Anda di halaman 1dari 31

SEORANG SISWI SMA MELAKUKAN PERCOBAAN BUNUH DIRI

Kelompok 6

KELOMPOK 6
03007006 03007062 03008036 03008040 03008041 03008103 03008106 03008107 03008175 03008180 03008182 03008246 03008250 03008292 03008293 Adisti Putri R Dewa Putu Sarirastho M S Arevia Mega Diduta Utami Arini Nurlela Ario Wahyu Pamungkas Fifi Tandion Friska Monita Gabriel Klemens Wienanda Ngakan Putu Wiga Kusuma W Nikita Rizky Arimami Noer Kamila Ulfa Hasani A Vida Rahmi Utami Nor Fatehah Binti Hamdan Nor Ubudiah Binti Seti

Pendahuluan

Skizofrenia merupakan gangguan mental emosional yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia yang belum dipahami sepenuhnya sampai saat ini. Jumlah kasus skizofrenia di Amerika Serikat bervariasi dari 1 sampai 1,5 persen. Prevalensi antara pria dan wanita untuk skizofrenia adalah sama.

Laporan Kasus
Idenditas pasien Nama : Conny Umur : 17 tahun Jenis kelamin : perempuan Pekerjaan : siswi SMA Alamat :

Laporan kasus

Anamnesis Riwayat Psikiatrik: Keluhan utama:


Tidak

masuk sekolah selama 8 bulan

Riwayat penyakit sekarang


Sering

tidak tidur Cenderung menarik diri Malas merawat diri Sering bergumam seperti orang keheranan, Mengapa semua berubah?

Laporan kasus

Riwayat penyakit dahulu


belakangan ini lebih sering terlihat berdiam diri Ibunya menurut pasien juga berubah seperti bukan ibunya yang dulu Menurut pasien, teman-temannya berubah seperti bukan temannya yang dulu. Menurut pasien, lingkungan rumahnya juga berubah. Sering bertanya: apa dunia sudah kiamat?, apa aku ini mau gila? , kenapa kok orang-orang sekarang berubah semua? Pernah mencoba bunuh diri dengan berusaha memotong urat nadi tangannya Tidak lagi memperhatikan perawatan dirinya Sering marah-marah tanpa alasan yang jelas Sering mendengar orang-orang menyindir dirinya, mengomentari dirinya Merasa semua orang mengetahui rahasia dirinya

Laporan kasus

Riwayat kehidupan pribadi

Pasien anak ke-2 dari tiga bersaudara. Kakak laki-lakinya berumur 20 tahun, mahasiswa di Universitas Swasta di Jakarta. Adiknya perempuan berumur 15 tahun, pelajar SMP Swasta di Jakarta. Ayahnya karyawan Swasta, sedang ibunya adalah ibu rumah tangga. Pasien dilahirkan cukup bulan, tidak ada masalah dengan kelahirannya. Perkembangan psikomotorik tidak ada kelainan Pasien merupakan anak yang paling pandai dibanding saudaranya. Hobi pasien adalah membaca buku novel, mengarang cerita dan jalan-jalan ke mal. Belum punya pacar

Laporan kasus

Riwayat keluarga
Adik

perempuan ibu pasien (bibi pasien) pernah mengalami stres berat hingga mau bunuh diri dan sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Paman pasien, pernah di Rumah Sakit Jiwa karena marah-marah tanpa alasan dan mempunyai pikiran yang aneh-aneh.

Riwayat sosial - pasien senang bergaul dan memiliki banyak teman.

Laporan kasus
Status mental Gambaran umum Penampilan : - tampak sesuai dengan usianya - rambut tidak tersisir rapi - cara berpakaian terlihat seadanya & wajah tidak dirias memakai sepatu - Terlihat seperti orang kebingungan ,tidak tenang, tidak dapat duduk lama - kadang terlihat seperti bicara sendiri, tersenyum sendiri

Laporan kasus

Perilaku / aktivitas motorik Sikap terhadap pemeriksa

::-

Mood dan afek Mood :Afek : terbatas, cenderung terlihat tumpul. Ekspresi afektif agak labil, pengendalian kurang. Echt, dangkal, tidak dapat dirasakan, skala diferensiasi sempit, tidak serasi. Batas ego tidak intak. Kesesuaian :

Bicara : bicaranya agak kacau dan sering tidak menyambung Gangguan persepsi Derealisasi dan depersonalisasi Halusinasi auditorik third order Pikiran Proses pikir: prduktivitas kurang, miskin pikir, pengendoran asosiasi, inkoherensi Isi pikir : waham dunia kiamat, siap pikir

Sensorium dan kognitif a. Kesiagaan dan tingkat kesadaran Kesiagaan : Kesadaran : compos mentis, walau terlihat seperti orang mengantuk Orientasi Daya ingat : baik Konsentrasi dan perhatian : terganggu Kemampuan visuospasial :Pikiran abstrak :Sumber informasi dan kecerdasan : di atas ratarata

a. b. c. d. a. b.

Fungsi intelektual Orientasi Daya nilai sosial : baik : baik

Uji nilai sosial


Daya nilai realita

: baik
: ada hendaya berat dalam menilai realita

Pengendalian impuls : Pertimbangan dan tilikan Pertimbangan :-

Tilikan

: derajat satu

Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

Pemeriksaan diagnostik lanjut

Pemeriksaan fisik : tidak ditemukan kelainan Pemeriksaan neurologi : tidak ditemukan kelainan Pemeriksaan laboratorium : tidak ditemukan kelainan

Masalah Gangguan suasana perasaan?

Dasar masalah terbatas, cenderung terlihat tumpul. Ekspresi afektif agak labil, pengendalian kurang. Echt, dangkal, tidak dapat dirasakan, skala diferensiasi sempit, tidak serasi. Batas ego tidak intak

Gangguan proses berfikir?

prduktivitas kurang, miskin pikir, pengendoran asosiasi, inkoherensi

Terdapat tilikan derajat 1 (pasien tidak menerima,menolak, dan tidak merasa sakit) pasien tidak mengalami retardasi mental. tidak adanya gangguan organik pada pasien.

Pembahasan kasus
MASALAH Waham bizzare Gejala negatif DASAR MASALAH Apakah dunia akan kiamat? Pasien ini memperlihatkan gejala menarik diri, sering bergumam sendiri,tidak memperhatikan perawatan dirinya sendiri sering mendengar orang-orang menyindir dan mengomentari dirinya

Halusinasi auditorik third order

thought of broadcasting
derealisasi depersonalisasi

Pasien juga merasa orang-orang tahu rahasianya


merasa semua orang berubah, termasuk ibunya sendiri merasa dirinya sendiri berubah

Pembahasan kasus
Diagnosis multiaksial: Axis 1 F20. Skizofrenia Axis 2 Axis 3 Axis 4 Axis 5 GAF = 17 (saat masuk Rumah sakit)

Penatalaksanaan
1.

2.
3. 4.

5. 6.

Rawat Inap Edukasi Rujuk kepada dokter ahli jiwa Psikofarmaka - APG II Psikoterapi Sosioterapi /Psikososial - latihan ketrampilan perilaku - terapi berorientasi keluarga - terapi kelompok

Prognosis

Ad vitam Ad fungsionam(sosial) malam Ad sanationam malam

: dubia ad bonam : dubia ad : dubia ad

Tinjauan Pustaka

SKIZOFRENIA

Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi, biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran, persepsi serta emosi

Etiologi

Model diatesis -stress Faktor Biologi


Komplikasi kelahiran Infeksi Hipotesis Dopamin Hipotesis Serotonin Struktur Otak Genetika

Model diatesis -stress


Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan. Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia.

Komplikasi Kelahiram
Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia, hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia

Infeksi

Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia. Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.

Hipotesis Dopamin

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia. Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2, dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan.1 Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik.

Hipotesis Serotonin

Gaddum, wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonis/antagonis reseptor 5-HT. Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal. Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2.

Genetika

Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan, 1% dari populasi umum tetapi 10% pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua, kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia. Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman, bibi, kakek / nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum. Kembar identik 40% sampai 65% berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12%. Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40%, satu orang tua 12%.

Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis. Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal, ventrikel teilihat melebar, penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik. Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia, biasa timbul pada trauma otak setelah lahir.81

Gambaran Klinis
Terdiri dari 3 fase: fase prodromal fase aktif fase residual.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai