Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Penyakit Pulpa Pulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya,dan pulpa

dapat terinfeksi atau steril. Karena perluasan inflamasi, apakah sebagian atau seluruhnya, kadang-kadang bahkan tidak dapat ditentukan secara histologis,dan karena keadaan bakteriologik, apakah jaringan terinfeksi atau steril, tidak dapat ditentukan kecuali dengan usapan atau biakan, maka satu-satunya kemungkinan perbedaan klinis pulpitis adalah antara akut dan kronis. Dua jenis inflamasi kronisgigi yang pulpanya terbuka secara klinis dapat dikenali : (1) pulpitis kronis berasal dari pulpa terbuka yang disebabkan karena karies atau trauma; dan (2) pulpitis hiperplastik kronis. Bentuk akut pulpitis umumnya mengalami rasa sakit cepat,sebentar, menyakitkan dan kadang-kadang sangat menyakitkan. Bentuk kronis hampir tanpa gejala atau hanya terasa sakit sedikit dan karenanya biasanya berjalan lama. Jenis inflamasi pulpa tidak selalu jelas. Karena jenis yang satu dapat bercampur dengan jenis yang lain, kedua jenis inflamasi, akut dan kronis, dapa tdijumpai pada pemeriksaan histologik. Interpretasi studi mikroskopik pulpa dan jaringan lain tergantung pada preparasi specimen, yaitu fiksasi, sudut dimana specimen dipotong, dan staining, seperti juga pada bagian khusus yang diperiksa secara mikroskopis. Pada suatu studi, gigi-gigi dibelah dua, dan bagian diperiksa terpisah. Pada satu gigi, separuh pulpa mempunyai lesi parah, sedangkan separuh yang lain hanya membutuhkan beberapa sel inflamasi.

Pulpitis hiperplastik kronis Definisi Pulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasi pulpa produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas yang kadang-kadang tertutup oleh epithelium dan disebabkan karena iritasi tingkat rendah yang berlangsung lama. Histopatologi Secara histopatologis, permukaan polip pulpa ditutup epithelium skuamasi yang bertingkat-tingkat. Polip pulpa gigi sulung lebih mungkin tertutup oleh epithelium skuamasi yang bertingkat-tingkat/berstrata daripada polip pulpa gigi permanen. Epithelium semacam itu dapat berasal dari gingival atau dari sel epithelial mukosa atau lidah yang baru saja mengalami deskuamasi. Jaringan didalam kamar pulpa sering berubah menjadi granulasi, yang menonjol dari pulpa masuk ke dalam lesi karies. Jaringan granulasi adalah jaringan penghubung vaskuler,muda dan berisi neutrofil PMF, limfosit, dan sel-sel plasma. Jaringan pulpa mengalami inflamasi kronis. Serabut saraf dapat ditemukan pada lapisan epithelial. Sebab-sebab Terbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresif merupakan penyebabnya. Untuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas besar yang terbuka, pulpa

muda yang resisten, dan stimulus tingkat rendahyang kronis. Iritasi mekanis yang disebabkan karena pengunyahan dan infeksi bakterial sering mengadakan stimulus. Gejala Pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai gejala, kecuali selama mastikasi, bila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa tidak menyenangkan. Patofisiologi Polip pulpa berawal dari terjadinya proses karies yang meluas dari email ke dentin, akan di bentuk dentin sklerotik oleh oposisi mineral intra dan interdentin tubular, serta dentin reparative atau dentin tersier yang disekresikan oleh sel pulpa tipe mesenkim yang berdiferensisi menjadi odontoblas baru. Kualitas dan jumlah dentin tersier bergantung pada kedalaman dan kedalaman perluasan lesi karies. Makin cepat proses lesi , makin sedikit dan makin tak teratur pembentukan dentin reparative , bahkan mungkin tidak terbentuk sama sekali. Inflamasi lokal yang bersifat ringan dapat terlihat pada pulpa mulai saat karies memasuki dentin, tetapi inflamasi yang jelas tidak terlihat sampai lesi menembus dentin kirakira 0,5mm dari pulpa. Sampai pada tahap ini, gigi akan memberikan gejala inflamasi pulpa reversible yang klasik, yaitu kepekaan terhadap rangsangan, panas, dingin, dan manis. Namun keadaan ini sering dilaporkan tanpa gejala. Selama pulpa belum terserang, ekskavasi karies dan restorasi kavitas dapat mengembalikan kesehatan pulpa. Jika proses karies berlangsung lebih cepat dari pada pembentukan dentin reparative,pembuluh darah pulpa akan melebar dan terlihat sel inflamasi yang melebar, terutama di daerah yang bersebelahan dengan tubuli dentin yang terlibat (tahap transisionil). Jika karies tetap tidak dirawat, akhirnya pulpa akan terbuka. Pulpa akan bereaksi dengan adanya infiltrasi sel inflamasi akut, dan radang pulpa (pulpitis) kronis akan menjadi akut. Abses kecil dapat terbentuk di bawah daerah perforasi, dan kemudian akan terbentuk rangkaian sel-sel inflamasi kronis jauh dari pusat iritasi. Pulpa yang tersisa mungkin tidak mengalami inflamasi (pulpitis parsialis kronik dengan aksaserbasi akut). Maka terbentuklah jaringan yang disebut polip pulpa. Diagnosis Gangguan ini umumnya hanya terlihat pada gigi anak-anak dan orang muda.Gigi yang sering terkena adalah gigi molar. Penampilan jaringan polipoid secara klinis adalah khas : suatu massa pulpa yang kemerah-merahan dan seperti daging mengisi sebagian besar kamar pulpa atau kavitas atau bahkan meluas melewati perbatasan gigi. Permukaan jaringan terlihat kasar/tak licin/ bertitik-titik.Jaringan polipoid kurang sensitif daripada jaringan normal daripada jaringan pulpa normal dan lebih sensitif daripada jaringan gingival. Pemotongan jaringan ini tidak menyebabkan rasa sakit.Jaringan ini mudah berdarah karena suatu anyaman pembuluh darah yang banyak. Jika jaringan pulpa hiperplastik meluas melewati kavitas atau gigi, maka akan terlihat seolah-olah jaringan gusi tumbuh di dalam kavitas.

Tidak begitu sukar untuk mendiagnosi pulpitis hiperplastik kronis dengan hanya pemeriksaan klinis. Jaringan pulpa hiperplastik di dalam kamar pulpa atau kavitas gigi adalah khas dalam penampilannya. Radiografi umumnya menunjukkan suatu kavitas besar yang terbuka dengan pembukaan kamar pulpa. Gigi bereaksi lemah atau sama sekali tidak terhadap tes termal, kecuali jika digunakan dingin yang ekstriem, seperti etil klorida. Diperlukan lebih banyak arus daripada gigi normal untuk mendapatkan suatu reaksi dengan menggunakan tester pulpa listrik. Penatalaksanaan polip pulpa Terapi polip pulpa pada gigi anak-anak tidak sama dengan terapi pada gigi dewasa, pada gigi anak jika usia anak masih belum waktunya untuk tumbuh gigi dewasa pengganti, maka dilakukan perawatan pada gigi anak dengan cara teknik perawatan : I. Premedikasi : menghilangkan faktor penyebab - Antibiotic - Analgetik II. Dilakukan pulpektomi : dengan membersihkan dan menganggat jaringan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai