Anda di halaman 1dari 4

PENCEMARAN DI IBUKOTA JAKARTA

Udara merupakan salah satu elemen yang terpenti bagi seluruh mahluk hidup di dunia ini. Udara sangat dibutuhkan suatu mahluk hidup dalam proses pernapasan. Manusia dan hewan membutuhkan udara yang mengadung gas oksigen (O2) dalam setiap pernapasannya, sedangkan tumbuh-tumbuhan membutuhkan udara yang mengandung gas karbon dioksida (CO2) dalam tiap proses pernapasanya. Apabila dalam suatu wilayah mengalami pencemaran udara, hal tersebut akan berdampak terhadap mahluk hidup khususnya manusia dalam lingkungan tersebut. Dampak dari pencemaran udara dapat terlihat secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya, dalam tulisan ini akan membahas mengenai dampak pencemaran udara bagi mahluk hidup, khususnya terhadap manusia.

PEMBAHASAN Jakarta merupakan Ibukota dari Negara Indonesia. Jakarta memang kota yang terpenting keberadaanya. Wilayah yang cukup strategis serta merupakan wilayah pusat dari pemerintahan Negara Indonesia. Jumlah penduduk yang cukup padat serta terjadi peningkat jumlah penduduk pertahunya sehingga tak heran kota ini menghadapi beberapa masalah. Masalah yang dihadapi yang masih belum terselesaikan seperti masalah ekonomi, hukum, politik, pendidikan, kesehatan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu pencemaran udara. Kehidupan kota yang modern serta perkembangan teknologi yang begitu cepat, memang tak lepas tehadap masalah lingkungan. Sebagian besar pencemaran udara di Daerah Ibukota Jakarta ini disebabkan aktifitas manusia. Penyebab-penyebab pencemaran udara dapat diuraikan sebagai berikut. Transportasi Kendaraan bermotor yang terdapat di kota Jakarta ikut memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pencemaran udara di lingkungan Jakarta. Jumlah kapasitas kendaraan bermotor yang semakin meningkat jumlahnya pertahun sehingga menghasilkan gas emisi

yang ikut bertambah jumlhanya. Gas emisi dari kendaraan bermotor cukup berbahaya keberadaanya bagi kesehatan. Gas emisi dari kendaraan bermotor seperti: karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), NOx dan SOx (seperti NO2, SO2), Hidro karbon (HC), Dan beberapa partikel lainya.

Keadaan ini diperparah dengan melihat kondisi kendaraan bermotor yang memiliki usia yang cukup lama (tua) yang masih bebas berkeliaran di daerah Jakarta serta ditambah kondisi lalulintas Jakarta yang terkadang mengalami kemacetan. Tidak tersadari, begitu banyak jumlah keseluruhan dari gas emisi yang dikelurkan oleh kendaraan bermotor yang terdapat di Jakarta yang dapat mencemari lingkungan. Tak hanya itu, gas emisi dari kendaraan bermotor sangat berbahaya bagi kesehatan khususnya sistem pernapasan apabila gas tersebut ikut terhirup dan masuk kedalam tubuh manusia. Industri Munculnya industri-industri besar menyebabkan tingkat pencemaran lingkungan ikut bertambah. Gas dari sisa-sisa proses produksi keluar begitu saja tanpa dilakukan penyaringan kembali. Tak heran, jika penduduk disekitar daerah perindustrian (seperti industri kimia, tekstil, perminyakan, pupuk, alumunium, baja) mengalami dampaknya. Biasanya, gas yang dihasilkan dari proses produksi seperti gas NOx, ammonia, gas clorine, senyawa flourida, CFC, dan beberapa partikel lainya. Faktor-Faktor Lainya Faktor-faktor yang lain yang dapat menyebabkan pencemaran udara di Jakarta seperti pembangkit lstrik, Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar).

ANALISIS Pencemaran udara yang terjadi di Jakarta sebagian besar disebakan dari kendaran bermotor yang berkeliaran di wilayah Jakarta. Gas emisi yang dikelurkan kendaran bermotor cukup berbahaya bagi system pernapasan manusia. Dampak kesehatan dapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek maupun dalam jangka waktu yang panjang. jangka pendek : penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular. Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan) Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah)

Jangka panjang : Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktif kronis) Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin Kanker

Tak hanya itu, pencemaran udara juga berdampak terhadap tanaman/tumbuhan yang berada di wilayah Jakarta. Pencemaran udara dapat menghambat terjadinya proses fotosintesis tumbuhan, mengganggu pertumbuhan tanaman, serta menimbulkan penyakit pada tanaman seperti klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Pencemaran udara mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Pemanasan global sendiri akan berakibat pada: Pencairan es di kutub, Perubahan iklim regional dan global, Perubahan siklus hidup flora dan fauna.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah penanganan khusus terhadap pencemaran lingkungan yang tak hanya di Jakarta. Tak hanya manusia, dampak pencemaran udara berdampak terhadap mahluk hidup yang ada disekitarnya. Pemerintah harus segera mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat menyelamatkan lingkungan serta seluruh warga juga ikut dalam berpartisipasi.

RINGKASAN Jakarta memang kota yang terpenting keberadaanya. Wilayah yang cukup strategis serta merupakan wilayah pusat dari pemerintahan Negara Indonesia. Jumlah penduduk yang cukup padat serta terjadi peningkat jumlah penduduk pertahunya sehingga tak heran kota ini menghadapi beberapa masalah. Masalah yang dihadapi yang masih belum terselesaikan seperti masalah ekonomi, hukum, politik, pendidikan, kesehatan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu pencemaran udara. Pencemaran udara di Jakarta memang sebagian besar akibat dari aktifitas manusia seperti transportasi, perindustrian, pembakaran, pembangkit listrik. Pencemaran udara berdampak bagi kesehatan manusia khususnya terhadap ganguan sistem pernapasan manusia. Tak hanya manusia, dampak dari pencemaran udara dapat menggangu kehidupan mahluk hidup yang ada disekitarnya.

KOMENTAR Pencemaran udara di Jakarta memang sangat tinggi. Sebaiknya untuk mengurangi pencemaran udara tersebut bias dilakukan langkah-langkah seperti pembatasan penggunaan kendaraan bermotor, pengurangan penggunaan listrik, dan mengalokasikan industri-industri ke pinggir kota. Tidak hanya itu, perlu juga adanya kerjasama antara pemerintah dan warga untuk mengurangi dampak dari pencemaran udara ini.

Anda mungkin juga menyukai