Setelah kelompok diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan ini dapat diulangi kembali untuk meningkatkan antusaisme siswa

untuk menciptakan suasana belajar. Kelompok yang sudah menyelesaikan diskusinya berdasarkan waktu yang disepakati diberikan penghargaan di hadapan semua kelompok. Dalam aktivitas ini guru memiliki peranan yang sangat penting. Sebelum guru memberikan tugas kepada siswa, ia harus memahami dan dapat menjelaskan materi agar apa yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik. Jadi berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan penelitian

10

ini adalah sebagai berikut : melalui penggunaan strategi permainan ular tangga dan mamahami berbagai bentuk energi (IPA) dengan metode eksprimen murid kelas V SDN 3 Jurit tahun ajaran 2010-2011 akan dapat ditingkatkan.

C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan aktivitas penguasaan materi oleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi permainan ular tangga; dan (2) untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi (metode) eksprimen.

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah sebagai berikut : Bagi Siswa : 1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan strategi Diskusi; 2. Meningkatkan keberanian untuk tampil di muka kelas; 3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa; 4. Meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam; dan 5. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

11

Bagi guru : 1. Tersusunnya prosedur pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa serta meningkatkan keberaniannya tampil di depan kelas; 2. Tersusunnya topik-topik. pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang

menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir siswa. Bagi Sekolah : 1. Akan meningkatkan kualitas lulusan; 2. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan 3. Meningkatkan grade sekolah.

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Strategi Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, menggena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut dengan metode mengajar. Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam sistem instruksional yang modern, maka perlu diuraikann masing-masing teknik penyajian secara mendalam dan terinci. Untuk mendalami tentang teknik penyajian pelajaran, maka perlu dijelaskan arti teknik penyajian tersebut. Strategi penyajian pembelajaran adalah suatu teknik pengetahuan tentang caracara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajika bahan pelajaran kepada siswa di dala kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunaka oleh siswa dengan baik. Di dalam kenytaa casra atau metode merngajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikann informasi atau

massage lisan kepada siswa dalam menguasai pengetahuann, keterampilann serta sikap. Metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masaalah yang dihadapi ataupun untuk mernjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yanh digunakan untuk tujuann agar isswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala ersoalan.

13

Rumusan instruksiona yang dibat oleh guru tidak selalu hanya satu tujuann, kadang-kadang banyak atau mungkin bahkan beberapa tujua. Untuk encapai hal tersebut, maka guru memkerlukan beberapa teknikk penyajian pula yang digunakan agar ada yang bervariasi. Dalam mencapai tujuan teknik penyajian dipandangs eabagai suatu alat atau sebagai suatu cara yang harus digunakan oleh guru agar rtujuan dari pelajaran itu tercapai. Sudahn sewajarnya pula bila setiap teknik mengajar hanya dapat digunakan di dalam situasi dan tujuan teertentu, kalau situasi dan tujuan berubahh, maka cara mengajarnya juga harus ain. Karena itu, seorang guru atau instruktur harus menguasai beberapa macamteknik penyajian dengan baik, sehingga ia mampu memilihh teknik yang paling efektif untuk mencapai suatu tujuan tersebut, tanpa terasa mengubah situasi pengajaran. 1. Media Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam penelitian ini maka peranan media sangatlah penting, untuk itu perlu pemahaman lebih mendalam mengenai media pembelajaran. Kata media berasal dari babasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti tengah,perantara, atau pengantar. Dengan kata lain media adala perantara atau pengantar pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan. Suparman (1997) mendefinisikan media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dan pengirim kepada penerima pesan. (Fathurrobman dan Sutikno dalam Strategi Belajar Mengajar). Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Sedangkan menurut EACT

14

dalam http II wijayalabs. blogspot. coml2007/1 1 / media pembelajaran .html ) media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Djamrah (1995:136) ( http II wjayalabs. blogspot. corn /2007 /11 / mediapembelajaran.html) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan ( http : //anak-ciremai. blogspot. corn / 2006 / 06/ rnakalah-ilmupendidikan-tentang-media-html) memberi batasan media pembelajaran sebagai suatu benda, alat, metode untuk memngkatkan efektifitas seorang siswa dengan guru dalam suatu proses belajar. Jadi, kesimpulannya media adalah sesuatu yang dapat merangsang peserta didik untuk menyampaikan informasi dalam pendidikan yang dapat menunjang proses belajar mengajar di kelas (dalam Fabrizan, 2010). 2. Fungsi Media Menurut Fathurrohrnan dalam bukunya yang berjudul Sategi Belajar Mengajar halaman 67, fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah: a. Menarik perhatian siswa b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk katakata tertulis atau lisan) d. Mengatasi keterbatasan ruang e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan g. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar

15

h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan fungsi atau manfaat media menurut Harjanto (1997:245) yang dikutip dalam (www.wijayalabs. blogspot. corn 2007 / 11 / media pembelajaran.html) adalah sebagai berilcut: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-kata tapi tidak tahu maksudnya) b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya mdera c. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa d. Dapat menimbulkan presepsi yang sama terhadap suatu masalah.

3. Persyaratan Pemilihan Media Media yang akan dipergunakan oleh guru pada proses pembelajaran pada prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses pembelajaran. Adapun beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam rnemilih alat bantu pembelajaran (media), (dikutip dalam skripsi Sapiin hal. 13) yaitu antara lain: 1. Wawasan dan kemampuan guru 2. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (sesuai dengan materi yang akan diajarkan) 3. Fasilitas yang tersedia

16

4. Sederhana dan mudah dimengerti 5. Menggunakan bahan yang mudah didapat 6. Dapat memotivasi anak dalam pembelajaran 7. Dapat mengganti objek yang sesungguhnya 8. Menarik perhatian, sesuai dan seimbang. Sedangkan menurut (Sudjana dkk, 2002 :4) syarat pemilihan media adalah sebagai berikut a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran b. Dukungan terhadap isi pelajaran c. Kemudahan memperoleh media d. Keterampilan guru dalam menggunakannya e. Tersedia waktu untuk menggunakannya f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa Berdasarkan beberapa faktor di atas, dapat dikatakan bahwa pemilihan media permainan ular tangga sudah termasuk di dalamnya. Dengan memanfaatkan permainan ular tangga, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa juga bisa belajar sambil bermain. Tentu hal ini akan sangat menyenangkan bagi siswa. 2.3.3 Ular Tangga Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di berapa kotak digambar sejumlah tangga atau ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tangga).

17

Dalam permainan ular tangga,, terdapat istilah dadu. Dadu adalah sebuah obbjek kecil yang umumnya berbentuk kubus yang digunakan untuk menghasilkan rangka atau simbol acak. (http: I/id. wikipedia. org / wild / Ular_tangga). Dadu digunakan dalam permainan ular tangga. Selain dadu, juga digunakan plastik yang menyerupai kerucut kecil yang digunakan untuk menjalankan permainan. Permainan ular tangga sangat sederhana. Pemain melempar dadu untuk rnenghasilkan angka. Ketika mata dadu jatuh pada nomor tertentu, maka disitulah kerucut kecil diletakkan. 2. Teknik Eksprimen Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuatu memerlukan eksprimentasi. Begitu juga dalam cara : baik mengajar, dalam evaluasi, tidak ketinggalan juga adalah dalam tarap penelitian. Yang dimaksud dengan eksprimen dalam tulisan ini berangkat dari pendapat Roetiyah (2001 : 80) menyatakan suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih daam cara berpikir yang ilmiah. Dengan eksprimenn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipealajarinya. Dalam pelakaan teknik eksprimen itu efesien dan efektif, perlu peneliti memperhatikan hal-hal sebagai berikut..

18

a. Dalam eksprimen setiap siswa harus mengadakan percobaann, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaann harus cukup bagi setiap siswa. b. Agar eksprimen iyu tidak gagal dan siswa menemuka bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membawa apa-apa

(membehayakan), maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. c. Siswa dalam eksprimen adaah seasng belajar dan berlatihh, maka perlu diberi petunjuk yang jelas, seba mereka di sampingg memperoleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih objek eksprimen. Deskripsi di atas sangat sinkron dengan permasalah yang terjadi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, yakni menghasilkan peserta didik (murid) mahir dalam menghadapi suatu teknik percobaan (teknik). Karena teknik eksprimen akan lebih menuntut kreativitas percobaan dengan sangat teliti dan berhati-hati.

19

BAB III METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN

A.

SUBJEK PENELITIAN Pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan

kelas ini dilakukan di kelas II semester satu (I) Sekolah Dasar Negeri 3 Jurit sejak tanggal 6 September 12 Oktober 2010 dengan jadwal sebai berikut. 1. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing sebagai berikut. <> Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 7 September 2010 untuk siklus I/I (siklus pertama pada pertemua pertama). <> Ilmu Pengetahuan Alam, pada hari Senin, 15 September 2010 untuk siklus I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).

2. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing sebagai berikut. <> Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 3 Oktober 2010 untuk siklus II/I (siklus Kedua pada pertemua pertama). <>. Ilmu Pengethuan Alam, pada hari Senin, 9 Oktober 2010 untuk siklus II/II (siklus Kedua pertemua Kedua).

b. Metode Observasi

20

Peneliti melakukan pengamatan/observasi terhadap objek penelitian pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Untuk lebih memudahkan dalam perekaman data atau informasi yang diperoleh melalui observasi, peneliti menggunakan instrumen observasi yaitu ceck list atau bisa disebut daftar cek. Cek list atau daftar cek terdiri dari daftar item yang berisi nama-nama subyek dan faktor-faktor yang diselidiki.

Tabel 1: Format Observasi


Nama Subyek Disiplin Tekun Dlm Pemb Aspek Yang Dinilai Konsentrasi Kreatifitas Penampilan SB B Keterangan C KB SKB

Keterangan: SB B C KB SKB : : : : : Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik

Indikator penilaian: 1. Disiplin SB B C KB SKB : Siswa sangat menaati semua peraturan permainan : Siswa menaati peraturan permainan : Siswa sesekali tidak menaati peraturan permainan : Siswa kurang menaati peraturan permainan : Siswa tidak menaati peraturan permainan

2 . Tekun dalam pembelajaran

21

SB

: Siswa segera memperhatikan dan melaksanakan dengan baik instruksi dan arahan guru

B C

: Siswa memperhatikan dan melaksanakan instruksi dan arahan guru : Siswa sesekali tidak memperhatikan dan melaksanakan instruksi dan arahan guru

KB

: Siswa kurang memperhatikan dan kadang tidak melaksanakan instruksi dan arahan guru

SKB

: Siswa tidak memperhatikan dan tidak melaksanakan instruksi dan arahan guru

3. Konsentrasi belajar SB :Siswa memperhatikan dengan seksama penampilan teman di depan kelas B : Siswa memperhatikan penampilan teman di depan kelas C : Siswa sesekali tidak memperhatikan penampilan teman di depan kelas KB : Sebagian siswa kurang memperhatikan penampilan teman di depan kelas SKB : Siswa tidak memperhatikan penampilan teman di depan kelas 4. Kreativitas siswa SB : Siswa mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru B : Siswa cukup kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru C : Siswa kurang kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru KB : Siswa tidak kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru SKB : Siswa sama sekali tidak kreatif dalam melaksanakan perintah soal yang diberikan oleh guru

22

5. Penampilan SB : Siswa tampil sangat percaya diri di depan kelas B : Siswa tampil percaya diri di depan kelas C : Siswa sesekali tampil kurang percaya diri di depan kelas KB : Sebagian siswa tampil kurang percaya diri di depan kelas SKB : Siswa sama sekali tampil tidak percaya diri di depan kelas

C. DESKRIPSI PERBAIKAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Proses pelaksanaan tindakannya melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2 siklus) mulai dari (1) perencanaan, (2) tindakan dan pengamatan, dan (3) refleksi.

1. Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir

23

siswa dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi

permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi (1) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik perhatian siswa, yang mampu memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar. Tabel 1. Rencana Tindakan
No 1. Tahap Persiapan tindakan Fokus Penelitian Menyusun rencana tindakan untuk tahap pelaksanaan Tindakan Penelitian Menyusun RPP menulis pusi bebas Mendiskripsikan kriteria pencapaian tujuan pembelaran Menyiapkan alat pengumpul data, seperti format kuisioner atau wawancara Melaksanakan kegiatan pembelaran sesuai dengan RPP Melaksanakan evaluasi proses dan hasil

pembelajaran

2.

Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan tindakan dengan menerapkan metode Copy the Master pada pelakasanaan menulis puisi

pembelajaran bebas 3. Observasi tindakan

Melaksanakan observasi terhadap pembelajaran menulis puisi bebas dengan Metode Copy the Master (MC the M)

4.

Refleksi

Berdiskusi dengan kolaborator

Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaranyang dilakukan oleh guru dan siswa Melakukan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa Menganalisis pelaksanaan

24

tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan metode Copy the Master yang telah dilaksanakan

tindakan pembelajaran Memaknai hasil pelaksanaan pembelajaran Menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran guru adalah (1) merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan praktisi (guru) sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Halhal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,

25

(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan. 4. Analisis Data Analisis data dalam penelitian tindakan masuk pada tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil latihan (siklus demi siklus) yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan antara teori dan rencana yang telah ditetapkan. Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama KBM dianalisis dengan menggunakan persentase (%), yakni menghitung banyaknya frekuensi banyak yang muncul selama KBM berlangsung sesuai dengan jenis kegiatan dengan frekuensi aktivitas keseluruhan dikali 100% f P = ........... x 100% N Keterangan: P = Persentase F = Banyaknya aktivitas guru atau siswa yang muncul N = Jumlah aktivitas keseluruhan Selain itu untuk menganalisis data tentang respon siswa digunakan penarikan, kesimpulan yang didasarkan atas persentase. Persentase respon siswa didefenisikan sebagai frekuensi siswa yang memberikan jawaban yang sama dibagi dengan banyaknya siswa dikali 100% dengan rumus: n

26

P = ................ x 100% N Keterangan: P = persentase n = jumlah aktivitas yang muncul N = jumlah aktivitas keseluruhan

27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang diperoleh selama pemberian tindakan. Terutama pada setiap siklus yang dilaksanakan. Pembahasan difokuskan pada peningkatan penguasaan materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam hal ini, sebelum dan sesudah diberikan latihan berdaur ulang. Sebelum dideskripsikan hasil pelaksanaan tindakan, berikut diuraikan proses pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini. Adapun proses pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut: (1) Persiapan, Pertama kali guru harus membentuk kelompok-kelompok siswa. Jumlah anggata dalam tiap-tiap kelompok antara 5 6 oarang. Selanjutnya setiap kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bahan tertentu yang sudah diberikan, dan (2) Aktivitas Belajar-Mengajar : a. Kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik, dan b. Setelah kelompok diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

A. SIKLUS PERTAMA 1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaburatif mengadakan kegiatan sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan

28

Ilmu Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi (1) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah (1) merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan

29

tindakan dengan menggunakan instsmmen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Melalui hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan mengadakan wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberrapa hal penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mauopun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut. a. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. b. guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini, seorang guru harus berpedoamann pada rancangan yang sudah dibuat dalam skenario pembelajaran. 3. Tahap Refleksi Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Halhal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

30

B. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS PERTAMA Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: (1) merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan; (2) peneliti mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.; (3) peneliti memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana; (4) komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi peneliti melakukan pemantauan menggunakan instsmmen

dengan

pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.

Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.

31

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia. Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas (Siklus I)
No 1 2 3 4 5 Kegiatan SB Disiplin Tekun Konsentrasi Kreativitas Penampilan B Kategori C KB SKB

Keterangan: Ketika pembelajaran berlangsung, siswa memperhatikan pembelajaran dan terlihat senang ketika pembelajaran berlangsung. Semua instruksi dan arahan guru dilaksanakan. Jika ada hal yang kurang jelas atau yang kurang dimengerti siswa bertanya kepada guru. Siswa tidak terlihat ragu- ragu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

2. Hasil Aktivitas Guru Siklus I Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas

Berikut ini adalah hasil observasi aktivitas guru di kelas yang diobservasi oleh rekan sesama peneliti Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Kegiatan 1 Guru membuat RPP

Ya

Kadang-kadang

Tidak

32

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Membuka kegaitan pembelajaran Membawa alat bantu Memperkenalkan alat bantu Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan materi pembelajaran Memberikan kesempatan bertanya Memberikan penekanan terhadap materi Guru terlihat senang ketika KBM Menyiapkan LKS Menutup kegiatan PBM

Keterangan: Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru terlebih dahulu membuat RPP. Ketika pembelajaran berlangsung, guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan menyapa dan mengabsen siswa. Guru juga memperkenalkan alat bantu serta menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru terlihat senang dan percaya diri ketika pembelajaran berlangsung. Ketika pembelajaran harnpir selesai, guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi penguatan materi dan ucapan salam. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Siswa sudah mempunyai pengetahuan dasar dalam berbicara / bercerita sehingga meskipun hanya sedikit dijelaskan pengantar materi, siswa dapat menerima dan mengerjakan tugas dengan baik. 2. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

33

Tabel l. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Sebelum Perbaikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama Siswa Ajrun Tajudin Ardiansyah Omo Johan Saputra Herman Pirawansyah See Kamarudin Ismail Almunawara Sulaiman Fiqirawan Mustakim Mulyadin Sudirman Anta Burhan Amirullah Ambotang Rizkika Hidayat Gita Findan Rani Hasan Fitrianingsih Juhari Jusniarti Fatmah Rahmawati H.M Natsir Rosmawati Amiruddin Etikus Endang Abdullah Miranti M. Amir Jumlah Rerata L/P L L L L L L L L P L P P P P P P P P P

7 8 8 5 5 5 5 7 5 5 5 6 5 7 7 6 6 6 8 116 6.10

2.

Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Imu Pengetahuan alam.

34

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut. Tabel 2. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sebelum Perbaikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama Siswa Ajrun Tajudin Ardiansyah Omo Johan Saputra Herman Pirawansyah See Kamarudin Ismail Almunawara Sulaiman Fiqirawan Mustakim Mulyadin Sudirman Anita Burhan Amirullah Ambotang Rizkika Hidayat Gita Findan Rani Hasan Fitrianingsih Juhari Jusniarti Fatmah Rahmawati H.M Natsir Rosmawati Amiruddin Etikus Endang Abdullah Miranti M. Amir Jumlah Rerata L/P L L L L L L L L P L P P P P P P P P P 6 8 8 7 6 6 6 6 5 7 5 6 7 7 7 6 5 5 8 121 6.36

C. REFLEKSI SIKLUS PERTAMA

35

1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama Dari table 1 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah Dasar Negeri 3 Jurits Kelas V Semester satu (I) Kecamatan Suralaga Kab. Lombok Timur dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mendapat nilai bervariasi. Ada siswa yang mendapat nilai cukup baik (80), ada siswa yang mendapat nilai baik (70), ada juga siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan nilai dalam kategori kurang (50). Dari 19 siswa yang memiliki nilai cukup baik (80) hanya tiga orang siswa atau sekitar (15,78%), siswa yang berkemampuan baik (70) hanya empat orang siswa atau sekitar (21,05%). Sementara itu, yang berkemampuan cukup (60) tercatat empat orang siswa atau sekitar (21,05%), dan sisanya

sebanyak 9 orang siswa berkemampuan kurang (50) atau sekitar (47,361%). lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini. 1. 80 <> 2. 70 3. 60 4. 50 <> <> <> 3 : 19 x 100 = 15,78% 4 : 19 x 100 = 4 : 19 x 100 = 8 : 19 x 100 = 21,05% 21, 05% 47, 36%.

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.

2. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua Dari table 2 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah Dasar Negeri kelas V Semester satu (I) Suralaga dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

36

mendapat nilai bervariasi. Ada siswa yang mendapat nilai cukup baik (80), ada siswa yang mendapat nilai baik (70), ada siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan ada juga siswa yang mendapat nilai dalam kategori kurang (50). Dari 19 siswa yang memiliki nilai cukup baik (80) hanya tiga orang siswa atau sekitar (15,78%) siswa yang mendapat nilai berkemampuan baik (70) hanya lima orang siswa atau sekitar (26,31%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan cukup (60) tercatat tujuh orang atau sekitar (36,84%), dan sisanya sebanyak empat orang berkemampuan kurang (50) atau sekitar (21,05%).

Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.

1. 80 2. 70 3. 60 4. 50

<> <> <> <>

3 : 19 x 100 5 : 7 : 4 :

= 15,78% 26,31% 36,84% 21,05%.

19 x 100 = 19 x 100 = 19 x 100 =

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan. Setelah gambaran awal kemampuan penguasaan materi mata pelajaran bahasa Indonesia oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di atas diperoleh, pemberian tindakan berupa bermain peran (diskusi) mulai dilaksanakan. Kegiatan pemberian tindakan ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang menggambarkan materi-materi kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk. Adapun deskripsi yang disiapkan guru yaitu materi yang akan didiskusikan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini sekaligus merupakan gambaran kemapuan siswa setelah diberi tindakan. Berkaiatan dengan hal tersebut di atas, kegiatan guru dan siswa berikutnya setelah

37

memperoleh masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan materi pelajaran baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kaitannya dengan yang akan dihadapi pada siklus berikutnya (berdaur ulang). Dengan demikian, akan diketahui proses perkembangan kemampuan siswa setelah diadakan/penjelasan beberapa kriteria yang menyangkut masalah materi pelajaran dengan mengacu kepada beberpa masalah yang menjadi suatu catatan adalah sebagai berikut. 1. menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas. 2. 3. memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memotivasi siswa dalam menghadapi kegiatan belajar.

Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih menjadi catatan adalah: (1) terdapat tiga kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal, yaitu guru memberikan penjelasan tentang maksud serta cara kerja siswa dalam pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang dianggap kurang jelas, dan apakah semua perintah dan arahan guru dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam diskusi dan (2) terdapat satu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang direncanakan, yaitu guru membentuk kelompok-kelompok siswa yang terdiri atas 6 7 orang per kelompok (masih terdapat kelompok yang anggotanya 8 orang).

38

D.

SIKLUS KEDUA 1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaburatif mengadakan kegiatan

sebagai berikut : (1) mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam, (3) merumuskan altematif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam, (4) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang meliputi (1) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir, (2) memilih prosedur atau strategi pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif, dan (3) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah (1) merancang intervensi

39

yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan, (2) bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan, (3) peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana, (4) melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan dengan menggunakan instsmmen pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik (metode) permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. 3. Tahap Refleksi Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Halhal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan. Pada tahap ini peneliti (guru) secara kolaboratif merencanakan berbagai kegiatan untuk siklus kedua. Kegiatan-kegiatan ini dirancang berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Adapun kegiatan-kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut: (1)

mengidentifikasi hal-hal yang belum optimal dilakukan pada siklus pertama, termasuk faktor penyebabnya; (2) merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk

40

memperoleh hasil yang dihaarpkan; (3) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi: (a) menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai, (b) memilih prosedur atau tata laksana pembelajarannya (sebagai penyempurnaan kegiatan serupa pada siklus pertama), dan (c) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana aman, nyaman dan rileks sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk belajar; serta (4) menyusun dan menyiapkan langkah-langakah pemebelajaran dengan pembelajaran kebersamaan dengan metode permaianan ular tangga dan Eksprimen.

E. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS KEDUA Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: (1) merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik (metode) permainan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dengan cara mengomunikasikan sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan yang dilaksanakan; (2) peneliti mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.; (3) peneliti memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana; (4) komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi peneliti melakukan pemantauan menggunakan instsmmen

dengan

pengumpul data yang telah dibuat sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik permaianan ular tangga dan metode eksprimen dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus

41

pertama dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Kegiatan dan Data pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama Jika pada siklus pertama pertemuan pertama, anggota peneliti/pelaksana melakukan penjaringan gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia, maka pada tahap ini kegiatan tersebut tidak dilakukan. Pada tahap ini pelaksana tindakan melakukan: (1) Kelompok-kelompok siswa (yang sudah dibentuk) disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik; (2) guru membagikan naskah soal hasil jawaban siswa pada siklus pertama; (3) siswa diminta kembali mempelajari soal-soal tersebut berdasarkan masukan dari guru; dan (4) siswa berlatih kembali menjawab soal-soal tersebut secara kelompok. Perbaikan hasil tes siswa secara (berdaur ulang), dapat dilihat pada tabel berikut. Sedangkan, untuk latihan, konsepnya sama dengan kegiatan serupa pada siklus pertama, yakni latihan dilakukan di dalam kelas (dalam ruangan). Pada kegiatan ini diperoleh data sebagai berikut. Guru/pelaksana selanjutnya memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia. Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia. Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas (Siklus II)
No 1 2 3 Kegiatan SB Disiplin Tekun Konsentrasi B Kategori C KB SKB

42

4 5

Kreativitas Penampilan

Keterangan: Ketika pembelajaran berlangsung, siswa memperhatikan pembelajaran dan terlihat senang ketika pembelajaran berlangsung. Semua instruksi dan arahan guru dilaksanakan. Jika ada hal yang kurang jelas atau yang kurang dimengerti siswa bertanya kepada guru. Siswa tidak terlihat ragu- ragu ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

2. Hasil Aktivitas Guru Siklus II Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas

Berikut ini adalah hasil observasi aktivitas guru di kelas yang diobservasi oleh rekan sesama peneliti Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kegiatan Guru membuat RPP Membuka kegaitan pembelajaran Membawa alat bantu Memperkenalkan alat bantu Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan materi pembelajaran Memberikan kesempatan bertanya Memberikan penekanan terhadap materi Guru terlihat senang ketika KBM Menyiapkan LKS Menutup kegiatan PBM

Ya

Kadang-kadang

Tidak

Keterangan:

43

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru terlebih dahulu membuat RPP. Ketika pembelajaran berlangsung, guru membuka kegiatan belajar mengajar dengan menyapa dan mengabsen siswa. Guru juga memperkenalkan alat bantu serta menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru terlihat senang dan percaya diri ketika pembelajaran berlangsung. Ketika pembelajaran harnpir selesai, guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi penguatan materi dan ucapan salam. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Siswa sudah mempunyai pengetahuan dasar dalam berbicara / bercerita sehingga meskipun hanya sedikit dijelaskan pengantar materi, siswa dapat menerima dan mengerjakan tugas dengan baik. 2. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

Tabel

4.5

Kemampuan

Penguasaan

Materi

Pelajaran

Bahasa

Indonesia Sesudah Perbaikan pada siklus kedua pertemua pertama

No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Ajrun Tajudin Ardiansyah Omo Johan Saputra Herman Pirawansyah See Kamarudin Ismail Almunawara Sulaiman

L/P L L L L L L 8 8 8 8 7 7

44

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Fiqirawan Mustakim Mulyadin Sudirman Anita Burhan Amirullah Ambotang Rizkika Hidayat Gita Findan Rani Hasan Fitrianingsih Juhari Jusniarti Fatmah Rahmawati H.M Natsir Rosmawati Amiruddin Etikus Endang Abdullah Miranti M. Amir Jumlah Rerata

L L P L P P P P P P P P P

7 8 7 7 6 8 8 8 8 8 8 8 8 145 7.63

2.

Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua Guru/pelaksana tindakan pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran perkembangan tentang kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Imu Pengetahuan Alam. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

45

Tabel 4.6 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sesudah Perbaikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama Siswa Ajrun Tajudin Ardiansyah Omo Johan Saputra Herman Pirawansyah See Kamarudin Ismail Almunawara Sulaiman Fiqirawan Mustakim Mulyadin Sudirman Anta Burhan Amirullah Ambotang Rizkika Hidayat Gita Findan Rani Hasan Fitrianingsih Juhari Jusniarti Fatmah Rahmawati H.M Natsir Rosmawati Amiruddin Etikus Endang Abdullah Miranti M. Amir Jumlah Rerata L/P L L L L L L L L P L P P P P P P P P P 9 10 10 8 8 7 8 8 8 8 9 9 9 9 10 9 9 8 10 166 8.73

F.

REFLEKSI SIKLUS KEDUA 1. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Pertama Setelah diadakan siklus kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang

telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang

46

telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui delapan siswa memperoleh skor kurang baik (50), empat siswa mendapat skor cukup (60), empat siswa mendapat nilai bagus (70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bagus (80). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan pertama diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), hanya satu siswa yang mendapat nilai cukup (60), apalagi kurang atau sangat kurang. Di sini tercatat (13) tiga belas siswa mendapat nilai sangat baik (80), dan sisanya lima orang siswa mendapat nilai baik (70). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatankan bahwa dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik diskusi dapat dikatakan berhasil. Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih belum sempurna pelaksanaanya pada siklus pertama disempurnakan. Pada tahap ini sudah tidak adalagi kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal meskipun masih terdapat satu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang direncanakan, yaitu dosen membentuk kelompok-kelompok siswa yang terdiri atas 6 7 orang per kelompok (masih terdapat kelompok yang anggotanya 8 orang). Yang terakhir ini memang sengaja

dibiarkan karena memang tidak diperlukan pembentukan kelompok tambahan.

2.

Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Kedua Kegiatan pada pertemuan kedua ini merupakan kegiatan penutup untuk siklus

47

kedua pada pertemuan kedua. Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah diadakan siklus kedua pertemuan kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui empat siswa memperoleh skor kurang baik (50), tujuh siswa mendapat skor cukup (60), lima siswa mendapat nilai bagus (70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bagus (80). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), bahkan cukup juga sama sekali tidak ada. hanya satu siswa yang mendapat nilai baik (70). Di sini tercatat (14) empat belas orang siswa mendapat nilai terbaik (109), dan tujuh orang siswa mendapat skor sangat baik (80), dan sisanya hanya satu orang siswa mendapat nilai baik (70). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatan bahwa dalam pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan teknik eksprimen dapat dikatakan berhasil.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebayak satu kali (dua siklus), kemampuannya menguasai maupun pemahannya terhadap materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan pendekatan pemainan ular tangga dan eksprimen tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 1 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 7 sebanyak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong

48

sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 2, siswa yang memperoleh skor rerata 10 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah menguasai materi dengan baik Eksposisi ini menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal ini ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditujukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian, secara otomatis tidak diperlukan siklus berikutnya.

49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kegiatan penelitian ini adalah penelitian terapan yang berupa penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Beberapa hal yang patut digarisbawahi sebagai simpulan adalah: 1. Tatacara penggunaan strategi permaianan ular tangga dan Eksprimen untuk meningkatkan kemampuan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah: (a) persiapan, (b) aktivitas belajar mengajar, dan (c) tahap pelakasanaan tindakan. 2. Setelah siswa diberi tindakan sebayak satu kali (dua siklus),

kemampuannya menguasai maupun pemahannya terhadap materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan pendekatan permaian ular tangga dan eksprimen tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%.

Berdasarkan tabel 4. 5 dan 4.6 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 7 sebanyak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 2, siswa yang memperoleh skor rerata 10 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah menguasai materi dengan baik 2. Eksposisi ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai dengan

50

telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditujukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. 5.2 Saran-saran 1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera disoialisasikan dan ditindaklanjuti. Terutama yang berhubungan dengan bagaimana memanfaatkan berbagai strategi pembelajran, salah satunya adalah dengan strategi permaian Ular Tangga dan Eksprimen. 2. Guru-guru Sekolah Dasar harus terus menggiatkan pelaksanaan penelitian tindakan semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagi strategi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas suatu sekolah.

51

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud _______. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Depdikbud Elang, Kusnadi. 2002. Materi Pokok Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Universitas Terbuka. Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta : Gunung Jati N.K., Roetiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta Nurhadi dan Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : Universitas Malang Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung : PT. Aditya Bakti Taufik, Agus. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka ------------------- . 2005 Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Universitas Terbuka

52

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Tema : Bahasa Indonesia : 5/I : 2 x 30 menit (2 jam pelajaran) : Lingkungan

A. Standar Kompetensi: Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat, dan membaca cerita atau puisi. B. Kompetensi Dasar: Menemukan hal-hal penting pada cerita legenda yang dibaca. C. Indikator: Membaca sebuah cerita legenda. Mencatat hal-hal yang mengesankan dari cerita legenda yang dibaca. Mencatat hal-hal penting dari cerita legenda yang dibaca. Membuat sinopsis cerita legenda yang dibaca. D. Hasil Belajar: Hal-hal mengesankan dari cerita legenda yang dibaca. Hal-hal penting dari cerita legenda yang dibaca. Sebuah sinopsis cerita legenda yang telah dibaca. E. Metode Pembelajaran: Pemodelan Diskusi Tanya jawab Penugasan F. Kegiatan Pembelajaran: N KEGIATAN O 1 Prakegiatan a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar. 2 Kegiatan Awal a. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran. b. Guru menginformasikan materi pembelajaran. c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 3 Kegiatan Inti a. Guru mengondisikan siswa siap

PENGORGANISASIAN SISWA WAKTU Klasikal 3 menit

Klasikal

5 menit 3 menit 1 menit 1 menit 40 menit 1 menit

Klasikal

53

mendengarkan pembacaan cerita. b. Siswa membaca cerita legenda dan mencatat hal-hal yang mengesankan pada cerita: - Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. - Setiap kelompok siswa mendapatkan 3 atau 5 cerita legenda yang telah disiapkan. - Kelompok siswa memilih salah satu cerita legenda untuk dibaca (diwakili salah seorang anggota, yang lain mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap mengesankan dari cerita legenda tersebut). - Siswa dan guru membahas hasil karya siswa. - Siswa memperoleh penguatan dari guru. - Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam cerita. c. Siswa menulis hal-hal penting pada cerita legenda yang dibaca. - Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. - Siswa mencatat hal-hal penting dari cerita legenda yang dibaca pada LKS yang telah disiapkan. - Masing-masing wakil kelompok akan menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas. - Siswa mendapat penguatan atau tanggapan dari guru dan teman lainnya. d. Siswa menuliskan sinopsis cerita legenda yang dibaca. - Kelompok siswa berkompetisi menuliskan sinopsis cerita legenda yang dibaca. - Setiap wakil kelompok membaca sinopsis yang dibuat di depan kelas. - Siswa dari kelompok lain memberi tanggapan. - Siswa atau kelompok siswa mendapat penguatan dari guru. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu. b. Guru mengadakan evaluasi. c. Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran hari itu. d. Guru menugaskan siswa membaca satu cerita legenda yang lain lalu membuat sinopsisnya (dikerjakan di buku PR sebagai tindak

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok

10 menit

Kelompok Kelompok Individu Kelompok Kelompok Kelompok 12 menit

Kelompok

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Klasikal Klasikal Individual Klasikal Individual 12 menit 2 menit 7 menit 1 menit 2 menit 17 menit

54

lanjut). e. Guru menutup pembelajaran. G. Penilaian (Terlampir) - Jenis tes : tertulis - Bentuk tes : subyektif - Alat penilaian : LKS 1 dan sinopsis hasil kerja siswa (LKS 2) - Prosedur penilaian : Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung Penilaian hasil : LKS 1 dan sinopsis hasil kerja siswa (LKS 2) H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : Penggalan cerita, LKS, dan buku kumpulan cerita legenda 2. Sumber Belajar : a. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas b. Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia Kelas V A. Jakarta: Erlangga c. Puspadi, A. Tanpa tahun. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Solo: Bintang Pustaka Abadi d. Sigar, E. 2001. Buku Pintar Mendongeng. Jakarta: Pustaka Delapratasa I. Rangkuman Materi (Terlampir) Jurit, 10 September 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) NIP196612311985051004

Nurpi Hendrayani NIM. 813619097

Mengetahui Kepala SDN 8 JURIT,

Nurpi Hendrayani. NIP196112311983031388

55

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Jenjang Kelas / Semester Waktu Tema : Sekolah Dasar : 5/I : 12 jam pelajaran/4 kali pertemuan (@ 2 x 35 menit) : Kehidupan sehari-hari

A. Standar Kompetensi: 1. IPA/Sains: Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. B. Kompetensi Dasar: 1. IPA/Sains: Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dan fungsinya. C. Indikator: 1.1 IPA/Sains: 1.1.1 1.1.2 1.1.3 Mengidentifikasi struktur akar tumbuhan. Menjelaskan hubungan struktur akar tumbuhan dengan batang tumbuhan. Menjelaskan fungsi akar tumbuhan.

D. Hasil Belajar: 1.1 Teks percakapan. 2.1 Hasil penjumlahan dan pengurangan uang. 3.1 Jenis-jenis sumber daya alam. 4.1 Struktur dan fungsi akar tumbuhan. E. Media dan Literatur: a. Media: Aula/panggung. Uang rupiah. Beberapa jenis tumbuhan lengkap dengan akarnya (bisa diganti poster anatomi tumbuhan). Poster aktivitas kegiatan pasar (kepingan CD tentang aktivitas pasar/perdagangan), VCD, dan perangkatnya.

56

b. Literatur (buku lain dari pengarang yang sama untuk mendukung penggunaan buku inti) dan buku penunjang lainnya: Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Membongkar Penadah Berlian. Jakarta: Zikrul Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Hilangnya Anak Jalanan. Jakarta: Zikrul Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Nenek Misterius. Jakarta: Zikrul Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Matador Aspal. Jakarta: Zikrul Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Wayang-wayang Kardus. Jakarta: Branda Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Kepak Sayap Merpati. Jakarta: Branda Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Memburu Katak Pohon. Jakarta: Branda Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Jejak-jejak UFO. Jakarta: Branda Hikmah Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Semut-semut Kecil. Jakarta: Branda Hikmah Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Jakarta: Tiga Serangkai Tim Bina Karya Guru. 2007. Sains untuk SD Kelas V A. Jakarta: Erlangga Tim Bina Karya Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas V A. Jakarta: Erlangga

F. Metode Pembelajaran: Demonstrasi Pemodelan Tanya jawab Penugasan

57

G. Kegiatan Pembelajaran PERTEMUAN KEDUA (Fokus IPA/Sains) N KEGIATAN O 1 Prakegiatan a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar. b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar. 2 Kegiatan Awal a. Guru kembali membacakan beberapa fragmen buku inti yang akan menjadi sumber pembelajaran (cerita bagian 2, hal. 45, 47, 48). b. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran terkait buku inti. c. Guru menginformasikan materi pembelajaran. d. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 3 Kegiatan Inti a. Guru mengondisikan siswa siap belajar. b. Siswa mengamati struktur anatomi tumbuhan yang ditunjukkan guru (tumbuhan sesungguhnya atau poster anatomi tumbuhan) c. Siswa mengidentifikasi struktur akar tumbuhan: - Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. - Siswa membaca kembali fragmen cerita yang telah disiapkan dengan seksama. - Siswa menulis bagian cerita yang menyebutkan struktur tumbuhan bambu (mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui LKS yang disiapkan). - Siswa dan guru membahas hasil karya siswa. - Siswa memperoleh penguatan dari guru.

PENGORGANISASIAN SISWA WAKTU Klasikal 3 menit

Klasikal

10 menit

Klasikal Kelompok

47 menit 1 menit 10 menit

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok

15 menit

Klasikal Kelompok Kelompok 21 menit

Kelompok Kelompok

58

d. Siswa menjelaskan hubungan struktur akar Kelompok tumbuhan dengan batang tumbuhan termasuk fungsi akar tumbuhan: Kelompok - Siswa masih dalam kelompok semula. Kelompok - Siswa menuliskan hubungan struktur akar bambu dengan batangnya, termasuk fungsi akar bambu (pada LKS yang telah disiapkan). - Wakil kelompok siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas. - Siswa/kelompok lain memberi tanggapan. - Siswa mendapat penguatan dari guru dan teman lainnya. Klasikal 10 menit 4 Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal pembelajaran hari itu. b. Guru dan siswa mengadakan refleksi Klasikal terhadap pembelajaran hari itu. Klasikal c Guru menutup pembelajaran. H. Evaluasi (terlampir) Jenis tes : tertulis Bentuk tes : subyektif Alat penilaian : rubrik dan tugas (LKS) atau hasil kerja siswa. Prosedur penilaian : o Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung o Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian proses Jurit, 10 September 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) NIP196612311985051004

Nurpi Hendrayani NIM. 813619097

Mengetahui Kepala SDN 8 JURIT,

Uji Tauhid. NIP196512311985051004 59

PORMAT OBSERVASI Hari/Tanggal Mata Pelajaran : Senin, 7 September 2010 : Bahasa Indonesia Kelas Siklus :V : I

NO PENGAMATAN 1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat. 2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran - Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa memperhatikan penjelasan guru - Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya - Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman. 3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif - Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif memperhatikan penjelasan guru - Guru aktif membimbing siswa yang kurang 4 Komentar Siswa - Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan hasil yang kami peroleh. 5 Unjuk Kerja Siswa - Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid. Jurit, 10 September 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) NIP196612311985051004

Nurpi Hendrayani NIM. 813619097

Mengetahui Kepala SDN 8 JURIT,

Uji Tauhid. NIP196512311985051004

60

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM UPBJJ UT Menyatakan bahwa: Nama NIP Tempat Tugas Guru Keas : (Siun, S.Pd ) : 196612311985051004 : SDN 8 JURIT :V : Nurpi Hendrayani : 813619097 : Mataram

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Jurit, 10 September 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

(Siun, S.Pd) NIP196612311985051004

Nurpi Hendrayani NIM. 813619097

Mengetahui Kepala SDN 8 JURIT,

Uji Tauhid. NIP196512311985051004

61

Anda mungkin juga menyukai