Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan, komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone (BATAN, 2008) Tingkat kerusakan yang ditimbulkan pada tubuh sangat bergantung antara lain pada jenis atau kualitas radiasi karena mempunyai daya tembus dan tingkat ionisasi yang berbeda pada materi biologi. Partikel alfa, karena massa yang besar dan bermuatan positif, tidak dapat menembus lapisan sel basal kulit sehat. Kisaran lintasan partikel alfa (47 MeV) di udara sekitar 110 cm sedangkan pada jaringan tubuh tidak lebih dari 0,1 mm. Partikel beta (07 MeV) dapat melintas di udara sampai sekitar 10 m dan pada jaringan sampai 2 cm, sehingga mampu menembus lapisan kulit lebih dalam dan jaringan kutaneus. Sedangkan lintasan sinar X (010 MeV) dan sinar (05 MeV) di udara mencapai 100 m dan pada jaringan tubuh sampai 30 cm (BATAN, 2008) Upaya perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu upaya yang ditujukan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya di suatu instalasi tempat kerja agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di dalam tempat kerja tersebut selalu dalam keadaan selamat, sehat dan semua sumber daya pendukung lainnya dapat dimanfaatkan secara aman dan optimal.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Pasal 23 mengenai Kesehatan Kerja menyebutkan bahwa dalam
1

upaya kesehatan kerja harus dapat mengurangi dampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan yang pada akhirnya akan dapat mempengaruhi produktivitas kerja (Depkes RI, 1992). Saat ini Batan memasang lima monitor gamma di kawasan nuklir Serpong, termasuk di kawasan perumahan Puspiptek. Tahun 2013 akan dipasang sistem pemantau pusat penelitian metalurgi LIPI. Untuk mengukur radiasi atau variabel lingkungan data di situs ERM dapat diakses di alamat URL 192.168.16.9 atau radmon (BATAN, 2013). Dari survei diketahui bahwa Mamuju, Sulawesi Barat, merupakan daerah dengan radioaktivitas paling tinggi, di atas 3.000 nanosievert (nsv). Daerah dengan tingkatan menengah (500-3.000 nsv) antara lain Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua. Adapun di Bangka Belitung terpantau radiasi Torium tinggi akibat penggalian timah. Data survei dituangkan dalam bentuk Peta Radiasi dan Radioaktivitas Lingkungan (BATAN, 2013). Dari beberapa penjelasan mengenai radiasi diatas dapat kita lihat bahwa seberapa pentingnya kita mengetahui risiko radiasi terhadap kesehatann manusia B. Tujuan Percobaan Adapun tujuan percobaanya sebagai berikut: 1.Untuk mengetahui intensitas radiasi yg terdapat di monitor dan CPU Komputer 2.Untuk mengetahui cara pengoperasian alat C. Prinsip Percobaan Percobaan dilakukan dengan menggunakan electro magnetic field radiation tester, di mana alat tersebut didekatkan pada sumber radiasi sehingga diperoleh hasil tingkat radiasi pada objek radiasi, dan dengan hasil tersebut dibandingkan dengan NAB, dan dapat di peroleh kesimpulan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Radiasi Radiasi adalah setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi (Austhmedia, 2011) Radiasi apabila menumbuk suatu materi maka akan terjadi interaksi yang akan menimbulkan berbagai efek. Efek-efek radiasi ini bergantung pada jenis radiasi, energi dan juga bergantung pada jenis materi yang ditumbuk. Pada umumnya radiasi dapat menyebabkan proses ionisasi dan atau proses eksitasi ketika melewati materi yang ditumbuknya (Austhmedia, 2011). B. Jenis Radiasi Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion, (BATAN, 2008) a. Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (), partikel beta (), sinar gamma (), sinar-X, partikel neutron.

b. Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari). C. Sumber Radiasi Sumber radiasi dapat berasal dari alam dan buatan. Dampak radiasi terhadap kesehatan tergantung pada: lamanya terpapar, jumlah yang diserap, tipe dan lebih spesifik lagi adalah panjang gelombang. Pancaran yang paling berbahaya adalah gelombang pendek, termasuk ionisasi dan radiasi sinar ultraviolet. Akibat radiasi ultraviolet pada umumnya mengenai mata dan kulit, bila mengenai mata dapat menyebabkan conjunctivitis (Harrington, 2003) Radiasi berada di mana-mana, karena sumber radiasi tersebar di mana saja di alam semesta, baik yang terjadi secara alami (sumber radiasi alam) maupun yang terjadi karena aktivitas manusia (sumber radiasi buatan). Sumber radiasi alam sudah ada sejak alam semesta terbentuk, dan radiasi yang dipancarkan oleh sumber alam ini disebut radiasi latar belakang. Sedangkan sumber radiasi buatan baru diproduksi di abad 20, tetapi telah memberikan paparan secara signifikan kepada manusia (Harrington, 2003). D. Dampak Radiasi Pancaran dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia, berikut ini dampak radiasi yang di timbulkan dari Handphone, monitor dan CPU komputer: 1. Hp Radiasi pada ponsel dapat mempengaruhi proses perkembangan pada otak janin manusia.

2. Monitor dan CPU Komputer. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, monitor komputer merupakan bagian yang penting dari suatu perangk kat komputer. setiap pemakai komputer pastilah memandang bagian ini, sejak komputer dihidupkan ingga komputer dimatikan. Bagaimanapun, monitor menghasilkan beberapa jenis radiasi. Akan tetapi adalah hal yang mustahil untuk mengoperasikan komputer tanpa adanya monitor. Untuk hal ini, tentu kita harus mengetahui dampak apa saja yang dapat dihasilkan oleh radiasi monitor sebuah computer. Monitor komputer manghasilkan beberapa jenis radiasi, yang kesemuanya tidak dapat dideriai oleh panca indera kita. Adapun gelombang-gelombang dan radiasi yang dihasilkan oleh sebuah monitor diantaranya (Dipa, 1994) a. Sinar-X b. Sinar ultraviolet c. Gelombang mikro d. Radiasi elaktromagnetik frekwensi sangat rendah e. Radiasi elaktromagnetik frekwensi amat sangat rendah Beberapa gangguan kesehatan dicurigai dari radiasi monitor diantaranya: katarak, epilepsi, cacat bawaan bahkan sampai kepada gangguan seksual. Jika kita telaah ternyata katarak disebabkan oleh proses menua dan sinar ultraviolet, sementara hasil kajian menunjukkan bahwa batas ambangnya. Sementara nyeri pada mata ataupun mata berair maupun matakabur bukanlah disebabkan olehradiosi monitor. Gangguan-gangguan ini disebabkan oleh mata yang lelah. Walaupun demikian mata lelah dapat disebabkan oleh terlalu lama berada di depan layar monitor komputer. Untuk itu, kepada para pemakai komputer disarankan jangan terlalu berlama-lama mengoperasikan komputer. Jika terpaksa harus bekerja dalam waktu yang lama misalnya, maka disarankan untuk mengambil waktu jeda supaya membolehkan mata melakukan istirahat, misalnya dengan melihat pepohonan hijau (humaidi,2005).

E. Nilai Ambang Batas (NAB) Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep 51/MEN/1999, dalam Budiono (2003) menyatakan bahwa : Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas Kebisingan Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep 51/MEN/1999 Waktu pemajanan perhari 8 jam 4 jam 2 jam 1 jam 30 Menit 15menit 7,5 menit 3,75 menit 0,94 menit 28,12 Detik 14,06 detik 1,88 detik 7,03 detik 3,52 1,76 0,88 0,44 0,22 0,11 Tidak Boleh Sumber : Budiono,2003 Catatan : tidak boleh terpapar 140 dBA walaupun sesaat Intensitas kebisingan dalam dBA 85 88 91 94 97 100 103 106 112 115 118 109 121 124 127 130 133 136 139 140

BAB III METODE PERCOBAAN A. Waktu Dan Tempat Adapun waktu dan tempat percobaan pengukuran radiasi sebagai berikut: 1. Waktu Waktu pelaksanaan percobaan dimulai pada pukul 13.00 Wita sampai dengan selesai pada tanggal 21 Agustus 2013 2. Tempat Tempat pelaksanaan percobaan yaitu di Laboratorium Terpadu FKM Unhas. B. Alat/bahan Adapun alat/bahan yang digunakan dalam percobaan sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan pada saat percobaan ini yaitu: a. Elektro magnetic field radiation tester. b. Hp c. Monitor. d. CPU.. C. Prosedur Kerja 1. 2. 3. Alat diaktifkan dengan menggeser tombol kearah ON. Sensor dihadapkan ke sumber/sampel yang akan diukur. Tombol ditekan tombol pada kisaran nilai, diarahkan ke nilai 20T, namun apabila pada layar masih tertera angka 0,00 maka tombol dipindahkan ke kisaran nilai 20T. 4. Angka dicatat yang tertera pada monitor alat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tabel 4.1 Hasil Radiasi Di Dalam Laboratorium FKM Unhas N0 Bahan Percobaan 1 2 3 Handphone Monitor Komputer CPU Komputer Paparan Radiasi (T ) 0,07 0,03 0.12

Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel hasil percobaan radiasi handphone, monitor, dan CPU bahwa paparan radiasi yang sangat tinggi adalah CPU komputer dengan jumlah paparan radiasi 0,12 T, sedangkan tingkat paparan radiasi yang sangat rendah yaitu Handphone 0,07 dan monitor Komputer 0,03 B. Pembahasan Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan, komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang

elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan hp (BATAN, 2008). Berdasarkan hasil dari alat ukur Electromagnetic field radiator tester, nilai radiasi hanphone yaitu 0,07 T, untuk monitor computer yaitu 0,03 T dan CPU yaitu 0,12 T. Berdasarkan Nilai Ambang Batas menurut PERMENAKER NOMOR KEP.51/MEN/1999 tentang Radiasi, intensitas radiasi handphone, Monitor dan CPU tersebut berada pada tingkat ke 1 yaitu

handphone, Monitor dan CPU tersebut hanya bisa terpajan dengan manusia hanya 8 jam per hari. Namun, jika manusia terpajan lebih dari 8 jam maka akan terjadi keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pening, sukar tidur, konsentrasi terganggu, dan lain-lain. Penggunaan hp yang sering atau terlalu lama akan menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala suhu dan mengakibatkan kenaikan suhu. Hal ini akan menyebabkan gangguan pada kesehatan diantaranya yaitu panas dan kesemutan pada kulit kepala, kelelahan, gangguan tidur, pusing, sakit kepala, malaise takikardiak (jantung berdebar-debar) (Anies, 2006) Kadar paparan radiasi yang ditimbulkan dari Handphone, monitor dan CPU computer jika kita bandingkan dengan kadar paparan radiasi dari Tower/menara Telekomunikasi dapat kita simpulkan bahwa kadar paparan radiasi yang terdapat di Handphone, monitor, CPU computer dan

Tower/menara Telekomunikasi tidak membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan sekitar, karena pada umumnya Pada umumnya radiasi yang dihasilkan perangkat-perangkat yang digunakan operator seluler tidak saja di Indonesia, tapi juga seluruh dunia, masih jauh di bawah ambang batas standar sehingga relatif aman. Berdasarkan hasil perhitungan, pada jarak 1 meter (jalur pita pancar utama), tower BTS dengan frekuensi 1.800 MHz mengasilkan total daya radiasi sebesar 9,5 w/m2 dan pada jarak 12 meter akan menghasilkan total radiasi sebesar 0,55 w/m2. Untuk kasus tower yang memiliki tinggi 52 meter, berdasarkan hasil perhitungan, akan menghasilkan total radiasi sebesar 0,029 w/m2. Pada Tower/menara BTS ini juga dilengkapi dengan grounding atau system pentanahan, yang gunanya adalah penangkap petir, dimana kalau terjadi petir maka yang duluan disambar adalah kutub negative yang terdekat dengan awan atau ion positive , dimana pada puncak tower dipasang finial dari tembaga dan dialirkan ketanah dengan kabel BCC, sehingga aliran petir cepat

mencapai tanah dan mengamankan daerah sekitarnya dari sambaran petir, karena sifat dari arus listrik adalah mencari jalan tependek mencapai tanah, dan hilang di netralisir oleh bumi. Sehingga anggapan masyarakat selama ini bahwa menara telekomunikasi (BTS) sangat bermasalah bagi Kesehatan, itu adalah suatu kekeliruan. Percobaan ini dilakukan agar kita lebih banyak mengetahui seberapa penting dan berbahayanya paparan radiasi bagi kesehatan dan lingkungan sekitar, agar kita dapat mencegah dampak dari radiasi yang ditimbulkan dari Handphone, monitor dan CPU computer.

10

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada pengukuran radiasi pada di dapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil dari alat ukur Electromagnetic field radiation tester, nilai radiasi hanphone yaitu 0,07 W/cm2, untuk monitor computer yaitu 0,03 W/cm2 dan CPU yaitu 0,12 W/cm2 2. Alat ukur elektromagnetik field radiation tester diaktifkan, kemudian sensor dihadapkan ke sumber/sampel yang akan diukur lalu tekan tombol pada kisaran nilai 20T setelah itu angka pada monitor akan muncul.

B. Saran 1. Kepada Laboratorium Sebaiknya peralatan laboratorium serta fasilitasnya pun harus dijaga agar tidak rusak dan ruangan laboratoriumnya perlu di perluas karena laboratoriumnya belum begitu luas ruanganya dan juga ruangannya agak sedih panas. 2. Kepada Dosen Kepada dosen pembimbing yang telah memberikan ilmunya, lebih tingkatkan lagi metode pemberian ilmunya, dan berikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. 3. Kepada Asisten Kepada asisten, terimah kasih telah bersabar menuntun kami dalam praktikum lagi, saran kami sebaiknya para asisten lebih meningktakan kesabarannya lagi dalam menjalankan tugas sebagai seorang asisten.

11

DAFTAR PUSTAKA
Austhmedia, 2011 Efek radiasi handphone bagi kesehatan.

http://ausathmedia.wordpress.com/2011/06/07/efek-radiasi-hp-bagikesehatan /(akses 21 agustus 2013). Batan, 2008. radiasi, http://radiologiymc.blogspot.com (di askes 21 agustus 2013) DEPNAKER RI, KEPMENKER No. Kep-51/Men/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisik Tempat Kerja. Dipa Pamitrapati (1994), "Dampak Monitor Terhadap Kesahatan" dalam"Seputar Monitor dan pemrogramannya", Mikrodata vol. 11 seri 9, Elex Media Komputindo, Jakarta. Harrington. 2003. Buku Saku Kesehatan Kerja. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Humaidi, 2005. Dampak dari radiasi computer. FMIPA. Sumatra utara. Wisnu, 2000, Efek radiasi elektromagnetik ponsel, Jurnal Elektro Indonesia no.3 tahun 2000. Wahyu, Atjo. 2003. Hygiene Perusahaan. FKM UNHAS. Makassar.

12

Anda mungkin juga menyukai