Anda di halaman 1dari 18

THE FUTURE OF MEDICINE

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2012-2013

Oleh

Alda Widya Prihartini Azar Assifa Nur Hisana Dea Ashari Yovita Astuti Djohan Ruli Fatmawati Dwi Suci Candraningsih Rahayu Jatiningsih Yuli Deviani Wildan Ratih Wahyu

(16112029) (16112032) (16112044) (16112050) (16112056) (16112068) (16112080) (16112110) (16112119) (16212)

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2012

The Future of Medicine : Perfection and Beyond


Salah satu aspek penting dalam perkembangan hidup manusia adalah ilmu kesehatan. Perkembangan ilmu kesehatan dan teknik pengobatan akan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum. Atas dasar tersebut, ilmu kedokteran dibagi menjadi tiga tahap (masa): 1. Ilmu kedokteran didominasi takhayul, ilmu sihir, dan kabar angin; 2. Dengan munculnya teori kuman dan sanitasi yang lebih baik, pada masa ini kemajuan antibiotik dan vaksin meningkatkan angka harapan hidup manusia; 3. Ilmu kedokteran molekuler. Menuju abad ke-22, ilmu kedokteran akan mengalami banyak sekali perkembangan, dan diprediksi perkembangan tersebut akan akan mengalami tiga tahap: 1. Near future 'jangka pendek' (sekarang sampai tahun 2030) 2. Midcentury 'pertengahan abad' (2030 sampai 2070) 3. Far future 'masa depan' (2070 sampai 2100) 1. Near Future (sekarang sampai 2030) Genomic Medicine 'Pengobatan Genomik' Salah satu terobosan paling luar biasa dalam ilmu kedokteran dimulai sejak ditemukannya teori kuantum dan revolusi komputer. Teori kuantum memberikan kita gambaran detil bagaimana atom-atom tersusun membentuk suatu molekul dan senyawa. Dan terobosan terbesar yang akan menuntun kita menuju kemajuan terbesar di bidang ilmu kedokteran adalh dengan ditemukannya molekul DNA. DNA yang ditemukan oleh Watson dan Crick adalah polimer dari senyawa asam nukleat yang didalamnya terkode informasi-informasi berupa serangkaian nukleotida yang memprogram semua aktivitas sel tersebut. DNA juga memprogram pereplikasiannya sendiri sehingga pada peristiwa reproduksi sel, semua sel anakan akan mempunyai kode informasi yang sama dengan sel pendahulunya. Berdasarkan pengetahuan ini, ilmuwan berambisi untuk melakukan sebuah proyek pemetaan genom manusia yang diberi nama Human Genome Project . (Proyek ini dikoordinasi oleh Departemen Energi dan Institut Kesehata Nasional Amerika Serikat yang bertujuan, terutama, untuk mengidentifikasi semua gen dalam DNA manusia serta menentukan urutan pasang basa kimia yang membentuk DNA. Proyek ini telah rampung pada tahun 2003 dan menghabiskan sekitar $3 miliar). Penemuan genome sequence 'peta genom' telah melahirkan sebuah cabang baru pada ilmu pengetahuan, yaitu bioinformatik, yang menggunakan komputer untuk memindai dan menganalisis ribuan genom organisme secara cepat. Pemetaan genom dapat menindikasikan adanya gen-gen tertentu yang berasosiasi dengan sifat tertentu, selain itu pemetaan genom juga dapat digunakan untuk melacak leluhur manusia. Contoh, dengan

memasukkan beberapa ratus gen masing-masing orang yang menderita penyakit tertentu ke dalam komputer, seseorang dapat menghitung lokasi persis tempat kerusakan DNA. Selain itu, pelacakan siapa leluhur kita dapat dilakukan dengan membandingkan dan mencari kesamaan genom kita dengan genom orang lain yang telah dipetakan. Dari kemiripan gen tersebut akan ditemukan pola yang menunjukkan asal-usul kita, nenek moyang kita. Dari situ lahirlah tes DNA. Visit to The Doctor 'Kunjungan ke Dokter' Di masa depan, "dokter" yang kita temui mungkin bukanlah manusia, tetapi sebuah gambar animasi terprogram. "Dokter" tersebut adalah chip komputer yang setiap harinya akan mendeteksi keadaan tubuh kita melalui sensor. Dokter dalam wujud chip tersebut suatu hari akan berada dimana-mana: di cermin kamar mandi, toilet, mobil, baju, bahkan mungkin dalam bentuk mesin MRI portable. Chip-chip tersebut akan secara diam-diam dan terus-menerus memantau kondisi kita sampai ke tiap molekul DNA kita. "Dokter" tersebut juga mempunyai rekam lengkap dari gen kita, sehingga jika nanti terjadi kerusakan "dokter" akan memberikan peringatan. Setiap pagi kita bangun di pagi hari, chip-chip yang berada di kamar mandi kita akan memindai tubuh kita, menganalisis keadan setiap bagian tubuh sampai ke organ terdalam dan jika ada kelainan, misal mutasi pada protein p53 yang dapat menyebabkan kanker, chip-chip tersebut akan langsung memberi peringatan pengobatan. Atau jika kita mengalami kecelakaan kendaraan, chip yang ada di mobil dan pakaian kita akan segera mengidentifikasi posisi kerusakan pada tubuh kita lalu mengirimkan sinyal bantuan. Dan kalaupun kerusakan pada tubuh kita tidak bisa ditangani secara biasa, chip tersebut akan mengirim permintaan penggantian organ baru ata disebut tissue engineering. Stem Cells 'Sel Punca' Stem sel, mungkin untuk orang awam istilah ini belum terlalu familiar, namun untuk para ilmuwan istilah ini merupakan istilah yang umum. Stem sel dalam dunia sains disebut sebagai mother of cells dan mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi tipe sel apapun dalam tubuh. Stem sel ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan tipe sel biasa lainnya. Memang setiap sel ditubuh manusia mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri, namun untuk sel biasa, kemampuan untuk membelah dirinya mempunyai batas tertentu. Apabila sel tersebut telah matang (dewasa) maka sel tersebut akan kehilangan daya regenerasinya. Namun hal ini tidak terjadi pada stem sel, Stem sel dapat melakukan perbanyakan diri selama hidupnya. Sifat yang unik inilah yang membuat para ilmuwan menyakini bahwa stem sel ini dapat digunakan untuk pengobatan pada penyakit yang berkaitan denagn pembelahan sel memang susah untuk diobati seperti penyakit kanker, Parkinson, alzhaemar, dll. Dugaan bahwa stem sel dapat dijadikan sebagai obat pada penyakit tertentu semakin kuat setelah seorang ilmuwan yang bernama Stephen Davies yang berasal dari universitas Colorado melakukan percobaan berkaitan dengan cedera spinal cord. Pada percobaannya, Stephen mentransplantasikan neuron secara langsung ke sistem saraf pusat, ternyata setelah 1minggu neuron tersebut telah dapat menyalurkan fiber-fiber baru dari bagian otak

satu ke bagian otak lainnya. Penemuan ini merupakan penemuan yang sangat mengejutkan karena hasil dari percobaan ini secara tidak langsung menyatakan bahwa penyakit cedera pada sumsum tulang belakang dapat diperbaiki atau diobati. Selain itu Stephen juga menemukan bahwa Astrosit dapat digunakan dalam transplan untuk memperbaiki sumsum tulang yang rusak tanpa ada rasa sakit. Metode Stem sel untuk penyembuhan penyakit yang berkaitan dengan pembelahan sel dan metode penumbuhan organ memang membawa banyak pro dan kontra di masayarakat. Kehebohan ini muncul ketika Taylor menulis sebuah headline tentang eksperimen penumbuhan organ jantung tikus dengan menggunakan starch. Perkembangan penelitian mengenai stem sel ini juga membawa dampak pada sector pertahanan. Salah satu lembaga pertahanan Pemerintah Amerika tertarik dengan riset yang dilakukan oleh para ilmuwan, hal ini terjadi karena selama perang banyak tentara yang terluka bahkan harus kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Dengan stem sel, kemungkinan untuk memperbaiki kondisi tubuh para tentara akan dapat dilakukan. Salamander, adalah salah satu objek yang kini sedang menjadi perhatian para ilmuwan, Mengapa? Hal ini terjadi karena salamander ini dapat menumbuhkan anggota tubuhnya berkali-kali. Kemampuannya itu memang terjadi karena stem sel milik salamander selalu menstimulasikan untuk membuat organ yang baru. Dilain pihak Stephen adylack ilmuwan dari Universitas Pitssburg telah berhasil menumbuhkan kembali fingertips. Tim penelitinya telah membuat apa yang di sebut pixie dust . dust dalam hal ini dibuat bukandari sel melainkan dari ekstraselular matrik yang terdapat diantara sel. Matrik ini sangat penting dalam memberikan sinyal kepada stem sel untuk tumbuh. Dari semua percobaan yang telah dilakukan oleh para ilmuwan diatas, memang tidak dapat dipungkiri bahwa penelitian tentang stem sel memang membawa dampak pda kehidupan manusia. Dengan Stem sel ini seolah-olah manusia dapat membuat atu menumbuhkan kembali oragan yang telah rusak. Namun stem sel juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya pertumbuhan sel baru dari stem sel dipengaruhi oleh keadaan baik atau buruk. Pada keadaan baik, stem sel akan dapat tumbuh dan dapat membentuk jaringan bahkan organ, namun pada keadaan yang buruk, si stem sel ini akan tidak dapat membedakan kapan dia harus berhenti membelah membentuk sel baru. Keadaan ini apabila terjadi terusmenerus akan memicu timbulnya kanker. Masalah ini merupakan salah satu kendala pada proses pengembangan metode pengobatan dengan stem sel. Dengan adanya kasus ini, para ahli sadar bahwa kemampuan sel untuk mengetahui kapan mereka harus membelah dan berhenti membelah ternyata sangat penting untuk sis el itu sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membuat manusia melakukan apa saja yang mereka mau, bahkan untuk menumbuhkan organ saja pada zaman sekarang sangat mungkin untuk dilakukan. Namun, alangkah baiknya jika penemuan itu tidak menjadikan kita sebagai manusia menjadi sombong dan menganggap bahwa diri ini dapat melakukan semua hal diluar batas

kemampuan. Alangkah baiknya jika penemuan-penemuan tersebut menjadikan kita untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta, agar Ilmu yang kita peroleh dapat lebih berguna.

Cloning 'Kloning' Kloning adalah suatu metode yang digunakan untuk mengopi sifat-sifat genetic suatu individu, sehingga manusia bisa membuat berbagai organ tubuh manusia atau pun hewan. Perkembangan cloning untuk hewan lebih maju dari pada cloning manusia. Hal ini karena tubuh manusia dan semua susunan sarafnya terlalu kompleks untuk dapat dicopi. Pada hewan, ilmuwan telah berhasil membuat hewan cloning yaitu domba cloning. Tepatnya pada tahun 1997, Ian Wilmut of the Roslin dari Institut Edinburgh berhasil melakukan pengklonan terhadap domba dolly. Adapun proses cloning yang dilakuakn oleh Ian adalah mengambil sebuah sel dari sel domba dewasa yang kemudian dilanjutkan dengan pengekstraksan DNA dengan intinya, dan menyisipkannya ke dalam sel telur. Meskipun begitu, dampak teknik klon pada manusia belum terlalu terasa, karena sampai sekarang belum ada yang bisa membuat Primata dari teknik klon. Namun untuk teknik bioteknologi lain yaitu bayi tabung, telah terbukti keberhasilannya untuk di uji cobakan pada manusia. Buktinya pada tahun1978, lahir bayi tabung pertama di dunia yang diberi nama Louis Brown. Namun, hal ini juga tetap menimbulkan protes dari berbagai lapisan masyarakat. Protes tersebut timbul karena dari segi etik perbuatan tersebut kurang pantas untuk dilakukan karena bisa saja sperma yang digunakan bukanlah dari suami orang tersebut, hal ini akan membuat pohon keluarga menjadi kacau dan dapat meningkatkan resiko menikah dengan saudara sendiri karena asal-usulnya tidak terlalu jelas. Ditinjau dari segi psikologis, anak hasil bayi tabung tersebut tentu akan merasa terpukul jika dia tahu bahwa dia dilahirkan karena suatu percobaan bioteknologi, dia pasti akan berfikir mengapa dia berbeda dengan teman-teman sebayanya yang lahir normal tanpa ada istilah bayi tabung. Meskipun begitu bayi tabung dapat dijadikan alat untuk membantu pasangan suami-istri yang tidak bisa mempunyai anak, selama spermanya berasal dari sang suami dan tidak menyewa rahim lain untuk menumbuhkan janinnya. Gene Therapy 'Terapi Gen' Penyakit-penyakit genetik telah menghantui umat manusia sejak lama. Tapi di masa depan, terapi gen mungkin dapat menyembuhkan banyak dari 5000 penyakit genetik yang telah diketahui, seperti cystic fibrosis, Tay-Sachs, dan anemia sel sabit. Terdapat dua tipe terapi gen, yaitu somatik dan germ line. Terapi gen somatik melibatkan diperbaikinya gen-gen yang rusak dari individu tunggal. Efek penyembuhan ini akan menghilang begitu individu tersebut meninggal. Terapi gen germ line memperbaiki gengen yang terdapat di sel gamet, sehingga gen yang telah diperbaiki dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Langkah pertama yang diambil untuk menyembuhkan penyakit genetik adalah menemukan orang yang menderita penyakit genetik tertentu dan kemudian melacak

sejarah silsilah keluarganya ke beberapa generasi sebelumnya. Dengan menganalisis gengen dari individu-individu ini, kemudian dapat ditentukan lokasi dari gen yang rusak. Setelah itu gen versi normalnya dimasukkan ke dalam vektor (biasanya berupa virus yang tidak berbahaya) dan kemudian menyuntikkannya ke pasien. Virus tersebut dengan cepat akan memasukkan gen baik tersebut ke sel-sel pasien sehingga secara pasien tersebut berpotensi untuk sembuh. Walau begitu terdapat beberapa masalah. Tubuh seringkali salah sangka terhadap virus tak berbahaya yang mengandung gen baik sebagai virus yang berbahaya sehingga menyerangnya. Hal ini menyebabkan efek samping yang dapat melawan efek dari gen baik tersebut. Masalah lainnya adalah tidak cukupnya virus yang memasukkan gen baik ke dalam sel target dengan benar. Coexisting with Cancer 'Koeksis dengan Kanker' Perang melawan kanker merupakan salah satu perang terbesar yang dihadapi umat manusia. Puluhan tahun dan milyaran dolar sudah dihabisakan untuk mengatasi kanker tetapi kemajuannya masih sangat kecil. Perawatan untuk mengatasi kanker pun menyakitkan dan membuat pasien semakin menderita sehingga banyak yang berpikir manakah yang lebih buruk, kanker atau perawatan untuk mengatasinya. Dahulu, sebelum revolusi genetic engineering, penyebab kanker merupakan sebuah misteri. Sekarang para saintis telah memahami bahwa kanker pada dasarnya merupakan kerusakan genetik. . Terdapat dua macam tipe gen kanker, onkogen dan tumor supresor. Onkogen dapat diibaratkan sebagai pedal gas yang terus-menerus tertekan, sehingga sel didorong untuk membelah terus-menerus tanpa batas. Tumor supresor pada normalnya berperan sebagai rem, jika rem ini rusak maka tidak ada yang menghentikan sel membelah. Saat ini terdapat treatment yang cukup menjanjikan untuk mengatasi kanker, di antaranya: Antiangiogenesis, menghentikan supply darah ke sel-sel tumor sehingga tumor tersebut tidak bisa tumbuh. Nanopartikel, diibaratkan sebagai bom pintar yang dapat ditargetkan ke sel kanker Terapi gen untuk gen p53 Obat-obatan baru yang hanya melawan sel kanker Vaksin baru untuk virus-virus yang dapat menyebabkan kanker. 2. Midcentury (2030 sampai 2070) Designer Children 'Pendesain Anak' Keinginan manusia untuk menciptakan manusia berkekuatan super sejak zaman nenek moyang (tertuang dalam mitologi Yunani dan Roma) nampaknya akan segera terwujud pada pertengahan abad ini. Pada pertengahan abad ini para saintis tidak hanya sekadar dapat memperbaiki gen yang rusak, tapi juga meningkatkan fungsi suatu gen untuk

menciptakan karakteristik super pada manusia. Sesuai dengan pernyataan seorang biologis asal Harvard, Homo sapiens, the first truly free species, is about to decommission natural selection, the force that made us . Soon we must look deep within ourselves and decide what we wish to become. Pernyataan ini menyatakan bahwa manusia kedepannya tidak ingin dikendalikan oleh seleksi alam, melainkan manusia akan mengendalikan alam dan mengendalikan takdir mereka sendiri menjadi seperti yang mereka inginkan. Pendesainan keturunan ini telah dimulai uji cobanya oleh seorang saintis dari Princeton University, Joseph Tsien, pada binatang dimana telah ditemukan strain tikus dengan gen NR2B yang jumlahnya lebih dari tikus normal. Gen ini bertanggung jawab atas pembentukan neurotransmiter NMDA (N-methyl-D-aspartate) sehingga tikus ini memiliki kemampuan mengingat dan mengenali benda dengan lebih baik. Kemampuan tikus ini didapat dari produksi neurotransmiter yang lebih banyak sehingga terjadi koneksi yang kuat antar neuron. Dari percobaan yang dilakukan pada tikus itu, cara kerja maupun pola pikir yang sama dapat diterapkan pada manusia untuk menciptakan generasi baru dengan kemampuan khusus sesuai yang kita inginkan. Mighty Mouse Gene 'Gen Tikus Kuat' Gen tikus kuat ini merupakan salah satu hasil rekayasa genetis dari para saintis di bidang biologi. Para saintis me-nonaktivkan gen yang dapat menghambat pertumbuhan otot pada tikus itu sehingga otot tikus bisa berkembang dua kali lipat dari massa normal. Gen tikus kuat ini menyebabkan tampilan tikus menjadi lebih besar berotot dan lebih kuat. Pada dasarnya, gen ini diperuntukkan mengobati kelainan otot degeneratif dimana pelipat gandaan massa otot akan menutupi kelainan penderita yang menyebabkan massa ototnya terus berkurang seiring bertambahnya usia mereka. Namun tetap saja banyak orang yang ingin menyalahgunakan penemuan ini dengan memanfaatkan gen ini untuk membentuk tubuh binaragawan yang memiliki otot besar tanpa melakukan banyak latihan dan menu makan tertentu. Perubahan pada sebuah gen dapat merubah karakteristik dari suatu individu dan bahkan sifat tak fisik darinya, hal ini yang telah mengilhami berbagai banyak percobaan yang berbasiskan rekayasa genetik. 3. Far Future (2070 sampai 2100) Reversing Aging 'Membalikkan Penuaan' Sejak jaman dahulu, manusia memiliki hasrat terpendam untuk hidup lebih lama, menjadi awet muda, atau tidak menjadi tua. Misteri proses penuaan terpendam selama berabadabad, dan hampir semua menusia bahwa penuaan adalah sesuatu yang terjadi begitu saja dan belum dapat dijelaskan secara scientific.

Sejalan dengan itu, hukum II Termodinamika mengatakan bahwa total entropi (derajat ketidakteraturan) seluruh sistem dan alam semesta, yang terjadi secara spontan, akan selalu meningkat. Proses perkaratan, pembusukan, dan penghancuran, terjadi secara spontan. Akhir-akhir ini, misteri penuaan telah tersingkap. Ilmuan mengatakan bahwa penuaan adalah proses akumulasi error pada tingkat gen dan molekul. Proses ini dapat disebabkan oleh banyak hal: radikal bebas dan oksidasi, molekul-molekul tidak berguna yang ada di luar atau dalam sel. Semuanya merusak struktur dan fisiologi sel manusia. Definisi itu memang sejalan dengan proses pada hukum II termodinamika. Tetapi, proses penuaan dapat dicegah, bila ada proses lain yang menjadi wadah buangan entropi. Sehingga, manusia mengalami penurunan entropi, dan ada hal lain yang entropinya meningkat tajam. Contohnya dalam buku The Picture of Dorian Gray, dimana seorang manusia tidak menjadi tua, tetapi gambar dirinya, menua dengan cepat dan buruk. Contoh lainnya yang analog dengan hal tersebut adalah dalam proses interaksi estrogen dalam tubuh wanita. Hormon estrogen dalam tubuh wanita membuat penampilan wanita yang muda, cantik, dan feminim (ini adalah proses penurunan entropi). Namun, ada dugaan peningkatan entropi terjadi pada organ payudara, yaitu meningkatnya resiko kanker payudara (peningkatan entropi). Dalam penerapan reversing aging pada manusia, saat ini belum dapat dilakukan. Namun, ada petunjuk bahwa ada gen dalam DNA manusia yang mengatur proses penuaan. Apabila gen itu bisa ditemukan lokasinya, dapat dibuat countereffectnya sehingga terjadilah proses reverse aging. Hipotesis yang ditemukan saat ini yang berhubungan langsung dengan proses penuaan sel adalah keberadaan telomer. Telomer adalah bagian ujung kromosom yang makin memendek seiring dengan pembelahan sel yang berulang-ulang. Karena bertambah pendek, maka proses penuaan terjadi. Pada sel kanker, terdapat enzim pembuat telomerase yang membuat telomer dan kromosom sel kanker tidak memendek, sehingga sel kanker mengalami peremajaan terus menerus. Apabila telomerase dapat diimplementasikan pada kromosom normal manusia, maka umur manusia dapat lebih panjang. Caloric Restriction 'Pembatasan Kalori' Teori pembatasan kalori menjelaskan fakta aneh tentang penurunan konsumsi kalori hingga 30 persen dapat meningkatkan jangka waktu hidup hingga 30 persen. Pembatasan kalori ini mengakidatkan berkurangnya resiko tumor, serangan jantung, diabetes, dan beberapa penyakit yang berhubungan dengan penuaan. Bahkan, faktanya, pembatasan kalori adalah satu-satunya mekanisme yang diketahui yang menjamin peningkatan jangka hidup dan telah teruji berhasil berulang-ulang. Ada satu teori yang mungkin dapat menjelaskan fenomena ini: alam memberikan makhluk hidup "pilihan" untuk menggunakan energi. Saat sumber energi melimpah, energi

digunakan untuk bereproduksi. Sedangkan saat sumber energi sedikit, energi digunakan untuk mempertahankan hidup. Ilmuwan berusaha untuk mengambil keuntungan dari pembatasan kalori tanpa membuat manusia kelaparan. Namun pada tahun 1991 peneliti dari MIT bernama Leonard P. Guarante, David Sinclair dari Harvard, dan koleganya menemukan gen SIR2 yang terlibat dalam peristiwa pembatasan kalori. Gen ini bertanggung jawab untuk mendeteksi penyimpanan energi dalam sel. saat ketersediaan energi sedikit, gen ini akan teraktivasi. Gen ini menghasilkan protein bernama sirtuin yang diaktifkan oleh zat aktivator, resveratrol. ilmuwan menemukan aktivator sirtuin dapat melindungi tikus dari berbagai macam penyakit luar biasa seperti kanker, melanoma, diabetes, bahkan Alzheimer. Menurut Sinclair, fungsi utama sirtuin adalah mencegah beberapa aktivasi beberapa gen yang tidak dibutuhkan pada waktu tertentu. Sirtuin juga dapat berfungsi mengikat kromosom dengan kromatin. Saat kromosom putus sirtuin akan meninggalkan tugas utamanya untuk memperbaiki kromosom yang rusak. Namun karena sirtuin meninggalkan tugas utamanya, gen-gen yang seharusnya tidak teraktifkan jadi aktif dan menimbulkan kekacauan genetik. Keruskaan ini, ungkap Sinclair, adalah salah satu mekanisme penuaan. Namun, jika ini benar, Sinclair mengklaim fungsi sirtuin dapat dibalikan dan membalikkan penuaan. Biological Clock 'Jam Biologis' Jam biologis manusia dapat diasosiasikan dengan telomer, bagian dari kromosom yan terletak di ujung kromosom. Telomer berguna sebagai pelindung kromosom yang rapuh. Namun, tiap siklus sel, panjang telomer akan memendek sehingga meningkatkan resiko kerusakan kromosom dan saat teloemer hilang, sel berhenti bereproduksi. Peristiwa inilah yang mengindikasikan "durasi hidup" manusia atau disebut juga penuaan. Enzim telomerase, yang banyak terdapat pada sel kanker, dapat mencegah pemendekan telomer sehingga memungkinkan sel terus bereproduksi, mencegah penuaan. Namun, ditakutkan sel tersebut akan membelah tak terkontrol sehingga mengakibatkan kerusakan. Jadi, penggunaan enzim telomerase untuk memutar jam biologis manusia harus di uji ulang. Immortality Plus Youth 'Keabadian dan Awet Muda' Kombinasi terapi biologi, mekanik, dan teknologi nano mungkin sebenarnya tidak hanya meningkatkan rentang hidup kita tetapi juga tetap awet muda. Robert A. Freitas Jr, yang mengaplikasikan teknologi nano untuk bidang kedokteran, mengatakan, "Intervensi tersebut dapat menjadi biasa beberapa dekade dari hari ini. Menggunakan pemeriksaan tahunan dan cleanouts, dan beberapa perbaikan yang besar. usia biologis Anda bisa dikembalikan setahun sekali untuk lebih atau kurang fisiologis usia yang Anda pilih. Anda masih mungkin akhirnya meninggal karena kecelakaan, namun Anda akan hidup setidaknya sepuluh kali lebih lama dari yang Anda lakukan sekarang. "Di masa depan,

memperpanjang masa hidup tidak akan menjadi masalah, itu akan menjadi kombinasi dari beberapa metode: 1. menumbuhkan organ baru, melalui teknik jaringan dan sel induk (Stem Cell); 2. menelan koktail protein dan enzim yang dirancang untuk meningkatkan mekanisme perbaikan sel, mengatur metabolisme, mengatur ulang jam biologis, dan mengurangi oksidasi; 3. menggunakan terapi gen untuk mengubah gen yang dapat memperlambat proses penuaan; 4. mempertahankan gaya hidup sehat (olahraga dan diet yang baik); 5. menggunakan nano sensors untuk mendeteksi penyakit seperti kanker sebelum mereka menjadi masalah. Menunda proses penuaan membawa sejumlah implikasi sosial. Jika kita hidup lebih lama, pasti akan terjadi ledakan populasi. Tetapi beberapa menunjukkan bahwa perpanjangan hidup sudah terjadi, dengan harapan hidup meledak dari 45 sampai 70 80 hanya dalam satu abad. Alih-alih menciptakan ledakan penduduk, hal itu boleh dibilang telah melakukan sebaliknya. Sebagai orang yang hidup lebih lama, mereka akan mengejar karier dan menunda melahirkan anak. Bahkan, populasi penduduk asli Eropa sebenarnya menurun secara dramatis. Jadi jika orang hidup lebih lama dan lebih kaya, mereka mungkin memilih tidak memiliki anak. Selain itu, orang akan menolak teknologi ini karena tidak wajar dan melanggar keyakinan agama mereka. Memang, jajak pendapat informal yang diambil dari populasi umum menunjukkan bahwa kebanyakan orang berpikir bahwa kematian adalah sangat alami dan membantu untuk memberi makna hidup. (Namun, sebagian besar orang yang diwawancarai dalam jajak pendapat yang muda untuk setengah baya. Jika Anda pergi ke panti jompo, di mana orang semakin merosot, hidup dengan rasa sakit terus-menerus, dan menunggu mati dan mengajukan pertanyaan yang sama, anda mungkin mendapatkan jawaban yang sama sekali berbeda. Pada tahun 2002, dengan data demografi, ilmuwan memperkirakan bahwa 6 persen dari semua manusia yang pernah berjalan di muka bumi masih hidup saat ini. Dahulu kala, jarang sekali penduduk yang dapat bertahan hidup, karena masih banyak yang kesulitan mencari makan. Bahkan selama puncak Kekaisaran Romawi, penduduknya diperkirakan hanya 55 juta. Tetapi dalam 300 tahun terakhir, telah terjadi lonjakan dramatis dalam populasi dunia bertepatan dengan munculnya modern obat-obatan dan Revolusi Industri, yang menghasilkan makanan dan persediaan yang cukup. Dan pada abad kedua puluh, penduduk dunia melonjak, lebih dari dua kali lipat tahun 1950-1992: dari 2,5 milyar menjadi 5,5 milyar. Sekarang didapati jumlahnya 6,7 miliar. Pada tahun 1798, Thomas Malthus memperingatkan kita apa yang akan terjadi ketika penduduk melebihi pasokan makanan. Kelaparan, kerusuhan pangan, runtuhnya pemerintah, dan kelaparan massal bisa terjadi sampai keseimbangan baru ditemukan antara penduduk dan sumber daya. Karena pasokan makanan mengembang hanya linear dengan waktu, sementara populasi tumbuh eksponensial. Malthus diperkirakan massa kelaparan pada pertengahan 1800-an. Pada tahun 1960, prediksi Malthus, yang

menyatakan bahwa sebuah bom populasi akan segera menghantam bumi, secara global yang runtuh pada tahun 2000. Prediksi itu salah. Revolusi hijau berhasil mengembangkan pasokan makanan. Data menunjukkan bahwa peningkatan pasokan makanan melebihi pertumbuhan penduduk dunia, sehingga sementara mengalahkan logika Malthus. Dari 1950 hingga 1984, produksi gabah meningkat lebih dari 250 persen,terutama karena pupuk baru dan teknologi pertanian baru. produksi pangan mulai merata, baik dalam produksi biji-bijian dunia dan dalam makanan dipanen dari lautan. Kepala ilmuwan pemerintah Inggris memperingatkan ledakan populasi dan pasokan makanan serta energi akan terjadi pada tahun 2030. Dunia harus menghasilkan makanan 70 persen lebih pada tahun 2050 untuk memberi makan 2,3 miliar tambahan orang. Some Hope for World Population 'Beberapa Harapan untuk Popilasi Dunia' Ada beberapa secercah harapan, namun Pengendalian kelahiran, yang masih menjadi topik tabu, telah mengakar di negara maju dan membuat terobosan di negara berkembang. Di Eropa dan Jepang, kita melihat bukan ledakan penduduk yang terjadi. Angka kelahirannya rendah yaitu 1,2-1,4 anak per keluarga di beberapa negara Eropa, jauh di bawah jepang. Satu, ia memiliki populasi penuaan tercepat di bumi. Wanita Jepang, misalnya, telah memegang rekor untuk lebih dari dua puluh tahun memiliki harapan hidup terpanjang dari kelompok manapun. Dua, Jepang memiliki tingkat kelahiran yang kecil. Dan tiga, pemerintah menjaga agar imigrasi sangat rendah. Salah satu pelajaran di sini adalah bahwa keluarga berencana adalah secercah kemakmuran. Di masa lalu, petani tanpa rencana pensiun atau jaminan sosial mencoba untuk memiliki anak sebanyak mungkin untuk bekerja keras di ladang dan perawatan bagi mereka ketika mereka menjadi tua, melakukan perhitungan sederhana: setiap anak baru dalam keluarga berarti lebih banyak tangan untuk bekerja, lebih banyak pendapatan, dan lebih banyak orang untuk merawat Anda di usia tua. Tapi ketika petani memasuki kelas menengah, lengkap dengan manfaat pensiun dan nyaman gaya hidup, hal tersebut berkebalikan, setiap anak mengurangi pendapatan dan kualitas hidup. Sekarang, Anda memiliki masalah dengan populasi berkembang pesat, di mana sebagian besar penduduk adalah di bawah usia dua puluh. Bahkan di Asia dan sub-Sahara Afrika, angka kelahiran telah jatuh, karena beberapa alasan. Pertama, urbanisasi penduduk desa, karena para masyarakat desa meninggalkan tanah leluhur mereka untuk mencoba mereka keberuntungan di kota-kota besar. Pada tahun 1800, hanya 3 persen dari populasi tinggal di kota-kota. Pada akhir abad kedua puluh, angka itu naik menjadi 47 persen. biaya pengasuhan anak di kota drastis mengurangi jumlah anak dalam keluarga. Dengan sewa, makanan, dan biaya yang begitu tinggi, pekerja di daerah kumuh kota-kota besar melakukan kalkulus sama dan menyimpulkan bahwa setiap anak mengurangi kekayaan mereka. Kedua, sebagai negara industrialisasi, seperti di Cina dan India, ini menciptakan kelas menengah yang ingin anak-anak lebih sedikit, seperti dalam industri Barat. Dan ketiga, pendidikan perempuan, bahkan di negara-negara miskin seperti Bangladesh, telah

menciptakan kelas wanita yang menginginkan anak lebih sedikit. Karena rencana pendidikan yang luas, angka kelahiran di Bangladesh telah turun 7-2,7, bahkan tanpa skala besar urbanisasi atau industrialisasi. Mengingat semua faktor ini, PBB telah terus-menerus merevisi angka pertumbuhan penduduk nya tentang masa depan. Perkiraan masihbervariasi, namun penduduk dunia dapat mencapai 9 miliar pada 2040. Meskipun populasi akan terus meningkat, tingkat pertumbuhan pada akhirnya akan melambat. Dan optimis, pertumbuhan mungkin stabil pada kisaran 11 miliar pada tahun 2100. Biasanya, orang mungkin menganggap hal ini berada di luar daya dukung bumi. Tapi itu tergantung pada bagaimana seseorang mendefinisikan daya dukung, karena mungkin ada lagi revolusi hijau yang akan membantu. Salah satu solusi yang mungkin untuk beberapa masalah ini adalah bioteknologi. Di Eropa, makanan buatan telah mendapatkan reputasi buruk yang dapat berlangsung selama satu generasi. Makanan hasil Bioteknologi dirasa lebih aman. Di masa depan, bagaimanapun, biji-bijian seperti nasi super bisa masuk pasar, yaitu, tanaman khusus dirancang untuk berkembang di lingkungan kering, bermusuhan, dan tandus. Atas dasar moral, akan sulit untuk menentang pengenalan tanaman yang aman dan dapat memberi makan ratusan juta orang. Resurrecting Extinct Life-Forms 'Menghidupkan Kembali Makhluk yang Telah Punah' Para ilmuan saat ini tidak hanya tertarik pada kehidupan manusia di masa depan, banyak di antara mereka yang justru lebih tertarik pada kehidupan di masa lampau. Beberapa di antara mereka bahkan tertarik untuk menyelami lebih dalam kehidupan di masa purba itu dan mencoba untuk membawanya kembali ke kehidupan nyata saat ini. Richard Dawkins, penulis The Selfish Gene, berspekulasi bahwa suatu saat nanti kita bisa menghidupkan kembali berbagai makhluk yang telah lama punah. Ia juga mengatakan bahwa setiap 27 bulan akan ada pertambahan/penggandaan jumlah urutan genom, dan ia memperkirakan beberapa dekade mendatang kita dapat membeli sekuens DNA seharga $160. Bahkan pada tahun 2050 diperkirakan kita dapat membuat/menciptakan suatu organisme hanya dari gen organisme itu sendiri. Semenjak DNA manusia dapat dibedakan dan terhitung sekitar 1,5% dari DNA simpanse, program komputer di masa depan memungkinkan kita untuk menganalisis DNA manusia dan DNA simpanse dan memperkirakan secara matematis siapa nenek moyang di antara manusia dan simpanse. Ia menyebutnya Lucy Genome Project. Dawkins juga mengemukakan teori bahwa suatu gen dari missing link telah dibuat secara matematis dengan suatu program komputer memungkinkan kita membuat untuk susunan DNA dari organsisme tersebut dengan tepat, menanamnya pada sel telur manusia dan memasukkannya ke dalam rahim manusia yang akan melahirkan nenek moyang tersebut.

Beberapa kunci genetik yang membedakan manusia dengan simpanse saat ini telah dapat kita analisis secara mendetail. Salah satunya adalah dengan gen ASPM (Abnormal Spindle-like Microcephaly-associated Protein). Gen ini bertanggung jawab dalam mengontrol ukuran otak. Ukuran otak manusia meningkat (ukurannya membesar) mulai dari beberapa ratus tahun yang lalu, dengan alas an yang belum diketahui secara pasti. Ketika gen termutasi menyebabkan microcephaly, di mana ukuran tengkorak manusia mengecil dan ukuran otak tereduksi 70%, seukuran dengan ukuran otak nenek moyang kita jutaan tahun yang lalu. Menariknya, saat ini kita dapat menganalisis sejarah gen tersebut dengan menggunakan komputer. Hingga akhirnya kita menemukan beberapa susunan gen dari Neanderthal, yang diperkirakan merupakan saudara terdekat manusia jika dilihat dari susunan gen-nya. Apakah kita dapat membawa kembali Neanderthal ke kehidupan modern seperti saat ini? Pada tahun 2009, telah diumumkan bahwa tim yang dipimpin oleh Svante Paabo dari Institut Max Planck (Antropologi Evolusioner) berhasil memproduksi susunan gen dari Neanderthal. Mereka berhasil menyusun gen tersebut berdasarkan hasil analisis terhadap 6 Neanderthal. Ternyata seperti yang telah diperkirakan, susunan gen dari Neanderthal itu sangat mirip dengan susunan gen manusia, keduanya mengandung 3 pasang basa, tapi dengan kunci dan gembok yang berlainan. Dengan demikian, kemungkinan manusia untuk menciptakan Neanderthal dari susunan gen yang tersedia semakin besar, dan mungkin suatu saat nanti kita dapan melihat Neanderthal berjalan bebas di bumi ini. Harvard Medical School memperkirakan hanya membutuhkan biaya sekitar 30$ untuk menciptakan Neanderthal dan membawanya kembali ke bumi ini. Tapi di manakah mereka akan tinggal? Di Harvard atau kebun binatang? Akankah Neanderthal itu melakukan hal-hal yang benar? Siapa yang bertanggung jawab jika ia membuat kekacauan? Sama seperti pertanyaan, apakah kita dapat membawa kembali mammoth ke kehidupan nyata saat ini? Dapatkah para ilmuan membuat kebun binatang untuk makhluk/hewan purba yang telah punah? Bagaimanakah dengan Jurrasic Park? Dapatkah kita menghidupkan kembali seekor dinosaurus? Jawabannya adalah tidak, atau mungkin tidak. Sejauh ini kita tidak dapat mengekstraksi DNA dinosaurus yang telah punah jutaan tahun lalu. Yang kita temukan pada fosil dinosaurus tersebut hanyalah protein, sehingga kita tidak bisa membuktikan hubungan kekerabatan antara Tyrannosaurus rex dengan katak atau ayam. Dawnkins berpendapat lain, ia menyatakan kemungkinan-kemungkinan lain dalam menyusun kembali sekuens DNA dari dinosaurus asli. Ia menyatakan kemungkinan akan seekor burung berparuh mempunyai gigi, atau ular mempunyai kaki. Karakteriskik purba ini mungkin sudah terkubur jutaan tahun yang lalu, namun mungkin masih terdapat di dalam susunan genomnya. Hal ini dikarenakan gen ternyata dapat dinyalakan atau dimatikan. Contohnya ketika gen dinosaurus dimatikan jutaan tahun lalu, gen tersebut masih ada dan diturunkan dalam gen unggas. Gen tersebut mungkin saja akan reaktif kembali setelah dormansi panjangnya, sehingga pendapat Dawkins ini masih bersifat spekulatif.

Creating New Life-Forms 'Membuat Bentuk Kehidupan Baru'

Dapatkah kita membuat suatu kehidupan sesuai dengan kehendak kita? Mungkinkah kita membuat suatu makhluk hidup yang bukan hanya makhluk hidup purba, melainkan juga makhluk hidup yang belum pernah ada sebelumnya? Seperti seekor babi yang memiliki sayap atau mungkin makhluk dalam legenda atau mitos? Secanggih apapun nanti, dengan hanya berbekal ilmu pengetahuan(sains) kita tidak mungkin dapat menciptakan makhluk hidup atau suatu kehidupan sendiri. Sejauh ini ada faktor pembatas yang membatasi kita dalam memindahkan gen secara keseluruhan. Hanya single gen yang dapat dimodifikasi. Tapi untuk membuat atau menciptakan seekor hewan dbutuhkan ribuan gen. Masih sangat sulit dilakukan pada saat ini. Tapi tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti para ilmuan menemukan gen yang dapat menggambarkan tubuh kita secara keseluruhan yang merupakan pencerminan terhadap sifat yang ada pada kromosom. Lebih jauh lagi ada master gen yang memeritahkan gen lain untuk mengekspresikan sifatnya. Jadi dengan memanipulasi master gen, kita dapat memanipulasi gen-gen lainnya. Lebih jauh lagi, kita mungkin dapat membawa/membuat seseorang yang sudah mninggal hidup kembali. Mengobati Penyakit Mengobati berbagai macam penyakit merupakan salah 1 dari tujuan utama para ilmuan di masa kini. Tahun 2100 nanti diperkirakan para ilmuan tidak akan bisa mengobati semua penyakit yang ada di bumi ini karena penyakit-penyakit tersebut akan bermutasi sangat cepat. Hal ini tentunya didasarkan karena kita hidup di lautan bakteri dan virus. Bakteri dan virus yang menyelimuti bumi ini telah ada sebelum manusia pertama terlahir dan akan bertahan lebih lama setelah manusia terakhir lenyap dari bumi ini. Banyak penyakit yang ternyata berasal dari hewan, sebagai akibat dari domestikasi hewan itu sendiri sejak 10.000 tahun yang lalu. Sebagai contoh, setelah melakukan tahap penelitian yang cukup panjang terhadap sekuens DNA dari virus flu, para ilmuan akhirnya menemukan asal mula dari virus tersebut. Virus tersebut ternyata berasal dari burung (unggas). Banyak unggas yang membawa bermacam virus flu tanpa efek sama sekali, kemudian unggas tersebut dimakan babi dan manusia yang nantinya justru akan terinfeksi virus tersebut dan menimbulkan efek-efek yang nyata. Inilah sebab mengapa virus flu selalu dating dari Asia, karena di Asia ini masih terdapat banyak system pertanian dan peternakan di mana para petani/peternaknya tinggal bersebelahan dengan kandang hewan yang mereka ternak. Hal ini tentunya dapat menjadi faktor pendukung terjangkitnya penyakit flu tersebut. Salah satu masalah terbesar saat ini adalah manusia mulai mengembangkan kehidupan baru yang lebih modern, di mana mereka menggunduli hutan, meratakannya, dan membangunnya menjadi pabrik/perumahan. Berlipatgandanya populasi manusia juga menjadi salah satu penyebab lainnya. Sebagai contoh, ketika HIV yang merupakan perkembangan dari SIV (Simian Immunodeficiency Virus) yang menyerang kera yang mungkin tadinya terdapat di hutan, setelah hutan itu digunduli ternyata virus tersebut berpindah kepada manusia, dan muncullah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sama

seperti hantavirus yang menyerang manusia yang tinggal wilayah barat daya yang tadinya merupakan padang rumput tempat rodensia berkumpul yang mereka rusak untuk dijadikan pemukiman . Contoh lain adalah Lyme disease yang menyebar di wilayah timur laut, di mana manusia mulai membangun rumah di sekitar hutan tempat tinggal beberapa jenis serangga. Sedangkan virus ebola yang dulu sempat menyerang manusia disebabkan karena meledaknya jumlah populasi manusia pada saat itu. Masih banyak hal yang akan terjadi yang mungkin tidak terduga sebelumnya di masa mendatang. Mungkin di masa mendatang nanti obat-obat untuk penyakit yang ada akan lebih lambat untuk ditemukan. Sebagai contoh ketika penyakit flu menjadi tidak ada obatnya karena mutasi dari virus tersebut yang sangat cepat. Obat-obatan yang ada mungkin hanya dapat mencegah vrus tersebut, tetapi tidak dapat membunuh virus tersebut. Namun bisa dibayangkan, virus yang menyebabkan flu (rhinovirus) memiliki lebih dari 300 jenis. Artinya kita harus memakan lebih dari 300 vaksin hanya untuk mencegah terjangkitnya penyakit flu. Tentunya harga yang harus dikeluarkan juga tidak sedikit. Begitupun dengan kasus HIV dan penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh virus/bakteri. Jadi kemungkin yang akan terjadi di masa depan adalah ketika kita akan mengobati suatu penyakit, kita akan selalu menemukan penyakit di mana kita belum dapat menjelaskan penyakit tersebut secara ilmiah karena keterbatasan kemampuan kita dan cepatnya mutasi virus di masa mendatang. Brave New World 'Dunia Baru yang Berani' Pada 2100, ketika kita akan memiliki kendali atas nasib genetik kita, seperti yang diramalkan oleh Aldous Huxley dalam novel Brave New World yang settingnya pada tahun 2.540. Lebih dari tujuh puluh lima tahun kemudian, banyak ramalannya telah terjadi seperti saat ia menulis tentang bayi tabung, saat rekreasi dan prokreasi akan dipisahkan. Prediksi besarnya yang belum terjadi adalah cloning manusia. Dia memimpikan agar dokter dapat secara bebas mengkloning otak embrio manusia yang rusak yang kemudian dijadikan pelayan bagi kaum elit. Jadi teknologi, bukan membebaskan dari kemiskinan, kebodohan, dan penyakit, justru menjadi mimpi buruk, meningkatkan angka korupsi, dan membuat perbudakan menyebar luas dimasyarakat. Meskipun novel itu akurat dalam banyak hal, Huxley tidak mengantisipasi kemungkinan adanya rekayasa genetika. Jika rekayasa genetika terjadi, kemungkinan spesies manusia dibagi menjadi fragmen, orang dapat mengubah gen janin sesuai dengan keinginan orang tuanya. Dibeberapa negara seperti India, Cina dan Korea Selatan, terjadi aborsi dengan angka yang tinggi terhadap janin perempuan. Jika hal ini terus berlanjut, kemungkinan tidak akan dapat lagi ditemukan anak perempuan! Akan tetapi, dengan adanya teknologi ini memungkinkan untuk dapat menentukan jenis kelamin anak. Di Amerika Serikat, terjadi penyalahgunaan hormon pertumbuhan manusia (HGH), yang sering disebut-sebut sebagai obat untuk penuaan padahal HGH dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan hormon pada anak-anak yang terlalu pendek. Hal ini berarti sejumlah besar manusia telah dijadikan kelinci percobaan.

Jika diberi kesempatan, orang seringkali menyalahgunakan teknologi dan menciptakan kerusakan. Hal ini tentu saja dapat menjadi hal buruk seperti yang digambarkan oleh oleh HG Wells dalam novel fiksi ilmiah klasiknya yang berjudul The Time Machine, ketika umat manusia dalam 802.701 tahun kemudian, terbagi menjadi dua ras yang berbeda. Dia menulis, Gradually, the truth dawned on me: that Man had not remained one species, but had differentiated into two distinct animals: that my graceful children of the Upper World were not the sole descendants of our generation, but that this bleached, obscene, nocturnal Thing, which had flashed before me, was also heir to all the ages. Seperti halnya anjing yang awalnya hanya terdiri dari satu ras kemudian setelah mengalami evolusi sekitar 100.000 sehingga menjadi bermacam-macam ras, manusia juga dapat mengalami hal ini, hanya saja memerlukan waktu tujuh kali lebih lama. Namun, spesiesnya masih tetap sama. Dengan rekayasa genetika, proses ini bisa jauh lebih cepat yaitu hanya dalam satu generasi. Akan tetapi, spesiasi umat manusia tidak akan terjadi, setidaknya tidak dalam abad yang akan datang. Lebih dari mungkin, pada akhir abad ini, orang tidak hanya dapat menghilangkan penyakit genetik tetapi juga perbaikan genetik. Masalah muncul ketika ketersediaan pasar untuk membiayai penelitian untuk gen yang aneh sedikit karena permintaannya sangat sedikit. Bahaya nyata tidak hanya datang dari permintaan konsumen, tetapi dari pemerintah diktator yang mungkin ingin menggunakan rekayasa genetik untuk tujuan mereka sendiri, seperti mengebangbiakkan tentara yang kuat namun lebih patuh. Masalah lain muncul di masa depan, ketika kita memiliki ruang koloni di planet lain yang gravitasi dan kondisi klimaks yang jauh berbeda dari bumi. Pada saat itu, mungkin dalam abad berikutnya, menjadi realistis untuk melakukan rekayasa generasi baru manusia yang dapat menyesuaikan diri dengan gravitasi dan kondisi atmosfer yang berbeda. Tapi perjalanan ruang angkasa akan menjadi mahal. Pada akhir abad ini, kita mungkin memiliki pos kecil di Mars, namun fraksi besar dari umat manusia akan tetap berada di bumi. Jadi membelah umat manusia menjadi berbagai spesies yang mengelilingi tata surya dan seterusnya tidak akan terjadi di abad ini, atau bahkan mungkin berikutnya kecuali ada terobosan dramatis dalam teknologi ruang angkasa. Germ Warfare 'Perang Kuman' Prajurit kuno melemparkan wabah penyakit ke tembok musuh atau meracuni sumur mereka dengan hewan yang sakit, dan memberikan pakaian yang telah dikenai infeksi cacar untuk musuh untuk menghancurkan mereka. Tapi dengan teknologi modern, kuman bisa dibiakkan secara genetik untuk menghabisi jutaan orang. Rekayasa genetika memungkin pembuatan senjata kuman, gen sengaja dimodifikasi untuk meningkatkan keletalan mereka atau kemampuan mereka untuk menyebar ke lingkungan. Pada tahun 2005, ahli biologi berhasil menghidupkan kembali virus flu Spanyol tahun 1918 yang menewaskan banyak orang. Hebatnya, mereka mampu membangkitkan virus dengan menganalisis seorang wanita yang telah meninggal. Para ilmuwan kemudian mempublikasikan seluruh genom virus di Web, sehingga diketahui seluruh dunia. Banyak ilmuwan merasa gelisah tentang ini, karena satu hari bahkan mahasiswa dengan akses ke

laboratorium universitas mungkin bisa membangkitkan salah satu pembunuh terbesar dalam sejarah umat manusia. Dalam jangka pendek, penerbitan genom dari virus flu Spanyol adalah tambang emas bagi para ilmuwan, yang kemudian bisa memeriksa gen untuk memecahkan teka-teki lama: Bagaimana mutasi kecil menyebabkan kerusakan luas bagi populasi manusia? Virus flu Spanyol, seperti varietas lain, menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan, melepaskan sejumlah besar cairan yang akhirnya membunuh pasien. Setelah hal ini dapat dipahami, gen yang menyebabkan efek mematikan dapat dibandingkan dengan gen dari H1N1 dan virus lainnya. Selain itu, orang bisa benar-benar menghitung seberapa dekat virus dapat mencapai kemampuan ini mengkhawatirkan. Dalam beberapa dekade, beberapa ilmuwan percaya bahwa akan mungkin untuk membuat sebuah mesin yang akan memungkinkan Anda untuk membuat setiap gen hanya dengan mengetik komponen yang diinginkan. Salah satu skenario mimpi buruk adalah airborne AIDS yang sama seperti flu, saat penderita bersin maka dapat menginfeksi orang lain. Saat ini, virus AIDS cukup rentan ketika terkena lingkungan. Tetapi jika gen virus flu yang ditanamkan ke dalam virus AIDS, maka dapat dibayangkan bahwa mereka mungkin membuatnya mampu bertahan hidup di luar tubuh manusia. Hal ini kemudian dapat menyebabkan virus AIDS menyebar seperti pilek, sehingga menginfeksi sebagian besar umat manusia. Hal ini juga diketahui bahwa virus dan bakteri melakukan pertukaran gen, sehingga ada juga kemungkinan bahwa virus flu dan AIDS dapat mengalami pertukaran gen secara alami, meskipun hal ini kecil kemungkinannya. Di masa depan, sebuah kelompok teroris atau negara mungkin menggunakan AIDS sebagai senjata.

Daftar Pustaka
Kaku, Michio. 2011. Physics of The Future: How Science Will Shape Human Destiny and Our Daily Lives by The Year 2100. New York : Doubleday. Campbell, Niel A. dkk. 2008. Biology 8th Edition. San Fransisco : Benjamin Cummings.

Anda mungkin juga menyukai