Miracle of Neuro
Miracle of Neuro
OLEH
Nama Nim Kelompok Nama tutor : Dewi Soraya : J500080051 :7 : dr. Sri Wahyu Basuki
BAB I PENDAHULUAN Segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia kepada kita untuk tetap berada dalam bimbingan-Nya dengan iman dan islam. Tuhan semesta Alam, Dzat Yang tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali bersamanya disertakan pula obatnya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada sebaikbaik Nabi dan penghulu para Rasul, Muhammad, para sahabat, keluarga, dan kepada seluruh kaum muslim yang mengikutinya hingga akhir zaman. Kitab suci Al-Quran adalah jalan hidup bagi kaum muslimin. Sebagai kalamullah, Al-Quran memiliki otoritas tertinggi sebagai dasar penentuan hukum dan tata cara berperilaku bagi kaum muslim. Di dalamnya termuat seluruh kebenaran yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Adapun ibadah yang kita kerjakan setiap hari tentunya berpedoman pada Al-Quran serta Al-Hadist yang mencakup seluruh aspek kehidupan Rasulullah saw. Sesungguhnya, seluruh ibadah ditujukan untuk mengingat Allah atau berdzikir kepada Allah. Seperti pada firman Allah dalam Surat Thaha ayat 14 berikut ini : Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku. Seluruh tujuan ibadah seorang muslim adalah mengingat Allah. Selain itu agar senantiasa kita selalu berlindung kepada Allah dalam kondisi apapun baik dalam keadaan suka, duka, sakit, tertimpa musibah. Seperti pada Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 45 :Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat . Dan Sholat itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Semoga upaya saya untuk menghadirkan makalah ini yang berisi tentang damainya ibadah kepada Allah sebagai spiritual keagamaan akan menjadi sebab tercurahnya rahmat Allah bagi penulis, pembaca, dan seluruh kaum muslimin. Akhirnya semoga kita menjadi hamba Allah yang selalu sabar ketika ditimpa penyakit dan syukur ketika diberi karunia sehat. Amin
Dalam skenario kasus pertama tentang nyeri kepala tepatnya tension headache terdapat suatu firman Allah sebagai berikut :
(Yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Rad : 28) Dzikir adalah mengingat Allah yang merupakan jalan termudah dan teringan untuk bisa meraih ketenangan dan kebahagiaan hidup yang menjadi dambaan semua orang. Apabila kita selalu mengingat Allah (selalu berdzikir), maka kita akan meraih ketenangan hati dan pikiran, mencegah kita dari segala macam maksiat dan perbuatan dosa, dan meraih kedekatan dengan-Nya sehingga akan menumbuhkan rasa cinta kepadaNya serta berbuah keridhaan yang mutlak atas segala ketentuan-Nya. (Yana, 2010)
Istilah dzikir biasanya terkait dengan bacaan Al-Quran, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hauqalah, mengucapkan shalawat atas Nabi, juga terkait dengan doa untuk memohon kebaikan dunia dan Akhirat. Dan sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Quran Al Karim. Adapun macammacam dzikir ada tiga, antara lain : 1. Dzikir zhahir atau yang nampak. Dzikir ini mencakup pujianpujian kepada Allah seperti ucapan Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar. Selain itu juga bisa berupa Doa seperti Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Penjaga, dengan rahmat-Mu lah saya memohon pertolongan. Dan bisa bersifat Ar-Riayah (penjagaan). Seperti ucapan seseorang, Allah pasti bersamaku atau Allah pasti melihatku 2. Dzikir khofi atau tersembunyi yaitu dzikir dalam hati. 3. Dzikir haqiqi yaitu jika Allah mengingat seorang hamba. Seperti dalam firman-Nya berikut ini :
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. al-Baqarah (2) : 152 ) Dengan selalu berdzikir, akan menumbuhkan keyakinan yang sangat kuat dalam diri kita bahwa hanya Allah-lah sebagai tumpuan harapan, pertolongan, cinta, kerinduan, dan tujuan dari setiap aktivitas dan amal ibadah yang kita lakukan. Berikut beberapa manfaat dzikir seseorang dalam kehidupannya seharihari sebagaimana tertuang dalam Al-Quran :
1. Mendapat ketenangan hati dan bebas dari perasaan cemas, kecewa, sedih, duka, dendam, dan stress berkepanjangan.
2. Dikeluarkan oleh Allah dari kegelapan (hidup yang penuh kesukaran, kepanikan, kekalutan, kehinaan, dan serba kekurangan) kepada cahaya yang terang benderang (hidup bahagia, mulia dan sejahtera) seperti dalam firman Allah berikut ini :Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama Allah), zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampun untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (QS. al-Ahzab (33) : 41-43 ) 3. Terpelihara dan terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar seperti dalam sabda Rasulullah saw,Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakit akhlak). (HR.Baihaqi) 4. Terpelihara dari kelicikan dan tipu daya setan yang menyesatkan. 5. Selalu mendapat jalan keluar dari berbagai kesulitan yang datang menghadang dan mendapat rezeki dari tempat dari tempat yang tidak pernah diduga, serta selalu dicukupkan semua kebutuhan hidupnya. 6. Selalu mendapat perhatian istimewa dari Allah dimanapun ia berada selama ia ingat kepada-Nya. Imam Jafar Ash-Shadiq ra. Berkata, Rasulullah saw bersabda,Barangsiapa yang banyak berdzikir kepada Allah, niscaya Allah akan mencintainya dan barangsiapa yang banyak menyebut nama Allah, niscaya Allah akan menetapkan baginya kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan. (HR. Muslim)
7. Terhindar dari beban hidup yang berat dan tidak sanggup dipikul serta terhindar dari siksa dan azab yang melampaui batas. 8. Diampuni segala dosanya, dihapuskan segala kesalahannya, dan diwafatkan bersama orang yang berbuat kebaikan (husnul khatimah). 9. Mendapatkan kehidupan yang baik sampai datang ajal yang telah ditetapkan. 10. Dibalas dan dilipatgandakan amal kebaikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Serta mendapat pertolongan dari ribuan tentara malaikat dalam menghadapi berbagai hal dan masalah dunia dan akhirat. (Marzuki, 2007)
Dzikir merupakan amalan yang paling baik, paling suci dan paling tinggi derajatnya. Rasulullah saw menyatakan hal ini dalam sabdanya, Inginkah kalian aku beritahu amalan kalian yang terbaik dan tersuci serta tertinggi pada derajat kalian? Ia lebih baik dari berinfak emas, perak, dan lebih baik dari kalian menjumpai musuh lalu kalian memenggal kepalanya dan mereka memenggal kepala kalian. Mereka menjawab, Ya.Lalu Rasulullah menjawab, Dzikrullah. (HR. At Tirmidzi)
Dalam skenario kasus kedua tentang kejang demam terdapat hadist berikut ini :
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku, Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga? Aku menjawab, Ya Ia berkata, Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu. Wanita itu menjawab, Aku pilih bersabar. Lalu ia melanjutkan perkataannya, Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap. Maka Nabi pun mendoakannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah SWT menguji manusia dengan berbagai kenikmatan dan kesulitan. Kenikmatan bisa membuat orang bersyukur, tetapi ia juga bisa membuat orang kufur. Kesulitan bisa membuat orang mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi ia juga bisa menyalahkan Tuhan. Disitulah arti pentingnya sabar dalam menghadapi kenikmatan dan menerima kesulitan. Hakikat sabar adalah ketika kita mampu mengendalikan diri untuk tidak berbuat keji dan dosa, ketika mampu memegang teguh akidah islam, dan ketika mampu tabah serta tidak mengeluh atas musibah dan keburukan apapun yang menimpa kita. (Alie, 2007)
Sabar itu ada tiga macam tingkatan, yang paling tinggi adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, kemudian sabar dalam meninggalkan kemaksiatan kepada Allah, kemudian sabar terhadap taqdir Allah. Seperti dalam firman Allah,
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS.Al-Baqarah: 153)
Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada harganya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi ia memiliki kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan Rasul-nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam koridor yang syari. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya dan orang-orang yang halal baginya. Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga. Wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya. Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat. Salah satunya adalah dengan
doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri, maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup. Sesungguhnya rasa sakit yang diderita hanya kepada Allah Yang Maha Penyembuh karena tiada kesembuhan sejati kecuali yang datang karena-Mu. Dalam firman Allah,
Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina (QS. Al Mumin : 60). Dan dalam hal ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah. Wanita itu berkata, Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya. (Irsyadi, 2009) Penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh seorang wanita. Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang menjijikkan. Namun dalam perkataannya justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh. Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita menutup auratnya dan ia berusaha
melaksanakannya meskipun dalam keadaan sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya. Dalam hadits di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu. Wanita itu menjawab, Aku pilih bersabar. Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik. Namun terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai kedudukan mulia di sisi Allah dengan seluruh amalan perbuatannya. Maka, Allah akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang tidak disukainya. Kemudian Allah Memberi kesabaran kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Jika datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya. (HR. Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599) Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan Mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di sisi-Nya. Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya, Tatkala penyakit
ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap. Seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya. Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Dan Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS.AzZumar: 10)
Dalam skenario kasus ketiga tentang Bells palsy terdapat firman Allah sebagai berikut:
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "Kun (jadilah)",
jadilah
ia.
Maka pernyataan atau perkataan Allah dalam ayat diatas mencakup seluruh perkara baik itu perkara qodariyah dan kauniyah. Kehendak Allah merupakan sebab bagi segala sebab. Kehendak Allah adalah kekuatan yang selalu menuntut (memunculkan) akibat. Adapun kehendak Allah tidak membutuhkan sebab yang lain kecuali kehendak-Nya itu sendiri. Dialah yang menghendaki sesuatu lalu menghendaki lawan yang bisa mencegah terjadinya. Inilah sebab mengapa seorang hamba wajib memasrahkan dirinya, takut, berharap, dan berkeinginan hanya ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Taala saja. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah mengucapkan dalam doanya:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridha-Mu dari murkaMu, dengan pemeliharaan-Mu dari siksa-Mu. Dan aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Dialah
Yang
menyembuhkan
aku,
Sesungguhnya sakit adalah salah satu pendorong yang paling kuat untuk menjadikan seorang beriman berpaling kepada Allah untuk bertobat, dan memperbaiki perbuatan-perbuatannya yang salah, serta mengarahkan dirinya menuju surga. Dalam Mukhtaru ashShihah disebutkan kata Marodh (sakit) artinya keluar dari kondisi stabil yang khusus terjadi pada manusia. Sakit sendiri ada dua macam antara lain : 1. Bersifat ragawi. Ini seperti dalam FirmanNya : Tidak ada dosa atas orang yang sakit (QS.Al-Fath : 17) 2. Ungkapan dari berbagai hal yang hina, seperti kebodohan, sikat pengecut, kikir juga nifak. Ini seperti dalam Fieman-Nya : Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya ..(QS.Al Baqarah : 10) (Hakim, 2003)