WP DI BANJAR TEGAL ASAH , DESA SANUR KAJA , DENPASAR SELATAN, TGL 24/9/2012. - 7/9/2012.
A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 September 2012, pukul 15.00 Wita. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga ini menggunakan teori / model Family Centre Nursing Friedman, meliputi 7 komponen pengkajian, yaitu ; I. Data Umum a. Identitas kepala keluarga 1. Nama KK : Tn. NK
2. Jenis kelamin : Laki-laki 3. Umur 4. Agama 5. Pendidikan 6. Pekerjaan 7. Alamat : 48 Tahun : Hindu : SMA : Karyawan Swasta : Banjar Tegal Asah , desa Sanur Kaja , Denpasar Selatan .
b. Komposisi anggota keluarga Nama Ny.WP WD KY Umur 47 th 17 th 14 th Sex P P L Hub.dg KK Istri Anak Anak Pendidikan SMA SMA SMA Pekerjaan Swasta Ket Sakit Sehat Sehat
c. Genogram
Tn. NK 48thn
sehat
6 8 8 4 8 8 8
6 8 8 4 86 88 88 4 8 8 8
6 8 8 4 8 8 8
An. WD 17 thn
6 8 8 4 8 8 8
sehat
6 8 8 4 8 8 8
6 8 8 4 8 8 8
6 8 8 4 8 8 8
4 8 8 8
: Perempuan
serumah
d. Tipe keluarga ; Tipe keluarga Tn NK adalah keluarga inti ( Nuclear Family ) yang terdiri dari ayah, ibu , dan anak.
e. Suku bangsa ; Keluarga Tn NK merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Indonesia, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya. f. Agama ; Keluarga Tn NK beragama Hindu, dan seluruh anggota keluarganya melaksanakan persembahyangan sehari satu kali. g. Status social ekonomi keluarga ; Penghasilan keluarga Tn NK diperoleh dari Tn NK dan Ny. WP yang sama-sama bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah hotel. Tn NK memiliki penghasilan rata-rata sebulan Rp. 3.800.000,- dan istri Tn NK yang bekerja tempat yang sama dengan Tn. NK dengan penghasilan rata-rata sebulan 3.400.000,-.Dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari, uang sekolah dan uang saku kedua anaknya, transportasi, sedangkan untuk pembayaran listrik, PAM ,dan telepon . Keluarga mempunyai tabungan untuk keperluan yang tak terduga dan khusus untuk kesehatan. Keluarga menempati rumah sendiri, barang yang dimiliki keluarga dirumah seperti alat elektronik, dan transportasi. h. Aktivitas rekreasi keluarga ; Keluarga melakukan rekreasi bersama apabila ada waktu senggang ( libur ), biasanya kepantai atau bersilahturahmi ke sanak keluarga yang bertempat tinggal di luar kota. Kebiasaan kumpul bersama keluarga besar biasanya dilakukan pada hari minggu atau hari libur lainnya.
II.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga . 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan keluarga Tn. NK saat ini termasuk pada tahap V .yaitu keluarga dengan anak remaja ( anak tertua berumur 17 thn), tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja seperti ;
a. Mempertahankan pola komunikasi , keluarga Tn. NK mempunyai satu orang anak usia remaja putri, hubungan komunikasi antara keluarga dan anaknya selalu terbuka, dengan system demokrasi.Anak WD termasuk remaja yang kreatif, setiap ada masalah dirumah ataupun disekolah selalu dibicarakan terbuka dengan semua anggota keluarga. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak WD adalah nyeri saat menstruasi.yang timbul setiap satu bulan sekali. b. Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, keluarga Tn NK menerapkan keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan tanggung jawab masing-masing. Ny WP memberikan pembagian tugas untuk anaknya WD yaitu; membersihkan rumah ( menyapu, mengepel ), menyiapkan sarana sembahyang setiap hari, mencuci dan menyetrika pakaiannya sendiri.Anak WP biasa bergaul dengan teman-temannya sebaya. c. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada.
d. Riwayat keluarga inti. Tn. NK dan Ny.WP menikah sudah 18 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh orang tua masing-masing dan perkawinan karena suka sama suka. Penyakit yang diderita oleh orang tua Tn NK; ibunya memiliki penyakit hipertensi sedangkan ayahnya hanya memiliki penyakit alergi terhadap telur. Sedangkan orang tua Ny.WP ; ibunya memiliki penyakit rematik dan ayahnya memiliki penyakit hipertensi .
e. Riwayat keluarga sebelumnya; Riwayat orang tua pihak Tn. NK dan Ny. WP tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, tidak pemabuk dan tidak penjudi. Orang tua Tn NK dan Ny. WP tidak memiliki penyakit menular. III. Lingkungan 1. Karakteristik rumah
Rumah yang dihuni Tn KS merupakan rumah milik sendiri, luas tanah 20x20 m terdiri dari lima bangunan.Rumah yang ditempati Tn KS berukuran 10x10 m, terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dan 1 ruang keluarga.Rumah permanen, berlantai keramik,sirkulasi udara cukup setiap kamar terdapat jendela.Lokasi dapur dan kamar mandi terletak terpisah ( diluar ).Kondisi WC bersih dengan model WC leher angsa, jarak septic tank lebih dari 15 meter.Sedangkan orang tua Tn KS, bpk KtS menempati ruangan lain, berukuran 5x5 m, cukup ventelasi.Keluarga memiliki halaman, tempat sampah tertutup di depan rumah. Kebersihan rumah cukup, air minum sehari-hari diperoleh dari air PAM. Saluran pembuangan limbah ( got ) lancar,tidak berbau dan tertutup tidak permanen.
Denah Rumah.
D E
G H A C A A
F J
Keterangan. A. Kamar tidur. B. Dapur . C. Ruang makan D. Kamar mandi / WC E. Ruang tamu F. Tempat persembahyangan ( tempat suci/merajan ). G. Bale / teras H. Halaman rumah I. Garasi J. PAM K. Tempat sampah
1. Karakteristik tetangga dan komunitas banjar. Keluarga Tn. NK tinggal dilingkungan yang berpenduduk padat, mayoritas penduduknya bersuku Bali, rata-rata bermata pencaharian sebagai wiraswasta. Lingkungan tetangga cukup akrab dan sikap gotong royong masih ada. 2. Mobilitas geografis. Keluarga Tn NK tinggal dirumah tersebut sudah 16 tahun, rumah Tn NK berada 100 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya motor.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Ny. WP sangat aktif mengikuti perkumpulan dibanjar, seperti arisan PKK setiap bulanan dan kegiatan banjar dalam menyiapkan odalan di pura-pura lingkungan tempat tinggal. Tn NK juga aktif dalam perkumpulan banjar seperti selalu mengikuti rapat bulanan rutin, berperan serta dalam system poskamling, dan kerja bakti disekitar lingkungan. Anak WD mengikuti perkumpulan karang taruna dan anak KY mengikuti perkumpulan seni budaya yang dimiliki banjar tersebut.
5. Sistem pendukung keluarga . Keluarga Tn NK bila ada masalah keluarga, biasanya didiskusikan bersama orang tua Tn NK dan saudara-saudara terdekat, dan mereka akan saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
IV.
Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga. Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi anggota keluarga terbuka, bila ada permasalahan biasanya akan didiskusikan bersama dengan anggota keluarga lainnya. 2. Struktur kekuatan keluarga. Keluarga Tn NK saling mendukung satu dengan lainnya, respon keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan terdekat seperti puskesmas, atau klinik 24 jam. 3. Struktur peran . Tn NK sebagai kepala keluarga, bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah hotel. Ny WP bekerja juga sebagai karyawan swasta di tempat kerja yang sama dengan suaminya, sedangkan anak WD sebagai anak sekolah yang menginjak usia remaja, tampak kreatif, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain, berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti membersihkan rumah, mencuci pakaiannya sendiri, menyetrika baju dan membantu ibunya pada saat ada hari raya keagamaan. Anak KY juga anak sekolah yang sudah menginjak remaja yang juga berperan membantu keluarga seperti menyiram halaman. 4. Nilai dan norma keluarga. Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang trisandya setiap hari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang harus memberitahu dulu kepada orang tua, peraturan lain sebelum pukul 9 malam semua anggota keluarga sudah ada dirumah, kecuali bila ada keperluan lain.Anak WD dan anak KY memahami aturan yang ada.
V.
Fungsi Keluarga 1. Fungsi afektif. Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil, misalnya ketika anak WD dan KY mendapat juara kelas. Keluarga sangat sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal,atau kehilangan.
2. Fungsi sosialisasi. Dalam bersosialisasi, Tn.NK sangat bersikap hati hati akan lingkungan anaknya. Tn.NK sangat takut apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak anaknya. Itulah sebabnya mengapa Tn.NK ingin agar anak anaknya tidak terlalu lama berada di lingkungan luar rumah. sampai larut malam. Dalam hal berteman, Tn.NK selalu mengijinkan anaknya berteman dengan siapa saja, asal tidak boleh sampai terjadi salah pergaulan yang dapat mengubah pola pikir anaknya ke arah yang negatif.
a. Fungsi perawatan kesehatan Mengenal Masalah Kesehatan Saat pengkajian Tn NK dalam keadaan sehat, begitu juga Ny. WP , An. WD dan An. KY juga dalam keadaan sehat. Ny. WP menderita penyakit rematik sejak menginjak umur 46 tahun. Beliau mengatakan sering merasakan nyeri pada sendi di kaki dan juga mengalami pembengkakan pada daerah sendi yang nyeri tersebut. Hal itu kerap kali menyebabkan kekakuan sendi sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari Ny. WP. Pada saat itu, Ny. WP kurang mengetahui tentang penyakitnya, namun ketika beliau berobat di sebuah klinik dokter dan diberikan penjelasan serta terapi obat, beliau mulai sedikit memahami tentang penyakitnya. Sebelumnya beliau biasanya menggunakan obat tradisional ( boreh ) untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi. Beliau mengatakan ia mendapatkan resep boreh tersebut dari ibunya yang juga menderita rematik. Selain boreh, biasanya beliau juga menggunakan balsem untuk mengurangi rasa nyeri. Tetapi hal itu hanya bersifat sementara dalam mengurangi rasa nyeri pada sendi kakinya. Dari pola makan sebelumnya, Ny. WP sangat menggemari makanan seperti; daging babi, ayam
lalapan, selain itu beliau juga menggemari masakan yang asin. Sekarang Ny. WP masih mencoba membiasakan diri untuk mengubah pola makannya ke arah yang lebih sehat. Beliau sudah mengurangi makanan yang mengandung lemak khususnya daging, begitu juga dengan makanan yang asin. Mengambil Keputusan Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Bila ada masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga, anggota keluarga yang lain mencoba mengobati dengan membeli obat di apotek, bila di rasakan tidak mengalami perubahan keluarga segera membawa anggota keluarga yang sakit kepuskesmas terdekat dan dokter praktik yang ada di daerahnya atau dibawa ke rumah sakit jika sudah parah. Ny. WP mengatakan selalu berobat ke dokter ketika penyakit rematiknya kambuh , dan setelah diberi obat nyeri pada sendi kakinya biasanya akan berkurang. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Dengan Rematik Keluarga mengatakan apabila Ny. WP merasakan nyeri pada sendi kakinya, Tn. NK akan mengoleskan minyak dari bahan alami utuk mengurangi rasa nyeri. Ny. WP juga biasanya menggunakan boreh untuk mengurangi rasa nyeri tersebut. Tetapi apabila rasa nyeri terasa sangat hebat , Tn. NK akan langsung membawa istrinya berobat ke dokter. Kemampuan keluarga Memodifikasi Lingkungan Keluarga mampu membuat suasana menjadi tenang, lingkungan rumah tertata rapi sesuai tempatnya sehingga menurunkan resiko cedera dan kondisi rumah yang cukup bersih.
Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Keluarga Tn. NK , jika sakit akan membawa membawa anggota
VI.
Stressor jangka pendek yang dialami Ny. WP adalah bila lupa minum obat, sedangkan stressor jangka panjang Ny. WP cemas jika terjadi komplikasi dari penyakit rematik yang dideritanya . Masalah nyeri haid yang dialami anak WD,dianggap tidak merupakan masalah /stressor, karena merupakan hal yang biasa terjadi.
2. Respon terhadap stressor. Upaya Ny. WP untuk mengatasi stress biasanya dengan cara pergi ke tempat wisata bersama keluarga. Pada akhir pekan, jika tidak ada kesibukan, keluarga Tn. NK biasanya pergi ke pantai untuk sekedar lari pagi ataupun refreshing. 3. Strategi koping yang digunakan. Kalau tidak menemukan jalan keluar dalam menghadapi masalah, biasanya keluarga mengkomunikasikan dengan keluarga dekat lainnya atau tetangganya. Biasanya keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi dan curhat dengan keluarga dekat ataupun tetangganya karena mereka dapat memberikan solusi dan membantu permasalahan dalam keluarganya.
4. Strategi adaptasi yang disfungsional. Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladaptive.
VII.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik ini dilakukan pada tanggal 24 September 2012 pukul 16.00 WITA. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh anggota keluarga yang ada di rumah Tn. NK. Berikut merupakan hasil dari pemeriksaan fisik yang dilakukan pada seluruh anggota keluarga Tn. NK :
ASPEK
Tn. NK
Ny. WP
Anak WD
Anak KY
Tekanan darah (mmHg) TB dan BB Suhu (OC) Nadi (x/mnt) Rambut kepala
120/80
130/90
110/80
120/80
170cm, 65kg 37 80
165cm, 55kg 37 64
Normal,
Normal,
Normal,
Normal, rambut lurus, distribusi rambut merata, keadaan cukup bersih Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal, tidak ada gangguan menelan ada Tidak ada kaku leher, leher, pembesaran
rambut merata, rambut merata, rambut merata, keadaan cukup keadaan cukup keadaan cukup bersih Mata, telinga, mulut, hidung, bersih bersih
Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui gangguan pada gangguan pada gangguan pada mata, telinga, mata, telinga, mata, telinga, mulut dan gigi mulut dan gigi mulut dan gigi
tenggorokan bersih, hidung bersih, hidung bersih, hidung dan tenggorokan dan tenggorokan dan tenggorokan
normal, tidak normal, tidak normal, tidak ada gangguan ada gangguan ada gangguan menelan Leher Tidak kaku menelan ada Tidak leher, kaku menelan ada Tidak leher, kaku
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada,
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Thorax
Bentuk
dada Bentuk
dada Bentuk
dada
Bentuk
dada
simetris, bunyi simetris, bunyi simetris, bunyi jantung S1S2 jantung S1S2 jantung S1S2 tunggal, suara tunggal, suara tunggal, suara nafas vesikuler, nafas vesikuler, nafas vesikuler,
simetris, bunyi jantung S1S2 tunggal, suara nafas vesikuler, tidak ada nyeri tekan Tidak ada
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tekan Abdomen Tidak tekan ada Tidak tekan
pembengkakan hepar, limpe, teraba benjolan, bising normal (16x/menit ), usus ginjal, tidak
tidak ada nyeri tekan, tampak distensi Extremitas atas bawah, persendian Tidak
ada Tidak ada pembengkakan pembengkakan hepar, ginjal, hepar, ginjal, limpe, tidak teraba limpe, tidak benjolan, bising usus teraba normal benjolan, (18x/menit), bising usus terdapat nyeri tekan didaerah normal suprasyimpisis (skala nyeri : (16x/menit), 3) . tidak ada nyeri tidak
pembengkakan hepar, limpe, teraba benjolan, bising norma (17x/menit )l, tidak ada nyeri tekan, tampak distensi tidak usus ginjal, tidak
ada Tidak
ada
Tidak kelainan
ada
ekstremitas
menggerakkan sendi. Sistem genitalia Tidak diperiksa Tidak diperiksa Sedang menstruasi hari 2. Nyeri tekan pd suprasimpisis. Tidak diperiksa
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan adanya nyeri dan kesulitan dalam menggerakkan sendi pada ekstremitas bawah Ny. WP. Sedangkan pada An. WD terdapat nyeri tekan pada suprasimpisis (skala nyeri : 3 ) karena pada saat pengkajian WD sedang menstruasi hari kedua. Sedangkan hasil pemeriksaan pada anggota keluarga lain , secara keseluruhan baik dan tidak terdapat masalah.
VIII. Harapan Keluarga a. Terhadap masalah kesehatan keluarga Keluarga berharap sakit rematik pada Ny. WP bisa segera sembuh. Keluarga berharap nyeri haid yang setiap bulan diderita WD dapat berkurang.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada Keluarga berharap dengan kedatangan petugas kesehatan dalam keluarga mereka, bisa membawa perubahan besar terutama dalam hal kesehatan
B. ANALISA DATA Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan analisis masalah yang digambarkan dalam tabel di bawah ini : No Data Diagnosa Keperawatan
Ds :
- Ny. WP mengatakan pegal-pegal dan nyeri sendi di lutut -Ny. WP mengatakan mengatasi nyeri sendi nya dengan mengolesi balsem atau duduk. -Ny. WP mengatakan kesemutan pada lutut -Ny. WP mengatakan cepat lelah dan nyeri saat berdiri terlalu lama atau berjalan jauh. - Skala nyeri : 5
Do : - BB : 66 kg
Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn. NK khususnya Ny. keluarga WP (47 th)b.d anggota
ketidakmampuan
merawat
rematik. Mereka mengatakan tahu tentang penyakit rematik hanya Kurang pengetahuan keluarga Tn. NK khususnya
bisa Ny. WP berhubungan dengan ketidakmampuan mengatur pola makannya yang salah. keluarga untuk mengenal masalah kesehatan Walaupun makanan yang tentang rematik mengandung lemak sudah mulai
dikurangi tetapi Ny. WP juga belum bisa mengatur pemakaian garam dapur untuk makanan sehari-hari.
DO ; - Ny. WP dan keluarga tampak bingung dan sedikit agak ragu-ragu ketika perawat. menjawab pertanyaan
DS: - Ny. WP mengatakan anak WD nyeri setiap haid dan berlangsung 1-2 hr - Keluarga mengatakan tidak memberi obat apapun bila terasa nyeri. - Anak WD mengatakan bila haid badan terasa lemes, perut mules, dan nyeri pada perut. Gangguan rasa nyaman nyeri haid pada keluarga Tn. NK khususnya anak WD b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid.
DO: - Nyeri haid dengan skala nyeri ringan 3 ( 0-5 ) - Nadi 64 x/mnt - Suhu 37 c - TD 110/80 mmHg
Adanya
nyeri
tekan
pada
suprasimpysis.
mengetahui proses haid, penyebab, gejala, komplikasi haid. penatalaksanaan dan Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. NK khususnya anak WD berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal DO: Keluarga tidak pernah ke bidan masalah kesehatan tentang kesehatan reproduksi.
PENAPISAN MASALAH.
Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keluarga, maka diprioritaskan bersama keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga. Tabel : Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga. 1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn. NK khususnya Ny. WP (47 th)b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah rematik.
Kreteria Bobot Skor
Sifat masalah;actual
/3 x 1 = 1
x 2 =1
/3 x 1 = 1
/2 x 1 = 1
TOTAL SKOR
2. Kurang pengetahuan keluarga Tn. NK khususnya Ny. WP berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan tentang rematik
Bobot
3
Skor /3 x 1 = 1
Kemungkinan masalah
/2 x 2 = 1
/3 x 1 = 2/3
/2 x 1 = 0
TOTAL SKOR
2 2/3
3. Gangguan rasa nyaman nyeri haid pada keluarga Tn. NK khususnya anak WD b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid
Kreteria Sifat masalah;actual 1 Bobot
3
Skor /3 x 1 = 1
/2 x 2 = 1
/3 x 1 = 2/3
/2 x 1 = 1/2
TOTAL SKOR
3 1/6
4. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. NK khususnya anak WD berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan tentang kesehatan reproduksi.
Kreteria Sifat masalah;actual 1 Bobot
3
Skor /3 x 1 = 1
/2 x 2 = 1
/3 x 1 = 2/3
/2 x 1 = 0
TOTAL SKOR
2 2/3
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN. 1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn. NK khususnya Ny. WP (47 th)b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah rematik. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri haid pada keluarga Tn. NK khususnya anak WD b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid 3. Kurang pengetahuan keluarga Tn. NK khususnya Ny. WP berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan tentang rematik 4. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. NK khususnya anak WD berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan tentang kesehatan reproduksi.
Tupen 1 ; Setelah pertemuan 2x45 diharapkan keluarga mampu: 1.Mengenal masalah sendi disebabkan nyeri 1. Diskusikan dengan yang keluarga tentang Verbal Rematik adalah penyakit menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang di sekitar sendi oleh pengertian rematik. 2. Anjurkan keluarga menit
rematik dengan:
a. Menjelaskan apa untuk kembali yang dimaksud rematik. rematik b. tanda rematik Menjelaskan /gejala gejala biasanya Ny. WP
mengungkap pengertian
2. Menyebutkan 4 dari 6 tanda/gejala rematik yang terjadi : nyeri sendi , kekakuan sendi, kemerahan pada sendi, bengkak pada sendi, kelemahan pada otot, gangguan gerak
c.
mengulang penyebab
umur, trauma/ cedera , benturan berulang, keturunan, kelainan bawaan tulang, kegemukan , kelemahan otot, ras, penyakit metabolik ( diabetes ), gender ( wanita lebih sering)
1.
Identifikasi
akibat
1. Menyebutkan akibat bila rematik tidak diatasi seperti : aktifitas sehari-hari susah dapat untuk
mengatasi masalah rematik : a.Menjelaskan akibat yang terjadi bila yang nyeri sendi
terhambat,
menggerakkan sendi. 2. Keputusan keluarga untuk mengatasi rematik agar tidak bertambah berat.
rematik diatasi.
rentangan nyeri yang dialami Ny. WP untuk mengambil selanjutnya. 4. Gali pendapat bagaimana keputusan
keluarga
cara mengatasi nyeri yang rematik. 5. Motivasi keluarga rematik Respon afektif ditimbulkan
untuk mengatasi
memutuskan
Tupen 3; Merawat keluarga dengan nyeri yang diakibatkan oleh rematik : a. cara Menjelaskan perawatan
1.
Gali
pengetahuan dalam
keluarga
mengatasi nyeri pada rematik. 2. Diskusikan dengan keluarga perawatan cara apabila Respon verbal
nyeri sendi.
4.Demonstarsikan cara penanganan nyeri sendi seperti : imagery Respon psikomotor 10.Keluarga mendemonstasikan kembali
guidance, nafas dalam, relaksasi, tradisional, therapy. 5.Motivasi keluarga obat dermal
nafas dalam, relaksasi, obat tradisional. 11. Keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanaan tindakan yang dilakukan
untuk redemonstrasi. 6.Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan
dengan menggunakan self control yang disediakan dengan mengobservasi adanya penurunan denyut nadi, penurunan skala nyeri dan lamanya nyeri terjadi.
1.Diskusikan keluarga
dengan tentang
Respon afektif
Menciptakan suasana rumah yang tenang, bersih , lantai rumah tidak licin, penerangan yang cukup pada setiap
mendukung perawat
mengurangi nyeri yang pada disebabkan rematik. 2. Berikan kesem patan keluarga untuk bertanya tentang hal yeng belum jelas. oleh
Tupen 5 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala; a. Menyebutkan fasilitas
fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri sendi yang ditimbulkan dari rematik.
fasilitas kesehatan. 2. Diskusikan dengan Respon psikomotor keluarga manfaat kesehatan. 3. Anjurkan keluarga ke tentang pelayanan
manfaat kesehatan.
periksa
kesehatan yang
nyeri
dirasakan sangat hebat 4. Tanyakan perasaan manfaatkan fasilitas pelaya nan kesehatan keluarga mengunjungi kesehatan. setelah fasilitas
NO
DX
TUJUAN
KRITERIA EVALUASI
STANDAR EVALUASI
Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x seminggu, diharapkan nyeri haid berkurang
Tupen 1 ; Setelah pertemuan 2x45 mnt keluarga mampu: 1.Mengenal masalah nyeri haid dengan: a. Menjelaskan apa yang nyeri haid dimaksud 1. Diskusikan dengan keluarga haid. 2. Anjurkan keluarga pengertian Respon Verbal 1. Haid adalah peristiwa
untuk
mengungkap
mengandung darah.
gejala b. Menjelaskan 4.
terjadi pada anak WD tanda/gejala sebelum beraktivitas, yang haid: lemas, terjadi malas mudah
Anjurkan
keluarga
untuk
menyebutkan
lelah, emosi labil, kram perut, nyeri kepala, pingsan, sakit pada payudara.
keluarga penyebab nyeri haid. 7. c. Menjelaskan penyebab nyeri haid. Motivasi keluarga Respon verbal mengulang 3. Menyebutkan 3 dari 4 penyebab nyeri haid: hormon, posisi rahim, penyakit infeksi rahim, faktor psikis seperti stress
untuk
kembali penyebab nyeri haid. 8. Jelaskan kembali tentang hal-hal yang telah didiskusikan
1.
Identifikasi
1. Menyebutkan akibat bila nyeri haid tidak diatasi seperti : syok, TD/N/RR meningkat.
untuk mengungkap kan kembali akibat nyeri haid bila tidak diatasi. Respon afektif 2. Keputusan keluarga untuk mengatasi nyeri haid agar tidak bertambah berat. keluarga tentang
rentangan nyeri yang dialami remaja untuk mengambul keputusan selanjutnya. 4. Gali pendapat bagaimana
keluarga
untuk
memutuskan
mengatasi nyeri haid secara tepat. 6. Beri reinforce ment atas keputusan yang diambil keluarga. Tupen 3; Merawat keluarga dengan nyeri : a. cara Menjelaskan pengetahuan dalam Cara perawatan nyeri haid: 1. Kompres dengan air hangat. 2.Mandi air hangat 3.Minum hangat 4.Kurangi makanan bergaram 5.Posisi menungging Respon verbal 6.Menggosok pinggang/ perut yang sakit. 7.Mengurangi makanan perawatan 1. Gali keluarga nyeri haid.
mengandung cafein/ coklat. 8.Minum air putih, juice buahbuahan, teh chamomile. 9.Apabila banyak mengeluarkan darah, makan suplemen yang mengandung zat besi
tehnik nafas dalam, relaksasi, 4.Demonstarsikan cara b. Mendemons trasikan cara perawatan nyeri haid. perawatan nyeri haid seperti yoga, imagery guidance, nafas dalam, relaksasi, tradisional. 5.Motivasi keluarga obat obat tradisional. 11. Keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan self control yang disediakan dengan mengobservasi adanya penurunan denyut nadi, penurunan skala nyeri dan lamanya nyeri terjadi.
untuk redemonstrasi. 6.Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan Respon psikomotor
1.Diskusikan
dengan
Respon verbal
komunikasi yang Kungan, yang efektif untuk pada mengurangi nyeri haid. 2. Berikan kesem
komunikasi menyediakan
yang
waktu
anggota keluarga
dalam perawat an patan keluarga untuk nyeri haid bertanya tentang hal yeng belum jelas. Tupen 5 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala; a. Menyebutkan 1.Klarifikasi fasilitas pengetahuan tentang keluarga manfaat Respon verbal 1. Menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri bila haid berlanjut.
manfaat kesehatan.
fasilitas kesehatan. 2. Diskusikan dengan keluarga manfaat b.Dapat me manfaatkan fasilitas pelaya nan kesehatan kesehatan. 3. Anjurkan keluarga Respon afektif ke kesehatan tentang pelayanan
2.Kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan bila haid lebih dari satu kali sebulan.
untuk pelayanan
periksa
bila haid lebih dari 1 kali sebulan dengan jumlah banyak dan rasa nyeri hebat. 4. Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan.