Anda di halaman 1dari 5

Kultur jaringan

Filed under: Bioteknologi gurungeblog @ 8:00 am Tags: Bioteknologi, Kultur jaringan, Perbanyakan Tanaman

Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali. Teori Dasar Kultur Jaringan a. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel). b. Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap. (lagi) Komentar (23)
Januari 12, 2009

Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat


Filed under: Bioteknologi gurungeblog @ 8:25 am Tags: Antibiotik, Antibodi Monoklonal, Bioteknologi, Interferon, kedokteran, Produksi Obat, Terapi Gen, Vaksin

vaksin Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat 1. Antibodi Monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan 2.Terapi Gen adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal 3.Antibiotik Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum. - Penicillium chrysogenum memperbaiki penisilin yang sudah ada. Dilakukan dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. - Cephalospurium penisilin N. - Cephalosporium sefalospurin C. - Streptomyces streptomisin, untuk pengobatan TBC

4.Interferon Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika. 5.Vaksin Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen. Komentar (3)
Januari 9, 2009

Perkembangan bioteknologi dan Penggunaannya di industri serta pangan


Filed under: Bioteknologi gurungeblog @ 4:26 am Tags: bioteknologi dalam industri, Perkembangan bioteknologi, Produksi Pangan

tempe Perkembangan bioteknologi : 1.Era bioteknologi generasi pertama bioteknologi sederhana. Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan. Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. (lagi)

Komentar (6)
November 4, 2008

Mengenal Bioteknologi
Filed under: Bioteknologi gurungeblog @ 7:02 am Pengertian Bioteknologi Adalah penggunaan makhluk hidup dan hasil-hasilnya untuk menyediakan barang dan jasa. Dalam bioteknologi meliputi penggunaan bakteri, jamur serta kultur-kultur tumbuhan dan hewan ( termasuk tekhnik hidroponik dan kultur jaringan ). Penerapan Bioteknologi Beberapa jenis mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk produksi makanan dan minuman serta keperluan lainnya , contoh : Bahan Makanan->Hasil>Mikroorganisme yang dipakai Beras - Sacharomyces (ragi) - Minuman berakohol(anggur, bir Kedelai - Rhizopus tempe kedelai - Aspergilus wenti - oncom Kacang tanah - Neurospora crassa - oncom Air kelapa Acetobacter xylinum - Nata de coco Bioteknologi Tradisional Salah satu penerapan bioteknologi secara tradisional adalah dalam pembuatan tempe dari kacang kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus. Secara tradisional tempe dibuat dengan tahapan sebagai berikut : 1. Perendaman Kacang kedelai direndam dalam air mengalir 8 jam agar kulitnya mudah lepas 2. Pelepasan Kulit Tujuannya agar ragi dapat tumbuh dengan baik karena mendapat makanan yang cukup. 3. Perebusan Tujuannya agar kedelai lebih mudah dicerna, mempermudah pertumbuhan ragi, menghilangkan bau dan menambah cita rasa. 4. Pengeringan Setelah direbus, kedelai didinginkan dan ditiriskan sampai permukaan menjadi kering agar

terhindar dari pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki. 5. Pemberian Ragi kedelai ditaburi dengan ragi kemudian diaduk-aduk sampai benar-benar rata. 6. Pembungkusan Campuran kedelai dan ragi dibungkus dengan daun pisang atau plastic yang berlobang-lobang dalam bentuk dan ukuran tertentu sesuai selera masing-masing. 7. Pemeraman bungkusan-bungkusan tersebut kemudian disimpan pada suhu 30oC selama 24 jam Dampak Hasil Bioteknologi Selain membawa dampak positif bagi ketersediaan makanan, namun dalam proses maupun hasil bioteknologi membawa dampak negative antara lain : Limbah dari kulit kedelai dan air buangan rendaman kedelai dapat mengakibatkan pencemaran air mabuk-mabukan, karena minum bir yang berlebihan

Anda mungkin juga menyukai